NIM : 4202540003
KELAS : PSF B 2020
LATIHAN BAB 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan susunan amorf dan berilah contohnya !
Jawab : Amorf merupakan jenis padatan yang susunan atom atau partikelnya tersusun
secara acak dan tidak teratur. contohnya kaca, karet dan plastik (Surya,2009). Susunan
amorf adalah susunan atom atau molekul yang tidak memiliki susunan kristal yang
teratur, sehingga tidak memiliki titik pusat yang jelas atau simetri yang berulang. Istilah
amorf berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tidak berbentuk". Bahan-bahan amorf
dapat berupa padatan, cairan atau gas.
• Kaca: Kaca adalah bahan padat amorf yang terbentuk ketika bahan yang
meleleh cepat mendingin, sehingga tidak memiliki waktu untuk membentuk
struktur kristal.
• Plastik: Bahan plastik biasanya terdiri dari molekul-molekul yang terikat
bersama dengan cara acak, sehingga tidak memiliki struktur kristal yang teratur.
• Polimer: Sebagian besar polimer seperti karet, silikon, dan nylon juga
merupakan bahan amorf karena terdiri dari molekul yang tidak memiliki
susunan kristal yang teratur.
Bahan amorf umumnya memiliki sifat-sifat seperti elastisitas, transparansi, dan
kemudahan untuk dibentuk, dibentuk dan diproses karena tidak memiliki titik pusat
yang jelas dan tidak mudah patah seperti pada kristal. Namun, karena sifat mereka yang
tidak teratur, bahan amorf sering kali kurang kuat dan lebih mudah untuk terdeformasi
atau rusak dibandingkan dengan bahan kristal yang teratur.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan atom dan electron serta apakah hubungannya
dengan zat padat !
Jawab : Atom adalah unit dasar dari materi yang terdiri dari proton, neutron, dan
elektron. Elektron adalah partikel sub-atomik yang bermuatan negatif dan bergerak
mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.
Dalam zat padat, atom-atom diikat bersama melalui gaya-gaya intermolekular
seperti ikatan kovalen, ikatan ionik, atau ikatan logam. Di dalam ikatan kovalen,
elektron diatomik dibagikan secara bersama-sama oleh kedua atom untuk membentuk
molekul. Dalam ikatan ionik, elektron dapat dipindahkan dari satu atom ke atom lain,
dan elektron ini akan menempati posisi-posisi yang kosong dalam kulit valensi atom
lainnya, sehingga terbentuklah ion-ion dengan muatan yang berbeda yang saling
menarik satu sama lain. Dalam ikatan logam, elektron-elektron atom terluar dilepaskan
dan bergerak bebas di antara atom-atom logam, membentuk suatu jaringan elektron
yang mempertahankan kekuatan ikatan antar atom.
Dalam zat padat, elektron-elektron diatomik tersebut terjebak dalam ikatan
kimia dan terlokalisasi pada sekitar atom induk sehingga tidak dapat bergerak dengan
bebas seperti di dalam zat gas. Sebagai hasilnya, zat padat biasanya memiliki bentuk
yang tetap dan tidak dapat dengan mudah dikompresi seperti halnya pada zat gas. Oleh
karena itu, sifat-sifat elektron pada atom sangat mempengaruhi sifat-sifat zat padat,
seperti titik lebur, kekerasan, dan sifat listrik konduktor atau isolator pada zat padat
tersebut.
• Susunan atom yang teratur: Kristal sempurna memiliki susunan atom atau
molekul yang teratur dan berulang, dengan jarak antar atom yang seragam dan
simetri yang sama pada setiap titik dalam struktur kristal.
• Bentuk yang tetap: Kristal sempurna memiliki bentuk yang tetap dan beraturan,
yang ditentukan oleh susunan atom atau molekul yang teratur di dalamnya.
• Kekuatan dan kekerasan: Kristal sempurna biasanya sangat kuat dan keras
karena struktur kristal yang teratur memungkinkan atom-atom atau molekul-
molekul yang membentuk kristal saling berikatan dengan kuat.
• Konduktivitas listrik dan panas: Beberapa kristal sempurna dapat memiliki sifat
konduktivitas listrik atau panas, seperti logam, karena adanya elektron yang
bebas atau ion yang terkandung dalam struktur kristal yang memungkinkan
aliran listrik atau panas.
Gambar a Gambar b
Jawab : Gambar a menunjukkan kedudukan atom kristal 2 dimensi, sedangkan gambar
b meunjukkan kedudukan atom kristal 3 dimensi. Kedudukan atom pada kristal 2
dimensi dan kristal 3 dimensi berbeda karena pada kristal 2 dimensi hanya terdapat satu
bidang atom yang terulang-ulang, sedangkan pada kristal 3 dimensi terdapat tiga
dimensi atom yang terulang-ulang.
Pada kristal 2 dimensi, atom-atom terletak pada satu bidang, sehingga hanya
ada dua jenis jarak antaratom yang mungkin terjadi. Atom-atom tersebut terletak pada
kisi kristal yang terdiri dari satu bidang atom. Contoh dari kristal 2 dimensi adalah
kristal grafit, yang terdiri dari lapisan atom karbon yang terletak pada satu bidang.
Sedangkan pada kristal 3 dimensi, atom-atom terletak dalam tiga dimensi dan
tersusun dalam bentuk kisi kristal tiga dimensi. Pada kisi kristal tiga dimensi, terdapat
lebih dari dua jenis jarak antaratom yang mungkin terjadi. Kristal tiga dimensi dibentuk
oleh pengulangan struktur atom dalam tiga dimensi, sehingga terdapat berbagai macam
jenis struktur kristal. Contoh dari kristal tiga dimensi adalah kristal intan, yang terdiri
dari atom karbon yang tersusun dalam bentuk kisi kristal tiga dimensi.
5. Gambarkan dan jelaskan perbedaan dari sel primitif dan non primitive,pada 2 dimensi
dan 3 dimensi !
Jawab : Sel kristal adalah unit terkecil dari kristal yang menunjukkan pola pengulangan
dari susunan atom atau molekul dalam kristal. Sel kristal dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu sel primitif dan sel non-primitif. Perbedaan utama antara keduanya adalah
cara pengulangan struktur kristal yang ditunjukkan oleh sel tersebut.
➢ Sel Primitif
Sel primitif ditunjukkan oleh bentuk pengulangan yang paling sederhana dan terkecil
dalam sebuah struktur kristal. Sel primitif terdiri dari satu atom atau molekul yang
terletak pada sudut-sudut tertentu dan mengulang dalam tiga arah kartesian. Sel primitif
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sel kubik sederhana, sel tetragonal sederhana, dan
sel heksagonal sederhana.
Dalam sel primitif, satu atom atau molekul mengisi setiap titik kisi, sedangkan
pada sel non-primitif, beberapa titik kisi diisi oleh lebih dari satu atom atau molekul.
Oleh karena itu, susunan atom atau molekul pada sel non-primitif lebih kompleks
daripada sel primitif. Selain itu, sel non-primitif dapat memiliki lebih banyak titik kisi
daripada sel primitif, yang mengakibatkan susunan kristal yang lebih kompleks dan
beragam.
6. Sebutkan dan Jelaskan macam macam tipe kristal pada 2 dimensi dan 3 dimensi !
Jawab : Kristal adalah zat padat dengan susunan atom atau molekul yang teratur, yang
dijelaskan oleh tiga parameter kristalografi: a, b, dan c (panjang sisi sel kristal) dan tiga
sudut antarbidang, α, β, dan γ. Terdapat beberapa jenis tipe kristal yang dapat dibedakan
berdasarkan susunan atom atau molekul yang membentuk kristal tersebut. Berikut
adalah penjelasan mengenai beberapa jenis tipe kristal pada 2 dimensi dan 3 dimensi.
