Kayaba
manufacturing
Indonesia
merupakan
perusahaan
otomotif
21
22
Commissioners
: Katsuma Ohara
Leonard Lembong
Eko Deddy Haryanto
Hitoshi Nitta
Ryoji Shimizu
Board Of Director
President Director
: Janto Pangestu
: Koji Masuda
Director
: Iwan Hariyanto
Djuanda Danuatmadja
Yo Nakaya
Hiroshi Ogawa
Yoshiteru Takahashi
Gunardi Hadi A.
Hiroyuki Isono
: Rp
103.000.000.000
Tahun 1999
: Rp
181.000.000.000
Tahun 2000
: Rp
374.000.000.000
Tahun 2001
: Rp
505.000.000.000
Tahun 2002
: Rp
594.000.000.000
Tahun 2003
: Rp
578.000.000.000
23
Tahun 2004
: Rp
754.000.000.000
Tahun 2005
: Rp 1.018.000.000.000
Tahun 2006
: Rp
908.000.000.000
( Daihatsu )
( Nissan Diesel )
( Mercedes Benz )
( Chevrolet )
( Hino )
( Hyundai )
( Suzuki )
( KIA )
( Mitsubishi )
PT National Assembler
( Mazda )
( Nissan )
PT Pantja Motor
( Isuzu )
( Perkasa )
( 6 Customer )
Motorcycle :
PT Yamaha Indonesia Motor MFG.
( Yamaha )
24
( Suzuki )
( Kawasaki )
PT Danmotor Indonesia
( Vespa )
Railway Vehicle :
PT Cakra Buana Pesona
After Market :
PT ASTRA Otopart ( Unit Astra Niaga )
PT ASTRA Komponen Indonesia
Export :
Daytona Int. Trading Corp.
( Daytona )
( Yamaha Colombia )
( Suzuki japan )
Kayaba Vietnam
( Yamaha Vietnam )
(Yamaha Brazil )
( Suzuki Pakistan )
25
aplikasi Man-Man, sistem aplikasi Foxpro, dan sistem aplikasi Power Builder.
Tutuka Andriyatno memanggil Suroto Sunaryo untuk membangun sistem
aplikasi yang dapat mengintegrasikan ketiga aplikasi tersebut. Karena ketiga
aplikasi yang berbeda tersebut sering mengakibatkan perbedaan stock
inventory yang ada sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan yang
cukup besar.
Berdasarkan keinginan dari pihak management tersebut akhirnya,
Suroto Sunaryo selaku Manager MIS kemudian memikirkan untuk mencari
sistem aplikasi apa yang cocok untuk menggantikan ketiga sistem aplikasi
yang lama tersebut, sehingga menghasilkan sistem aplikasi yang terintegrasi.
Kemudian Suroto Sunaryo mencari referensi mengenai sistem aplikasi yang
cocok dengan proses bisnis perusahaan. Melalui sharing knowledge yang
diadakan perusahaan-perusahaan dibawah ASTRA Otopart, Suroto Sunaryo
mencari tahu software apa yang cocok untuk PT Kayaba Indonesia. Setelah
dilakukan penelitian, akhirnya Suroto Sunaryo mencoba untuk mengajukan
proposal kepada pihak management mengenai software yang akan digunakan
untuk men-support proses bisnis PT Kayaba Indonesia yaitu software BaaN
ERP. Adapun alasan pemilihan menggunakan menggunakan software BaaN
ERP ini adalah sebgai berikut :
a. Menghasilkan integritas data yang tinggi, dimana hanya memiliki satu
data source.
b. Menghasilkan keakuratan data yang tinggi, tidak membingungkan, less
time untuk reconcile data.
26
27
disetujui oleh pihak management, pada bulan Mei 2001 Suroto Sunaryo
mengundurkan diri dari Kayaba Indonesia. Dengan kekosongan manager
MIS, maka project dipegang langsung oleh Tutuka Andriyatno selaku
28
Direktur MIS. Dan tak lama kemudian, pada bulan Juli masuk manager MIS
yang baru yaitu Ng Khin Tjai. Ng Khin Tjai inilah yang kemudian
meneruskan proposal yang sudah dibuat oleh Suroto Sunaryo sebelumnya.
Pada saat manager MIS dipegang oleh Ng Khin Tjai ini, proposal tersebut
disetujui oleh pihak management dengan nilai project paket BaaN ERP 5.C
sebesar US $ 299,200,00 dengan vendor software BaaN ERP yaitu BSI
Singapore.
Setelah proposal ini disetujui, maka Ng Khin Tjai kemudian
menyusun BaaN project schedule, mulai dari installasi software BaaN ERP
sampai dengan proses implementasinya ( untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
lampiran ).
Sambil menunggu proses installasi software BaaN ERP, Ng Khin
Tjai membentuk struktur organisasi BaaN ERP untuk memudahkan dalam
proses pengimplementasian software BaaN ERP nantinya. Dan didalam
struktur organisasi BaaN ERP tersebut ditunjuk key user yang bertanggung
jawab untuk pengimplementasian software ERP di departemen masingmasing.
29
30
user
mempersiapkan
data-data
yang
diperlukan
pada
saat
31
32
Kayaba
Indonesia
merupakan
perusahaan
otomotif
33
34
35
36
37
38
Pada gambar flow sistem BaaN diatas, dapat dilihat dengan jelas
tentang gambaran flow sistem yang ada. Baik itu yang berkaitan dengan aliran
dokumen proses yang ada pada PT Kayaba Indonesia.
39
40
DESCRIPTION
Inventory
Control
Warehouse
Management
CURRENT
CONDITION
NEXT
CONDITION
ACTION
BENEFIT
Use one
integrated
package
software, so
data could be
access by every
related
department.
Inventory data at
Warehouse doesnt
conform to T&C
because it uses 2
different software,
which are not
integrated (ManMan
and FoxPro).
Difficult to control on
material usage per
unit, purchase price
per unit, etc. because
doesnt have program
with those facilities.
Could produce
variance analysis
and then could
control material
usage, purchase
price, etc.
More accurate
material planning
and better control on
part shortage.
No integrated control
between production
and delivery.
There is integrated
control between
production and
delivery.
Better order
calculation, reduce
human error and
time consuming.
No administration to
separate location for
each material
category such as
good, rejects,
consignment, etc.
Stock by location
and material
condition.
No cycle counting.
Cycle counting
could be done for
selected item.
Increase in stock
data accuracy.
No pallet management
on requirement
calculation and
location identification.
Control on pallet.
Use integrated
software, which
can overcome
that entire
problem.
41
General Ledger
Costing
Could utilize
barcode
technology.
Unable to print
Ledger
Able to print
journal
Higher level
security
Unable to calculate
process cost and
material cost in detail.
Able to calculate
process cost and
material cost in
detail.
WIP is pre-determined
once in 6 month
period (fix amount)
WIP is calculated
in actual basis
Use integrated
software, which
have those
functionality
and security
control.
More efficient on
material and time.
Change WIP
calculation
system to actual
basis and use
integrated
software with
capability to
calculate cost
variance.
More efficient on
material and time.
More assurance on
security.
Better control on
WIP minimized
WIP
Could analyze cost
variance CRP.
Planning
Bill of Material
Able to implement
Budget per
department easier.
Use application
software with
Budgeting
capability.
Able to control
operational
expenses, i.e.:
expense and capital
expenditure.
Able to anticipate
the effect of
changes in
schedule/order
from customer,
able to give faster
order confirmation
to customer
(Available To
Promise).
Use application
which can do
order simulation
repeatedly and
fast response
time.
Better Customer
Service.
Better accuracy on
MRP due to WIP
inclusion on
calculation.
Change work
procedure,
which enable to
have actual WIP
and integrate to
MRP module.
Inventory
optimization.
No integration.
Fully integrated
Use integrated
software.
Accurate and
efficient data which
could make better
result on :
Cost calculation.
Material requirement
calculation.
Stock calculation at
warehouse.
42
Product Cost
Calculation
Capacity
Requirement
Planning
Semi manual
Fully automatic
No integration
Up to date
Not available
Able to implement
Capacity Planning.
Use an
integrated
application,
which have ABC
costing.
Shorter lead-time on
quotation calculation
better customer
service.
Use an
integrated
application
which could
calculate
Production
Capacity
Able to have
accurate and up to
date data on
condition of
production machine
capacity.
43
Active period.
44
By model.
By percentage.
Weighted.
By car/motorcycle model.
By product type.
Market share.
45
dan create
46
47
b. Barcode system.
c. Quota system untuk pengeluaran barang.
d. Calculation of equipment requirement, e.g. : plastic box, pallet.
D. Procurement Requirement
1. General Requirement
a. Dapat menerima Purchase Requisition (PR) dalam bentuk file,
memproses PR dan menerbitkan Purchase Order ke supplier
berdasarkan Vendor Percentage Allocation (on multi vendor item).
b. Satu PO bisa beberapa kali delivery.
c. Kontrol terhadap kedatangan / keterlambatan barang.
d. Klaim atas barang yang di Quality Control (QC) maupun yang
sudah ditransfer ke gudang barang return.
e. Monitoring Outstanding PR, outstanding PO summary &
detail.
f.
Pricing.
48
j.
2. Spesific Requirement
a. Revisi order : penambahan, pengurangan, pembatalan, penundaan
atau percepatan order.
b. Ada 2 macam order : lokal supplier dan overseas. Overseas PO
(khususnya ke KYB Jepang), mempunyai bentuk/format khusus
(a.l. : fix order + 3 bulan forecast order, quantity per line order <
99.999).
c. Selain pembelian untuk barang-baang produksi, juga terdapat
pembelian Jig & Tool dan pembelian barang-barang non produksi.
d. Terdapat non regular supplier / one time supplier, cash payment,
dan lain-lain.
e. Dapat secara otomatis melakukan alokasi order untuk part yang
mempunyai multi-vendor.
f. Order Control Report (bisa dalam bentuk grafik per item, per
supplier, per deviasi).
49
50
2. Spesific Requirement
a. Control of Quality Record.
-
b. Monthly report.
-
51
52
53
Harian
Bulanan
54
Part number
Description
Customer number.
Weight
55
Yield factor.
Setiap part number yang tidak aktif lagi dalam kurun waktu
tertentu (yang akan ditentukan bersama kemudian), secara
otomatis diinformasikan ke PDE dept.
Substitute
part
part
yang
dapat
digunakan
untuk
56
Grouping BOM
Beberapa BOM dapat dikelompokkan sesuai dengan project
untuk model tersebut, karena dalam satu project dapat terjadi
beberapa kali perubahan Kayaba number.
57
A/R Schedule
c. Account Payable
-
A/P Schedule
58
ERP
59
berpengaruh
terhadap
hasil
yang
akan
dicapai
dalam
60