Anda di halaman 1dari 12

BAB V

STRUKTUR KRISTAL LOGAM

Setelah berhasil menyelesaikan, melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab ini, Saudara dapat
menguraikan ; dapat mengidentifikasi bentuk kristal logam, cacat-cacat kristal dan dapat menguraikan
proses pertumbuhan kristal logam.

Kriteria Penilaian
Keberhasilan Saudara dalam menguasai bab ini dapat diukur dengan kriteria kemampuan sebagai
berikut :
1. mengidentifikasi bentuk-bentuk yang utama dari kristal logam.
2. menguraikan proses pertumbuhan kristal logam.
3. mengidentifikasi cacat kristal yang terjadi selama proses pertumbuhan kristal.

5.1 Struktur Kristal Logam.

5.1.1 Pembentukan Butir Struktur Kristal pada Logam


1. Pengintian
Pengintian adalah proses dimana inti-inti yang nantinya akan menjadi
kristal dan bisa juga tidak. Karena inti – inti ini terjadi pada daerah austenite
dengan suhu konstan.

2. Kristalisasi
Kristalisasi terjadi setelah adanya saling tarik menrik inti – inti yang stabil
ini akan membentuk inti dominan dan akan membentuk butir – butir kristal yang
besar.
3. Pembentukan Butir
Pembentukan butir terjadi ketika inti dominan yang membentuk butir –
butir kristal yang besar saling bergandengan dengan butir lain atau inti dominan
yang lain sampai logam tersebut tertutup oleh butir – butir tersebut.

Struktur Kristal Logam


1. Struktur Kubik Sederhana ( Structure Sample Cubic)
Struktur kristal yang sederhana yaitu berupa sebuah kubik dengan satu atom
tiap sudutnya. Satu sisi kristal terdapat 8 atom dan struktur ini adalah jenis dasar
yang dijumpai untuk kristal ionik NaCl.

2. Struktur Kubik Pemisahan Ruang (BCC)


Merupakan struktur atom yang mempunyai 1 atom pada pusat kubik dan 1
atom pusat ini dikelilingi oleh 8 atom pada tiap – tiap sudut kubik. Struktur ini
bisa ditemui pada Fe, Cr, dan Mn.

3. Struktur Kubik Pemusatan Sisi (FCC)


Struktur ini terdapat 1 atom dipusat sisinya dan 8 atom pada tiap sudut
kubik. Jadi terdapat 14 atom dalam struktur ini. FCC banyak dijumpai pada
nikel, tembaga, dan aluminium.

4. Struktur Hexagonal Closed Packed (HCP)


Struktur ini mempunyai atom pada tiap sudutnya, 1 atom dipusat sisi segi
enam nya, dan 3 atom lagi di tengah body-nya. Jadi terdapat 17 atom pada struktur
ini logam yang memiliki struktur HCP adalah seng.

Selain struktur yang disebutkan diatas masih terdapat jenis struktur lain nya.
Berikut penggolongan dan tabel sistem struktur kristal.
5.1.2 Proses Pertumbuhan Kristal
Kristal logam mulai terbentuk ketika logam cair mulai membeku, yang diawali dengan terjadinya
inti kristal (Crystallization), kemudian berkembang membentuk cabang-cabang (dendrit). Pada
dasarnya dalam proses pengintian, terbentuk banyak inti yang berkembang menjadi banyak
dendrit-dendrit.
Dendrit-dendrit ini membesar dan menyentuh dendrit-dendrit lain yang juga membesar, dan
permukaan singgung antar lengan-lengan dendrit ini menjadi batas bulir (grain boundary).
Jarang sekali dijumpai logam tersusun dari satu bulir tunggal (mono crystal) saja, melainkan
tersusun dalam banyak bulir (poly crystal).
Bila logam didinginkan secara perlahan-lahan, maka bulir yang terbentuk menjadi besar-besar,
karena dendrit leluasa untuk berkembang. Sebaliknya, bila pendinginannya terlalu cepat, maka
akan terbentuk banyak inti, dan karena dendrit-dendrit tidak sempat berkembang dengan
bebas, maka bulir-bulir yang terbentuk menjadi lebih kecil. Bulir-bulir yang kecil menghasilkan
sifat logam menjadi lebih kuat.

Gambar 5.6. Dendrit

Gambar 5.7. Batas Bulir.

5.1.3 Geometri kristal.


Bila suatu logam murni dari keadaan cair kemudian membeku, maka atom-atomnya menyusun
diri dalam bentuk ruang (stereo metric) tertentu yang disebut Unit Cell. Unit Cell tersebut
menyusun diri dalam susunan yang teratur dan berulang-ulang, kemudian membentuk kristal
atau kisi kristal (space lattic). Susunan atom dalam bentuk bola padat dan model ruang untuk
kristal logam dapat dilihat pada gambar 5.3.
Pada umumnya atom-atom logam membentuk kristal dalam 3 (tiga) bentuk utama, yaitu :
 Kubus pemusatan sisi (KPS) / Face centered cubic (FCC).
Jumlah atom pada struktur kristal KPS / FCC adalah 14 atom, terdiri dari 1 atom
dimasing-masing sudutnya (ada 8 sudut) dan 1 atom pada masing-masing pusat
bidang kubus (ada 6 bidang)
 Kubus pemusatan ruang (KPR) / Body centered cubic (BCC).
Jumlah atom pada struktur kristal KPR / BCC adalah 9 atom, terdiri dari1 atom
dimasing-masing sudutnya (ada 8 sudut) dan 1 atom pada pusat ruang kubus.
 Heksagonal tumpukan padat (HTP) / Hexagonal close packed (HCP).
Jumlah atom pada struktur kristal HTP / HCP adalah 17 atom, terdiri dari 1 atom
dimasing-masing sudutnya (ada 12 sudut), 1 atom dimasing-masing pusat bidang
heksagonal (ada 2 pusat bidang), dan terdapat 3 atom yang terselip diantara kedua
heksagonal tersebut.

Gambar 5.2. Struktur Kristal Kubus Pemusatan Sisi (KPS)

Gambar 5.3. Struktur Kristal Kubus Pemusatan Ruang (KPR).

Gambar 5.4. Struktur Kristal Heksagonal Tumpukan Padat (HTP).

Misalnya pada atom-atom BCC sebagaimana dibawah ini :


Terlihat bahwa a sebagai konstanta kisi dan r sebagai jari-jari atom akan
memiliki hubungan sebagai berikut :

( 2 a )2 + ( a )2 = ( 4 r )2 3 a2 = ( 4 r )2

a2 =(4r)2/3

a =√(4r)2/√3

= √42.r2/√3

a =4r/√3

Sehingga akan didapat bahwa : a = (4/3 ) ( 3 ) r

Hitung harga atomik packing factor untuk kristal BCC dan FCC :
Atomic Packing Factor untuk BCC adalah :

Atomic Packimng Factor untuk FCC adalah :


Misalnya pada atom-atom BCC sebagaimana dibawah ini :

Terlihat bahwa a sebagai konstanta kisi dan R sebagai jari-jari atom akan
memiliki hubungan sebagai berikut :

( 2 a )2 + ( a )2 = ( 4 R )2 3 a2 = ( 4 R )2

Sehingga akan didapat bahwa : a = (4/3 ) ( 3 ) R

5.1.4 Cacat Kristal.


Selama proses terbentuknya struktur kristal logam, dapat terjadi cacat-cacat kristal antara lain :
a. Cacat titik.
Cacat titik ialah cacat kristal yang disebabkan oleh adanya kekosongan atau lolosnya atom
dari dari susunannya. Cacat titik yang paling sederhana adalah kekosongan, dapat berupa
Vacancy, di-vacancy atau tri-vacancy.
Cacat ini disebabkan karena :
- tumpukan atom yang tidak sempurna selama kristalisasi.
- akibat fibrasi atom pada penurunan suhu.
Gambar 5.8. Cacat Titik

b. Cacat garis.
Cacat garis merupakan cacat titik yang melibatkan banyak atom dalam bentuk deret, cacat
garis yang umum dalam kristal adalah dislokasi. Cacat dislokasi terjadi karena deformasi
selama proses pertumbuhan kristal.
Ada 2 (dua) bentuk cacat garis (dislokasi), yaitu :
- Dislokasi ulir / spiral.
Dislokasi ulir dapat ditunjukkan oleh adanya sobekan dari sebagian bidang kristal
yang disertai penurunan bidang kristal tersebut.

Gambar 5.9. Dislokasi Ulir

- Dislokasi tepi.
Dislokasi tepi dapat dilihat dengan adanya bidang atom tambahan dalam struktur
kristal yang tidak sempurna, sehingga timbul daerah tekanan dan daerah tarikan.
Gambar 5.10. Dislokasi Tepi

c. Cacat kekosongan ion.


Cacat ini ditemukan dalam struktur logam paduan dan kekosongan ion ini mempermudah
difusi atom. Suatu atom dari unsur paduan (diameter atomnya kecil) yang menyusup ke
dalam struktur kristal pemadu (diameter atomnya besar) disebut intersti.
d. Cacat permukaan.
Atom-atom yang terletak pada batas bulir mempunyai energi yang lebih besar sehingga
memudahkan atom-atom tersebut untuk meloncat ke bulir tetangganya. Kejadian ini
menyebabkan distorsi beberapa atom pada batas bulir, dan distorsi ini yang disebut cacat
permukaan.

Gambar 5.11. Cacat Permukaan.

e. Difusi.
Difusi adalah gerakan / berpindahnya atom-atom dalam keadaan padat. Proses
karbonisasi dan oksidasi baja ditentukan oleh kecepatan difusi atom karbon yang masuk ke
dalam permukaan besi.
Gambar 5.12. Difusi 1B 1 A
f. Deformasi.
Deformasi adalah perubahan bentuk / ukuran logam, karena adanya gaya luar yang
diberikan atau karena transformasi fasa dan pembekuan.
Proses deformasi terjadi dengan tahapan sebagai berikut :
- Deformasi elastis.
Deformasi elastis ialah deformasi yang segera hilang setelah gaya luar yang
bekerja dihilangkan. Adapun regangan yang terjadi sebanding dengan bebannya,
dan perbandingan ini disebut Modulus Elastisitas Young.
- Deformasi plastis.
Deformasi plasstis ialah deformasi pada suatu logam yang tidak dapat kembali ke
keadaan semula, walaupun beban yang bekerja dihilangkan.
- Fracture ( pecah ).
Pada kondisi pembebanan dan suhu tertentu dapat menyebabkan pecah pada
logam. Brittele fracture merupakan kejadian pecah pada logam tanpa ditandai
adanya deformasi plastis. Ductile fracture adalah terjadinya pecah setelah terlihat
adanya deformasi plastis.

5.1.5 Rekristalisasi.
Bila logam dipanaskan sampai suhu yang cukup tinggi di atas deformasi plastis, maka dari
susunannya yang rusak kristal akan menyusun diri menjadi susunan baru tanpa tegangan
dalam. Proses ini disebut Rekristalisasi.
Suhu rekristalisasi minimum dari beberapa logam dapat dilihat di bawah ini :

Nama Logam Suhu ( oC )


Aluminium 150
Tembaga 200
Emas 200
Besi 450
Timah hitam Suhu kamar
Magnesium 150
Nikel 590
Perak 200
Timah putih Suhu kamar
Seng Suhu kamar

5.2 Soal-soal Latihan.


Untuk lebih memahami materi yang telah disampaikan, berikut ini diberikan soal-soal pelatihan
beserta jawabannya.
 Pertanyaan.
1. Sebutkan macam-macam bentuk kristal logam.
2. Jelaskan proses pertumbuhan kristal logam.
3. Sebutkan macam-macan cacat kristal yang terjadi selama proses pertumbuhan kristal.

Tugas : Buat suatu tulisan ilmiah tentang dislokasi, lengkapi dengan gambar (minimal 1 halam A4)

DAFTAR PUSTAKA

- Van Vlack, Ilmu dan Teknologi Bahan, Alih Bahasa, Sriati Djaprie, Penerbit
Erlangga, Jakarta, 1992.
- W. Bolton, Materials for Engineering, Butterworth, Heinemann, 1994
- Course Note, Ilmu Bahan, PEDC, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai