Envisioning
Proses dari kegiatan ini akan menghasilkan visi, misi, tujuan, keyakinan dan nilai-nilai
dasar. Misi dalam hal ini menjelaskan alasan pendirian suatu perusahaan, sedangkan visi
adalah gambaran masa depan yang ingin diraih oleh perusahaan. Keyakinan dasar
merupakan keyakinan terhadap misi dan cara yang ditempuh untuk mencapai visi
perusahaan, sedangkan nilai dasar adalah nilai-nilai yang dipegang oleh seluruh individu
dan menjadi panduan bagi individu dalam memilih alternatif program untuk mencapai
visi perusahaan.
Pemilihan strategi
Strategi yang terbaik bagi perusahaan diperoleh dari proses pemilihan strategi yang
kondusif. Ketepatan pemilihan strategi menjadi faktor penentu efektivitas dan efisiensi
penggunaan sumber daya perusahaan dalam kegiatan operaional dalam rangka pencapai
visi perusahaan. Strategi yang dipilih bukanlah yang dapat membawa peruahaan menjadi
penguasa persaingan, namun yang paling dapat meningkatkan posisi perusahaan dalam
persaingan dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki (optimalisasi sumber daya).
(Sumber : BMP EKMA4570 Modul 2 Hal 2.14 – 2.23)
Analisis
Setelah setiap unit bisnis menyusun rencana strategiknya, kantor pusat akan
mengumpulkan rencana strategik dari setiap unit. Kantor pusat harus menganalisis
apakah rencana-rencana strategik tersebut memiliki keterpaduan dengan rencana
strategi perusahaan dan hubungan antara setiap rencana strategik.
b. Pendekatan Bottom-Up
Metode ini didahului dengan pemberian gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi
perusahaan kepada seluruh elemen dalam perusahaan (dapat diwakilkan kepada pimpinan
unit). Pimpinan puncak akan memberikan kuasa pada setiap pemimpin unit untuk
menentukan detail rencana dan kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan
rencana yang disusunnya. Dalam metode penyusunan anggaran semacam ini, setiap pimpinan
unit akan bekerja sama dengan seluruh karyawan kunci dalam unitnya untuk membantun
menyusun anggaran. Anggaran yang telah tersusun disetiap unit akan disampaikan kepada
managemen puncak untuk digabungkan dengan hasil dari unit lain.
c. Pendekatan Campuran
Pendekatan semacam ini diinisiasi dengan penyampaian petunjuk perencanaan perusahaan
secara garis besar yang kemudian akan dijabarkan oleh setiap unit. Tiap unit akan
menterjemahkan perencanaan dengan menggunakan kreatifitas setiap unit. Meskipun
melibatkan kreatifitas setiap unit, namun tetap harus berpegang pada aturan perusahaan
yang berlaku.
d. Pendekatan kelompok
Metode ini hanya melibatkan sekelompok tenaga ahli dalam penyusunannya. Perusahaan
yang menggunakan metode ini, dapat diketahui dengan cara melihat struktur organisasinya.
Jika dalam struktur organisasinya terdapat sebuah unit khusus yang bertugas menyusun
anggaran (misal divisi perencanaan) maka bisa dipastikan bawa perusahaan menggunakan
metode ini dalam penyusunan anggarannya.
(Sumber : BMP EKMA4570 Modul 4 Hal 4.25 – 4.26)