Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 PENGANGGARAN

(Mata Kuliah Penganggaran 106)

Disusun oleh:
Radityo Adi
042574876

Pengajar:
Siana Ria

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2023
Soal
Berdasarkan materi dari Modul 1-4, silahkan menjawab soal Tugas 1 berikut:
1. Dalam suatu perusahaan, perencanaan strategik sangat dibutuhkan. Uraikan
keunggulan dan kelemahan dari perencanaan strategik!
2. Proses perencanaan dapat dibagi dalam beberapa terminologi waktu, yaitu jangka
pendek, menengah dan panjang. Jelaskan masing-masing jangka waktu tersebut
beserta contohnya!
3. Dalam melakukan analisis SWOT, ada beberapa faktor eksternal dan internal yang
harus dipertimbangkan. Jelaskan masing-masing faktor tersebut dan contohnya pada
perusahaan telekomunikasi!
4. Pedoman kebijakan anggaran merupakan acuan dalam penyusunan anggaran. Salah
satu isi dari pedoman kebijakan anggaran adalah “pendistribusian perencanaan laba
yang menspesifikasikan tanggal penyelesaikan untuk setiap bagian rencana laba dan
untuk penyerahan laporan realisasi”. Jelaskan mengapa info ini harus ada di pedoman
kebijakan anggaran?

Jawaban
1. Keunggulan Perencanaan Startegik:
Penyusunan rencana strategik bukan proses yang dapat dengan mudah diselesaikan.
Namun dengan menyusun rencana strategik, diharapkan dapat memberikan manfaat
(a) adanya kerangka kerja untuk menyusun anggaran tahunan, (b) tersedianya alat
untuk mengembangkan managemen, (c) tersedianya mekanisme untuk mendorong
managemen merencanakan jangka panjang, dan (d) tersedianya seperangkat alat untuk
menyelaraskan manager unit dengan strategi. Empat manfaat tersebut akan dijelaskan
di bawah ini.
a. Sebagai Kerangka Kerja Untuk Menyusun Anggaran,
Setiap program yang dirancang memerlukan bantuan dari sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Keterbatasan sumber daya yang ada pasti akan menghambat
pelaksanaan program-program yang direncanakan sebagai bagian dari rencana
strategis. Untuk mengatur penggunaan sumber daya yang terbatas, diperlukan satu
kumpulan anggaran yang sejalan dengan strategi perusahaan. Manfaat yang besar
akan diperoleh oleh manajer unit dengan adanya rencana strategik yang dihasilkan
dari rencana strategis perusahaan. Hal ini akan membantu dalam merencanakan
penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif. Jika terdapat alokasi dana
yang memadai, penggunaan sumber daya dapat ditingkatkan secara efisien,
terukur, dan terarah. Ketidakterjangkaunya rencana strategis akan menyulitkan
kebijakan menghadapi permasalahan. Manajer akan mempertimbangkan lebih
banyak opsi rencana strategis dalam menghadapi masalah, sehingga sumber daya
yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu tidak dapat diprediksi dengan pasti.
b. Alat untuk Mengembangkan Managemen,
Manajemen tingkat atas dapat menggunakan perencanaan strategis yang teratur
sebagai sebuah sarana untuk melatih manajemen unit agar dapat berpikir dan
merencanakan strategi serta mengimplementasikannya dengan baik. Seorang
manajer yang baru mungkin tidak dapat menghasilkan rencana strategis yang
optimal pada awal masa jabatannya, tetapi seiring berjalannya waktu dan melalui
proses pengembangan rencana strategis, diharapkan kualitasnya dapat meningkat.
Pentingnya pembelajaran bagi manajer unit bisnis yang berkelanjutan dalam
merencanakan strategi tidak dapat diabaikan. Sehingga diharapkan akan muncul
para manajer yang memiliki kualifikasi tinggi untuk menjadi kepala perusahaan
yang mengerti dengan situasi perusahaan sebenarnya. Manager-manager yang
kerap memiliki kemampuan yang unggul kerap berganti ke perusahaan lain,
sehingga proses pembelajaran akan berlanjut.
c. Mekanisme Untuk Mendorong Managemen Merencanakan Jangka Panjang,
Membuat perencanaan strategis yang konsisten dengan rencana strategi
memerlukan proses pemikiran yang mendalam. Sebab itulah, perencanaan strategik
mungkin tidak segera terbentuk saat rencana strategi diserahkan atau
dikomunikasikan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah. Di dalam
lingkungan bisnis yang terus berubah, persaingan dapat berubah dengan cepat.
Perusahaan harus segera merespons perubahan kondisi persaingan ini. Jika sebuah
perusahaan tidak mampu menanggapi perubahan lingkungan bisnis, hal ini dapat
berdampak buruk terhadap posisi perusahaan dalam industri. Agar perusahaan
tetap bersaing dengan baik, pemimpin perusahaan perlu segera mengembangkan
strategi baru. Agar dapat menghadapi perubahan strategi perusahaan, seorang
manajer perlu dapat meramalkan masalah yang kemungkinan akan dihadapi oleh
perusahaan. Keterampilan seorang manajer unit bisnis dalam membuat estimasi
yang tepat akan sangat membantu perusahaan dalam menanggapi perubahan pasar
dalam tingkat perencanaan strategis.
d. Menyelaraskan Manager Unit Dengan Strategi,
Setiap manajer unit mungkin akan menafsirkan rencana strategi perusahaan dengan
cara yang berbeda, yang akan membuat mereka harus melakukan diskusi yang
lebih mendalam. Diharapkan bahwa adanya diskusi yang mendalam akan
menghasilkan kesamaan pemahaman di antara para manajer terkait rencana strategi
yang telah ditetapkan. Pertemuan berlangsung lama guna mencari kesesuaian
antara rencana strategik yang akan dibuat dengan rencana strategi yang telah
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.

Kelemahan Perencanaan Startegik


Melakukan perencanaan strategis secara resmi memiliki pembatasan-pembatasan dan
bahkan berpotensi menimbulkan masalah.

a. Sebatas pengisian form sebagai formalitas,


Kesimpulan yang dirumuskan secara formal dalam perencanaan strategik ini
membuat manajer merasa bosan karena merasa ada tekanan yang sangat besar dari
atasan. Para manager akan berpura-pura bahwa penyusunan rencana strategik
adalah kegiatan yang hanya bersifat formalitas semata, yang pada akhirnya akan
berdampak buruk bagi perusahaan. Jika para manajer berperilaku seperti itu, maka
mungkin ada kesempatan strategi yang diatur bukan hasil berpikir sehingga akan
timbul potensi kesulitan dalam pelaksanaannya di masa depan. Manajer yang sudah
bosan dengan pembuatan rencana strategis secara resmi dan terpaksa cenderung
untuk bertindak kurang efektif dalam merancang rencana strategis. Akibatnya,
rencana strategis menjadi sekadar lambang formalitas tanpa memberikan manfaat
yang signifikan bagi perusahaan.
b. Pendelegasian tugas kepada departemen khusus,
Agar dapat mencegah terjadinya situasi yang disebutkan pada poin pertama di atas,
perusahaan dapat menginisiasi pembentukan sebuah entitas khusus yang memiliki
tanggung jawab dalam merancang strategi yang akan kemudian diberikan kepada
unit-unit pelaksana. Mendirikan unit khusus guna mengembangkan rencana
strategis akan memiliki dampak yang signifikan bagi perusahaan. Para pengelola
unit mengalami hambatan dalam proses pembelajaran saat menyusun rencana
strategis. Selain itu, kekurangan informasi mengenai kondisi sebenarnya juga
menjadi tantangan bagi para pengelola unit. Ada metode yang mungkin digunakan
oleh pemimpin untuk mendorong terbentuknya unit khusus ini yaitu dengan
memperketat peran dari pihak yang bertanggung jawab untuk merencanakan
strategi. Unit spesial ini hanya bertugas untuk mengawasi proses penyusunan
rencana strategis atau hanya sebagai pembimbing bagi manajer-unit lain dalam
menyusunnya.
c. Proses yang mahal,
Menyusun perencanaan strategik yang benar-benar sesuai dengan keinginan
pimpinan memerlukan waktu yang cukup lama. Karena waktu yang diperlukan
tidak lama, sementara aktivitas operasional harus tetap berlanjut, maka akan ada
periode operasional yang dilakukan tanpa perencanaan. Jalannya operasional tanpa
adanya perencanaan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena
kemungkinan kegiatan tersebut tidak lagi diperlukan jika ada rencana strategis
yang baru telah disusun. Pelaksanaan kegiatan tersebut pastinya memerlukan
pengeluaran yang tak bisa dihindari, itulah sebabnya mengapa perencanaan
strategis bisa disebut sebagai sesuatu yang berbiaya tinggi. Satu alasan yang
lainnya adalah, dalam perencanaan strategis diperlukan analisis-analisis terhadap
berbagai faktor baik di dalam maupun di luar.

2. Perencanaan jangka panjang


Perencanaan masa depan yang berjangka panjang memerlukan waktu yang cukup
lama, mungkin mencapai kurun waktu 20-30 tahun ke depan. Perencanaan jangka
panjang menggambarkan rencana yang hanya berbentuk kerangka dasar yang bersifat
luas dan strategis. Karena masih dalam bentuk kerangka umum, perencanaan masa
depan jangka panjang tidak dapat dijadikan panduan dalam menjalankan tugas.

Perencanaan jangka menengah


Agar dapat meraih tujuan jangka panjang, diperlukan penjabaran rencana ke dalam
jangka waktu yang lebih singkat. Perencanaan tengah harus dapat membentuk tujuan
utama dalam waktu yang lama. Perencanaan jangka menengah meliputi rentang waktu
3-5 tahun ke depan. Perencanaan jangka menengah harus tetap dapat berlanjut pada
periode selanjutnya dan pada saat yang sama, pelaksanaan perencanaan jangka
menengah periode berikutnya juga dijalankan.

Perencanaan jangka pendek


Sulit untuk mencapai target jangka panjang atau menengah jika tidak diwujudkan
dalam rencana jangka pendek. Oleh karena itu tampaknya bahwa rencana singkat
adalah hasil interpretasi terperinci dari rencana jangka panjang. Dalam merencanakan
jangka pendek, informasi rinci mengenai kebutuhan sebenarnya untuk menjalankan
kegiatan operasional dapat diketahui dan direncanakan dengan tepat. Hal ini
memungkinkan untuk memfokuskan anggaran hanya pada perencanaan jangka
pendek.

3. Analisis SWOT menganalisis hubungan antara keunggulan (strengths), kekurangan


(weaknesses), potensi (opportunity), dan risiko (threats). Analisis SWOT secara
umum memisahkan evaluasi menjadi (a) elemen internal (Strengths dan Weaknesses)
dan (b) elemen eksternal (Opportunities dan Threats) perusahaan. Tujuan dari
pelaksanaan evaluasi faktor eksternal adalah untuk memperhatikan peluang dan
ancaman yang akan dihadapi perusahaan (bisa jangka pendek atau jangka panjang).
Analisis internal digunakan untuk mempertimbangkan keunggulan dan kekurangan
yang sedang dimiliki oleh organisasi guna mencapai sasaran yang diinginkan. Teknik
analisis SWOT sering digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan serta
program-program turunan yang akan diimplementasikan oleh setiap bagian.

4. Informasi mengenai "pemisahan penyelesaian jadwal rencana laba dan pelaporan


realisasi" harus termasuk dalam pedoman kebijakan anggaran karena:
 Pastikan bahwa tiap bagian dari suatu perspektif keuntungan memiliki waktu target
penyelesaian yang terdefinisi dengan jelas.
 Menyediakan peluang untuk mengawasi dan mengamati dengan efektif bagaimana
kinerja dan pencapaian keuntungan berjalan.
 Membantu dalam menemukan perbedaan antara rencana dan pencapaian yang
sebenarnya, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan.
 Mengizinkan pimpinan untuk melakukan keputusan yang akurat berdasarkan
informasi terkini dan relevan mengenai pencapaian keuntungan.
Dengan informasi ini yang terdapat dalam pedoman kebijakan anggaran, perusahaan
bisa mengatasi dan mengontrol perencanaan keuntungan dengan lebih produktif, serta
memastikan pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Referensi
EKMA4570 Modul 1: Bisnis dan Perencanaannya: Kajian Umum
EKMA4570 Modul 2: Perumusan Tujuan dan Strategi
EKMA4570 Modul 3: Perencanaan Strategik
EKMA4570 Modul 4: Penganggaran: Konsep, Fungsi, dan Pendekatannya

Anda mungkin juga menyukai