➢ Kristal 2 Dimensi
a. Kristal Sederhana
Kristal sederhana terdiri dari satu jenis atom atau molekul yang terletak pada
titik-titik kisi yang membentuk pola pengulangan yang teratur. Kristal sederhana
memiliki satu sel primitif, yang merupakan unit terkecil yang dapat menggambarkan
struktur kristal. Contohnya adalah grafen.
b. Kristal Berpusat pada Badan
Kristal berpusat pada badan memiliki atom atau molekul yang terletak pada
titik-titik kisi di sudut-sudut dan satu atom atau molekul lagi terletak di tengah-tengah
kisi. Kristal berpusat pada badan memiliki satu sel primitif dan satu atom tambahan
pada pusat sel yang tidak dimiliki oleh kristal sederhana. Contohnya adalah grafit.
➢ Kristal 3 Dimensi
a. Kristal Kubik
Kristal kubik memiliki tiga jenis, yaitu kubik sederhana, kubik berpusat pada
badan, dan kubik berpusat pada muka. Kristal kubik memiliki tiga parameter
kristalografi yang sama panjang, yaitu a = b = c. Contohnya adalah intan, natrium
klorida, dan logam besi.
b. Kristal Tetragonal
Kristal tetragonal memiliki dua parameter kristalografi yang sama panjang,
yaitu a = b ≠ c. Contohnya adalah mineral zirkon.
c. Kristal Ortorombik
Kristal ortorombik memiliki ketiga parameter kristalografi yang berbeda
panjang, yaitu a ≠ b ≠ c. Contohnya adalah kalsit dan barit.
d. Kristal Monoklinik
Kristal monoklinik memiliki ketiga parameter kristalografi yang berbeda
panjang, yaitu a ≠ b ≠ c dan sudut antarbidang yang berbeda. Contohnya adalah gipsum
dan klinoklor.
e. Kristal Trigonal
Kristal trigonal memiliki tiga parameter kristalografi yang sama panjang, yaitu
a = b = c, tetapi memiliki sudut antarbidang yang berbeda. Contohnya adalah kuarsa.
f. Kristal Heksagonal
Kristal heksagonal memiliki dua parameter kristalografi yang sama panjang dan
sudut antarbidang 120 derajat, yaitu a = b ≠ c dan α = β = 90°, γ = 120°. Contohnya
adalah grafit.
g. Kristal Triklinik
Kristal triklinik memiliki ketiga parameter kristalografi yang berbeda panjang
dan sudut antarbidang yang berbeda pula. Contohnya adalah feldspar.
Secara umum kristal dapat dibedakan berdasarkan pola pengulangan atom atau
molekul yang membentuk kristal tersebut. Pola pengulangan tersebut membentuk
susunan teratur yang disebut kisi kristal atau struktur kristal. Kisi kristal dapat terdiri
dari satu jenis atom atau molekul (kristal sederhana) atau lebih dari satu jenis atom atau
molekul (kristal kompleks).
Pada kristal sederhana, atom atau molekul hanya terletak pada titik-titik kisi
yang membentuk pola pengulangan yang teratur. Sedangkan pada kristal kompleks,
atom atau molekul terletak pada titik-titik kisi yang membentuk pola pengulangan yang
lebih kompleks. Jenis-jenis kisi kristal yang berbeda akan menghasilkan struktur kristal
yang berbeda pula.
Selain pola pengulangan atom atau molekul, kristal juga dapat dibedakan
berdasarkan parameter kristalografi, yaitu panjang sisi sel kristal (a, b, c) dan sudut
antarbidang (α, β, γ). Kombinasi nilai-nilai parameter kristalografi tersebut akan
menentukan jenis struktur kristal yang terbentuk. Sebagai contoh, kristal intan memiliki
kisi kristal kubik dengan parameter kristalografi a = b = c, sedangkan kristal kuarsa
memiliki kisi kristal trigonal dengan parameter kristalografi a = b = c dan sudut
antarbidang yang berbeda dari kristal kubik.