Anda di halaman 1dari 22

Nama : Siti Rahma

Nim : 4182240002

Kelas : Fisika Non-Pendidikan 2018

M.Kuliah : Fisika Zat Padat


JAWABAN

1. Kristal adalah benda padat yang terbentuk dari komposisi atom-atom, ion-ion atau
molekul-molekul dengan susunan berulang dan jarak yang teratur dalam tiga dimensi.
Keteraturan susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus memenuhi
adanya ikatan atom yang berarah dan susunan yang rapat.
Contohnya adalah Intan, Berlian, tembaga, kalium nitrat.
Amorf adalah benda padat yang terbentuk karena proses kristalisasi yang terlalu cepat
sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat menempati lokasi kisinya, struktur amorf
menyerupai pola hampir sama dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom-atom, ion-
ion atau molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur.
Contohnya adalah Kaca, Plastik, Gelas, krupuk, teflon.
2. Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-
1, yang tidak memiliki neutron).
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis
sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang
diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron
memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton.
Atom Dan Elektron dalam zat padat memiliki hubungan denga simetri dan strukturnya.

3. Secara ideal, susunan polihedra koordinasi paling stabil adalah yang


memungkinkan terjadinya energi per satuan volume yang minimum. Keadaan
tersebut dicapai jika:
(1) kenetralan listrik terpenuhi,
(2) ikatan kovalen yang diskrit dan terarah terpenuhi,
(3) gaya tolak ion-ion menjadi minimal,
(4) susunan atom serapat mungkin.
Karena kristal yang sempurna merupakan susunan atom secara teratur dalam kisi
ruang, maka susunan atom tersebut dapat dinyatakan secara lengkap dengan menyatakan
posisi atom dalam suatu kesatuan yang berulang. Kesatuan yang berulang di dalam kisi
ruang itu disebut sel unit (unit cell). Jika posisi atom dalam padatan dapat dinyatakan
dalam sel unit ini, maka sel unit itu merupakan sel unit struktur kristal. Rusuk dari suatu
sel unit dalam struktur kristal haruslah merupakan translasi kisi, yaitu vektor yang
menghubungkan dua simpul kisi.
4. Gambar tesebut menunjukkan struktur kristal, struktur kristal alan terjadi bila di
tempatkan suatu basis pada setiap tiik kisi yang di tunjukkan pada gambar (a) sehingga
struktur kristal yang di tunjukkan pada gambar (b) merupakan gabungan antara kisi dan
basis. Apabila dinyatakan dalam hubungan dua dimensi seperti gambar (a) dan (b).
5. Sel Primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil.

Sel Non Primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume bukan terkecil artinya
mempunyai luas atau volume yan besarnya merupakan kelipatan sel primitif.

6. Tipe-tipe kisi
a. Kisi 2D
 Kisi miring
 Kisi bujursangkar
 Kisi heksagonal
 Kisi segipanjang
 Kisi segipanjang berpusat
b. Kisi 3D
 Trinklinik
 Monoklin
 Orthorombik
 Tetragonal
 Kubus
 Trigonal
 Heksagonal
7. Simetri Kristal
 Simetri Operasi dan Elemen
Sebuah operasi Simetri merupakan sebuah operasi yang bisa dilakukan baik
secara fisik maupun imajinatif yang mengakibatkan tidak ada perubahan dalam
penampilan obyek. Sekali lagi ditekankan bahwa dalam kristal, simetri bersifat
internal, yang itu merupakan pengaturan geometris teratur dari atom dan molekul
pada kisi kristal
 Rotational Simetri
Seperti digambarkan di atas, jika sebuah objek dapat diputar terhadap suatu
sumbu dan berulang setiap 90 o rotasi maka dikatakan memiliki sumbu 4 kali
lipat simetri rotasi. Sumbu rotasi sepanjang yang dilakukan adalah elemen simetri
disebut sebagai sumbu rotasi.
 Cermin Simetri
Sebuah operasi simetri cermin adalah operasi imajiner yang dapat dilakukan
untuk mereproduksi obyek. Operasi ini dilakukan dengan membayangkan bahwa
Anda memotong objek di setengah, kemudian menempatkan cermin di samping
salah satu bagian dari objek di sepanjang memotong.
 Pusat Simetri
Operasi lain yang dapat dilakukan adalah melalui inversi titik. Dalam operasi ini
garis ditarik dari semua titik pada objek melalui titik di tengah objek, yang disebut
pusat simetri (dilambangkan dengan huruf "i")
 Rotoinversion
Kombinasi rotasi dengan pusat simetri melakukan operasi simetri rotoinversion.
Objek yang memiliki simetri rotoinversion memiliki unsur simetri yang disebut
sumbu rotoinversion. Sebuah sumbu rotoinversion 1-lipat adalah sama sebagai
pusat simetri, seperti yang dibahas di atas.
 Kombinasi Operasi Simetri
Seperti harus jelas sekarang, dalam tiga dimensi benda, seperti kristal, elemen
simetri dapat hadir dalam kombinasi yang berbeda. Bahkan, dalam kristal ada 32
kemungkinan kombinasi dari unsur-unsur simetri. Ini 32 kombinasi
mendefinisikan Kelas Kristal 32. Setiap kristal harus dimasukkan ke salah satu
dari kelas-kelas kristal 32.
8. Hasil-hasil penyelidikan yang sudah dilakukan selama ini mengenai kristal, menemukari
sangat banyak jenis-jenis struktur kristal tetapi disini kita akan mempelajari hanya
beberapa struktur yang sederhana yang banyak ditemukan dan dibahas dalam pelajaran
berikutnya. Adapun struktut—struktur yang akan dibicarakan adalah sebagai berikut :
 Kubus berpusat muka dan berpusat badan
Kebanyakan yang memiliki struktur kubus berpusat muka (f c c), dan berpusat
badan (b c c) adalah keluarga metal. Unsur-unsur Ag, Al, Au, Cu, Co( ), Ni( ), Pb
dan Pt berstruktur kubus berpusat muka, (f c c),. Satu dari delapan sudut yang
dipakai secara bersama dengan set lainnya, dan tiga dari enam permukaan yang
dipakai secara bersama dengan unit sel lainya.
 Struktur sodium clorida
lnilah Struktur yang biasa disebut garaim dap~rr (IdzCI). StruMurnya berbentuk
kubus dan sepanjang ketiga sumbu utarnanya terdapat secara bergantian atom Na
dan CI,
 Struktur cesium chlorida
Bentuknya kubus, tetapi disini atom cesium dan chlorida bergantian terdapat di
diagonal keempat kubus. Sehingga unit sel berbentuk struktcrr kubus berpusat
badan (bcc).
 Struktur intan
StruMur dasar unit selnya kubus berpusat muka (fcc), ditambah empat atom yang
berada di dalam unit selnya masing-masing pada jarak 1/4. diagonal ruang dari
empat titik sudutnya sepanjang diagonal ruang. Jadi ada delapan atom setiap unit
sel.
 Struktur seng sulfida (Zincblende) sinbol ZnS
StruMurnya sama dengan struMur intan, perbdaannyakarena dia bentuk dari dua
jer~isa tom Zn dan S. Setiap unit sel berisi ernpat molekul ZnS atau ernpat atom
Zn, dan empat a!o S
JAWABAN

1. Ciri geometri kristal


a. Tingkat kesulitiannya tinggi, hal ini dapat dilihat dari sifat materi geometri kisi kristal
yang bersifat abstak.
b. Bersifat visual karena geometri kisi kristal diambarkan dalam bentuk model
tigadimensi.
c. Diperlukan kemampuan visual yang tinggi, karena dalam memahami geometri kisi
harus mampu menvisualisasikan tipe-tipe kisi kristal dari berbagai sudut pandang
,arah,dan sisi.

2. Panjang pendeknya jari-jari atom ditentukan oeh 2 faktor yaitu:

a. Jumlah kulit atom

Makin banyak jumlah kulit yang dimiliki suatu atom, maka otomatis jari-jari atomnya
juga makin panjang. Jari-jari atom Natrium lebih panjang daripada jari-jari atom Litium,
karena jumlah kulit yang dimiliki atom Natrium lebih banyak daripada atom Litium.

b. Muatan inti atom

Bila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap
panjangnya jari-jari atom adalah muatan inti atom. Makin banyak inti atom berarti makin
besar muatan intinya dan gaya tarik inti atom terhadap elektron lebih kuat sehingga
elektron lebih mendekat ke inti atom.

3. Karakteristik geometri kristal :

 Struktur Simple Cubic (SC) atau Kubik Sederhana

Dalam struktur kubik sederhana, atom-atom hanya terletak di bagian sudut saja
sehingga hanya bersinggungan di sepanjang sisi kubus. Total atom yang berada
dalam sebuah unit sel dengan struktur SC berjumlah 1 yang diperoleh dari
penjumlahan seperdelapan atom yang terletak di sudut. Struktur ini kurang rapat
dan memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah enam.

 Struktur Body Centered-Cubic (BCC)


Dalam struktur ini terdapat atom-atom yang terletak di semua sudut (delapan
sudut) dan atom tunggal di bagian pusat kubus. Masing-masing unit sel BCC
memiliki dua atom; satu atom berasal dari penjumlahan satu per delapan atom
yang terletak di delapan sudut kubus dan satu lagi berasal dari atom yang
terletak
di pusat kubus, ketika posisi atom yang terletak di bagian sudut dengan di bagian
pusat adalah sama.

 Struktur Face Centered-Cubic


Dalam struktur kristal FCC atom-atom terletak pada bagian sudut dan juga di
pusat dari semua permukaan kubus. Untuk struktur kristal FCC, masing-masing
atom yang terletak di sudut dibagi-bagi ke dalam delapan unit sel, oleh karena itu
atom face-centered yang terletak pada bagian sisi terbagi menjadi dua. Total atom
yang dimiliki oleh struktur kristal FCC ada 4 yang diperoleh dari penjumlahan
satu per delapan dari masing-masing atom yang terletak di delapan sudut dengan
setengah bagian atom yang terletak di enam permukaan sel

4. Indeks Miller adalah system notasi (h,k,l)pada kristalografi yang digunakan untuk
menunjukan kisi-kisi bidang dan arah dari sebuah Kristal. Indeks Miller berhubungan
dengan perpotongan bidang tersebut dengan sumbu dari sebuah unit sel

5. Dalam kristalografi orientasi bidang ditentukan oleh apa yang disebut indeks Miller.
Langkah-langkah untuk menentukan indeks Miller adalah sebagai berikut :

Lihat bidang ABC pada Gambar. Titik A, B dan C adalah titik tembus (intercept) sumbu
dengan bidang. Langkah-langkah yang perlu diambil :
- tentukan intercept : OA = a, OB = 3b dan OC = 2c

- buang a, b dan c : 1 3 2

- balikkan : 1/1 1/3 1/2

- kalikan dengan KPT : 623 (sederhanakan bila perlu)

- indeks Miller bidang ABC adalah (hkl) = (623)


Dari prosedur tersebut sudah jelas bahwa dua bidang sejajar memiliki (hkl) yang sama.
Atau sebaliknya, seperangkat bilangan (hkl) tidak berarti 1 bidang tertentu, melainkan
semua bidang yang sejajar dengannya.
6. Secara singkat langkah-langkah untuk menentukan indeks Miller, antara lain berikut ini.
1. Tentukan titik-titik potong antara bidang yang bersangkutan dengan sumbu-sumbu
(a1, a2, a3) dalam satuan konstanta kisi a1, a2, dan a3 Sumbu-sumbu di atas dapat
dipakai sumbu konvensional (x, y, z) atau sumbu-sumbu primitif (a1, a2, a3).
2. Tentukan kebalikan dari bilangan-bilangan tadi.
3. Tentukan tiga bilangan bulat terkecil yang mempunyai perbandingan yang sama.
4. Bidang yang sering muncul disebut indeks (hkl) atau Index Miller
Jarak pisah antara 2 bidang Kristal (hkl) berturut-turut dilambangkan dhkl dan
untuk sistem kristal, memiliki rumus tersendiri.

