Anda di halaman 1dari 9

Makalah Teknik Pembentukan

Dosen Pengampu : Qomaruddin ST. MT.

Disusun oleh :
Farin Muhammad Ikhsan 201754012
Muhammad Anis Rahman 201754090
Nazar Amir Saputra 201754016
Arif Wiyosso 201754018
Dwi Porwanto 201754008

( Kelas A)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2019

Daftar Isi

Halaman judul
Kata pengantar
Bab I pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan Proses Pembentukan
1.3 Macam proses pembentukan
Bab II Pembahasan
2.1 Poros engkol
2.2 Fungsi poros engkol (crankshaft)
2.3 Kontruksi poros engkol (crankshaft)
2.4 proses pembuatan poros engkol (crankshaft)
Bab III Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia
kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai syarat
pengambilan nilai .
Pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta
didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptanya yaitu nermanfaat untuk
dirinya sendiri, bagi sesama , bagi alam semesta ,beserta segenap isi dan peradabannya.
Makalah ini memang belum sempurna dan banyak kekurangan. Semoga dengan adanya
makalah ini akan menambah wawasan bagi kami dan juga bermanfaat bagi pihak lain.

Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembentukan logam atau metalforming adalah proses melakukan perubahan


bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi
deformasi plastis, contoh: pengerolan, tempa, ekstrusi, penarikan kawan, penarikan
dalam, dll.

Proses pemebentukan logam dengan pengerjaan Teknik pengecoran, Teknik


pembentukan, Teknik permesinan, Teknik pengelasan, merupakan proses yang
mengubah bentuk benda kerja.

Proses pengerjaan panas, digunakan pemanasan, dimaksudkan untuk memudahkan


terjadinya deformasi plastis dalam pengerjaannya dan tidak untuk mencairkan logam
benda kerja.

1.2 Tujuan proses pembentukan logam

 mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan.


 memperbaiki sifat logam dengan jalan memperbaiki struktur mikronya,
misalnya dengan menghomogenkan dan menghaluskan butir, memecah dan
mendistribusikan inklusi,
 menutup rongga cacat cor-an, serta memperkuat logam dengan mekanisme
pengerasan regangan.

1.3 Macam proses pembentukan

 Rolling, menggulung
 Extrusion, menekan dorong
 Die forming, menekan stamping, punch melubangi
 Forging, menempa
 Indenting,
 Stretching, penarikan
 Expanding,
 Recessing,
 Pulling through a die
 Deep drawing
 Spinning, putaran
 Flange forming
 Upset bulging
 Bending. membengkokkan
 Shear forming, menggunting
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Poros engkol

Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya kruk
as) adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari
piston menjadi gerak rotasi (putaran).

Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crankpin),


sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap
silndernya.

Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke roda gila (flywheel) atau roda mobil
sehingga mobil bisa bergerak.

Gambar 1.1 Poros engkol atau crankshaft, kruk as.

Gambar 1.2Produksi poros engkol. dari casting forging cetakan tempaan logam
hingga produk akhir.
2.2 Fungsi poros engkol (crank shaft)

Fungsi poros engkol adalah untuk mengubah gerak naik turun piston (torak)
menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga
yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil
pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakkan
torak, kemudian melalui batang torak dan diubah menjadi gerakan putar oleh poros
engkol atau crakshaft.

Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan
connecting rod, ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi.
Dengan alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan
tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi.

Crank shaft ini akan menerima tenaga atau beban yang sangat besar, selain itu juga
poros engkol berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka dari itulah poros
engkol harus terbuat dari bahan yang berkualitas. Persyaratan bahan pembuat poros
engkol antara lain:

 Kuat, tahan terhadap pembebanan yang berubah-ubah


 Permukaan pada bantalan harus tahan terhadap tekanan tinggi dan keausan

2.3 Kontruksi poros engkol (crank shaft)

 Oil hole: Untuk saluran pelumasan


 Crank pin: untuk tempat tumpuan big end connecting rod
 Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok motor
 Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
 Crank journal ini ditopang oleh bantalan poros engkol (metal duduk) pada
crankcase, dan poros engkol berputar pada jornal.

Gamabar 1.3 bagian komponen crankshaft.


2.4 proses pembuatan poros engkol (crankshaft)

Pada Dewasa ini pembuatan poros engkol dibuat dengan cara Proses
penempatan (foreging): merupakan proses pembentukkan logam dengan jalan
memberikan beban/tekanan (pressure) secara berulang-ulang dan terputus-putus
(intermitten).

Hal ini berlawanan dengan proses pengerolan dimana beban yang diberikan
cenderung berlangsung secara terus menerus (continuous). logam dibentuk dengan
cara ditekan (pressure) sampai terjadi bentuk yang dikehendaki. Selain untuk
pembentukan logam, proses ini juga bisa dipergunakan untuk memperbaiki sifat-sifat
fisik dari logam atau kedua-duanya. Proses pembentukkan dalam hal ini bisa
dilaksanakan secara panas (hot working).

Di dalam pengerjaan panas, material (logam) terlebih dahulu dipanaskan


sampai diatas tempeteratur rekristalisasi, sehingga sifat-sifat material akan berubah,
disini sifat material secara umum akan lebih ulet, lebih mudah dibentuk (tekanan lebih
ringan), dan bentuk-bentuk yang lebih sulit akan lebih mudah dikerjakan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

 Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga


menyebutnya kruk as) adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak
vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran).

 Sehingga mengubah gerak naik turun piston (torak) menjadi gerak putar yang
akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga yang
dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil
pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat
menggerakkan torak, kemudian melalui batang torak dan diubah menjadi
gerakan putar oleh poros engkol atau crakshaft.

 pembuatan poros engkol dibuat dengan cara Proses penempatan (foreging):


merupakan proses pembentukkan logam dengan jalan memberikan
beban/tekanan (pressure) secara berulang-ulang dan terputus-putus
(intermitten). ). logam dibentuk dengan cara ditekan (pressure) sampai terjadi
bentuk yang dikehendaki. Selain untuk pembentukan logam, proses ini juga
bisa dipergunakan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik dari logam atau kedua-
duanya. Proses pembentukkan dalam hal ini bisa dilaksanakan secara panas
(hot working). Di dalam pengerjaan panas, material (logam) terlebih dahulu
dipanaskan sampai diatas tempeteratur rekristalisasi, sehingga sifat-sifat
material akan berubah, disini sifat material secara umum akan lebih ulet, lebih
mudah dibentuk (tekanan lebih ringan), dan bentuk-bentuk yang lebih sulit
akan lebih mudah dikerjakan.

Saran

Pada saran kali ini penulis berharap saran dan kritik yang membangun, demi
memperbaiki banya kekurangan dari penulis.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/31371604/TEKNIK_PEMBENTUKAN_LOGAM?auto=download

https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+teknik+pembentukan+logam&hl=en&as_sdt=
0&as_vis=1&oi=scholart

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwjCiNS4kP3kAhVH6XMBHXLuCVgQFjABegQIAhAC&url=https%3A%2F%2Fmedia.
neliti.com%2Fmedia%2Fpublications%2F66438-ID-analisa-kekerasan-pisau-potong-parang-
pa.pdf&usg=AOvVaw3-oOmE5m-mvms1ir_PHpV5

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=jurnal+teknik+pembentukan+logam

https://www.bisaotomotif.com/2015/11/fungsi-dan-kontruksi-poros-engkol-crank-
shaft.html

Anda mungkin juga menyukai