Anda di halaman 1dari 6

Makalah Studi Kasus

Manajemen Sumber Daya Manusia


“ Disiplin Kerja”

Dosen
Fery Hermaningsih, SE, MM

Di Susun Oleh :
Yosua simarmata
Berkah berry yudhistira
Dwi wahyuning kahesty
Dewi fitriani
Noer ranti subarjo

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen


Universitas MH Thamrin
2018/2019
I. Latar Belakang
PT Jaya Kencana didirikan pada tahun 1965, sebagai perusahaan kecil di ruang kantor
tunggal dan sederhana, PT Jaya Kencana telah menjadi Kontraktor Mekanikal dan Elektrikal
yang besar dan sukses. Karyawan PT Jaya Kencana adalah aset terpenting di PT Jaya Kencana.
Faktanya, perusahaan bertujuan untuk berbeda, dengan selalu memiliki staf yang handal,
terampil, dan berpengalaman, sehingga memastikan bahwa setiap pekerjaan diselesaikan dengan
kualitas setinggi mungkin. Saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari 1.000 orang, di
antaranya lebih dari 50% adalah insinyur dan teknisi yang terampil. Kami menyadari sejak awal
bahwa kualitas layanan kami hanya akan sebaik kualitas karyawan kami. Karena itu kami
membutuhkan waktu untuk mengembangkan karyawan kami sebelum memperluas layanan kami
ke pasar baru.

Persyaratan rekrutmen kami menekankan pada sikap pribadi serta pengetahuan teknis dalam
menangani berbagai proyek, dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Kami
menyediakan semua staf kami dengan pelatihan di tempat kerja,dan juga mengirim staf kami
untuk pelatihan di luar negeri. Keselamatan karyawan, program pelatihan, dan tunjangan
tambahan telah membuat karyawan kami senang menjadi anggota keluarga Jaya Kencana.
Beberapa staf kami telah bersama kami sejak kami mulai pada tahun 1965. Menyadari bahwa
kualitas layanan kami bergantung pada tindakan yang cepat dan respons yang cepat, kami telah
menerapkan sistem organisasi yang sangat sederhana sehingga dapat menghilangkan birokrasi
dan mempertahankan tingkat layanan pelanggan kami yang tinggi .

1) Mekanik & Listrik

PT Jaya Kencana mulai hidup sebagai Pemasang Listrik pada tahun 1965 dan memulai
kontraksi Mekanik pada tahun 1967. Sejak itu, kami telah melakukan pemasangan Mekanikal
dan Elektrikal di berbagai lingkungan dan bidang dalam ratusan proyek. Dengan pengalaman
itu, kami berkomitmen untuk menyelesaikan setiap tugas dan tantangan yang diberikan dan
berusaha untuk menyelesaikan proyek dalam jangka waktu yang diberikan.

Tim Mekanikal dan Elektrikal kami yang solid dibagi menjadi manajemen proyek, teknik,
perencanaan dan pengendalian, untuk memastikan semua pekerjaan memenuhi standar
instalasi dan efisiensi tertinggi. semuanya bergabung bersama untuk membentuk tim yang
kuat dari divisi Mekanikal dan Elektrikal PT Jaya Kencana.

2) Lift & Escalator

PT Jaya Kencana ditunjuk sebagai distributor tunggal untuk Goldstar Elevator (Lift) /
Escalator sejak tahun 1983. Sejak itu kami telah menginstal lebih dari 6000 unit Elevator
(lift) / Escalator di seluruh negeri. Sebagai salah satu populasi terbesar di pasar, Jaya
Kencana memasang lebih dari 250 unit per tahun, dan Elevator (lift) dan Eskalator kami telah
menjadi komponen penting dari Hotel, Apartemen, pusat perbelanjaan dan infrastruktur
lainnya di seluruh Indonesia.

Tentang Sigma Elevator : Sejak 1968, Goldstar Elevator, dan kemudian, LG Elevator, telah
menjadikan namanya sebagai salah satu merek Elevator top dunia. Saat ini di bawah merek
Sigma, telah mengekspor ke lebih dari 75 negara di seluruh dunia dengan 2 pabrik, satu di
changwon, Korea, dan pabrik terbaru di Dalian, Cina.

