Anda di halaman 1dari 3

Proses stretch forming yang prinsip kerjanya seperti terlihat pada gambar dibawah,

dikembangkan oleh pabrik-pabrik pesawat terbang agar dapat membuat komponen dari lembaran
logam ( sheet metal ) terutama yang berukuran relative besar dengan proses pembentukan yang
ekonomis walaupun dalam jumlah yang relatip kecil. Lembaran logam di jepit oleh rahang
penjepit (grippen jaw) dua atau lebih lalu diregangkan (stretching). Kemudian blok pembentuk
(forming block) didorongkan pada lembaran logam yang telah teregang tersebut sehingga
lembaran logam membungkus blok (tool) pembentuk tersebut. Berbagai kombinasi dari
peregangan (stretching), pembungkusan (wrapping) serta gerakan forming block dan atau
penjepit ( grippen jaw ) digunakan tergantung bentuk part yang akan dibuat.

Gambar: Skema gerakan dan langkah-langkah yang terjadi pada stretch forming.
Dengan pengaturan stretching yang benar maka semua atau hampir semua tegangan tekan yang
selalu menyertai proses bending atau forming dapat dihilangkan. Sebagai akibatnya efek spring
back sangat kecil dan produk berbentuk sangat mirip dengan bentuk forming block-nya. Karena
praktis beban yang bekerja pada forming block adalah beban kompresi, maka forming block
tersebut terbuat dari material baja karbon.
Peralatan pembentukan dengan stretch forming pada dasarnya terdiri atas cakram pengendali
hidraulik ( biasanya vertical ) yang menggerakkan penumbuk atau blok penumbuk dan 2 buah
penjepit untuk mencengkram ujung lembaran. Pada pembentukan stretch forming tidak ada
cetakan negative ( female ) yang digunakan. Pencengkeram dapat digerakkan sedemikian hingga
gaya-gaya tarik selalu segaris dengan pinggiran lembaran yang tidak ditumpu, atau lembaran
tetap, sehingga diperlukan jari-jari yang besar, untuk mencegah terjadinya sobekan pada
lembaran yang dijepit. Dalam menggunakan mesin pembentuk bahan logam mula-mula
dilengkungkan atau ditaruh pada blok pembentuk dengan tegangan tarik yang relative kecil,
kemudian dijepit dan beban tarik ditingkatkan dan terjadi deformasi plastic hingga diperoleh
bentuk akhir. Perbedaan dengan pembentukan selubung adalah pada kelambatan proses
penebukan yang mula-mula dicengkeram, kemudian masih dalam keadaan lurus dibebani hingga
batas elastic sebelum selubungkan mengelilingi blok pembentuk.

Gesekan dan Pelumasan


Pertimbangan yang penting dalam proses pembentukan adalah gesekan yang timbul
antara benda kerja dengan perkakas pembentuk (missal dies). Kadang-kadang lebih dari

50% energi pembentukan dipakai untuk mengatasi gesekan tersebut. Aspek kualitas
produk seperti surface finish dan ketelitian dimensi berkaitan langsung dengan gesekan.
Perubahan pelumasan dapat merubah modulus aliran logam selama proses pembentukan
dengan demikian juga mengubah sifat-sifat produk akhir. Tingkat produksi, perancangan
perkakas (tooling), keausan perkakas. Serta optimisasi proses semuanya tergantung pada
seberapa jauh kita mampu untuk menentukan dan mengendalikan gesekan. Pada hampir
semua proses, usaha diarahkan untuk mengurangi pengaruh gesekan, sementra itu ada
proses yang hanya dapat bekerja kalau ada gesekan yang mencukupi yaitu rolling
misalnya. Pada semua kasus, efek gesekan susah untuk diukur, lebih jauh lagi karena
gesekan tergantung pada banyak variabel seperti luas permukaan kontak, kecepatan dan
temperatur sehingga efek gesekan sangat sulit untuk dibuat skalanya. Perlu kiranya
diketahui bahwa gesekan pada proses pengerjaan logam cukup berbeda dengan gesekan
yang dijumpai pada hampir semua peralatan mekanik. Kondisi gesekan pada roda gigi,
bantalan-bantalan luncur serta komponen-komponen lain yang mirip dengan hal tersebut,
pada umumnya melibatkan :
Dua permukaan dengan material dan kekuatan yang hampir sama.
Beban elastic sehingga tidak ada permukaan yang mengalami deformasi plastic.
Adanya siklus wear-in sehingga akhirnya diperoleh pasangan permukaan yang
kompatibel.
Biasanya berlangsung pada temperatur rendah.
Sebaiknya pada proses pembentukan logam kondisi gesekan melibatkan perkakas yang
keras dan susah terdeformasi yang berinteraksi dengan material benda kerja yang relatip
lunak pada kondisi tegangan yang cukup untuk menimbulkan deformasi plastis. Interaksi
antara benda kerja dengan perkakas hanya berlangsung dengan sekali jalan (single pass),
disamping itu benda kerja pada umumnya bersuhu relatip tinggi.

Gambar: Diatas memperlihatkan perubahan tahanan gesek sebagai fungsi dari tekanan.
kontak untuk tekanan kontak kecil gesekan berbanding lurus dengan tekanan kontak
normal terhadap interface. Konstanta kesebandingan dikenal sebagai koefisien gesek.
Pada tekanan kontak yang tinggi gesekan menjadi tidak tergantung pada tekanan kontak
lagi akan tetapi lebih tergantung pada kekuatan material yang lebih rendah.

Pemahaman akan hal-hal tersebut diatas dapat diperoleh dari teori gesekan modern yang
mempunyai anggapan dasar permukaan rata itu sesungguhnya tidak rata tetapi
mempunyai satu tingkat kekerasan tertentu.
Apabila dua permukaan yang tidak beraturan berinteraksi maka akan timbul kontak guna
menahan beban yang diterimanya. Pada beban yang kecil, hanya perlu tiga buah titik
kontak yang diperlukan untuk mendukung bidang kontak. Begitu beban dinaikan luas
permukaan kontak bertambah. Pada awalnya pertambahan luas permukaan kontak adalah
linear. Pada saat beban yang cukup tinggi semua bagian permukaan telah saling kontak
sehingga penambahan beban selanjutnya tidak akan menambah luas permukaan kontak.
Jika permukaan yang berinteraksi tersebut diberikan gerakan sliding maka akan timbul
gesekan yang dapat dirasakan sebagai suatu hambatan yang menghalangi gerakan
tersebut.
Ditinjau dari mekanika, hambatan dapat dibedakan menjadi dua :
Gaya yang diperlukan untuk menggerakan puncak material yang lebih keras terhadap
material yang lebih lunak.
Gaya yang diperlukan untuk melepaskan perlekatan ( weldment ).
Karena sobekan umumnya terjadi pada material yang lebih lunak maka kedua komponen
gaya tersebut besarnya sebanding dengan kekuatan material yang lebih lunak dan luas
permukaan kontak.
Pelumasan merupakan hal yang penting dalam proses pembentukan. Pelumas dipilih
guna mengurangi gesekan dan menekan keausan perkakas. Pertimbangan lain pada
pemilihan pelumas pada proses pembentukan logam adalah:
Seberapa jauh kemampuan pelumas untuk berlaku sebagai penghalang termal yang
menjaga panas benda kerja dan menjaga benda kerja tetap mempunyai jarak dengan
perkakas ( die ).
Kemampuannya berlaku sebagai pendingin dan membuang panas dari perkakas.
Kemampuannya melindungi produk terhadap korosi apabila pelumas menempel pada
benda kerja.
Mudah penerapan maupun menghilangkannya.
Kereaktifannya dengan permukaan material.
Mampu bekerja pada berbagai kondisi tekanan,temperature dan kecepatan
pembentukan.
Kemampuannya untuk membasahi permukaan ( baik permukaan benda kerja maupun
perkakas ).
Harganya.
Ketersediaannya.
Kemampuannya untuk mengalir.

Anda mungkin juga menyukai