RESUME BUKU
TADRIS KIMIA
PERIODE 2018/2019
A. DEFINISI ZAT PADAT
Zat padat adalah sebuah objek yang cenderung mempertahankan bentuknya
karena adanya gaya luar yang mempengaruhinya. Karena kepadatannya itu, bahan
padat banyak digunakan dalam bangunan yang semua strukturnya berbentuk komplek.
Kristal padat
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas
secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat
cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal,
hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya
"terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan
kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Seperti
kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada cairan
kimianya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Struktur kristal terjadi pada
semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam
ada pada keadaan polikristalin. logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi
secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat
pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan
kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer
umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul
molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals
lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang
menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Beberapa material kristal mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti
efek feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam Kristal dijelaskan
dalam optika kristal. Dalam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis
unik dapat ditemukan seperti dalam kristal fotonik.
Dalam sebuah kristal zat padat, molekul-molekul disusun oleh pola-pola tiga
dimensi yang teratur yang memperpanjang jutaan molekul dalam segala arah. Gambar
1 menunjukkan pola yang mungkin, yaitu sebuah pola kubik sederhana. Dalam pola
ini, molekul pada beberapa titik mempunyai pola yang sama mengelilingi molekul-
molekul yang lain kecuali molekul yang berada di dekat permukaan. Semua molekul
molekul dalam bagian dalam kristal zat padat merupakan subjek untuk kondisi yang
sama dan mereka mempunyai perilaku yang sama pula.
Gambar 1
Molekul ini berkelakuan serupa dengan molekul-molekul dalam kristal padat yang
memberikan zat padat mempunyai sifat spesial. Lebih dari itu elemen kimia (logam)
dan semua organik sederhana dan anorganik tersusun dari bentuk kristal zat padat.
Kristal merupakan unsur zat padat yang urutannya diatur dari molekul-molekul
yang mengontrol bentuk luar dari zat padat. Permukaan dari kristal adalah bidang
permukaan-permukaan yang memenuhi sudut-sudut tertentu. Sudut ini merupakan
karakteristik dari urutan molekul dalam zat padat.
Gambar 2
Gambar 2 menunjukkan beberapa kristal-kristal quartz, yang mana bentuk alami
kristal dari silikon dioksida. Keteraturan dan simetri dari sebuah kristal tampak
perwujudan dari keteraturan dan simetri dari susunan molekul dalam zat padat.1
B. STRUKTUR KRISTAL
Sistem Kristal
Struktur Kristal adalah suatu susunan khas atom-atom dalam suatu krista.
1
Anonymous. 2010. Zat Padat. Dikutip dari
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/MklhZatPdt-1.pdf pada tanggal 25 Agustus 2019 pukul 22.05 WIB
Suatu struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara
khusus, yang secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi. Spasi
antar sel unit dalam segala arah disebut parameter kisi. Sifat simetri kristalnya
terwadahi dalam gugus spasinya. Struktur dan simetri suatu emmainkan peran penting
dalam menentukan sifat-sifatnya, seperti sifat pembelahan, struktur pita listrik, dan
optiknya.
Ada 7 sistem kristal menurut penurunan simetri, yaitu :
1. Kubus atau kubik
2. heksagonal
3. tetragonal
4. rhombohedral (trigonal)
5. ortorombik
6. monoklinik
7. triklinik
Sistem yang paling sederhana dan paling simetrik adalah sistem kristal kubik yang
mempunyai simetri sebuah kubus. Sejumlah ahli kristalografi ("kristalografer")
menganggap sistem kristal heksagonal bukan sistem tersendiri melainkan termasuk ke
dalam bagian sistem kristal trigonal. 2
Sistem Kristal dalam pembagian ruang oleh tiga kumpulan bidang-bidang tentu
akan menghasilkan unit sel yang bermacam-macam bentuknya, tergantung kepada
bagaimana bidang-bidang tersebut tersusun. Dengan memberikan harga-harga tertentu
pada panjang sumbu dan besar sudut, maka dapat dibuat bermacam bentuk unit sel dan
berrnacammacam jenis dari kisi-kisi tertentu karena titik-titik kisi berada pada sudut
set.
Landasan penjenisan yang relatif kecil ini jumlahnya adalah sebagai konsekuensi
dari translasi simetri yang dituntut dari kisi. Segi lima dapat digambarkan seperti suatu
gambar yang terpisah, tetapi tidak dapat disusun bersama supaya mereka bersentuhan
dengan rapat satu dengan yang lainnya (dapat berdempet). Kenyataan ini dapat
memperlihatkan bahwa persyaratan 13 translasi simetri pada kisi dua dimensi, akan
2
Wertheim, Jane; Oxlade, Chris; Stockley, Corinne, Kamus Kimia Bergambar, Jakarta,
Erlangga, 2004, hal 78-79
Diterjemahkan oleh Dra. Agusniar Trisnamiati, M.Si.
membatasi jumlah kisi yang mungkin ada untuk dua dimensi jumlah kisi hanya ada
lima.
Bilangan Koordinasi
Ditinjau satu atom dalam kristal, di sekitar atom ini tersebar atom lain dalam I
ruang mulai yang terdekat sampai jauh tidak berhingga. Atom-atom yang terdekat I
disebut tetangga terdekat, dan atom-atom tersebut sangat besar pengaruhnya pada
atom ini. Jumlah tetangga terdekat dari suatu atom disebut dengan bilangan
koordinasi. Bilangan koordinasi untuk kubus sederhana adalah 6. Kubus berpusat
badan mempunyai tetangga terdekat 8, ha1 ini mudah dipahami dengan meninjau atom
yang berada ditengah-tengah unit sel. Delapan tetangga terdekatnya adalah atom-atom
yang berada pada sudut-sudut unit sel, jaraknya setengah diagonal ruang atau a& jadi
kubus pusat badan 2 mempunyai bilangan koordinasi delapan.
Massa Jenis I
Massa jenis suatu zat adalah massa tiap satuan volume (p = F) , massa jeniskristal
dapat ditentukan secara mikro, jika diketahui struktur, panjang sisi dan nomor
massanya. Massa disini dicari massa tiap unit sel dan volumenya, volume unit sel (Q)
yaitu. Sehingga persamaan untuk massa jenis dapat dituliskan dalam bentuk P= N x
BM x l amu dengan p merupakan massa jenis dan N adalah jumlah atom tiap unit sel
ini ditentukan oleh struktur kristal. BM merupakan nomor massa unsur , besarnya
tergantung pada jenis unsur, I amu = atom massa unit yang haganya I ,67 . I0 -27 kg.
Sebagai contoh kristal Cu terstruktur fcc, panjang sisinya 3,61 A0 dan nomor
massanya 63,55, dari contoh ini diketahui N = 4 karena struMur fcc, BM = 63,55 dan
a = 3,61 A0
Unsur-Unsur Simetris T
Tiap-tiap unit sel dari ke 14 kisi Bravais memiliki satu atau lebih tipe sifat
simetris seperti, invers, pemantulan dan rotasi.
Pusat invers
Suatu sel merniliki pusat invers jika ada suatu titik terhadap titik ini sel tetap tidak
berubah bila dilakukan transformasi matematik r ke -r. Semua kisi Bravai adalah
simetris jika dibalik, ha1 ini adalah satunya dapat dilihat pada gambar 2.1 atau gambar
lain dari itu dengan tiap-tiap vektor kisi maka dari persamaan 1-2 yaitu : R, = nla +
n2b + n3c ini berkaitan dengan suatu invers vektor kisi : Kisi tidak Bravais ada yang
memiliki pusat invers, dan ada yang tidak tergantung kepada kesimetrisan basisnya.
Bidang cermin
Bidang cermin adalah suatu bidang dalam sel yang letaknya sedemikian rupa, jika
suatu cermin diletakan pada bidang tersebut maka bayangan kisi-kisi di depannya akan
berhimpit dengan kisi-kisi dibelakangnya atau dengan kata lain sel tetap tidak berubah.
Triklin tidak memiliki bidang cermin (pantul), Monoklin memiliki satu bidang cermin
di tengahtengahnya dan sejajar dengan alas dan seterusnya. Sel kubus memiliki
sembilan bidang cermin tiga sejajar dengan permukaannya dan enam dengan yang
lainnya, masing-masing melalui dua tepi atau pinggir yang berhadapan.
Sumbu rotasi
Sumbu rotasi adalah suatu sumbu yang sedemikian rupa, jika sel diputar melalui
sumbu ini sebesar sudut tertentu maka sel tetap tidak berubah. Sumbu disebut
kelipatan n jika sumbu diputar dengan besar sudut sebesar (2n 1 n), sel tetap tidak
berubah. Unit sel kubus mempunyai tiga sumbu kelipatan 4 yang sejajar dengan
permukaan dan ernpat sumbu kelipatan 3, masing-masing melalui dua titik sudut yang
berhadapan. Kita sudah membicarakan unsur simetris yang sederhana, salah satu yang
sering dijumpai.
Unsur Simetris yang lebih komplit (rumit) juga ada seperti, surnburotasi-pantul,
bidang luncur dan seterusnya. Tetapi kita tidak membicarakannya di sini, karena
belum dibutuhkan dalam buku teks ini. Dapat diperhatikan bahwa unsur simetris boleh
tidak bebas, contohnya yang sederhana dapat dilihat bahwa pusat invers ditambah
bidang pantul (cermin) menyatakan secara tidak langsung adanya sumbu kelipatan 2
melalui pusat dan sejajar bidang.
3
Omar, MA, 1978, Elementary to Solid State Physics Principle and Aplication, (Tokyo,
Addison Wesley Publishing Co, 1975 ) Hal 14
czr,pdan y dan jarak antar titik potong bidang dengan sumbu-sumbu kristal ke titik
asal 0 adalah x, y dan z.
Struktur intan
Struktur dasar unit selnya kubus berpusat muka (fcc), ditambah empat atom yang
berada di dalam unit selnya masing-masing pada jarak 1. diagonal ruang dari 4 empat
titik sudutnya sepanjang diagonal ruang. Tiap-tiap atom memiliki empat tetangga
terdekat pertama, dan dua belas tetangga terdekat kedua. Unsur lain yang merniliki
struktur seperti intan ini 'antara lain' Ge, hi dan Sn dan banyak struktur '
semikunduktor.
5
Omar, MA, 1978, Elementary to Solid State Physics Principle and Aplication, (Tokyo,
Addison Wesley Publishing Co, 1975 ) Hal 22
Gambar 3. Kristal ortorombik ideal dengan sumbu kristalografi
6
Darmawan, Fisika Zat Padat, (Jakarta: Kurnika Universitas Terbuka, 1987)
Gambar 5. Penggunaan aturan tangan kanan sebagai sumbu kristalografi
Persamaan bidang
Gambar 1.3 menunjukkan bidang ABC memotong sumbu x, y, dan z secara
berturut-turut pada A, B, dan C. Garis ON merupakan suatu garis yang tegak lurus
pada bidang ABC dengan panjang d. Garis OA, OB, dan OC memiliki panjang
secara berturut-turut a, b, dan c. Hubungan d terhadap a, b, dan c dinyatakan sebagai:
d = a cos atau d=c cos.
Titik N merupakan suatu titik dengan koordinat (X,Y,Z) berada pada bidang
ABC. Dibuat suatu garis dari N yang sejajar OC, maka akan memotong bidang AOB
pada K membentuk garis NK, selanjutnya dari titik K dibuat garis yang sejajar OB
maka akan memotong OA pada titik M. Panjang OM, MK, dan KN secara berturut-
turut sebesar X, Y, dan Z. Panjang ON merupakan penjumlahan OM, MK dan KN.
Sistem koordinat resiprok
Ditinjau satu atom dalam Kristal, disekitar atom ini tersebar atom lain dalam
ruang mulai yang terdekat sampai jauh tidak terhingga. Atom-atom terdekat disebut
tetangga terdekat, dan atom-atom tersebut sangat berpengaruh pada atom ini.7
Pengenalan sistem koordinat resiprok yang muncul secara rekaan, tidak dibutuhkan
dalam geometri kristalografi tetapi penggunaannya secara sederhana sering muncul
pada perhitungan. Apabila sistem koordinat langsung dinyatakan sebagai a, b, dan c,
maka sistem koordinar resiprok didefinisikan sebagai a*, b*, dan c*. Dengan kata lain
bahwa panjang a*, b*, dan c* merupakan resiprok dari panjang a, b, dan c. Jika a, dan
c dinyatakan dengan meter, maka a*, b*, dan c* berdimensi meter-1. Vektor resiprok
a*, b*, dan c* tidak secara umum sejajar a, b, dan c, serta memiliki harga tidak sama
dengan 1/a, 1/b,dan 1/c.
7
Drs. Ibnu suud, M.Pd dan Drs. Hufri, M.Si, Struktur dan Ikatan Kristal, (Padang: IKIP
1998), hlm. 19 ,.
Jarak antar kisi dalam arah sumbu X = ã1
Di dalam struktur kristal jarak dari titik yang satu ke titik yang lain boleh sama atau
berbeda. Ada dua jenis kisi yaitu kisi Bravis dan nonBravis, pada kisi Bravis semua
titik kisi adalah sama sehingga diperlukan semua atom dalam kristal yang sama
(sejenis). Dalam kisi nonBravis beberapa titik kisi tidak sama (ekuivalen). Kisi-kisi
nonBravis dibagun dari dua atau lebih kisi-kisi Bravis yang saling menetralisir.
Lattice (kisi): Sebuah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang Sebuah
abstraksi matematik
Drs. Ibnu suud, M.Pd dan Drs. Hufri, M.Si, 1998, Struktur dan Ikatan Kristal,
(Padang: IKIP)
Kittel. C., 1986, Introduction to Solid Physics (Sixth Edition), (New Delhi: Wiley)
Omar, MA, 1978, Elementary to Solid State Physics Principle and Aplication,
(Tokyo, Addison Wesley Publishing Co)
Wertheim, Jane; Oxlade, Chris; 2004, Stockley, Corinne, Kamus Kimia Bergambar,
(Jakarta:Erlangga) Diterjemahkan oleh Dra. Agusniar Trisnamiati, M.Si.