fisika logam, kita terlebih dahulu harus mempunyai gambaran yang jelas tentang penggolongan kualitas, keadaan logam. 2.1. KARAKTERISTIK LOGAM > Jadi kita harus tahu karakteristiknya seperti : Konduktivitas listrik yang baik, dapat ditempa, ulet, kekerasan yang sesuai dan lain-lainnya. Maka dari itu sebagai langkah awal kita harus paham betul terhadap karakteristik logam. Setelah itu pengkajian metalurgi fisik harus dimulai dari struktur atom-atom yang membentuknya.
2.2. STRUKTUR ATOM • Semua zat terdiri dari atom, dan atau atom sendiri terdiri dari inti (terdiri dari sejumlah profane dan neutron) yang dikelilingi oleh sejumlah electron. • Atom-atom dapat membuat ikatan dengan atom yang sejenis atau atom lain membentuk molekul dari suatu zat atau senyawa. Dalam beberapa hal atom-atom juga dapat menjalin ikatantan tanpa membentuk molekul, seperti halnya pada logam. 2.3. IKATAN ATOM Ada tiga jenis ikatan atom yang utama yaitu : > Ikatan ionic > Ikatan kavalan atau homopalan > Ikatan logam 2.3. IKATAN ATOM • Ikatan Ionik Atom akan paling stabil jika atom itu mempunyai konfigurasi elekton seperti konfigurasi elekton gas mulia, yaitu terdapat delapan elekton pada shell terluar (dua elekton bisa atau memiliki hanya satu shell) 2.3. IKATAN ATOM • Ikatan Kavalan Beberapa atom dapat memperoleh konfigurasi elektron yang stabil dengan saling meminjamkan elektonnya. Dengan saling meminjamkan elektro ini atom-atom akan memperoleh susunan elektron yang stabil, tanpa menyebabkannya menjadibermuatan. 2.3. IKATAN ATOM • Ikatan Logam Disini juga terjadi saling meminjamkan elekton, hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya, ini tidak hanya antara dua atom, beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tak terbatas. Pada ikatan logam inti-inti atom terletak beraturan dengan jarak tertentu, sedang elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk “kabut elektron” yang mengisi sela-sela antar inti. 2.4. STRUKTUR KRISTAL
• Susunan atom-atom yang teratur dalam tiga
dimensi menurut suatu pola tertentu dinamakan kristal. Bila dari inti-inti atom dalam suatu kristal ditarik garis-garis imajiner melalui inti-inti atom tetangganya maka akan diperoleh suatu kerangka tiga dimensi yang disebut space lattice (kisi ruang). 2.4. STRUKTUR KRISTAL • Space lattice ini dapat dianggap tersusun dari sejumlah besar unit cell (sel satuan). Unit cell merupakan bagian terkecil dari space lattice, yang bila disusun ke arah sumbu-sumbunya akan membentuk space lattice. Pada gambar 3.4. tampak sebagian dari suatu space lattice dan satu unit cellnya digaris tebal. Suatu unit cell dinyatakan dengan lattice parameter (panjang usuk-rusuk dan sudut antara rusuk-rusuk). 2.4. STRUKTUR KRISTAL • A.J. BRAVAIS → ahli kristalografi asal Perancis mengklasifikasi struktur kristal atas 14 sel satuan standar. Namun ke 14 sel satuan standard ini dapat disederhanakan menjadi 7, mengingat sel satuan standard itu sendiri memiliki sel satuan dasar. • Ketujuh sistem kristal tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah ini : 2.5. SUSUNAN KRISTAL LOGAM
> Bila logam murni membeku, atom-atom
menyusun diri dalam bentuk ruang (stereomatric) tertentu yang disebut UNIT CELL. Unit cell tersebut menyusun diri dalam susunan yang teratur dan berulang-ulang membentuk kristal atau kisi kristal (space lattice). > Umumnya logam membentuk kisi ruang dengan tiga bentuk utama : 2.5. SUSUNAN KRISTAL LOGAM
a. Struktur kubik pemusatan-muka (fcc).
