Ada beberapa alasan penting mengapa perusahaan harus melakukan perencanaan bisnis.
Perencanaan bisnis yang tersusun dengan baik akan memudahkan para karyawan untuk menentukan
penilian atas kemungkinan penyimpangan pekerjaan yang dilakukan dari yang direncanakan. Perencanaan
bisnis memudahkan pihak management untuk menentukan prioritas pekerjaan. Perencanaan bisnis
berfungsi sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan operasional rutin dan berbagai program kerja
lainnya. Perencanaan bisnis yang matang dan tersampaikan kepada seluruh elemen organisasi perusahaan
memastikan bahwa rencana bisnis yang tersusun akan dilaksanakan. Jika seluruh elemen dalam organisasi
berkomitmen untuk menjalankan rencana bisnis, maka pihak managemen yang lebih tinggi akan dengan
mudah mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang dilaksanakan oleh para manager yang berada
dibawahnya.
Perencanaan bisnis yang jelas dapat memudahkan perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai
pihak karena didalam perencanaan bisnis terdapat aspek keuangan dan aspek pemasaran.
Pemilihan rekanan yang tepat sangat penting dalam pengembangan bisnis. Memilih perusahaan yang akan
diajak bekerja sama harus sesuai dengan rencana yang telah dikembangkan.
Perencanaan bisnis yang baik akan menarik minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar menyetujui
kontrak pekerjaan. Pada dasarnya tidak ada pihak yang akan bekerja sama secara sengaja memilih untuk
merugi.
e. Memudahkan mencari sumber daya manusia berpengalaman.
Perencanaan bisnis yang baik mengundang orang orang yang potensial dan telah memiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk bergabung dengan perusahaan anda. Tidak tertutup kemungkinan, kita akan
membutuhkan orang yang tepat untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan atau program
perusahaan.
Perencanaan bisnis akan mengarahkan perhatian manager untuk berfokus pada tujuan dari berbagai pihak
internal. Dalam hal ini, perencanaan bisnis akan meningkatkan konsentrasi pimpinan pada hal yang
spesifik. Hal spesifik yang dimaksud adalah tujuan perusahaan yang tercermin pada kegiatan kegiatan
yang telah direncanakan yang selaras.
b. Analisis SWOT mengkaji keterkaitan antara kekuatan (strengths) kelemahan (weakness) peluang
(opportunity) dan ancaman (threats). Tujuan analisis SWOT adalah untuk mempertimbangkan peluang
dan ancaman yang akan di hadapi perusahaan (dalam jangka pendek maupun jangka panjang).
c. Envisioning merupakan kemampuan untuk merumuskan visi berdasarkan hasil pengamatan terhadap
trend perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih beberapa alternatif strategi
maupun variasi strategi yang telah dipertimbangkan dan nantinya dapat digunakan dan diterapkan guna
mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling baik.
Rencana strategik mungkin berubah sepanjang periode jika memang dirasa diperlukan. Proses
meninjau dan memperbarui rencana strategik menjadi sangat penting karena dengan kegiatan ini, rencana
strategik yang dimiliki perusahaan akan terus dapat disesuaikan dengan kondisi persaingan.
Berdasarkan asumsi-asumsi dan pedoman yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, manager unit
dapat langsung Menyusun rancangan awal mengenai rencana strategik. Dikatakan rancangan awal karena
manager unit dapat saja menetapkan atau merubah rancangan awal yang telah disusun.
d. Analisis
Setelah setiap unit bisnis menyusun rencana strategiknya, kantor pusat akan mengumpulkan rencana
strategik dari setiap unit. Kantor pusat harus menganalisis apakah rencana-rencana strategik tersebut
memiliki keterpaduan dengan rencana strategi perusahaan dan hubungan antara setiap rencana strategik.
Hasil analisis dari iterasi pertama mungkin akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi perubahaan
rencana strategik. Namun jika seluruh rencana strategik yang dibuat oleh setiap unit bisnis telah sesuai
dan saling terkait dalam upaya menunjang rencana strategi perusahaan, maka perubahan atas rencana
strategik tidak perlu dilakukan.
Jika memang tidak ada rencana strategik dari setiap unit yang perlu dirubah, pimpinan perusahaan
harus berkumpul untuk secara Bersama sama mengesahkan rencana startegik unit bisnis. Rencana
strategik unit bisnis ini nantinya akan menjadi dasar pengalokasiaan anggaran untuk mendukung
pelaksanaannya.
a. Pendekatan Top-down
Penganggaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ini dilakukan dan diselesaikan oleh
pihak managemen puncak. Unit-unit organisasi hanya bertugas untuk melaksanakan seluruh rencana,
program dan menyelesaikannya.
b. Pendekatan Bottom-up
Penganggaran dengan metode ini didahului dengan pemberian gambaran situasi dan kondisi yang
dihadapi kepada seluruh elemen dalam perusahaan. Situasi dan kondisi yang dihadapi dapat berupa
ketersediaan sumber daya, kemungkinan visi, misi tujuan dan sasaran.
c. Pendekatan campuran
Pendekatan campuran diinisasi dengan penyampaian petunjuk perencanaan perusahaan secara garis
besar yang kemudian akan dijabarkan oleh masing-masing unit.
d. Pendekatan kelompok
Penganggaran dengan metode ini, hanya melibatkan sekelompok tenaga ahli dalam penyusunannya.
Penggunaan metode ini dalam sebuah perusahaan dapat terlihat jelas. Sebuah perusahaan yang
menggunakan metode ini, dapat diketahui dengan cara melihat struktur organisasinya. Jika dalam struktur
organisasi perusahaan terdapat sebuah unit khusus yang bertugas menyusun anggaran maka bisa
dipastikan bahwa perusahaan menggunakan metode ini dalam penyusunan anggarannya.