Formulasi Strategi :
Merupakan proses untuk memutuskan strategi baru.
Proses formulasi strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi dan
menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut.
Formulasi strategi merupakan aktivitas dimana pemikiran yang kreatif dan inovatif
sangat dianjurkan.
Formulasi strategi tidak sistematis, startegi diperiksa kembali sebagai respon terhadap
kesempatan atau ancaman yang dirasakan.
Contoh :
Keputusan oleh produsen barang-barang industrial untuk melakukan diversifikasi ke
barang-barang konsumen merupakan Formulasi Strategi
Keputusan strategis, sejauhmana sejumlah masalah implementasi harus diselesaikan
apakah akan melakukan diversifikasi melalui akuisisi atau melakukan pertumbuhan
organik, lini produk mana yang akan ditekan, apakah membuat sendiri atau membeli dari
luar, jalur pemasaran mana yang akan digunakan. Dokumen yang menjelaskan bagaimana
keputusan akan diimplementasikan adalah rencana strategis.
1
Perencanaan Strategis (Pemrograman)
Opsi Strategi A
Opsi Strategi D
Opsi Strategi D
Keterbatasan
1. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi “pengisian formulir”, latihan
birokrasi, tanpa pemikiran strategis.
2. Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan
mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada staf dari departemen tersebut,
sehingga dengan demikian mengabaikan input dari manajemen lini maupun manfaat
pendidikan dari proses tersebut.
3. Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan mahal.
Hubungan Organisasional
Proses perencaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajer unit bisnis/divisi
atau pusat-pusat tanggung jawab penting lainnya, dibantu para staf mereka.
Tujuan utamanya memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif
unit bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, dimana mereka dapat
mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama.
3
Perencanaan Strategis (Pemrograman)
Gaya Manajemen Puncak Perencanaan strategis adalah sebuah proses manajemen, dan
bagaimana ini dilakukan, jika memang dilakukan, di suatu perusahaan tertentu sangat
bergantung pada gaya CEO perusahaan yang bersangkutan.
2. Menghindari Manipulasi
Pengusul mengetahui proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang negatif
kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja nekat bahwa proyek tersebut harus
diambil. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin membuat usulan tersebut menjadi
menarik dengan cara menyesuaikan estimasi awal, sehingga proyek tersebut
memenuhi kriteria numerik, mungkin dengan membuat estimasi yang optimis atas
pendapatan penjualan atau mengurangi penyisihan untuk kontijensi dalam beberapa
elemen biaya.
Tugas sulit analis proyek untuk mendeteksi manipulasi semacam ini.
4
Perencanaan Strategis (Pemrograman)
3. Model
Selain model pembuatan anggaran modal yang mendasar, ada teknik-teknik
spesialisasi seperti : analisis resiko, analisis sensitivitas, simulasi, perencanaan
skenario, teori permainan, model penetapan harga opsi, analisis klaim kontijen, dan
analisis diagram pohon untuk pengambilan keputusan.
Staf perencana sebaiknya mengenali teknik-teknik tersebut dan digunakan jika data
yang diperlukan tersedia.
5
Perencanaan Strategis (Pemrograman)
6
Perencanaan Strategis (Pemrograman)
4. Analisis
Ketika kantor pusat menerima rencana unit bisnis, kantor pusat mengaregasikannya
menjadi suatu rencana strategis korporat secara keseluruhan. Staf perencanaan dan
pemasaran, produksi dan eksekutif fungsional lainnya di kantor pusat menganalisis
rencana secara mendalam.
Unit Bisnis X merencanakan taktik pemasaran baru, apakah mungkin bahwa penjualan
yang dihasilkan akan sebesar seperti yang diindikasikan oleh rencana tersebut?
Unit Bisnis Y merencanakan suatu kenaikkan dalam jumlah karyawanbagian umum
dan administratif, apakah tambahan karyawan benar-benar diperlukan?
Unit Bisnis Z mengasumsikan peningkatan yang besar dalam produktivitas, apakah
justifikasi pendukungnya realistis?
Penelitian dan pengembangan menjanjikan produk penting baru, apakah unit bisnis
siap untuk memproduksi dan menjual produk tersebut?
Beberapa manajer unit bisnis cenderung untuk memasukkan slack ke dalam estimasi
mereka, sehingga tujuan mereka lebih mudah untuk dicapai, apakah sebagian dari
slack ini dapat dideteksi dan dihilangkan?
Orang-orang kantor pusat memeriksa rencana unit bisnis juga untuk konsistensi. Jika
satu unit bisnis memproduksi untuk unit lain, apakah rencana pengiriman dari untuk
penghasil setara dengan rencana penjualan dari unit penjualan? Secara khusus, apakah
pengiriman ke anak perusahaan di luar negeri konsisten dengan rencana volume
penjualan dari anak-anak perusahaan tersebut?
Dalam banyak kasus, jumlah dari rencana unit bisnis mengungkapkan kesenjangan
perencanaan, yaitu jumlah dari rencana-rencana individual tidak mencapai tujuan
korporat.
7
Perencanaan Strategis (Pemrograman)