Mempunyai struktur kubus dengan 1 atom disetiap sudutnya dan 1 atom lagi dipusat ke 6 bidang kubus. b. Struktur heksagonal tumpukan-padat (cph) Mempunyai 17 atom, yang tersusun dari 2 hexsagonal yang terdiri dari 1 atom disetiap sudutnya dan 1 atom ditengahnya, terdapat juga 3 atom yang menyelip diantara ke 2 hexsagonal. c. Struktur kubik pemusatan-ruang (bcc) Mempunyai struktur kubus dengan 1 atom setiap sudutnya dan satu lagi ditengah-tengah bidang kubus. > Sebenarnya ada 7 macam sistem kristal yaitu cubic, hexagonal, arthorhambie, monoclinic, triclinic, hexagonal dan hambohhednal. Dari ketujuh sistem kristal tersebut ternyata ada 14 jenis bentuk space lettice (kisi ruang) yang mungkin terjadi. Namun pada logam-logam yang sering dijumpai hanya ada 3 seperti apa yang telah dijelaskan diatas. Setiap atom menyerahkan elektron valensinya untuk digunakan bersama. > Dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom yang saling berdekatan jarak antar atom ini akan tetap. Bila ada atom yang bergerak menjauh, maka gaya tarik menariknya ke pasisi semula dan bila mendekat akan timbul gaya tolak menolak. > Disamping itu ternyata ada beberapa unsur yang dapat dijumpai dengan jenis space lattice yang berbeda → dinamakan polimarfi Pada logam yang memiliki sifat polimarfi ini ada yang sifat polimarfinya tetap, dan ada juga akan berubah, bila kondisi kembali seperti semula, maka space lattice juga kembali semula. Sifat ini dinamakan allotrafi. > Ada 15 unsur yang memiliki sifat alotropi termasuk besi.
Pada temperatur kamar kisi ruang BCC–besi alpha Pada temperatur antara 910-14000C(FCC-gamma) Diatas 1400 0C temperatur mencair – BCC-besi delta. Bila temperatur kembali lagi, maka struktur space lattice juga akan kembali seperti semula. Diagram suhu - waktu
Temperatur
Waktu 2.6. BIDANG KRISTALOGRAFI
• Bidang kristalografi adalah bidang didalam latiice
kristal terdapat susunan atom-atom, dan biasanya bidang kristalografi dinyatakan dengan indeks miller. • Untuk menentukan indeks miller dari suatu bidang kristalografi dibuat suatu koordinat runag melalui susunan atom-atom, dengan mengambil satu titik atom pada lattice sebagai titik pusat koordinat ruang. • Selanjutnya indeks miller ditentukan dengan cara sebagai berikut : 2.6. BIDANG KRISTALOGRAFI 1. Tentukanpanjang potongan ketiga sumbu koordinat, diukur dari pusat koordinat sampai ke titik potong sumbu dengan bidang yang dimaksud. Panjang ini dinyatakan dalam satuan jarak atom pada sumbu yang bersangkutan. Pada contoh di atas Di sumbu x satuannya adalah a Di sumbu y satuannya adalah b Di sumbu z satuannya adalah c Panjang potongan tersebut adalah Sumbu x y z Panjang 2 3 1 2.6. BIDANG KRISTALOGRAFI •2. Ambil kebalikan dari harga-harga diatas, sehingga diperoleh , , 3. Sederhanakan perbandingan harga diatas menjadi bilangan bulat h,k,l. Ketiga bilangan inilah yang dinamakan indeks miller. Dari contoh diatas diperoleh : Indeks miller : 3, 2, 6. 2.6. BIDANG KRISTALOGRAFI 4. Secara umum bidang kristalografi ditulis bidang (h k l) pada contoh diatas dinamakan bidang (3 2 6). Untuk penggal sumbu yang jatuh pada arah negatif, indeks millernya akan berharga negatif, maka dari itu indek millernya diberi tanda negatif pada di atasnya.
2.7. KRISTALISASI
> Kristalisasi adalah suatu proses pembentukan
kristal, yang terjadi pada saat pembekuan yaitu perubahan dari fasa cair ke fasa padat. Mekanisme kristalisasi terjadi melalui dua tahap : 1. Pembentukan inti atau pengintian 2. Pertumbuhan kristal 2.7. KRISTALISASI > Dalam keadaan cair atom-atom tidak memiliki susunan yang teratur dengan pola tertentu, selalu mudah bergerak. Karena temperatur tinggi dan juga atom memiliki energi cukup banyak, sehingga mudah bergerak. > Dengan turunnya tempearatur atom akan membentuk inti kristal. > Inti-inti ini akan menjadi pusat dari proses kristalisasi selanjutnya.