KRISTAL
DISUSUN OLEH:
RICKY KURNIA YUDISTIRA (221910101090)
KRISTAL
Oleh: Ricky Kurnia Yudistira, Universitas Jember
Abstrak
Kristal merupakan benda padat yang terbentuk dari komposisi atom-atom, ion-ion atau
molekul-molekul dengan susunan berulang dan jarak yang teratur dalam tiga dimensi.
Bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan susunan atom-atom atauion-
ion penyusunnya. Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya
dan berulang (periodik) disebut bahan kristal.
Keteraturan susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus memenuhi
adanya ikatan atom yang berarah dan susunan yang rapat. Ditinjau dari struktur atom
penyusunnya, benda padat dibedakan menjadi tiga yaitu kristal tunggal (monocrystal),
polikristal (polycrystal) dan amorf. Bahan kristal, untuk yang selanjutnya cukup disebut
kristal (saja), dapat dibentuk darilarutan, lelehan, uap, atau gabungan dari ketiganya. Bila
proses pertumbuhannya lambat,atom-atom atau pertikel penyusun zat padat dapat menata
diri selama proses tersebut untuk mrenempati posisi yang sedemikian sehingga energi
potensialnya minimum. Sebaliknya, dalam proses pembentukan yang berlangsung cepat,
atom-atom tidak mempunyai cukup waktu untuk menata diri dengan teratur.
Pendahuluan
Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulusampai sekarang.
Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhanbahan seperti pada transportasi,
rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produkmakanan dll.
Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat - sifatbahan dengan elemen
struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat -
sifat yang berbeda.
Molekul bisa didefinisikan sebagai sebuah kelompok atom yang terikat bersama-sama oleh
ikatan primer yang kuat. Pada cairan terkondensasi dan bahan padat, ikatan antar
molekulnya adalah ikatan sekunder lemah. Konsekuensinya, material molekul mempunyai
temperatur leleh dan didih yang rendah.
Material kristal adalah material padat dimana atom-atomnya tersusundalam susunan yang
berulang dan periodik pada dimensi yang besar yaitu atom-atom berada pada
kondisi “keteraturan jarak panjang”. Untuk material non-kristal atau amorfus, keteraturan
atom jarak panjang tidak muncul.
Pada kristal tunggal, atom atau penyusunnya mempunyai struktur tetap karena atom-atom
atau molekul-molekul penyusunnya tersusun secara teratur dalam pola tiga dimensi dan
pola-pola ini berulang secara periodik dalam rentang yang panjang tak berhingga.
Polikristal dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari kristal-kristal tunggal yang memiliki
ukuran sangat kecil dan saling menumpuk yang membentuk benda padat.
Struktur amorf menyerupai pola hampir sama dengan kristal, akan tetapi pola susunan
atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur. Amorf terbentuk
karena proses kristalisai yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat
menempati lokasi kisinya, benda seperti gelas, plastik dan aspal memiliki struktur yang
identik dengan amorf.
- Banyak masalah bahan yang ditemui oleh insinyur di lapangan
- Untuk bisa memilih bahan sesuai dengan spesifikasi aplikasi.
STRUKTUR KRISTAL
Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal
dibangun oleh sel satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun
secara periodik berulang di dalam kisi ruang. Pada suatu sel satuan, tiga buah sumbu
merupakan sumbu kristal teratur yang berhubungan dengan atom atau ion yang sama.
Geometri kristal dalam ruang dimensi tiga yang merupakan karakteristik kristal
memiliki pola yang berbeda-beda. Suatu kristal yang terdiri dari jutaan atom dapat
dinyatakan dengan ukuran, bentuk dan susunan sel satuan yang berulang dengan pola
pengulangan yang menjadi ciri khas masing-masing kristal.
Berdasarkan perbandingan parameter kisi a, b dan c, serta hubungan antara sudut satu
dengan sudut yang lainnya (α, β, γ), dapat diperoleh tujuh sistem kristal dan empat
belas kisi Bravais. Ketujuh sistem kristal yang terdiri dari empat belas kisi Bravais
adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tujuh Sistem Kristal dan 14 Kisi Bravais (Van Vlack, 2004: 62)
Berdasarkan cara atom-atom berikatan satu sama lain dalam membentuk kristal,
dapatdibedakan : ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan van der Waals, dan
Ikatan Ionik
Ikatan ionik terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatik (Coulomb) antara
ion positif dan ion negatif. Terbentuknya ion-ion tersebut disebabkan oleh terjadinya
transfer elektron antar atom-atom yang membentuk ikatan. Beberapa contoh kristal
ionik antara lian : NaCl, CsCl, KBr, NaI, dst. Untuk NaCl, elektron pada atom Na
ditransfer kepada atom Cl.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen, sering disebut ikatan valensi atau homopolar, dibangun oleh
sepasangelektron dari dua atom yang berikatan. Setiap atom menyumbang sebuah elektron
untuk membentuk sebuah ikatan kovalen. Elektron-elektron yang membentuk ikatan
tersebut bersifat lokal (hanya terdapat) di daerah antara dua atom, menempati orbital ikatan
(σ) dengan spinyang berlawanan arahnya (anti-paralel). Untuk membahas secara lebih rinci
tentangmekanisme pembentukan ikatan ini diperlukan teori kuantum yang lebih lanjut,
sehingga tidak di sajikan dalam catatan ini demi penyederhanaan. Karena memerlukan
teori kuantum inilah,maka ikatan kovalen sering juga disebut ikatan kuantum.
