Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

TUTORIAL ONLINE (TUTON)


MANAJEMEN KEUANGAN (EKMA4213)

NAMA : NANDA PUTRA PERMATA ERTRI

NIM : 045038111

KELAS : 80

UPBJJ UT : JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Dalam suatu perusahaan, perencanaan strategik sangat dibutuhkan. Uraikan
keunggulan dan kelemahan dari perencanaan strategik!
a. Keunggulan:
Dengan Menyusun rencana strategik diharapkan dapat memberikan manfaat:
(1) Sebagai kerangka kerja untuk menyusun anggaran.
Setiap program yang disusun membutuhkan dukungan sumber daya
Perusahaan. Namun sumber daya yang dimiliki perusahaan tentunya
terbatas dan hal ini menjadi penghambat pelaksanaan program-program
yang disusun dari rencana strategik. Untuk mengendalikan pemanfaatan
sumber daya yang terbatas, maka dibutuhkan anggaran yang sesuai
dengan strategi perusahaan dengan harapan pemanfaatan sumber daya
akan lebih optimal.
(2) Alat untuk mengembangkan managemen.
Perencanaan strategik yang terstruktur dapat menjadi alat bagi
managemen puncak untuk melatih managemen unit untuk mampu
berpikir dan merencanakan strategi serta cara untuk menerapkannya.
(3) Mekanisme untuk mendorong managemen merencakan jangka panjang.
Perencanaan strategik yang selaras dengan rencana strategi
membutuhkan pemikiran yang panjang, maka tidak mungkin rencana
strategik disampaikan kepada manager pada tingkat yang lebih rendah.
Dalam dunia bisnis yang dinamis, perusahaan harus segera merespon
kondisi persaingan. Untuk mengantisipasi perubahan strategi
perusahaan, seorang manager harus mampu memperkirakan
permasalahan yang berpotensi akan dihadapi oleh perusahaan.
Kemampuan seorang manager unit bisnis dalam membuat perkiraan
yang akurat akan sangat membantu perusahaan dalam merespon
perubahan pasar pada tangkat rencana strategik.
(4) Menyelaraskan manager unit dengan strategi
Rencana strategi perusahaan yang mungkin akan ditafsirkan berbeda
oleh setiap manager unit akan memaksa mereka untuk melakukan diskusi
lebih panjang. Diskusi yang panjang dilakukan untuk menemukan
keselarasan rencana strategik yang akan dibuat dengan rencana strategi
yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Penafsiran yang dibuat
oleh setiap manager unit mungkin belum sesuai dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan, sehingga pemikiran dari berbagai
manager unit perlu dipersatukan melalui diskusi. Proses untuk dapat
mempersatukan persepsi para manager bukan hal yang mudah, namun
harus dilakukan untuk menjamin bahwa rencana strategik yang akan
disusun sesuai dengan rencana strategi perusahaan.
b. Kelemahan:
(1) Sebatas pengisian form sebagai formalitas
Perencanaan strategik yang disusun secara formal membuat para
manager menjadi jenuh karena merasa adanya paksaan yang sangat
tinggi dari pimpinan. Akibat yang membahayakan perusahaan adalah jika
rencana strategik yang tersusun bukan hasil pemikiran sehingga akan
muncul potensi masalah dalam pengimplementasiannya di kemudian
hari.
(2) Pendelegasian tugas kepada departemen khusus.
Untuk mencegah hal nomor 1 diatas, perusahaan mungkin akan
membuat satu unit tertentu yang bertanggung jawab untuk Menyusun
rencana strategik untuk kemudian didelegasikan pada unit-unit
pelaksana. Pembentukan unit khusus untuk membuat rencana strategik
akan sangat berpengaruh bagi perusahaan. Para manager unit akan
kehilangan proses pembelajaran dalam penyusunan rencana strategik,
selain itu, yang mengetahui kondisi sesungguhnya adalah para manager
unit. Cara yag mungkin dilakukan oleh pimpinan jika memaksa
terbentuknya unit khusus ini adalah dengan membatasi fungsi penyusun
rencana
(3) Proses yang mahal
Perencanaan strategik yang benar-benar dapat selaras dengan keinginan
pimpinan membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunannya. Karena
waktu yang dibutuhkan tidak sebentar, maka ada kegiatan operasional
yang berjalan tanpa rencana, Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya
membutuhkan biaya yang tidak dapat dihindari, itulah mengapa
perencanaan strategik bisa dikatakan mahal. Alasan lain adalah dalam
penyusunan rencana strategik dibutuhkan kajian-kajian atas berbagai
faktor internal dan eksternal.