Untuk sistem kubik :

Untuk sistem tetragonal :

1. Untuk menghitung dhkl dari simple cubic, body center cubic dan face center cubic
menggunakan packing efisiensi didefinisikan :

7. Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya teratur
mengikuti susunan atom dalam kristal pola tertentu. Cacat yang dimaksud disini adalah
cacat ketidaksempurnaan susunan atom dalam kristal (lattice). Cacat dapat terjadi karena
adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar. Dalam kenyataan kristal
tidaklah selalu merupakan susunan atom-atom indentik yang tersusun secara berulang
diseluruh volumenya. Kristal biasanya mengandung ketidak-sempurnaan yang
kebanyakan terjadi pada kisi-kisi 3 kristalnya. Karena kisikisi kristal merupakan suatu
konsep geometris, maka ketidak-sempurnaan berdimensi nol (ketidaksempurnaan titik),
ketidaksempurnaan berdimensi satu (ketidaksempurnaan garis), ketidak-sempurnaan
berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang), selain itu terjadi pula ketidak-sempurnaan
volume.

8. .1. Cacat Titik


a) Vakansi dan Interstisi-Diri

Vakansi adalah Kekosongan sisi kisi yaitu sisi yang seharusnya ditempati atom,
kehilangan atomnya. Vakansi terbentuk selama proses pembentukan dan juga karena
getaran atom yang mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi normalnya.

b) Impuritas Pada Bahan Padat

Impuritas adalah atom asing yang hadir pada material. Logam murni yang hanya terdiri
dari satu jenis atom adalah tidak mungkin. Impuritas bisa menyebab-kan cacat titik pada
kristal. Ada paduan dimana atom impuritas sengaja ditambah-kan untuk mendapatkan
karakteristik tertentu pada material seperti untuk meningkatkan kekuatan mekanik atau
ketahanan korosi.

2. Dislokasi Cacat Linier

Dislokasi adalah Cacat linier atau satu dimensi dimana didekatnya beberapa atom tidak
segaris. Ada 3 jenis dislokasi yaitu : dislokasi sisi, dislokasi ulir, dan dislokasi campuran.

(a) Dislokasi sisi

Dislokasi sisi/pinggir adalah terdapatnya bidang atom ekstra atau setengah bidang,
dimana sisinya terputus didalam kristal, memperlihatkan skematik dari dislokasi sisi.
b) Dislokasi Ulir

Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan menghasilkan distorsi seperti
yang ditunjukkan Gambar. Daerah depan bagian atas kristal tergeser sebesar satu atom
kekanan relatif terhadap bagian bawah.

c. Dislokasi Campuran

Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka disebut material
mempunyai dislokasi campuran. Contoh dislokasi campuran bisa dilihat pada Gambar.

3. Cacat Antar Muka

Cacat antar muka adalah batas yang mempunyai dua dimensi yang biasanya
memisahkan daerah-daerah pada material yang mempunyai struktur kristal dan/atau
orientasi kristalografi yang berada. Cacat jenis ini antara lain: permukaan luar, batas
butir, batas kembar, kesalahan tumpukan dan batas fasa.

a) Permukaan Luar Satu dari batas yang paling jelas adalah permukaan luar/eksternal,
dimana struktur kristal berakhir. Atom-atom permukaan tidak terikat ke semua atom
terdekat, dan karenanya akan mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi dari pada atom-
atom dibagian dalam.
b) Batas Butir. Batas butir memisahkan dua butir atau kristal kecil yang mempunyai
orientasi kristalografi yang berbeda pada material polikristal. Batas butir secara skematik
digambarkan pada Gambar. Didalam batas butir terdapat atom yang tak bersesuaian
pada daerah transisi dari orientasi kristal butir satu ke butir lain didekatnya.

C. Batas Kembar. Batas kembar adalah batas butir tipe khusus dimana terdapat simetri
kisi cermin, yaitu atom-atom pada sebuah sisi batas berada pada posisi cermin dari atom-
atom pada sisi lainnya Gambar. Daerah antara batas butir ini disebut kembar/twin.

4. Cacat Bulk Atau Volume

Cacat lainnya yang ada pada semua material padal dimana cacat ini lebih besar dari yang
sudah dibicarakan adalah pori, retak, inklusi benda asing dan fasa-fasa lainnya. Cacat-
cacat ini timbul biasanya selama tahap-tahap proses dan pabrikasi.

.
JAWABAN :

1. Hamburan Sinar –x Oleh kristal adalah :

Sinar-x adalah gelombang elektromagnetik dengan sifat fisik yang sama seperti gelombang
elektromagnetik lainnya, seperti gelombang optik. Panjang gelombang sinar-x sama dengan
konstanta kisi Kristal (memiliki orde sama dengan jarak antar atom/ konstanta kisi dalam
Kristal), dan hal inilah yang membuat sinar-x berguna dalam analisis struktur kristal. Energi
dari sinar-x foton diberikan oleh hubungan Einstein 𝐸 = ℎ𝑣 dimana h adalah konstanta
Planck dan v adalah frekuensi. Mengganti ℎ = 6,6𝑥10−27erg.s dan lamdah = 1Å . orang
menemukan energi E »104𝑒𝑣, yang merupakan nilai khas. Sehingga sinar-X hanya akan
berinteraksi dengan permukaan atom dan elektron-elektron.

2. Hukum Bragg

Jika seberkas sinar-X monokromatik dijatuhkan pada permukaan sebuah Kristal, maka
pemantulan oleh kisi Kristal akan terjadi jika 𝜆 < 2 kali jarak antar bidang pemantul dalam
kisi Kristal 𝜆 < 2𝑑.
Sinar datang dipantulkan sebagian pada masing-masing bidang, yang bertindak sebagai
cermin, dan sinar refleksi kemudian dikumpulkan secara simultan pada detektor jauh. Sinar
refleksi mengganggu pada detektor dan, menurut optik fisik, gangguan tersebut bersifat
konstruktif hanya jika perbedaan antara jalur dari dua sinar berturut-turut merupakan
kelipatan integral dari panjang gelombang. Juga bisa dapat dinyatakan bahwa sinar-sinar
yang dipantulkan akan saling berinterferensi dan saling menguatkan jika
∆= 𝑛𝜆, n = 1,2,3 ..,
Dimana 𝜆adalah panjang gelombang dan n adalah bilangan bulat positif, serta 𝜆 adalah
Perbedaan antara lintasan.

2𝑑 sin 𝜃 − 𝑛𝜆 ( ℎ𝑢𝑘𝑢𝑚 𝑏𝑟𝑎𝑔𝑔)

Hukum Bragg digunakan untuk menentukan jarak antar bidang.

3. Ketika Suatu Atom Mengalami Hamburan

Atom terhambur dari berkas sinar-x disebabkan oleh dikelilinginya atom oleh elektron yang
mengalami akselerasi dibawah pengaruh medan listrik yang terkait dengan berkas. Karena
muatan dipercepat maka memancarkan radiasi (suatu fakta yang dikenal dari
elektromagnetsasi, begitu juga elektron pada atom). Akibatnya elektron menyerap energi dari
berkas, dan menyebarkannya ke segala arah. Tapi elektron membentuk muatan di sekitar
atom, sehingga ketika mempertimbangkan hamburan dari atom secara keseluruhan, kita
harus memperhitungkan perbedaan fase antara sinar yang terhambur dari berbagai daerah
muatan.
4. Persamaan dasar dalam hamburan dan proses difraksi
5. Hamburan dari Kristal

Dengan analogi kasus atom, kita mendefinisikan hamburan f cr faktor kristal sebagai

𝑓𝑐𝑟 = ∑ 𝑒𝑖𝑠.𝑟𝑖
𝑙

di mana jumlah di sini meluas atas semua elektron dalam kristal. kita dapat membagi jumlah
persamaan diatas menjadi dua bagian: Pertama kita menjumlahkan seluruh elektron dalam
atom tunggal, dan kemudian jumlah seluruh atom dalam kisi. Penjumlahan ganda pada
penjumlahan semua elektron dalam kristal,Sejak pertama dari jumlah di atas mengarah ke
faktor hamburan atom, persamaan

𝑓𝑐𝑟 = ∑ 𝑓𝑎𝑙 𝑒𝑖𝑠.𝑅𝑡


𝑙

𝑓𝑐𝑟 = 𝐹𝑆
Perhatikan bahwa faktor S kisi hanya bergantung pada sistem kristal yang terlibat, sedangkan
F tergantung pada bentuk geometris serta isi sel satuan. Dalam kasus khusus dari kisi
sederhana, di mana sel satuan mengandung atom tunggal, F faktor menjadi sama dengan fa
Dengan manfaat penekanan beberapa: Kami telah memisahkan sifat murni struktural kisi
yang terkandung dalam S, dari sifat-sifat atom yang terkandung dalam penyederhanaan F.
Besar tercapai demikian, karena dua faktor sekarang bisa independen. Karena F faktor
melibatkan jumlah lebih dari hanya faktor beberapa atom, dapat dengan mudah dievaluasi
dari segi faktor atom, seperti yang dibahas dalam faktor, bagian sebelumnya. Karena itu kami
akan tidak menyibukkan diri kita tidak menyibukkan diri dengan tugas yang mudah untuk
saat ini, tapi tekan dan mempertimbangkan evaluasi faktor kisi S.

6. Kisi Respirok
Dimulai dengan kisi vektor a, b, dan c, dapat didefinisikan dengan bagian dari vektor basis
a*,b*, dan c* sesuai dengan hubungan :

Dimana Ω𝑛 = 𝑎 ∗ (𝑏𝑥𝑐)olume sel satuan. Sekarang, dapat menggunakan vektor a*, b*, dan
c* sebagai dasar untuk kisi baru vektor yang telah diberikan oleh
G𝑛 = 𝑛1𝑎 ∗ +𝑛2𝑏 ∗ +𝑛3𝑐 ∗

Dimana 𝑛1, 𝑛2, 𝑛3 merupakan salah satu rangkaian bilangan bulat. Kisi yang baru saja kita
kenal sebagai kisi resiprok dan a*, b*, dan c* disebut dengan basis vektor resiprok.

Terbukti bahwa resiprok dari suatu kisi tepi sc adalah merupakan kisi sc dengan tepi kubus
sama dengan 2𝜋/𝑎
Dapat ditetapkan bahwa kebalikan dari bcc adalah kisi fcc dan sebaliknya . Pertama, dapat
memperpanjan argumen untuk sistem kristal lainnya. Ketika kita menyadari bahwa kisi
resiprok adalah kisi – kisi dalam dirinya sendiri dan memiliki simetri rotasi sama dengan kisi
langsung, bahwa kisi resiprok selalu jatuh dalam sistem kristal yang sama seperti kisi
langsung Dengan demikian, resiprok untuk monoklinik, triklinik, dan kisi heksagonal juga
monoklinik, triklinik, … dan heksagonal masing – masing. (Catatan, bahwa dua kisi tidak
perlu memiliki struktur Bravais yang sama dalam sistem yang sama. Melihat contoh bcc dan
fcc diatas).
7. Hamburan Dari Cairan

