Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM

“STRETCH FORMING”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pembentukan
Logam

Disusun Oleh :

NUR CAHYO DWI ARVIANTO

221910101037

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "
STRETCH FORMING ".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Jember, 31 Mei 2023

Nur Cahyo Dwi Arvianto

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembentukan logam adalah suatu proses di mana benda kerja yang terbuat
dari logam mengalami deformasi plastis untuk mengubah bentuknya. Untuk
melakukan ini, diperlukan gaya pembentukan yang dapat secara permanen
mengubah bentuk benda kerja logam. Dalam hal ini, perkakas atau alat-alat
digunakan untuk mengarahkan perubahan bentuk pada benda kerja.

Dalam era teknologi modern, kebutuhan akan produk logam dengan


bentuk yang lebih kompleks semakin meningkat. Oleh karena itu, terdapat
berbagai pengembangan dalam teknik-teknik pembentukan logam, termasuk
pengembangan dan penyempurnaan teknik-teknik yang sudah ada. Tujuannya
adalah menghasilkan produk logam dengan geometri yang kompleks namun stabil
secara dimensi, lebih baik secara mekanik, dan lebih ekonomis.

Saat ini, terdapat banyak teknik pembentukan logam yang telah


ditemukan, dan dapat diklasifikasikan berdasarkan daerah temperatur pengerjaan
(proses pengerjaan panas/dingin), jenis gaya pembentukan (tarik, tekan, tarik dan
tekan), bentuk benda kerja, dan tahapan produk. Setiap teknik pembentukan
logam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Salah satu teknik pembentukan logam yang sudah ada sejak lama adalah
stretch forming atau pembentukan regang. Teknik ini melibatkan menarik dan
menekuk benda kerja logam secara bersamaan untuk menghasilkan kontur yang
besar pada permukaan produk logam. Keunggulan umum dari stretch forming
adalah kemampuannya untuk memberikan bentuk kontur pada permukaan yang
besar dari lembaran logam dengan efek tegangan sisa yang sangat kecil.

3
BAB 2. PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Stretch Forming

Stretch Forming adalah suatu proses pembentukan logam yang berbentuk


lembaran (sheet blank) dengan menggunakan hanya 1 buah tool pembentuk,
dimana lembaran tersebut dijepit secara kaku (rigid) pada kedua sisi ujungnya
pada rahang-rahang pencengkram (gripping jaws).

Proses pembentukan regang digunakan untuk membentuk lembaran yang


utuh maupun yang sudah berprofil dengan menggunakan gaya pembentukan
kombinasi antara gaya tekan dan tekuk (bending). Rahang pencekram yang
digunakan dapat berfungsi hanya sebagai pencekram/tidak bergerak/kaku pada
simple stretch forming, dan dapat pula bergerak memberikan gaya tarik pada
tangential stretch forming.

Gambar 2.1 Skema Stretch Forming

Secara umum, proses pembentukan regang digunakan untuk membentuk


benda kerja berbentuk cembung dengan radius kelengkungan yang besar. Sebagai
contoh, body luar pada pesawat, ujung sayang pesawat, panel pintu pada mobil,
dan bagian pada gerbong kereta api dengan limitasi kontur lengkungan hanya
pada satu arah. Logam -logam yang dapat dilakukan stretch.

3.2. Keunggulan dan Kelemahan Stretch Forming

2.2.1. Keunggulan Stretch Forming

4
a. Menghasilkan tegangan sisa yang rendah dan terdistribusi merata pada
benda kerja
b. Efek springback yang sangat kecil
c. Meningkatkan kekuatan mekanik hingga 2%

2.2.2. Kelemahan Stretch Forming

a. Regangan yang tidak merata pada bagian tengah tidak cukup


terbentuk.
b. Tidak dapat membentuk dengan bentuk rumit.

3.3. Analisa Gaya Stretch Forming

Berikut merupakan analisa gaya pada pembentukan logam stretch forming.

Gambar 2.2 Analisa Gaya Stretch Forming

Gaya yang dibutuhkan pada stretch forming : F = LtY


Dimana :
F = stretching force
L = length of sheet in direction perpendicular to stretching t =
instantaneous stock thickness
Yf = flow stress of work metal

5
BAB 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Stretch Forming adalah suatu proses pembentukan logam yang berbentuk


lembaran (sheet blank) dengan menggunakan hanya 1 buah tool pembentuk,
dimana lembaran tersebut dijepit secara kaku (rigid) pada kedua sisi ujungnya
pada rahang-rahang pencengkram (gripping jaws).

2. Kelebihan Stretch Forming adalah Menghasilkan tegangan sisa yang rendah dan
terdistribusi merata pada benda kerja

3. Efek springback yang sangat kecil Meningkatkan kekuatan mekanik hingga 2%

4. Kekurangan Stretch Forming adalah daerah tengah lembaran tidak cukup


terbentuk , sehingga distribusi regangan di bagian lembar lintas tidak seragam

5. Stretch Forming dibagi menjadi Simple Stretch Forming dan Tangential Stretch
Forming.

6. Gaya yang dibutuhkan pada stretch forming Proses Stretch Forming adalah
lembaran logam di jepit oleh rahang penjepit (grippen jaw) dua atau lebih lalu
diregangkan (stretching). Kemudian blok pembentuk (forming block)
didorongkan pada lembaran logam yang telah teregang tersebut sehingga
lembaran logam ‘membungkus' blok (tool) pembentuk tersebut.

7. Stretch Forming contohnya diaplikasikan pada :


 Body luar pada pesawat
 Ujung sayap pesawat
 Panel pintu pada mobil
 Bagian pada gerbong kereta api

Anda mungkin juga menyukai