Tonggak sejarah:

 1968 Memulai perusahaan Elevator pertama Korea


 1994 Mengubah merek dagang menjadi LG (Lucky Goldstar)
 1997 Mendirikan pabrik kedua di Dalian, Cina
 2001 Sigma Brand didirikan untuk pasar luar negeri

3) Lift And Escalator Service

Kami memahami bahwa Elevator dan Eskalator adalah salah satu faktor utama untuk
menentukan kualitas sebuah bangunan. Untuk memastikan realibilitas Goldstar / LG / Sigma
Elevator & Escalator Anda, Jaya Kencana menyediakan layanan pemeliharaan yang berbeda
untuk memenuhi setiap kebutuhan dan anggaran.

Mengapa Layanan Lift dan Eskalator Jayakencana:

 25 tahun pengalaman
 Lebih dari 200 teknisi terlatih. Baca Selengkapnya
 Keselamatan diperiksa secara berkala oleh tim keselamatan khusus kami
 Tim Pemeriksaan & Pemeriksaan umum
 Layanan pelanggan 24 jam
 16 base camp berbeda di Jabodetabek dan 2 kantor cabang (Bandung, Surabaya) dan 5
agen (Semarang, Medan, Palembang, Pekan Baru, Batam)
 Satu-satunya sumber ke sparepart Goldstar / LG / Sigma asli
 Layanan dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan klien (sebelum jam kantor, setelah toko
tutup, dll)

Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi oleh manajemen
semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini. Pada masa kini
persoalan manajemen tidak hanya terdapat pada bahan mentah atau bahan baku akan tetapi juga
menyangkut prilaku karyawan atau sumber daya manusia. Seperti sumber daya lainnya, sumber
daya manusia merupakan masukan yang diolah oleh perusahaan dan menghasilkan keluaran.
Sumber daya manusia merupakan aset bagi perusahaan yang tentunya akan mengguntungkan
bagi perusahaan. Sumber daya manusia yang belum mempunyai keahlian dan keterampilan yang
dibutuhkan perusahaan apabila dilatih, diberikan pengalaman dan diberikan motivasi untuk
berkembang maka akan menjadi aset yang mengguntungkan bagi perusahaan.

Pengelolaan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber daya
manusia. Dengan kata lain manajemen sumber daya manusia adalah mengembangkan pegawai
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut, manajemen sumber daya manusia harus
melaksanakan beberapa kelompok aktivitas yang semuanya saling berhubungan dan terkait
seperti yang terjadi dalam konteks organisasi meliputi perencanaan sumber daya manusia,
penerapan disiplin kerja, kompensasi, dan tunjangan kesehatan, keselamatan dan keamanann,
hubungan karyawan dan buruh.

Disiplin merupakan fungsi operatif dari manjemen sumber daya manusia yang terpenting,
karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja dapat dicapainya. Tanpa
disiplin yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya apabila
orang memikirkan tentang disiplin, yang terbayang adalah berupa hukuman hanya sebagaian dari
seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin kerja yang baik diharapkan akan terwujudnya
lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui seperangkat peraturan yang jelas
dan tepat. Umunya disiplin ini dapat dilihat dari indikator seperti karyawan datang ke tempat
kerja tepat waktu, berpakaian rapi, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian sebagaimana
mestinya seorang pegawai, karyawan menggunakan alat-alat dan perlengkapan sesuai ketentuan,
mereka bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan perusahaan.
Kebiasaan-kebiasaan di atas akan terwujud kalau para karyawannya mempunyai disiplin yang
baik. Penanaman disiplin ini tentunya perlu diterapkan oleh seorang pemimpin terhadap
bawahannya untuk menciptakan kinerja atau kualitas kerja yang baik. Penerapan disiplin kerja di
lingkungan kerja memang awalnya akan dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus
menerus diberlakukan akan menjadi kebiasaan dan disiplin tidak akan menjadi beban berat bagi
para pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkunagn kerja, karena seperti telah disinggung
di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, tetapi perlu adanya pembinaan dalam menegakkan
disiplin kerja ini.

II. Permasalahan
Kasus
Kasus yang saat ini dibicarakan di PT Jaya Kencana yaitu kasus-kasus indisiplin karyawan,
diakui sulit untuk dihindarkan, hampir di semua organisasi atau perusahaan selalu saja ada
orang-orang yang ingin menyimpang dari prosedur dan kesepakatan. contoh kasusnya :
1. Keterlambatan pada jam masuk kerja
2. Menemukan video pornografi di dalam laptop/computer milik perusahaan yang di
pinjamkan oleh seorang karyawan
III. Analisis Kasus
Seorang karyawan yang terlambat 90 menit datang ke kantor dengan tidak sengaja karena
ada halangan seperti ban bocor, hal ini perlu dimaklumi oleh seorang manajer. Namun apabila
keterlambatan 90 menit oleh karyawan dilakukan sengaja setiap hari. Karena karyawan tersebut
yakin dari kebiasaannya itu, gajinya tak akan dipotong oleh perusahaan yang menganut “all-in”,
dimana hanya ada gaji pokok. Perilaku ini yang dikhawatirkan orang Human Resource akan
menular kepada para rekannya, yang juga berakibat menggangu produktivitas perusahaan.
Seorang manager dibuat pusing lantaran di kantornya, ia menemukan video pornografi di
dalam laptop seorang karyawan. Si karyawan berdalih bahwa hanya menyimpan saja, jadi
menurut pelaku hal ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan.
Dua contoh kasus tersebut, perlu mendapat perhatian serius dari manajemen. Perusahan
perlu untuk menegakkan kedisiplinan terhadap karyawannya. Disiplin dibagi menjadi dua yakni
disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin preventif untuk pencegahan agar karyawan
disiplin melakukan aturan yang ada dalam perusahaan sehingga tidak melakukan pelanggaran
seperti dua kasus tersebut. Sedangkan disiplin korektif berupa hukuman, yang diberikan bila
karyawan sudah melakukan pelanggaran supaya karyawan dapat memperbaiki pelanggarannya,
menghalangi karyawan lain melakukan kegiatan serupa, dan menjaga standar kelompok agar
tetap konsisten dan efektif. Untuk pelanggaran yang sudah dilakukan berulang-ulang, perusahaan
melakukan disiplin progresif yakni melalui tahap-tahap :
1. Teguran lisan oleh manajer
2. Teguran tertulis dengan catatan file personalia
3. Skorsing pekerjaan hingga 3 hari
4. Skorsing pekerjaan hingga satu minggu
5. Penurunan jabatan (demosi)
6. Pemecatan

IV. Kesimpulan
Keberhasilan suatu perusahaan sebagai organisasi tergantung pada unsur manusia di dalamnya
karena besarnya kontribusi sumber daya manusia jauh melampui peran yang diberikan oleh
sumber-sumber daya lainnya. Oleh karena itu pendayagunaan sumber daya manusia sangat
diperlukan untuk meningkatkan kualitas agar disiplin kerja dalam lingkungan organisasi dapat
terus ditingkatkan menurunnya kualitas disiplin kerja kryawan bisa berdampak negatif bagi
perusahaan, karena ini terkait dengan produktivitas kerja perusahaan, semakin rendah kualitas
kerja karyawan maka semakin rendah juga produktivitas dan pemasukan bagi perusahaan
V. Saran
1. Dalam berkerja harus mematuhi aturan yang ada dalam perusahaan.
2. Disiplin seharusnya dimulai dari masing-masing individu sehingga dapat
menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
3. Diharapkan setiap karyawan mempunyai motivsi kerja yang tinggi dalam berkerja.
4. Untuk pemberian sanksi atau hukuman terhadap pelanggaran disiplin kerja
seharusnya juga harus benar-benar melihat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai