Setelah berhasil menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara dapat
menguraikan ; dapat mengidentifikasi bentuk kristal logam, cacat-cacat kristal dan dapat menguraikan
proses pertumbuhan kristal logam.
Kriteria Penilaian
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria kemampuan sebagai
berikut :
1. mengidentifikasi bentuk-bentuk yang utama dari kristal logam.
2. menguraikan proses pertumbuhan kristal logam.
3. mengidentifikasi cacat kristal yang terjadi selama proses pertumbuhan kristal.
2. Kristalisasi
Kristalisasi terjadi setelah adanya saling tarik menrik inti – inti yang stabil
ini akan membentuk inti dominan dan akan membentuk butir – butir kristal yang
besar.
3. Pembentukan Butir
Pembentukan butir terjadi ketika inti dominan yang membentuk butir –
butir kristal yang besar saling bergandengan dengan butir lain atau inti dominan
yang lain sampai logam tersebut tertutup oleh butir – butir tersebut.
Selain struktur yang disebutkan diatas masih terdapat jenis struktur lain nya.
Berikut penggolongan dan tabel sistem struktur kristal.
5.1.2 Proses Pertumbuhan Kristal
Kristal logam mulai terbentuk ketika logam cair mulai membeku, yang diawali dengan terjadinya
inti kristal (Crystallization), kemudian berkembang membentuk cabang-cabang (dendrit). Pada
dasarnya dalam proses pengintian, terbentuk banyak inti yang berkembang menjadi banyak
dendrit-dendrit.
Dendrit-dendrit ini membesar dan menyentuh dendrit-dendrit lain yang juga membesar, dan
permukaan singgung antar lengan-lengan dendrit ini menjadi batas bulir (grain boundary).
Jarang sekali dijumpai logam tersusun dari satu bulir tunggal (mono crystal) saja, melainkan
tersusun dalam banyak bulir (poly crystal).
Bila logam didinginkan secara perlahan-lahan, maka bulir yang terbentuk menjadi besar-besar,
karena dendrit leluasa untuk berkembang. Sebaliknya, bila pendinginannya terlalu cepat, maka
akan terbentuk banyak inti, dan karena dendrit-dendrit tidak sempat berkembang dengan
bebas, maka bulir-bulir yang terbentuk menjadi lebih kecil. Bulir-bulir yang kecil menghasilkan
sifat logam menjadi lebih kuat.
( 2 a )2 + ( a )2 = ( 4 r )2 3 a2 = ( 4 r )2
a2 =(4r)2/3
a =√(4r)2/√3
= √42.r2/√3
a =4r/√3
Hitung harga atomik packing factor untuk kristal BCC dan FCC :
Atomic Packing Factor untuk BCC adalah :
Terlihat bahwa a sebagai konstanta kisi dan R sebagai jari-jari atom akan
memiliki hubungan sebagai berikut :
( 2 a )2 + ( a )2 = ( 4 R )2 3 a2 = ( 4 R )2
b. Cacat garis.
Cacat garis merupakan cacat titik yang melibatkan banyak atom dalam bentuk deret, cacat
garis yang umum dalam kristal adalah dislokasi. Cacat dislokasi terjadi karena deformasi
selama proses pertumbuhan kristal.
Ada 2 (dua) bentuk cacat garis (dislokasi), yaitu :
- Dislokasi ulir / spiral.
Dislokasi ulir dapat ditunjukkan oleh adanya sobekan dari sebagian bidang kristal
yang disertai penurunan bidang kristal tersebut.
- Dislokasi tepi.
Dislokasi tepi dapat dilihat dengan adanya bidang atom tambahan dalam struktur
kristal yang tidak sempurna, sehingga timbul daerah tekanan dan daerah tarikan.
Gambar 5.10. Dislokasi Tepi
e. Difusi.
Difusi adalah gerakan / berpindahnya atom-atom dalam keadaan padat. Proses
karbonisasi dan oksidasi baja ditentukan oleh kecepatan difusi atom karbon yang masuk ke
dalam permukaan besi.
Gambar 5.12. Difusi 1B 1 A
f. Deformasi.
Deformasi adalah perubahan bentuk / ukuran logam, karena adanya gaya luar yang
diberikan atau karena transformasi fasa dan pembekuan.
Proses deformasi terjadi dengan tahapan sebagai berikut :
- Deformasi elastis.
Deformasi elastis ialah deformasi yang segera hilang setelah gaya luar yang
bekerja dihilangkan. Adapun regangan yang terjadi sebanding dengan bebannya,
dan perbandingan ini disebut Modulus Elastisitas Young.
- Deformasi plastis.
Deformasi plasstis ialah deformasi pada suatu logam yang tidak dapat kembali ke
keadaan semula, walaupun beban yang bekerja dihilangkan.
- Fracture ( pecah ).
Pada kondisi pembebanan dan suhu tertentu dapat menyebabkan pecah pada
logam. Brittele fracture merupakan kejadian pecah pada logam tanpa ditandai
adanya deformasi plastis. Ductile fracture adalah terjadinya pecah setelah terlihat
adanya deformasi plastis.
5.1.5 Rekristalisasi.
Bila logam dipanaskan sampai suhu yang cukup tinggi di atas deformasi plastis, maka dari
susunannya yang rusak kristal akan menyusun diri menjadi susunan baru tanpa tegangan
dalam. Proses ini disebut Rekristalisasi.
Suhu rekristalisasi minimum dari beberapa logam dapat dilihat di bawah ini :
Tugas : Buat suatu tulisan ilmiah tentang dislokasi, lengkapi dengan gambar (minimal 1 halam A4)
DAFTAR PUSTAKA
- Van Vlack, Ilmu dan Teknologi Bahan, Alih Bahasa, Sriati Djaprie, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1992.
- W. Bolton, Materials for Engineering, Butterworth, Heinemann, 1994
- Course Note, Ilmu Bahan, PEDC, Bandung.