Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SOFT STRUCTURE GCG PADA PERUSAHAAN

PT HERO SUPERMARKET TBK

Kelompok 3

Hilman Munajat 023001701122

Krisdio Prastio 023001701027

Fernanda Dewi Gita 023001701137

Silvy Shapintia F 023001701084

Jihan Safira 023001701159

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
Kelompok kami memilih perusahaan di Sektor Perdagangan Eceran yaitu PT HERO, karena
menurut kami produk dalam sektor perdagangan yang akan selalu diminati/ dibutuhkan oleh
setiap orang setiap saat.

GCG (Good Corporate Governance) atau tata kelola yang baik sebagai sistem yang mengatur
hubungan antara peran Dewan Komisaris, peran direksi, pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik disebut juga sebagai proses yang
transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian dan penilaian kinerja.

1. Soft Structure pada PT HERO SUPERMARKET TBK

Ada beberapa soft structure untuk mendukung kinerja perusahaan, maka dari itu
kelompok kami akan membahas seluruh soft structure yang ada didalam PT HERO.

a. Anggaran Dasar

Pada PT HERO, anggaran dasar berguna untuk mengelola anggaran yang


digunakan untuk keperluan perusahaan seperti:
● Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan;
● Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian;
● Menjalankan usaha dalam bidang pertanian;
● Menjalankan usaha dalam bidang pergudangan;
● Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan properti;
● Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan dan jasa; dan
● Menjalankan usaha dalam bidang Pariwisata

Manfaat : Dalam Soft Strucktur yang pertama akan sangat bermanfaat disaat
adanya kejadian resiko yang tak terduga saat perusahaan beroperasi, oleh karena
itu anggaran dasar yang sudah diputuskan harus segera dapat dikelola untuk
mengcover perusahaan dari biaya tak terduga

b. Pedoman Tata Kelola Perusahaan

Perseroan menyadari pentingnya untuk menerapkan lima prinsip Good Corporate


Governance (GCG) secara penuh, sebagai cara untuk menjamin pertumbuhan
yang berkelanjutan, efisiensi dan efektivitas usaha, serta memberikan hasil yang
menguntungkan bagi pemangku kepentingan. Kelima prinsip tersebut adalah
keterbukaan, kewajaran, akuntabilitas, pertanggung jawaban, dan kemandirian.
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk membangun kesadaran di seluruh
jajarannya agar menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut, termasuk dengan
mematuhi Kode Etik Perseroan

Manfaat: Pada soft struktur yang ke 2 ini sangat bermanfaat juga untuk
pengelolaan perusahaan karana diikuti dengan prinsip prinsip yang sudah di
tetapkan oleh KNKG agar menjadi perusahaan yang baik dimata publik dan juga
terdaftar di OJK sebagai bentuk taat akan pengawasan dari pemerintah.

c. Pedoman Standar Perilaku ( Kode Etik)

Kode Etik (Pedoman Perilaku) HERO Group mewajibkan seluruh unit


bisnis untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan baik yang secara
khusus berlaku bagi bidang usaha ritel maupun yang berlaku pada umumnya.
Pada praktiknya, seluruh Insan Perseroan termasuk di dalamnya karyawan,
Direksi dan Dewan Komisaris, diwajibkan untuk:

★ Memahami peraturan dan perundang-undangan yang berlaku bagi diri


sendiri dan pekerjaan;
★ Mematuhi peraturan dan perundang-undangan tersebut;
★ Memastikan bahwa karyawan pun mematuhinya terutama jika mereka
adalah bawahan karyawan; dan
★ Melaporkan kepada atasan atau mengikuti prosedur yang digariskan
menyangkut pelaporan hal-hal yang bersifat serius (termasuk kebijakan
Whistleblowing), jika ada karyawan yang diketahui tidak mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pokok-pokok Kode Etik Pedoman Perilaku HERO Group merupakan peraturan


yang wajib untuk dipenuhi oleh seluruh Insan Perseroan, sehingga ketidakpatuhan
pada pedoman ini dapat menimbulkan sanksi berat hingga pemutusan hubungan
kerja, sesuai yang telah ditetapkan pada Undang-Undang Ketenagakerjaan yang
berlaku di Indonesia maupun dengan Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku
antara Perseroan dengan Serikat Pekerja. Pedoman Perilaku ini berlaku dalam
semua keadaan dan bagi semua unit bisnis.

Kode etik Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Pembayaran Tidak Resmi


2. Hadiah, Pemberian dan Jamuan
3. Praktik Meniadakan Persaingan
4. Benturan Kepentingan
5. Kepatuhan Memenuhi Kewajiban Perpajakan
6. Ijin Usaha
7. Pengawasan Devisa
8. Perijinan Karyawan
9. Pajak Penghasilan Perseorangan
10. Perlakuan Terhadap Karyawan

Manfaat: Kode Etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena


etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi
perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama
lainnya. Dengan adanya kode etik, secara intern semua karyawan terikat dengan
standar etis yang sama, sehingga akan mengambil kebijakan/keputusan yang sama
terhadap kasus sejenis yang timbul.

d. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing memiliki tugas spesifik


sebagaimana yang digariskan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Tugas paling
utama, Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya dalam menjalankan fungsi pengawasan atas segala tindakan
Direksi.

