Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METALURGI 1

Disusun Oleh :

Nama : Rafli Saleh


Stambuk : 302200008
Fakultas : Teknik
Prodi : Teknik Mesin

UNIVERSITAS
GORONTALO 2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Segala puji kehadirat Allah S.W.T yang


telah memberikan rahmat dan hidayahnya. Solawat serta salam tidak lupa kepada junjungan kita
Nabi Muhammad S.A.W, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Struktur Kristal, Ikatan
Logam Dan Ikatan Atom” dapat diselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metalurgi 1.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari teman- teman untuk makalah ini. Saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gorontalo,......Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................

1.1 Latar belakang .................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................

2.1 Struktur Kristal ................................................................................................................

2.2 Ikatan Logam............................................................................................................

2.3 Ikatan atom .....................................................................................................................

BAB III PENUTUP .............................................................................................................

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................

3.2 Saran ...............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikatan kristal adalah ilmu yang mempelajari secara spesifik mengenai Kristal
danelektron di dalam kristal. Pengetahuan tentang kristal mulai ditekuni pada Awal
abad ke-19yang diikuti dengan ditemukannya difraksi sinar-X. Dengan Menggunakan
difraksi X dandilandasi oleh landasan teoritis yang memadai serta dikemukakannya
perhitungan yangsederhana dan perkiraan yang tepat dapat mempelajari struktur kristal.
Kristal logam kristal dengan kisi yang terdiri atas atomlogam yang terikat melalui ikatan
logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron
valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam
saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga
membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling
berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga
membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang
menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh
atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.Salah satu sifat kristal logam adalah
dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam,
terjadi interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat
logam mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Struktur Kristal?
2. Apa itu Ikatan Logam?
3. Apa itu Ikatan atom?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur kristal
2. Agar mengetahui ikatan logam
3. Untuk mengetahui ikatan atom
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Kristal
Dengan Menggunakan difraksi X dandilandasi oleh landasan teoritis yang
memadai serta dikemukakannya perhitungan yang sederhana dan perkiraan yang
tepat dapat mempelajari struktur kristal.Istilah "kristal" memiliki makna yang sudah
ditentukan dalam ilmu material dan Ikatankristal, dalam kehidupan sehari-hari "kristal"
merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu. Berbagai
bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung
pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukanstrukturnya. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas
secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum,
zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal,
hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yangsemua atom-atom dalam padatannya
"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi,secara umum, kebanyakan
kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin.
Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia
cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Kristal logam kristal dengan
kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam
merupakan atom yang memiliki energiionisasi kecil sehingga elektron valensinya
mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling
mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga
membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yangsaling
berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital
sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital
yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap
atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.
Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan
logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion
dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan
strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
1. Struktur kristal
a. Struktur Simple Cubic (SC) Atau Kubik sederhana
Dalam struktur kubik sederhana, atom-atom hanya terletak di bagian sudut
saja sehingga hanya bersinggungan di sepanjang sisi kubus. Total atom yang
berada dalam sebuah unit sel dengan struktur SC berjumlah 1 yang diperoleh
dari penjumlahan seperdelapan atom yang terletak di sudut. Struktur ini kurang
rapat dan memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah enam. Bilangan
koordinasi diartikan sebagai banyaknya atom tetangga terdekat atau banyaknya
atom yang bersentuhan.

b. Struktur Body Centered-Cubic (BCC)


Dalam struktur ini terdapat atom-atom yang terletak di semua sudut (delapan
sudut) dan atom tunggal di bagian pusat kubus. Masing-masing unit sel BCC
memiliki dua atom; satu atom berasal dari penjumlahan satu per delapan atom
yang terletak di delapan sudut kubus dan satu lagi berasal dari atom yang
terletak di pusat kubus, ketika posisi atom yang terletak di bagian sudut dengan
di bagian pusat adalah sama. Bilangan koordinasi untuk
struktur kristal BCC.

c. Struktur Face Centered-Cubic


Dalam struktur kristal FCC atom-atom terletak pada bagian sudut dan juga di
pusat dari semua permukaan kubus. Untuk struktur kristal FCC, masing-masing
atom yang terletak di sudut dibagi-bagi ke dalam delapan unit sel, oleh karena itu
atom face-centered yang terletak pada bagian sisi terbagi menjadi dua. Total atom
yang dimiliki oleh struktur kristal FCC ada 4 yang diperoleh dari penjumlahan
satu per delapan dari masing-masing atom yang terletak di delapan sudut dengan
setengah bagian atom yang terletak di enam permukaan sel.

d. Struktur Kubik Lainnya


Terdapat beberapa struktur kristal yang merupakan kombinasi dari salah
satu struktur kubik dasar yang saling menyusup antara satu dengan yang
lainnya. Struktur kristal seperti ini biasanya disebut sebagai struktur kristal
campuran jenis AX, ketika A merupakan notasi untuk kation dan X merupakan
notasi untuk anion. Beberapa di antara struktur ini adalah struktur
kubik intan, seng blended, natrium klorida, dan cesium klorida yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Struktur Kubik Intan
Struktur intan merupakan gabungan dari subkisi FCC, yang tersusun
dari delapan atom sudut dan enam atom yang terletak di pusat
permukaan unit sel. Semua ini membentuk satu struktur FCC yang titik
asalnya terletak pada koordinat 0, 0, 0 sedangkan subkisi yang lain
terletak pada koordinat ¼, ¼, ¼ ; ¾ , ¾, ¼ ; ¾, ¼ , ¾ ; dan ¼, ¼, ¾
yang dapat dilihat dalam Gambar dibawah ini.

2) Struktur Cesium Klorida (CsCl)


Dalam struktur Kristal ini, anion terletak pada masing-masing sudut
kubus dan di bagian pusat dari kubus ini diisi oleh satu kation yang dapat
dilihat dalam Gambar 1.24. Pertukaran antara kation dan anion ataupun
sebaliknya, menghasilkan struktur kristal yang sama. Struktur ini memiliki
bilangan koordinasi yang berjumlah 8 buah baik untuk kation
maupun anion. Struktur cesium klorida (CsCl) merupakan gabungan dari
dua buah kisi kubus sederhana (SC) sehingga atom sudut yang berada pada
salah satu kisi dapat berlaku seperti atom pusat untuk kisi yang lain.
Struktur ini memiliki koordinat untuk Cs : 0, 0, 0 dan Cl : ½ , ½, ½.\

3) Struktur Natrium Klorida (NaCl)


Sebuah unit sel untuk struktur kristal ini dibentuk oleh susunan FCC
dari anion dengan satu kation yang terletak di pusat dan di tengah-tengah
sepanjang tepi kubus (Gambar 1.25). Bilangan koordinasi yang dimiliki
oleh kation dan anion untuk struktur kristal natrium klorida (NaCl) ini
berjumlah enam. Pada setiap kubus terdapat empat molekul, dengan
koordinat atom-atomnya sebagai berikut.Na → 0, 0, 0 ; ½, ½, 0 ; ½, 0, ½ ;
0, ½, ½ Cl → ½, ½, ½ ; 0, 0, ½ ; 0, ½, 0 ; ½, 0, 0

4) Struktur Seng Sulfida (ZnS)


Dalam struktur ini, semua posisi sudut dan permukaan ditempati oleh
atom S, sedangkan atom Zn mengisi bagian dalam posisi tetrahedral. Jika
posisi atom Zn dan S ditukar maka akan diperoleh susunan yang ekuivalen.
Masing-masing atom Zn mengikat 4 atom S begitu pun
Sebaliknya.
Pada struktur seng sulfida ini, atom-atom Zn menempati salah satu
kisi FCC dan atom-atom S menempati kisi FCC yang lain sehingga
strukturnya sama dengan struktur intan. Koordinat atom-atom untuk Zn
sebagai berikut. Zn → 0, 0, 0 ; 0, ½, ½ ; ½, 0, ½ ; ½, ½, 0
S → ¼, ¼, ¼ ; ¾, ¾, ¾ ; ¾, ¼, ¾ ; ¾, ¾, ¼

2. Struktur Kristal Heksagonal Closed Packed (HCP)


Tidak semua logam memiliki unit sel dengan simetri kubik. Struktur kristal
umum yang terakhir ini memiliki struktur kristal heksagonal. Permukaan atas
dan bawah unit sel ini terdiri atas enam atom yang membentuk hexagon dan
mengelilingi sebuah atom tunggal di bagian pusat. Bidang lain yang membentuk
tiga atom tambahan dalam unit sel diletakkan di antara bidang bagian atas dan
bawah. Atom yang terletak pada bidang tengah memiliki atom tetangga terdekat
di kedua bidang yang berdekatan. Dengan demikian, struktur kristal HCP
memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah 6. Struktur ini biasanya ditemui
pada beberapa logam di antaranyamagnesium, titanium, seng, berrelium dan
kobalt,

Dalam struktur ini bola-bola atom tersusun dalam satu bidang ketika satu
bola atom bersinggungan dengan enam bola atom di sekitarnya (lapisan A).
Pada lapisan kedua (B) terdiri atas tiga atom yang saling bersinggungan.
Sedangkan pada lapisan ketiga (C) strukturnya sama dengan lapisan A.
2.2 Ikatan Logam
Logam mempunyai beberapa sifat yang unik seperti mengkilat, menghantarkan
aruslistrik atau panas, dapat ditempa, ditarik, dan dibengkokkan. Sifat – sifat logam
tersebut tidak dapat di jelaskan dengan menggunakan teori ikatan ionik dan ikatan
kovalen.
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion – ion
positif logam di dalam lautan elektron. Lautan elektron tersebut merupakan elektron
valensi darimasing – masing atom yamg saling tumpang tindih. Masing – masing
elektron valensitersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam
Kristal tersebut dantidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Gaya tarik inti atom –
atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.
Pada ikatan logam terdapat elektron yang bebas mengeliling inti , inti tersusun
secarateratur dikelilingi elektron – elektron. Elektron bebas yang mengelilingi inti itu
tidak terikat pada salah satu inti, hingga mudah pindah – pindah ke tempat – tempat yang
energinya rendah. "dengan adanya elektron yang tidak terikat secara khusus pada inti
tertentu, makaikatan logam itu kuat dan logam tersebut mudah menghantarkan listrik.
Elektron yang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai
hubunganyang tidak erat dengan ini karena letaknya yang jauh dari muatan positif inti.
Semua elektronvalensi logam#logam bergabung membentuk lautan elektron yang
bergerak bebas di antarainti atom. !lektron yang bergerak bebas beraksi sebagai ikatan
terhadap ion bermuatan positif. Ikatan logam tidak mempunyai arah. akibatnya, ikatan
tidak rusak ketika logam ditempa.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di ba&ah ini. elektron valensi
menjaditerdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.

Pada umumnya, Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik
- menarik antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elekton -
elektron yang bebas bergerak dalam logam tersebut.
Berdasarkan pernyataan dan penjelasan diatas maka defenisi ikatan logam dapat di
kembangkan sebagai berikut:
1. Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh adanya elektron valensi suatu
logam yang tidak terarah. Misalnya pada logam Li memiliki struktur 1s 2s.
Elektron 1 S 2 terdapat dalam orbital yang terarah sedangkan elektron dalam 2 S 2
terdapat pada orbital tidak terarah. Elektron 2s inilah yang akan membentuk
ikatan.
2. Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital valensi
dari atom-atom logam. Akibatnya elektron-elektron yang ada pada orbitalnya
dapat berpindah ke orbital valensi atom tetangganya.
3. Ikatan logam adalah ikatan antara inti positif unsur logam di dalam lautan
elektron yang dihasilkan oleh elektron valensi unsur logam yang bersangkutan.
Contoh: Ikatan logam pada logam Natrium
Natrium memiliki konfigurasi elektron 1s 2s 2p 3s'. Tiap atom Natrium tersentuh
oleh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi pembagian (sharing) antara atom
tengah dan orbital 3s di semua delapan atom yang lain. Dan tiap atom yang delapan ini
disentuh oleh delapan atom natrium lainya secara terus menerus hingga diperoleh
seluruh atom dalam bongkahan natrium. Semua orbital 3s dalam semua atom saling
tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat banyak
yang memeperluas keseluruhan tiap bagian logam.
Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut,
dan karena itu tiap elektron menjadi terlepas dari atom induknya. Logam terikat
bersamaan melalui kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang
terdelokalisasi.

2.3 Ikatan Atom


A. Pengertian Ikatan Atom
Gaya tarik-menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Interaksi
gaya menghasilkan pembentukan ikatan antara atom-atom. Jenis ikatan kimia yang
utamanya adalah ikatan ionik, ikatan kovalen.
B. Jenis-jenis Ikatan Atom
Ikatan atom merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam
gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
a. Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif
besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan ion
Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
- Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara
ion positif dan ion negatif.
- Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
- Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke
atom yang lain.
- Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi
ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik
- Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi. Gaya tarik menarik
antarpartikel sangat kuat.
- Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam
kristal sulit bergerak.
Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif
rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur
nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin
mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium
direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium.
Natrium berubah menjadi ion positif (Na), sedangkan klorin berubah
menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-
menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.
Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion
terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan
(positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan
terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur
mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah
lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur
yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan
golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah
unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam
umumnya berikatan ion dalam senyawanya.
2. Ikatan Kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu: Ikatan kovalen
adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya
ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam,
serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil. Ikatan kovalen
terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom. Ikatan
kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H₂ tidak melalui pelepasan dan
penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen
mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan
elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang
berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk
dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud
dengan ikatan kovalen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur kristal adalah ilmu yang mempelajari secara spesifik mengenai
Kristal danelektron di dalam kristal. Pengetahuan tentang kristal mulai ditekuni
pada Awal abad ke-19 yang diikuti dengan ditemukannya difraksi sinar-X.
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion – ion
positif logam di dalam lautan elektron. Lautan elektron tersebut merupakan elektron
valensi darimasing – masing atom yamg saling tumpang tindih. Masing – masing
elektron valensitersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam
Kristal tersebut dantidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Gaya tarik inti atom –
atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.
Gaya tarik-menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk
gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.Interaksi gaya menghasilkan
pembentukan ikatan antara atom-atom. Jenis ikatan kimia yang utamanya adalah ikatan
ionik, ikatan kovalen.
3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam apa yang
penulis tulis, baca, dan pahami. Oleh karena itu untuk menjadikan makalah yang penulis
sajikan ini lebih baik, penulis memerlukan kritik dan saran dari para pembaca yang
budiman sebagai salah satu tanggung jawab ilmiah penulis. Semoga apa yang penulis
tulis bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, N.(2022). Kimia Dasar Berbasis Sustainable Chemistry. Malang: CV. Literasi Nusantara
abadi
Smallman,E.,R & Bishop, J.,K.(2000). Metalurgi fisik Modern dan Rekayasa Material. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai