Selamat Berdiskusi!
Jawaban:
2. Kaplan & Norton (1996) juga menekankan Four Process Managing Strategy dalam mengukur
kinerja organisasi menggunakan BSC yaitu:
a. Perspektif Keuangan
Ukuran keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi instansi
memberikan perbaikan atau tidak bagi peningkatan kinerja instansi. Pengukuran kinerja
keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus bisnis. Pengukuran kinerja keuangan
digunakan untuk menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan serta
strategi memberikan perbaikan mendasar. Kunci utama dalam perspektif keuangan ini adalah
tren pertumbuhan anggaran dan economic value-added.
b. Perspektif Pelanggan
Organisasi perlu terlebih dahulu menentukan segmen masyarakat yang menjadi target penerima
manfaat sehingga dalam hal menyediakan jasa layanan dapat memenuhi harapan masyarakat.
Organisasi harus mempunyai kebijakan corporate yang fokus pada pelanggan dan perlu
diterjemahkan secara spesifik, misalnya; time, quality, performance and service, market share
stakeholders, serta cost.
c. Perspektif Internal Bisnis
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan organisasi
memberi value proposition yang mampu memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dan
memuaskan penerima manfaat. Perspektif proses bisnis internal terdiri atas:
- Proses inovasi
- Proses operasi
- Pelayanan setelah serah terima, seperti konsultsi dan perbaikan/perawatan
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka
panjang. Tujuan dalam perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya tiga
persepektif sebelumnya. Penting bagi organisasi saat melakukan investasi tidak hanya fokus
pada peralatan untuk menghasilkan produk atau jasa, namun juga melakukan investasi pada
infrastruktur, yaitu: sumber daya manusia, sistem dan prosedur.
Ukuran yang dapat digunakan dalam hal ini antara lain motivasi, kesempatan pengembangan
diri, inovasi, suasana banyaknya saran yang diberikan oleh pegawai dalam pekerjaan, dan
lainnya.
Singkat kata, salah satu kunci keberhasilan penerapan BSC akan terlihat dengan adanya
dukungan penuh dari setiap lapisan manajemen yang ada dan tidak hanya berfungsi sebagai
laporan, namun benar-benar cerminan dari sebuah strategi dan visi organisasi.
Gambar 1.1
Perspektif-perspektif yang ada dalam balanced scorecard serta keterkaitan antara perspektif
3. Penerapan Balanced Scorecard dalam perencanaan strategik dapat mengarah pada tujuan
strategis yang memadukan unsur nonkeuangan dan keuangan serta hubungan sebab akibat
dengan unsur nonkeuangan lainnya. Setiap tujuan strategis yang dipilih dari perspektif non-
keuangan bertujuan untuk dapat secara langsung mendukung pencapaian tujuan strategis
keuangan atau non-keuangan lainnya. Jadi setiap pencapaian tujuan strategis non-keuangan
yang memiliki dampak perspektif lain tentang Balanced Scorecard.
Referensi: