 PAPARAN DATA

Telkomsel diduga melakukan manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap menarik
pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak diberikan. Dalam iklannya,
Telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator seluler selama 90
menit. Customer yang menginginkan layanan tersebut harus mengurangi pulsa sebnyak Rp.
3.000 setelah melalui SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999 terlebih dahulu. Namun,
pelanggan sering merasa kecewa karena layanan itu selalu gagal dan hanya dijawab dengan
pernyataan maaf yang kemudian dilanjutkan dengan alasan bahwa sistem di operator
tersebut sedang sibuk serta diminta untuk mencoba lagi beberapa saat kemudian tanpa
adanya pengembalian dana yang telah dikeluarkan oleh pelanggan. Pulsa pelanggan akan
tetap dikurangi meskipun pelanggan gagal mendapatkan layanan tersebut. Beberapa
pelanggan layanan “Talkmania” mengatakan bahwa yang diiklankan Telkomsel seperti
berjudi, kadang berhasil kadang gagal namun dana tetap ditarik.

Farid Wajdi selaku Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen mengatakan,
dalam layanan iklan Telkomsel dapat dianggap manipulasi karena terjadinya “misleading”
atau perbedaan antara realisasi dengan janji. Secara sekilas permasalahan tersebut terlihat
ringan karena hanya mengurangi pulsa telepon seluler sebesar Rp. 3.000. namun jika
kejadian tersebut dialami oleh satu juta pelanggan dari sekian juta pelanggan Telkomsel,
maka terdapat dana sebesar Rp. 3 milyar yang didapatkan operator seluler itu dari praktik
manipulasi iklan tersebut.

Deprtemen Komunikasi dan Informasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia perlu
turun tangan dalam menangani hal ini agar masyarakat tidak terus dirugikan. Apabila
ditemukan bukti adanya praktik manipulasi tersebut, diharapkan Depkominfo dan BRTI
menjatuhkan sanksi yang tegas agar perbuatan itu tidak terjadi lagi. Semua itu terjadi karena
iklan operator seluler selama ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak memiliki
aturan yang jelas.

 REFERENSI
https://www.academia.edu/25670379/KASUS_PELANGGARAN_ETIKA_BISNIS