Direksi bertanggung jawab untuk membuat keputusan manajemen operasional,


menyusun strategi dan rencana anggaran, mewakili Perseroan dalam segala hal,
dan memastikan kecukupan dan kelancaran dalam proses pengendalian internal
dan pengelolaan risiko.

Manfaat: melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya


pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan.

e. Piagam Audit Internal

Audit Internal memiliki piagam yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi
dan Dewan Komisaris tentang Piagam Audit Internal serta kebijakan dan Prosedur
Audit Internal PT HERO Supermarket Tbk tertanggal 2 Mei 2013.

Secara khusus, Audit Internal mengikuti Piagam Audit Internal dalam


menentukan dan melaksanakan rencana audit tahunan berikut:

1. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem


manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
2. Meninjau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi
informasi dan kegiatan lainnya.
3. Melakukan audit di seluruh cabang dan fungsi pendukung berdasarkan
analisis risiko dan prioritas, dengan penekanan pada tinjauan operasional
dan proses.
4. Memberikan saran dan informasi tentang kegiatan yang telah diaudit pada
semua tingkat manajemen.
5. Mengirim laporan audit kepada Presiden Direktur Utama, CFO dan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
6. Mengawasi, menganalisa, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut.
7. Bekerja bersama dengan Komite Audit.
8. Melakukan audit khusus bila diperlukan.
9. Memiliki akses ke semua informasi yang relevan.
10. Berkomunikasi langsung dengan Direksi, Komisaris, dan/ atau anggota
Komite Audit.

Manfaat: Soft Structure ini sangat bermanfat karena tidak hanya untuk auditor
eksternal tapi juga pembagian tugas dan wewenang harus diberikan juga
kepada audit internal karena audit internal juga bertugas untuk mengawasi
setiap divisi jika terjadi pelanggaran dari SOP yang telah di tetapkan.

2. Evaluasi Soft Structure yang ada di PT HERO

PT HERO memiliki soft-structure sebagai berikut:

1. Anggaran Dasar
2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
3. Pedoman Standar Perilaku (Kode Etik)
4. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
5. Piagam Audit Internal
Hasil evaluasi kelompok kami mengenai soft structure yang ada di PT HERO yaitu
PT.Hero sudah membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan SOP perusahaan yang
ada di Indonesia, semua yang telah dibuat ini dapat membantu meningkatkan kinerja dan
keefektivitasan perusahaan.

a. Yang paling dibutuhkan dari perusahaan sejenis dari soft structure tersebut
menurut kelompok kami yang paling penting, yaitu :

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Alasan : karena tata kelola perusahaan merupakan pedoman untuk menjadi


sebuah perusahaan yang baik, terlepas dari SDM selama menjalankan tugas sesuai
job desk dan melakukan tugas sesuai SOP dari perusahaan maka dapat dikatakan
perusahaan itu baik, karena mengikuti prinsip KNKG dan rata-rata prinsip
tersebut sudah dipakai oleh seluruh perusahaan besar.

b. Yang harus ditambahkan dalam soft structure menurut kelompok kami dari
tingkat kebutuhan paling rendah, yaitu:

PEDOMAN KOMUNIKASI

Alasan : Menurut kelompok kami pedoman komunikasi itu perlu karena harus ada
kejelasan tentang tanggung jawab kemana saja setiap divisi harus punya kejelasan
kepada siapa setiap divisi harus bertanggung jawab akan pekerjaannya walaupun
pastinya sudah ada hirarkinya tapi di soft structure seharusnya ada pedoman
tambahan tentang komunikasi.
4. Kesimpulan dan Saran tentang Soft Structure pada PT Hero

a. Kesimpulan.

Kesimpulan dari kelompok kami mengenai soft struckture dari PT.Hero


yaitu PT.Hero harus lebih patuh atau taat pada soft structure yang berlaku,
sebenarnya soft structure di PT.Hero ini sudah komplit tetapi sayangnya
kurang di terapkan saja. Contoh yang sangat terlihat yaitu Code of Conduc.
Code of Conduc di PT.Hero kurang diterapkan padahal di sini element-
element Code of Conducnya sudah sesuai dengan prinsip KNKG, Jadi pada
dasarnya PT.Hero sudah membuat kebijakan kebijakan yang baik untuk para
stakeholder.

b. Saran

Saran yang bisa kami sampaikan disini yaitu seharusnya Organ Utama
PT.Hero lebih bisa tanggung jawab terhadap divisi-divisi lainnya,Jangan
sampe adanya miss communication, , seperti divisi audit internal punya
komunikasi 2 arah dengan dewan komisaris saja jadi audit internal hanya
bertanggung jawab atas pengecekan pelaporan keuangan kepada dewan
komisaris saja, karena tidak sedikit perusahaan yang terjadi kesalahan di.saat
mencatat laporan keuangan.

c. Contoh kasus jika tidak ada kebijakan pelanggaran di soft structure

Pedoman pelanggaran pada PT Hero ada di dalam code of conduct

Contoh pelanggaran: Seorang SPV bekerja sama dengan pegawai di


Supermarket Hero menggelapkan barang sehingga barang itu terlihat tidak ada di
dalam persediaan barang, uangnya bisa mereka masukan ke kantong mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai