Nim : 2211908
B. BATAS KRISTAL
Batas butir adalah antarmuka antara dua butir, atau kristalit, dalam bahan
polikristalin. Batas butir adalah cacat 2D pada struktur kristal, dan cenderung menurunkan
konduktivitas listrik dan termal material. Beberapa contoh batas kristal yaitu:
C. CACAT KRISTAL
Salah satu penyebab terjadinya cacat kristal adalah karena atom-atom tidak pernah
diam melainkan bergetar disekitar kedudukan purata dalam kisi, dengan frekuensi yang
ditentukan oleh gaya antar atom dan dengan amplitudo yang bergantung pada temperatur
kristal. Panas jenis (specifi heat) logam terjadi karena adanya efek ini. Komplikasi yang
kedua adalah adanya kristal mungkin mengandung atom-atom asing, baik disengaja seperti
pada unsur paduan (alloy) atau tidak disengaja disebut impurities yang karena berbeda
ukuran atom nya menyebabkan distorsi lokal pada kisi pelarut (solvent). Atom atom
terlarut (solvent) mungkin tersebar secara acak dalam kristal.
D. PROSES PENGELASAN
Memanaskan bagian logam induk (base metal) yang akan disambung sampai
mencapai titik cairnya.
Membentuk manik cairan las (weld pool) yang terdiri dari logam induk dan logam
pengisi (filler metal).
Mendinginkan cairan las dan logam induk hingga mencapai temperatur ruang.
H. STRUKTUR MIKRO
Struktur mikro logam merupakan penggabungan dari satu atau lebih struktur kristal. Pada
umumnya loga terdiri dari banyak kristal (kristal majemuk), walaupun ada diantaranya
untuk keperluan khusus hanya terdiri dari satu kristal saja (kristal tunggal). Tetapi logam
dengan kristal majemuk memungkinkan pengembangan berbagai sifat sifat yang dapat
memperluas ruang lingkup pemakaiannya.
I. STRUKTUR MIKRO BAJA
Ferrite
Ferit adalah larutan padat karbon dan unsur paduan lainnya pada besi kubus pusat
badan (BCC). Ferrite terbentuk akibat proses pendinginan yang lambat dari austenit
baja hypotektoid pada saat mencapai A3. Ferrite bersifat sangat lunak, ulet dan
memiliki kekerasan sekitar 70-100 BHN serta memiliki konduktifitas yang tinggi.
Pearlite
Pearlite adalah suatu campuran lamellar dari ferrite dan cementite. Konstituen ini
terbentuk dari dekomposisi Austenite melalui reaksi eutectoid pada keadaan
setimbang, dimana lapisan ferrite dan cementite terbentuk secara bergantian untuk
menjaga keadaan kesetimbangan komposisi eutectoid.
Martensite
adalah mikro konstituen yang terbentuk tanpa melalui proses difusi. Konstituen ini
terbentuk saat Austenite didinginkan sangat cepat, misalnya melalui proses
quenching pada medium air. Transformasi berlangsung pada kecepatan sangat
cepat, mendekati orde kecepatan suara, sehingga tidak memungkinkan terjadi
proses difusi karbon.
Austinite
Austenite mempunyai struktur sel FCC (Face Centered Cubic). Pada FCC semua
sumbu memiliki panjang yang sama dengan sudut antara sumbu 90o. Sel FCC tidak
memiliki atom yang terletak pada pusat kubus. Sel satuan ini memiliki atom yang
terletak pada pusat bidang/sisi dan atom pada titik sudut kubus nya.
Bainite
Bainite merupakan fasa yang kurang stabil yang diperoleh dari austenit pada
temperatur yang lebih rendah dari temperature transformasi ke perlit dan lebih
tinggi dari transformasi ke martensit.
Bainit bawah
Karena bainit terbentuk pada suhu yang rendah maka laju difusi rendah pula
sehingga karbida besi akan mengendap di dalam pelat ferit. Karbida besi ini
membentuk sudut 55 °C dengan sumbu panjang ferit. Bainit bawah tidak
menunjukkan adanya kembaran (twinning) dan mekanisme terbentuknya bainit
bawah identik dengan struktur mikro yang dihasilkan oleh martensit yang
mengalami proses temper, yaitu ferit lewat jenuh terbentuk melalui mekanisme
geser (shear) dan diikuti dengan endapan karbida di dalam ferit.
Bainit atas
Bainit atas terbentuk pada suhu antara 350-550 °C. Pada baja eutectoid, bainit atas
terdiri dari fasa cementite dan ferit tetapi bentuk cementite seperti batang (rod)
bukan pelat atau lamellae. Bainit tersusun atas ferit yang berbentuk bilah (lath)
sejajar dengan sumbu panjang dan cementite mengendap pada batas butir.