Anda di halaman 1dari 7

STRUKTUR KRISTAL

DAN
KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL

Oleh
Nur Cahyo Dwi Arvianto(221910101037)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yaitu atom, molekul, atau ion yang penyusunnya


terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. [1][2] Secara umum,
zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa
berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang"
pada kisi atau struktur kristal yang sama. Sementara, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk
secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.

Sejauh ini diasumsikan bahwa material Kristal dalam skala atomic tersusun secara
sempurna. Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya teratur
mengikuti susunan atom dalam kristal pola tertentu. Pada kenyataanya Kristal tidak selalus
empurna, setiap kristal akan memiliki sejumlah variasi cacat kristal. Cacat yang dimaksud disini
adalah cacat ketidaksempurnaan susunan atom dalam kristal (lattice). Meskipun begitu cacat
kristal tidak hanya merugikan, cacat kristal terkadang sengaja dibuat untuk mendapatkan sifat
tertentu dari suatu material sesuai kebutuhan. Sifat beberapa bahan sangat dipengaruhi oleh
adanya ketidaksempurnaan. Akibatnya ,penting untuk memiliki pengetahuan tentang jenis
ketidaksempurnaan yang ada dan peran yang mereka mainkan dalam mempengaruhi perilaku
material. Misalnya, sifat mekanik logam murni mengalami perubahan signifikan saat
paduan(mis.,Ketika atom pengotor ditambahkan)- misalnya,kuningan(70%tembaga-
30%seng)jauh lebih keras dan lebih kuat dari pada tembaga murni
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 STRUKTUR KRISTAL


Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada struktur kimia cairan
itu sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin
dikenal sebagai kristalisasi.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya
bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang
terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa
disebut bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf,
meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas, tidak melepaskan
kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan inilah, banyak ilmuwan yang
menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk
pembahasan lebih lanjut.

Kristal es

Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir
semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi
secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari
lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya
adalah intan, silika, dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin,
namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der
Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-
lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan struktur dari
kecacatan tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat materialnya.
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika
padat, dalam kehidupan sehari-hari, penyebutan "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan
bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan
di alam. Bentuk-bentuk kristal tergantung pada jenis ikatan molekul antaratom (untuk menentukan
strukturnya) dan keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-
contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti
efek feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal.
Dalam struktur dielektrik periodik, serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang
dijelaskan dalam kristal fotonik.

2.2 KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL


Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya teratur mengikuti susunan
atom dalam kristal pola tertentu. Cacat yang dimaksud disini adalah cacat ketidaksempurnaan susunan
atom dalam kristal (lattice). Cacat dapat terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat
dari luar. Dalam kenyataan kristal tidaklah selalu merupakan susunan atom-atom indentik yang tersusun
secara berulang diseluruh volumenya. Kristal biasanya mengandung ketidak-sempurnaan yang
kebanyakan terjadi pada kisi-kisi 3 kristalnya. Karena kisikisi kristal merupakan suatu konsep geometris,
maka ketidak-sempurnaan berdimensi nol (ketidaksempurnaan titik), ketidaksempurnaan berdimensi satu
(ketidaksempurnaan garis), ketidak-sempurnaan berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang), selain itu
terjadi pula ketidak-sempurnaan volume.

Macam-Macam Cacat Kristal


1.  Cacat Titik
a) Vakansi dan Interstisi-Diri
Vakansi adalah Kekosongan sisi kisi yaitu sisi yang seharusnya ditempati atom, kehilangan
atomnya. Vakansi terbentuk selama proses pembentukan dan juga karena getaran atom yang
mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi normalnya.

Interstisi-Diri (self-interstitial) adalah sebuah atom dari bahan kristal yang berdesakan ke dalam sisi
interstisi, yaitu ruang kosong kecil dimana dalam kondisi normal tidak diisi atom. Jenis cacat ini bisa
dilihat pada logam, interstisi diri mengakibatkan distorsi yang relatif besar di sekitar kisi karena atom
interstisi lebih besar dari ruang intertisi. Karena itu pembentukan cacat ini kemungkinannya kecil, dan
juga konsentrasinya keci, diman konsentrasinya jauh lebih kecil dari cacat vakansi.

b) Impuritas Pada Bahan Padat


Impuritas adalah atom asing yang hadir pada material. Logam murni yang hanya terdiri dari satu
jenis atom adalah tidak mungkin. Impuritas bisa menyebab-kan cacat titik pada kristal. Ada paduan
dimana atom impuritas sengaja ditambah-kan untuk mendapatkan karakteristik tertentu pada material
seperti untuk meningkatkan kekuatan mekanik atau ketahanan korosi.

2. Dislokasi Cacat Linier


Dislokasi adalah Cacat linier atau satu dimensi dimana didekatnya beberapa atom tidak segaris.
Ada 3 jenis dislokasi yaitu : dislokasi sisi, dislokasi ulir, dan dislokasi campuran.

a) Dislokasi sisi
Dislokasi sisi/pinggir adalah terdapatnya bidang atom ekstra atau setengah bidang, dimana sisinya
terputus didalam kristal, memperlihatkan skematik dari dislokasi sisi.

b) Dislokasi Ulir
Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan menghasilkan distorsi seperti yang
ditunjukkan Gambar. Daerah depan bagian atas kristal tergeser sebesar satu atom kekanan relatif terhadap
bagian bawah.

c. Dislokasi Campuran
Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka disebut material mempunyai
dislokasi campuran. Contoh dislokasi campuran bisa dilihat pada Gambar.

3. Cacat Antar Muka


Cacat antar muka adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya memisahkan daerah-
daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau orientasi kristalografi yang berada. Cacat
jenis ini antara lain: permukaan luar, batas butir, batas kembar, kesalahan tumpukan dan batas fasa.

a) Permukaan Luar Satu dari batas yang paling jelas adalah permukaan luar/eksternal, dimana struktur
kristal berakhir. Atom-atom permukaan tidak terikat ke semua atom terdekat, dan karenanya akan
mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi dari pada atom-atom dibagian dalam.

b) Batas Butir. Batas butir memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai orientasi kristalografi
yang berbeda pada material polikristal. Batas butir secara skematik digambarkan pada Gambar. Didalam
batas butir terdapat atom yang tak bersesuaian pada daerah transisi dari orientasi kristal butir satu ke butir
lain didekatnya.

C. Batas Kembar. Batas kembar adalah batas butir tipe khusus dimana terdapat simetri kisi cermin, yaitu
atom-atom pada sebuah sisi batas berada pada posisi cermin dari atom-atom pada sisi lainnya Gambar.
Daerah antara batas butir ini disebut kembar/twin.
  

4. Cacat Bulk Atau Volume


Cacat lainnya yang ada pada semua material padal dimana cacat ini lebih besar dari yang sudah
dibicarakan adalah pori, retak, inklusi benda asing dan fasa-fasa lainnya. Cacat-cacat ini timbul biasanya
selama tahap-tahap proses dan pabrikasi.

Anda mungkin juga menyukai