2. Proses perencanaan dapat dibagi dalam beberapa terminologi waktu, yaitu


jangka pendek, menengah dan panjang. Jelaskan masing-masing jangka waktu
tersebut beserta contohnya!
a. Perencanaan jangka panjang membutuhkan waktu yang panjang, bisa
membutuhkan 20-30 tahun ke depan. Rencana yang tertuang dalam
perencanaan jangka panjang hanya berupa garis besar yang bersifat global
dan strategis, Karena masih beruoa garis besar, perencanaan jangka panjang
tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam bekerja.
b. Perencanaan jangka menengah. Untuk dapat mencapai rencana jangan
panjang, perlu ada pentermahan rencana ke dalam periode yang lebih
pendek. Rangkaian perencanaan jangka menengah harus dapat membentuk
satuan tujuan jangka panjang. Perencanaan jangka menengah menjangkau
waktu 3-5 tahun ke depan. Rencana jangka menengah harus tetap dapat
dilanjutkan pada periode berikutnya dan pada saat yang bersamaan, rencana
jangka menengah periode berikutnya juga dilaksanakan.
c. Perencanaan jangka pendek menggunakan periode waktu 1 tahun
operasional, maka rencana jangka pendek adalah terjemahan rinci dari
rencana jangka panjang. Pada rencana jangka pendek, detail kebutuhan
sebenarnya untuk pelaksanaan kegiatan operasional dapat diketahui dan
direncanakan, sehingga anggaran hanya pada perencanaan jangka pendek.

3. Dalam melakukan analisis SWOT, ada beberapa faktor eksternal dan internal
yang harus dipertimbangkan. Jelaskan masing-masing faktor tersebut dan
contohnya pada perusahaan telekomunikasi!
a. Analisis Internal
Kondisi internal perusahaan harus dimasukkan sebagai dasar penyusunan
strategi, dengan harapan menghasilkan set strategi yang terbaik sesuai
dengan kemampuan perusahaan. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan
sejanis, perusahaan harus meningkatkan kemampuan dan kompetensi bagi
seluruh unit dalam perusahaan. Analisis kondisi keuangan, daya saing dan
kemampuan teknis operasional akan melengkapi analisis faktor-faktor lain
yang bersifat kualitatif pada bidang-bidang fungsional lainnya.
Analisis internal biasanya dimulai dari pemahaman dari kemampuan
perusahaan dalam mencapai berbagai faktor kuantitatif seperti angka-angka
rasio keuangan, posisi daya saing, banyaknya kapitalisasi pasar,
perkembangan pangsa pasar dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut
menunjukan kekuatan dan kelemahan internal. Lalu manager melakukan
penilaian kinerja dengan menggunakan perpaduan antara pengukuran kinerja
masa lalu, target saat ini, rata-rata industri dan kinerja pesaing.
b. Analisis Eksternal
Perpaduan antara analisis SWOT dan balance scorecard memberikan
gambaran kondisi eksternal dan internal perusahaan yang akan
dikelompokan ke dalam 4 perspektif utama (keuangan, konsumen, proses
serta pembelajaran dan pertumbuhan). Dari sisi perspektif konsumen atau
pelanggan, dapat dianalisis seberapa baik tingkat kepuasan mereka atas
produk yang kita hasilkan dan seberapa baik mereka mengenal dan
mengingat produk yang kita tawarkan. Aspek konsumen dapat dijadikan
masukan atas praktik-praktik yang perlu dilakukan untuk mempertahankan
kesetiaan konsumen untuk terus membeli barang atau jasa yang kita
hasilkan. Perspektif proses dapat memberikan gambaran keunggulan dan
kelemahan kegiatan operasional dalam menciptakan barang dan jasa yang
memiliki nilai-nilai tertentu bagi konsumen, digunakan sebagai informasi
dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan biaya,
sehingga biaya operasional dapat diturunkan hingga tingkat yang tidak
berdampak pada penurunan kualitas produk. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan lebih ditekankan pada sisi kualitas sumber daya manusia,
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kompetensi inti yang saat ini
dimiliki setiap individu dalam perusahaan dan kebutuhan perusahaan
sebenarnya dan arah perkembangan individu. Memadukan analisis SWOT
dan balance scorecard memperluas pandangan pihak managemen dalam
melakukan kegiatan analisis dan merumuskan strategi. Pandangan yang
lebih luas dan menyeluruh terhadap berbagai aspek dalam penentuan
strategi akan memberikan pertimbangan lebih baik kepada managemen,
sehingga strategi yang akan dilakukan lebih terarah.
4. Pedoman kebijakan anggaran merupakan acuan dalam penyusunan anggaran.
Salah satu isi dari pedoman kebijakan anggaran adalah “pendistribusian
perencanaan laba yang menspesifikasikan tanggal penyelesaikan untuk setiap
bagian rencana laba dan untuk penyerahan laporan realisasi”. Jelaskan mengapa
info ini harus ada di pedoman kebijakan anggaran?
Informasi tentang pendistribusian perencanaan laba yang mencakup tanggal
penyelesaian untuk setiap bagian rencana laba dan penyerahan laporan realisasi
adalah kunci dalam pedoman kebijakan anggaran karena ini memainkan peran
sentral dalam mengelola dan mengawasi proses anggaran yang efektif.
Beberapa alasan mengapa informasi ini harus dimasukkan dalam pedoman
kebijakan anggaran adalah sebagai berikut:
a. Mengarahkan Tujuan dan Prioritas: Tanggal penyelesaian untuk setiap
bagian rencana laba membantu dalam mengarahkan prioritas dan tujuan
organisasi. Ini memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi proyek atau
aktivitas yang memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan lebih kritis untuk
dicapai.
b. Pengendalian dan Pemantauan: Menetapkan tanggal penyelesaian
memungkinkan manajer untuk mengendalikan dan memantau pelaksanaan
rencana dengan lebih efektif. Mereka dapat melacak perkembangan
pekerjaan, memastikan bahwa sumber daya dialokasikan dengan benar, dan
mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
c. Evaluasi Kinerja: Perbandingan antara rencana laba dengan laporan realisasi
pada tanggal-tanggal yang telah ditetapkan membantu dalam mengevaluasi
kinerja organisasi dan unit kerja. Hal ini memungkinkan manajer untuk
mengidentifikasi apakah target laba telah tercapai atau tidak.
d. Akuntabilitas: Tanggal penyelesaian dan pelaporan realisasi memungkinkan
untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas setiap bagian
rencana laba. Ini mendorong akuntabilitas di antara staf dan manajemen,
karena mereka harus bertanggung jawab atas pencapaian target pada waktu
yang telah ditetapkan.
e. Perencanaan Keuangan: Data ini membantu organisasi dalam perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan mengetahui kapan
pendapatan atau laba diharapkan tercapai, perusahaan dapat merencanakan
penggunaan dana, investasi, dan pengeluaran lebih lanjut.
f. Komunikasi dan Koordinasi: Data ini membantu dalam komunikasi dan
koordinasi antara berbagai unit atau departemen dalam organisasi. Setiap
unit dapat mengetahui kapan unit lainnya diharapkan menyelesaikan bagian
dari rencana laba, yang dapat memengaruhi tindakan mereka.
g. Pengambilan Keputusan Taktis: Informasi ini memungkinkan manajer untuk
mengambil keputusan taktis berdasarkan perkembangan aktual. Jika ada
perbedaan antara rencana dan realisasi, mereka dapat merespons dengan
cepat untuk memaksimalkan kinerja dan hasil.

Sumber:
Slamet Sugiri Sodikin, Arief Zuliyanto Susilo. (2023). Penganggaran EKMA4570.
Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.
Sheridan Titman dan Arthur J. Keown. (2014). Financial Management: Principles
and Applications.

Anda mungkin juga menyukai