Hamburan sinar-x juga digunakan dalam penyelidikan struktur cairan. Dengan mengamati
pola kubus yang tersebar, dapat ditentukan fungsi pasangan distribusi cairan. faktor
hamburan cairan :

dimana faadalah faktor atom dan penjumlahan semua atom dalam cairan, diasumsikan cairan
yang monoton. Namun cairan atom terus bergerak dari satu daerah ke daerah lain, tidak
seperti kasus untuk padat, di mana mereka dibatasi ke daerah tertentu dan jumlah. Oleh
karena itu, sulit untuk mengevaluasi. Hal ini dapat diatasi dengan menyelesaikannya bukan
dengan intensitas tersebar yang semua kuantitas mencatat eksperimental.
Struktur cairan faktor𝑠𝑙𝑞 didefinisikan sebagai jumlah ganda dalam persamaan ini.

8. Metode untuk mengamati Dufraksi


a) Metode Rotasi Kristal

Metode ini digunakan untuk analisis struktur kristal tunggal.Kristal biasanya sekitar 1 mm,
dan terpasang pada poros yang dapat diputar. Sebuah film fotografi ditempatkan di sisi dalam
dari konsentris silinder dengan sumbu rotasi.Sebuah berkas sinar datang monokromatik
dengan panjang gelombang yang collimated dan dibuat untuk bertumpu pada kristal.
Spesimen kemudian diputar, jika perlu, sampai kondisi difraksi memperoleh, yaitu 𝜆 𝜃dan
memenuhi hukum Bragg. Ketika ini terjadi, sinar difraksi (atau berkas) muncul dari kristal
dan dicatat sebagai tempat pada film. Dengan merekam pola difraksi (baik sudut dan
intensitas) untuk orientasi kristal berbagai, seseorang dapat menentukan bentuk dan ukuran
sel satuan serta susunan atom dalam sel.

b) Metode Laue

Metode ini dapat digunakan untuk penentuan cepat dari simetri dan orientasi kristal
tunggal.A berkas sinar-x yaitu, satu dengan spektrum gelombang kontinu panjang dibuat
jatuh pada kristal, yang memiliki orientasi tetap relatif terhadap berkas sinar datang. Film
datar ditempatkan di depan dan di belakang spesimen. Karena A mencakup berbagai
berkesinambungan, kristal memilih bahwa panjang gelombang tertentu yang memenuhi
hukum Bragg pada orientasi ini, dan berkas difraksi muncul di sudut yang sesuai. Sinar
terdifraksi ini kemudian dicatat sebagai tempat pada film. Tapi karena panjang gelombang
yang sesuai dengan tempat tidak diukur, seseorang tidak dapat mencegah penambang nilai
sebenarnya dari jarak satunya rasio interplanar mereka.

c) Metode Bubuk

Metode ini digunakan untuk menentukan struktur kristal bahkan jika spesimen tidak kristal
tunggal. Sampel dapat terdiri dari halus bubuk dikemas ke dalam tabung gelas silinder, atau
mungkin polikristalin, dalam hal ini terdiri dari sejumlah besar kristalit kecil berorientasi
lebih atau kurang secara acak. Sebuah sinar monokromatik impinges pada spesimen, dan
berkas difraksi dicatat pada film silinder sekitarnya. Karena jumlah besar kristalit yang
berorientasi secara acak, selalu ada cukup ini yang memiliki orientasi yang tepat relatif
terhadap berkas sinar datang monokromatik untuk memenuhi hukum Bragg, dan karenanya
sinar terdifraksi muncul di sudut yang sesuai. Set lainnya dari bidang menyebabkan berkas
terdifraksi lainnya sesuai dengan jarak planar berbeda untuk panjang gelombang yang sama.
Jadi yang benar-benar dapat menentukan parameter kisi cukup akurat, terutama jika struktur
kristal yang sudah diketahui.
JAWABAN:

Anda mungkin juga menyukai