Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Struktur Kristal
Kristal terbentuk dari komposisi atom-atom, ion-ion atau molekul zat padat yang
memiliki susunan berulang dan jarak yang teratur dalam tiga dimensi. Pada hubungn lokal yang
teratur, susunan Kristal harus memiliki rentang yang panjang pada koordinasi atom-atom atau
ion dalam pola tiga dimensi sehingga menghasilkan rentang yang panjang sebagian karakteristik
dari bentuk Kristal tersebut.

Ditinjau dari struktur penyusunya, bahan padat dibedakan menjadi tiga yaitu Kristal
tunggal (monocrystal), polikristal (polycrystal), dan amorf(smallman, 1999:13). Pada Kristal
tunggal atom atau penyusunya mempunyai struktur tetap karena atom-atom atau molekul-
molekul penyusunya tersusun secara teratur dalam pola tiga dimensi dan pola-pola ini berulang
secara periodic dalam rentang yang panjang tak berhingga.

Polikristal dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari Kristal-kristal tunggal yang


memiliki ukuran sangat kecil dan saling menumuk yang membentuk benda padat. Struktur amof
mempunyai pola hamper sama dengan Kristal, akan tetapi pola susunan atom-atom,ion-ion atau
molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur dengan jangka yang pendek. Amorf terbentuk
karena proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat
menempati lokasi kisinya. Bahan seperti gelas, nonkristalin ataupun viturs yaitu memiliki
struktur yang identik dengan amorf. Susunan dua dimendional simetris dari dua jenis atom yang
berbeda antara Kristal dan amorf ditunjukan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 (a). susunan atom Kristal, (b).susunan atom amorf. (smallman 1999:13)
Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana atom tersusun dalam pdatan, namun
ada hal-hal yang diharapkan menjadi faktor penting yang menentukan terbentuknya polohedra
koordinasi susunan atom-atom. Secara ideal, susunan polihedra koordinasi paling stabil adalah
yang memungkinkan terjadinya energy per satuan volume yang minimum. Keadaan tersebut
dicapai jika :

1. Kenetralan listrik terpenuhin


2. Ikatan kovalen yang diskrit dan terarah terpenuhin
3. Gaya tolak ion-ion menjadi minimal
4. Susunan atom serapat mungkin

Ikatan logam dapat divisualisasikan secara sederhana sebagai ion positif yang terikat satu sama
lain oleh electron yang seolah-olah berfungsi sebagai perekat. Ion-ion positifn yang saling tolak-
menolak ini terkait oleh perekat tersebut yang dikenal dengan istilah awan electron.

2.1 Sel Satuan

Ketika menerangkan struktur Kristal, atom atau ion dilikiskan sebagai bola padatan dan
model ini disebut dengan model bola keras atom dimana setiap bola akan menyinggung bola
terdekat. Susunan tom pada Kristal padat memperlihatkan bahwa sekelompok kecil atom
membentuk pola ynag berulang. Karena itu dalam menerangkan struktur Kristal, lebil mudah
untuk membagi struktur ke dalam kesatuan kecil yang berulang yang disebut sel satuan. Sel
satuan pada sebagian besar struktur Kristal berbentuk jajaran genjang atau prisma yang
mempunyai tiga set permukaan yang sejajar, dimana dalam hal ini sebuah kubus.
Gambar 2.2 struktur Kristal Face Center Cubic (FCC)

Sel satuan bisa kadang-kadang digambarkan dengan model sel satuan bola dierkecilseperti
terlihat pada gambar 2.2 (manggono, 1999)

2.3 Sistem Kristal

Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa Kristal mempunyai tujuh
kombinasi geometri yang berbeda. Pada sebagian besar logam, struktur Kristal yang dijumpai
adalah kubus pusat sisi, FCC (face centered cubic), kubus pusat ruang, BCC (body centered
cubic) dan tumpukan padat heksagonal, HCP (hexagonal close packed). Beberapa logam, dan
juga non logam, bisa mempunyai lebih dari satu struktur Kristal, fenomena ini disebut
polimorfisme. Jika kondisi ini dijumpai pada bahan padat elemental maka disebut alotropi.

Tabel 2.1 parameter lattice untuk beberapa jenis struktur Kristal atom logam

Struktur Kristal yang umumnya terdapat pada logam murni adalah BCC (body centered cubic ),
FCC (face centered cubic) dan HCP (hexagonal closed packed). Namun untuk logam paduan dan
senyawa non logam struktur kristalnya sangat kompleks. (William D, 2007)
2.4 Kubik Berpusat Muka (Face Centered Cubic/ FCC)

Struktur Kristal ini termasuk Kristal kubus dimana tedapat atom disetiap sudut kubus
ditambah masing-masing satu buah atom di setiap permukaan/ sisi kubus. Sifat ini banyak
dijumpai pada logam seperti tembaga, alimunium, perak dan emas. Dan contoh logam yang
mempunyai struktur Kristal FCC antara lain Fe, Al, Cu, Ni, Pb. Sel satuan FCC terdiri dari titik
lattice pada setiap sudut dan satu titik lattice pasa setiap sisi kubus. Setiap atom pada struktur
Kristal FCC dikelilingi oleh 12 atom, jadi bilangan koordinatnya adalah 12. Atom-atom dalam
struktur Kristal FCC tersusun dalam kondisi yang cukup padat. Imi terbukti dengan tinggunya
harga APF dari sel satuan FCC yaitu 74% dibandingkan dengan APF sel satuan BCC. Sel satuan
½
FCC mempunyai 8 × 1/8 (pada sudut kubus) + 6 x (pada pusat sisi kubus ) = 4 atom per sel
satuan.(vlack, 2001)

Daftar Pustaka

1. William D. callister, jr. 2007._Materials science and engineering An Introduction (1).


Hal 492
2. Mangonon. P. L, 1999. The Principles of material selection for engineering design,
printice-Hall International. Inc. Hal 29-813
3. Smallman R.E. dan R.J. Bishop, 1999. Metalurgi fisik Moderen dan Rekayasa Material.
Erlangga. Jakata.
4. Vlack, Lawrence H. Van. 2001. Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi ke-6.
Erlangga. Jakarta.

Teknik FIsika ITS


.

Anda mungkin juga menyukai