Ikatan logam
Logam dicirikan oleh tingginya konduktivitas listrik dan termal, banyak mengandung
elektron bebas yang dapat bergerak diseluruh kristal. Elektron valensi yang dimiliki
olehsetiap atom logam, akan menjadi elektron bebas bila atom-atom tersebut membentuk
kristal logam.
Orbital atom yang terisi penuh elektron bersama-sama inti atom membentuk terasatom
(core). Dalam kristal logam, teras-teras atom saling berkaitan, dan elektron valensimenjadi
elektron bebas (satu elektron untuk setiap teras Na). Dalam gambar ini, ikatan logam dapat
dipandang sebagaikumpulan teras atom dalam “lautan” elektron bebas.
Gas-gas inert (He, Ne, Ar, dst) dapat membentuk kristal-kristal sederhana. Kristaltersebut
umumnya transparan, bersifat isolator, berikatan lemah dan memiliki titik leleh yangsangat
rendah. Bila diperhatikan, atom-atom gas ini memiliki orbital valensi yann terisi
penuhelektron, sehingga elektron-elektron valensi tidak lagi memungkinkan untuk
membentuk ikatan.
Atom-atom gas inert dapat mengalami distorsi yang sangat kecil pada distribusielektronnya
dalam orbital kulit penuh yang berbentuk simetri bola. Meskipun
kecil, penyimpangan ini cukup mengubah atom-atom menjadi dipol-dipol listrik. Interaksi
antar dipol inilah yang menghasilkan gaya tarik-menarik yang disebut gaya Van der Waals.
Ikatan Hidrogen
Karena hanya memiliki sebuah elektron, atom hidrogen hanya dapat berikatan
dengansebuah atom lain. Akan tetapi, keadaan tertentu, sering dijumpai bahwa atom
hidrogen
dapat pula berikatan cukup kuat dengan dua buah atom lain. Pada keadaan demikian terben
tuklahikatan hidrogen di antara atom-atom tersebut dan atom H dengan energi ikat 0,1 eV.
Dalamikatan hidrogen, atom H bersifat sebagai ion positif terutama bila berikatan dengan
atom-atom yang elektronegatif , seperti F, O dan N.
Ikatan Campuran
a) Ionik-kovalen
Ikatan ionik yang sempurna dapat terbentuk pada suatu molekul bilamana
atom-atomyang terlibat dapat membentuk ion-ion yang elektropositif dan
elektronegatif kuat. Syarat initerpenuhi oleh molekul ionik alkali-halida, oleh
karena atom-atom alkali dan halida memilikikecenderungan yang kuat untuk
melepaskan dan menerima elektron.
SISTEM KRISTAL
Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa kristal mempunyai
tujuh kombinasi geometri yang berbeda seperti diperlihatkan pada tabel 2.1.Pada sebagian
besar logam, struktur kristal yang dijumpai adalah: kubus pusat sisi, FCC (face-
centered cubic), kubus pusat ruang, BCC (body-centered cubic) dan tumpukan padat
heksagonal, HCP (hexagonal close-packed).Beberapa logam, dan juga non-logam, bisa
mempunyai lebih dari satu struktur kristal, fenomena ini disebut polimorfisme. Jika
kondisi ini dijumpai pada bahan padat elemental maka disebut alotropi.
Kesimpulan
Kristal adalah material padat dimana atom-atomnya tersusun dalam susunan yang
berulang dan periodik pada dimensiyang besar yaitu atom-atom berada pada kondisi
“keteraturan jarak panjang”.
Susunan atom pada kristal padat memperlihatkan bahwa sekelompok kecil atom
membentuk pola yang berulang. Karena itu dalam menerangkan struktur kristal, lebih
mudah untuk membagi struktur ke dalam kesatuan kecil yang berulang yang disebut sel
satuan.
Ikatan primer terdiri dari ikaan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam. Sedangkan
ikatan sekunder disebut sebagai ikatan vanderwalls, Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya sebuah dipol listrik timbul jika ada jarak pisah
antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom ataumolekul. Ikatan di hasilkan dari
gaya tarik-menarik coulombik antara ujung positif sebuah dipol dan bagian negatif
dari dipol yang berdekatan.
Daftar Pustaka
https://eprints.uny.ac.id/29758/3/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/17644935/Material_teknik
https://www.academia.edu/4414589/Sistem_Kristal
https://docplayer.info/47069104-Ii-kegiatan-belajar-2-struktur-kristal-bahan-padat-struktur-kristal-
bahan-padat-dapat-dijelaskan-dengan-benar.html