Anda di halaman 1dari 5

1. Nilai-nilai apa saja yang menjadi budaya dalam PT.

Telekomunikasi Indonesia,
Tbk

Dalam era ini, semakin banyak perusahaan yang menyadari bagaimana pentingnya
nilai-nilai yang akan membentuk budaya dalam suatu perusahaan kedepannya nanti.
Budaya perusahaan atau corporate culture berkaitan erat dengan tantangan perubahan
zaman dan bisnis yang tidak bisa ditunda lagi urgensi kebutuhannya. Dibuktikan oleh
berbagai penelitian, bahwa pendekatan budaya perusahaan yang memadai bukan
hanya membuat image perusahaan semakin baik dalam proses dan dinamika
perkembangannya.

Aturan dan norma pasti mengikat perusahaan apapun dan dimanapun dalam
menjalankan bisnisnya, aturan tersebut tidak hanya berlaku di tempat tersebut akan
tetapi juga berlaku di lingkungan bisnis tersebut dijalankan. Norma bisnis tetap
berjalan dan selalu mengikat seluruh pihak yang terlibat didalamnya tanpa
memandang besar kecilnya perusahaan tersebut.

Etika bisnis menjadi urgensi permasalahan dalam kegiatan berbisnis. Di satu sisi
pelaku usaha ingin mendapatkan keuntungan yang besar namun di sisi lain harapan
konsumen untuk mendapatkan produk yang baik dengan harga terjangkau merupakan
dua kepentingan yang muncul dan saling bertolak belakang saat melakukan praktek
bisnis. Pelaku bisnis bisa saja mengabaikan kepentingan pihak lain, terutama
konsumen dalam mencapai kepentingannya. Realitas inilah yang dihadapi oleh sebuah
bisnis jika tidak dikelola dengan baik yang kemudian akan merugikan semua pihak
dalam pandangan obyektif etika terkait dengan keuntungan perusahaan. Sebaliknya
jika tidak mengikuti aturan main bisnis pada dasarnya seperti memastikan kerugian
(Skrabec, 2003).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan etika bisnis,
yaitu:
1. Menguatkan dan menegakkan identitas nasional/perusahaan
2. Bertahan pada prinsip kebenaran
3. Menguatkan sikap saling percaya
4. Pengendalian diri
5. Mengimplementasikan tanggung jawab sosial pada perusahaan
6. Etika bisnis harus bersifat mengikat dan menjadi hukum positif
7. Menolak 5K (koneksi, kolusi, komisi, kongkalikong, katablece)
8. Konsekuen dan konsisten dengan aturan yang telah dibuat bersama

Terdapat beberapa nilai etika bisnis yang dibangun oleh PT. Telkom yang kemudian
menjadi budaya perusahaan itu sendiri, yakni:
a. Integritas
b. Entusiasme
c. Totalitas
Sedangakan cara berbisnis yang diterapkan oleh PT. Telkom adalah solid, speed, dan
smart. Nilai-nilai ini telah diolah sedemikian rupa sehingga cocok untuk diterapkan di
PT.Telkom. perusahaan ini membuat aturan setingkat dengan Peraturan Direktur
Utama dan Peraturan Direktur terkait etika bisnis di Telkom. Hal ini menandai betapa
pentingnya etika bisnis bagi PT. Telkom. Hubungan internal maupun eksternal diatur
pula dalam aturan ini. Etika bisnis dibagi menjadi 2 dalam Peraturan Direktur Utama
mengenai Etika Bisnis Telkom, yaitu:
A. Etika Usaha
B. Etika Kerja Karyawan

Etika usaha merupakan sistem nilai dan norma yang diteraapkan oleh perusahaan
sebagai acuan perusahaan, manajemen, dan karyawannya untuk berkomunikasi
dengan lingkungannya dalam lingkup:
a.) Hubungan dengan regulator
b.) Hubungan dengan stakeholder
c.) Ketentuan tambahan

Sedangkan Etika Kerja Karyawan adalah sebuah sistem nilai atau norma yang
digunakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan dalam bekerja shari-hari dengan
lingkup sebagai berikut:
1. Perilaku Utama Karyawan
a. Kapasitas dan kapabilitas karyawan
b. Kewajian dan larangan bagi karyawan
c. Kerahasiaa informasi
d. Infrastruktur
e. Lingkungan kerja
2. Perilaku Utama Pimpinan
a. Perilaku Pemimpin
b. Perilaku Direksi
c. Perilaku Chief Excecutive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)

Etika bisnis yang telah dijalankan secara terus menerus merupakan


implementasi nyata dari PT. Telkom, tercatat dan selalu memperbaiki yang
ada seperti contoh, PT. Telkomyang mewajibkan karyawannya
untukmenandatangani Pakta Integritas setiap tahunnya. Sebelum Pakta
Integritas ditandatangani, setiap karyawan akan diberikan beberpa pertanyaan
terkait aturan etika bisnis dan good governance dan karyawan harus menjawab
dengan benar pertanyaan-pertanyaan tersebut. Selain itu, karyawan pada
jabatan tertentu wajib melaporkan harta dan aset perusahaan kepada KPK.
CSA Passed (control self assesment) perlu dilakukan karyawan untuk
mendeklarasikan bahwa proses bisnis kegiatan usaha yang dilakukan telah dan
terus menerus dikontrol dan diperbaiki.

 Perilaku Utama Karyawan


 Kapasitas dan kapabilitas karyawan memiliki arti bahwa setiap karyawan
PT. Telkom wajib untuk:
1. Memiliki keyakinan dasar yang senantiasa memiliki keinginan untuk
memberi yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam niat, pikiran, dan
perbuatan pada setiap pekerjaan yang dilakukan
3. Memiliki kesungguhan dalam meningkatkan dan memelihara seluruh
kapasitas dan kapabilitas pribadi yang mencakup aspek kompetensi
dan karakter melalui jalur formal maupun informal

 Karyawan PT. Telkom memiliki kewajiban dan larangan


1. Wajib tunduk dan patuh pada peraturan perusahaan dan undang-
undang yang berlaku
2. Karyawan dan keluarga wajib menghindari benturan kepentingan
individu dengan perusahaan
3. Karyawan dilarang menerima gratifikasi
4. Karyawan dilarang memasarkan produk dari perusahaan pesaing
5. Karyawan dilarang bekerja diperusahaan pesaing
6. Karyawan wajib menjadikan waktu kerjanya produktif

 Terkait kerahasiaan informasi, karyawan


1. Wajib melindungi dan tidak membocorkan informasi rahasia
perusahaan kepada siapapun
2. Dilarang berdiskusi terkait informasi rahasia perusahaan kepada mitra,
pesaing, perusahaan lain, serta pihak eksternal yang tidak terkait
3. Memiliki kewenangan akses informasi sesuai lingkup kerjanya

 Terkait infrastruktur yang dimiliki PT. Telkom, karyawan:


1. Wajib menjaga dari pihak- pihak yang mencoba mengambil alih atau
merusak aset perusahaan
2. Tidak diijinkan secara langsung maupun tidak langsung menjual,
membeli, mengadakan, menyewakan atau meminjamkan aset
perusahaan kepada pihak eksternal
3. Memaksimalkan aset perusahaan untuk kepentinagan bisnis
perusahaan
4. Dilarang menggunakan aset perusahaan untuk kegiatan yang tidak
wajar

Untuk membangun lingkungan kerja yang adil dan sehat, karyawan-karyawan


PT. Telkom wajib melaksankan prinsip-prinsip berikut:
1. Saling percaya dan menguatkan kekompakan antar karyawan
2. Meningkatkan kecepatan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
serta dalam merespon peluang bisnis
3. Melakukan inovasi serta meningkatkan kreatifitas dalam melaksanakan
pekerjaan

Selain kewajiban dan larangan yang termuat dalam aturan dan kebijakan etika bisnis,
maka dari itu dalam prakteknya seluruh karyawan PT. Telkom diminta untuk
menandatangani dokumen Pakta Integritas. Dengan adanya dokumen tersebut, maka
seluruh karyawan berjanji dan mendklarasikan bahwa mereka telah menjalankan
seluruh aturan dan kebijakan etika bisnis dengan baik dan benar.
Selain itu, untuk akuntabilitas penggunaan keuangan perusahaan secaragood
governance, karyawan dalam jabatan tertentu yang diberi tanggung jawab dalam
pengelolaan keuangan perusahaan menandatangani dokumen CSA (control self
assessment) secara online atau digital. Dokumen CSA berisi pernyataan bahwa
karyawan tersebut telah menjalankan pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip
pengelolaan yang telah menjadi standarisasi di PT. Telkom itu sendiri.
 INTEGRITAS
Dari data yang diambil didalam Pakta Integritas dan CSA Passed didapati seluruh
karyawan mengisi dan menandatangani Pakta Integritas dan CSA Passed.dalam
aspek Integritas, didapati bahwa aspek pelayanan kepada customer baik eksternal
maupun internal berjalan baik walaupun belum sempurna sesuai kaidah dalam
Peraturan Direktur Utama tentang Etika Bisnis Telkom. Permasalahan data
menjadi isu yang harus diperbaiki dalam salah satu nilai dasar etika bisnis ini.
Aspek ini yang emudia dinilai dan dievaluasi secara berkelanjutan. Masing-
masing atasan berkewajiban memberi arahan dan mengevaluasi bawahannya
minimal sekali dalam setahun. Kelalaian karyawan dalam aspek integrasi ini bisa
ditentukan tingkat pelangarannya, apakah ringan, sedang, atau berat.
 ENTUSISME
Entusisme karyawan PT. Telkom cukup tinggi dikarenakan layanan yang mereka
hasilkan dapat dinikmati dengan cepat dan dalam kualitas baik ke pelanggan.
Sistem informasi sudah terbangun baik begitupula dengan proses bisnis yang
berjalan dengan sangat baik. Dengan sistem informasi yang baik, pekerjaan yang
sifatnya rutin bisa diambil alih oleh sistem informasi ini. Hasilnya beberapa
pekerjaan yang sifatnya rutin sudah tidak lagi dikerjakan oleh SDM. Maka dalam
rangka menjaga hal ini, setiap karyawan PT. Telkom harus ikut andil dalam
menjaga sistem informasi ini. Salah satunya dengan menjaga agar password
sistem informasi seseorang tidak bocor serta meminjamkannya kepada orang lain,
serta yang paling penting ialah harus mengurangi kegiatan yang bersifat rutin agar
selalu tercipta kondisi yang antusias diantara para karyawan.
 TOTALITAS
Nilai totalitas bisa terlihat dari kehadiran karyawan, jam kedatangan dan jam
pulang karyawan terekam baik didalam sistem informasi PT. Telkom. Terlihat
juga dari penyelesaian aktivitas yang berhubungan dengan pihak kesternal yang
tidak akan berhenti sebelum dinyatakan selesai oleh pihak customer, misalnya
dalam kegiatan perbaikan gangguan.totalitas ini ditandai dengan adanya
monitoring 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk layanan kepada
customer. Review dan peningkatan kualitas dilakukan terus menerus karena
aktivitas mengawal layanan dilakukan 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Sedangkan dalam hal pelayanan kepada customer eksternal, semua data sudah
sangat transparan, dapat dimonitor oleh teknisis, unit pelayanan pelanggan serta
customer itu sendiri.

 KESIMPULAN
PT. Telkom memilih tiga nilai dasar etika bisnis yang sesuai dengan citra
perusahaan terbut, yakni Integritas, Entusisme, dan Totalitas.pengimplementasian
ketiga nilai tersebut mendukung terciptanya Good Corporate Governance di PT.
Telkom. Dalam penerapan nilai Integritas, PT. Telkomsistem deklarasi karyawan
pada Pakta Integritas serta CSA kepada karyawan dalam jabatan tertentu. Dalam
penerapan nilai Entusisme, PT. Telkom mengembangkan sistem informasi yang
sangat sesuai dengan bidangnya yang kemudian digunakan untuk aktivitas
bisnisnya. Sedangkan dalam penerapan nilai Totalitas, PT. Telkom telah
menjalankan fungsi control layanan selama 24 jam sehari dan 7 hari perminggu,
baik untuk customer internal maupun eksternal.

 REFERENSI
https://dinastirev.org/JEMSI/article/view/185/162
https://dinastirev.org/JEMSI/article/download/128/97

Anda mungkin juga menyukai