Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

Sabtu, 25 Maret 2023, 09:47


Jumlah balasan: 29
Setelah Anda mempelajari materi 1, silakan Anda diskusi tentang tantangan yang dihadapi oleh
sistem manajemen kinerja dan bagaimana tantangan tsb dapat diatasi oleh seluruh pihak yang
terlibat dalam organisasi khususnya dalam kondisi pasca pandemi Covid-19?

Selamat berdiskusi!!!

Salam,

Tutor

Jawaban:

Tantangan manajemen kinerja di era pandemic ini sangat dinamis, menuntut perubahan secara
cepat, namun yg harus kita ketahui terlebih dahulu apa itu manajemen kinerja. Manajemen
kinerja adalah komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara
seorang karyawan dan atasa langsungnya (Bacal, 1999). Proses ini meliputi kegiatan
membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
Secara garis besar dapat dikatakan manajemen kinerja merupakan cara pimpinan organisasi
dalam melakukan komunikasi dengan bawahan guna mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan. Peranan manajemen ini sangat penting dan memiliki dampak yang powerful. kinerja,
namun dalam pelaksanaannya seringkali terdapat persoalan, baik dari sisi atasan maupun sisi
bawahan.
Terlebih di masa pandemi ini, ada beberapa interaksi antara atasan dan bawahan yang harus
terbatas jarak maupun waktu karena harus meminimalisir kontak langsung atau membentuk
kerumunan.
Tantangan manajemen (dari sisi atasan)
1. Kendala bagi atasan.
a. Formulir dan prosedur yang digunakan perusahaan terlalu rumit.
Umumnya mayoritas atasan berada pada usia yang sudah berumur atau lebih senior, dan
terkadang mereka menganggap pekerjaan admisnistrasi seperti ini sangat merepotkan. Sebelum
masa pandemi ada ada kondisi atasan meminta bantuan bawahan untuk memahami apa yg harus
diisi dalam formulir tersebut. Dengan pekerjaan yang banyak dari rumah semasa pandemi, atasan
akan mengalami kesulitan untuk berkordinasi dengan bawahannya secara langsung.
b. Atasan tidak ada waktu.
Dengan banyaknya jadwal untuk melakukan pekerjaan dari rumah, bisa jadi atasan hanya fokus
pada pekerjaan inti yang berhubungan langsung dengan tupoksinya sehingga tidak memiliki
waktu luang untuk mengurusi masalah manajemen kinerja. Setelah jam kerja selesai, atasan
langsung beralih kepada urusan lain.
c. Atasan tidak mungkin mengawasi karyawan setiap waktu.
Hal ini banyak terjadi di masa pandemi terutama bagi perusahaan yang menerapkan kebijakan
kerja dari rumah. Jangankan untuk mengontrol pekerjaan bawahan di rumah, terkadang atasan
juga tidak bisa mengontrol 100% apa yang sedang dikerjakan oleh bawahannya di kantor secara
langsung.
d. Kendala teknologi
Berdasarkan usia atasan yang umumnya sudah berumur atau senior, kebanyakan dari mereka
merupakan senior yang kurang familiar dengan teknologi. Apalagi Dengan metode WFH
(bekerja dari rumah) , atasan diwajibkan untuk menggunakan teknologi yang ada saat ini untuk
mendukung pekerjaannya seperti zoom meeting yang memerlukan pengetahuan teknologi yang
lebih baik, sehingga butuh waktu adaptasi yang lebih lama untuk mereka menyesuaikan kondisi
ini.
Tantangan dari (sisi bawahan)
2. Kendala bagi bawahan.
a. Bawahan tidak suka diawasi.
Berlanjut dari kendala atasan di atas bahwa di masa pandemi ini dengan kebijakan bekerja dari
rumah, terkadang atasan akan lebih aktif untuk menanyakan progres pekerjaan bawahannya. Hal
ini bisa mengganggu konsentrasi bawahan dalam bekerja. Di satu sisi atasan tidak bisa berbuat
yang lain, namun di sisi lain bawahan merasa seperti tidak dipercaya karena selalu diawasi.
b. Atasan tidak memberikan umpan balik.
Ketika jadwalnya untuk bekerja dari rumah, bawahan akan menghubungi atasan melalui media
sosial maupun elektonik lainnya. Terkadang atasan tidak mengetahui ketika bawahannya telah
mengirimkan progres pekerjaan mereka untuk di-review oleh atasan karena misal ketika bekerja
dari rumah, atasan tidak selalu pegang perangkat elektonik yang terhubung dengan bawahannya
sementara bawahan tidak bisa langsung memberi tahu atasan sevara langsung selayaknya jika
berada di kantor.
c. Bawahan memiliki pengalaman buruk dengan manajernya.
Akibat banyaknya kesalahan komunikasi akibat pandemi, mungkin saja terjadi perang dingin
antara atasan dan bawahan. Bahasa tulisan terkadang berbeda dengan bahasa lisan secara
langsung. Misal ketika mengirim pesan, atasan tidak sengaja mengirimkan pesan kepada
bawahannya dengan huruf kapital, lalu bawahan menganggap bahwa atasannya sedang
memarahinya. Atau misal bawahan mengirimkan emotikon ibu jari sebagai tanda setuju, namun
atasannya menganggap itu tidak sopan. Hal-hal tersebut dapat menimbukkan perselisihan yang
sebenarnya tidak perlu.
Tantangan dari sisi atasan lebih mengarah pada penggunaan teknologi yang masih awam, serta
fleksibiltas atasan dalam mengelola pekerjaan yang umumnya selesai semua di meja kantor,
harus tertata di kerjakan dari rumah.
Tantangan dari sisi bawahan adalah lebih kepada, pressure dari atasan yang mungkin tidak bisa
secara langsung melihat kondisi atau progress pekerjaan secara kasat mata, sehingga bawahan
sering mendapat pengawasan melalui pesan teks atau telepon yang jika terlalu sering dapat
membuat bawahan tidak nyaman dalam bekerja, sehingga dibutuhkan kesediaan masing-masing
pihak untuk sama-sama menyesuikan kondisi kerja yang nyaman efektif dan efisien.
Sumber : BMP EKMA4263 Edisi 1 / halaman 1.6 – 1.14

Anda mungkin juga menyukai