Anda di halaman 1dari 8

JENIS – JENIS KRISTAL

Dosen Pembimbing : Ir. Riski elpari Siregar, M.T.

Disusun Oleh :
1. Ian Rhesa Otto Hansel
NIM : 5203520012
2. Kevin Febrian Naibaho
NIM : 5203520007
3. Taufik Firmansyah Nasution
NIM : 5203520009

JURUSAN D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya lah makalah fisika bahan dengan judul “Jenis – Jenis Kristal” ini dapat diselesaikan dan
dijalankan dengan baik. Makalah yang disusun sebagai tugas mata kuliah Metalurgi Fisika
ini membahas mengenai struktur dan geometri kristal akibat pengaruh arah kristal dan
bidang kristal baik pada kristal BCC, FCC, dan HCP. Dalam makalah ini juga akan
disertakan contoh soal dan pembahasannya. Atas terselesaikannya makalah ini dengan baik
dan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Kritik dan saran yang
membangun tentang makalah ini sangat penulis perlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 28 Maret 2021

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Istilah kristal memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat
padat, dalam kehidupan sehari-hari kristal merujuk pada benda padat yang menunjukkan
bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut
dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler
antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal
tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Kristal itu sendiri merupakan susunan atom yang beraturan dan berulang, yang
bentuknya dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan
trigonal. Bentuk itu nantinya, tergantung dari proses downstream (pemurnian) yang
dilakukan dan juga spesifikasi produk yang diharapkan pasar. Kristal merupakan susunan
atom yang teratur dan membentuk pola yang berulang. Menurut Bravais, struktur Kristal
dapat dikelompokkan menjadi 14 macam, beberapa diantaranya sangat kompleks. Pada
bahan logam hanya dikenal 3 jenis Kristal yaitu kubus pusat badan atau body-centre cubic
(BCC), kubus pusat muka atau face-centre cubic (FCC) dan hexagonal rapat atau hexagonal
close-packed (HCP).

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penyusunan makalah tentang Struktur & Geometri Kristal (BCC,
FCC, HCP) : Kerapatan Kristal ini adalah :
• Bagaimana struktur dan geometri kristal?
• Bagaimana pengaruh kerapatan pada struktur dan geometri kristal?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah tentang Struktur & Geometri Kristal (BCC, FCC, HCP):
Kerapatan Kristal ini adalah :
• Mengetahui struktur dan geometri kristal
• Mengetahui pengaruh kerapatan pada struktur dan geometri kristal
BAB II DASAR TEORI

Material kristal adalah material padat dimana atom-atomnya tersusun dalam susunan
yang berulang dan periodik pada dimensi yang besar yaitu atom-atom berada pada kondisi
“keteraturan jarak panjang”. Untuk material non-kristal atau amorfus, keteraturan atom jarak
panjang tidak muncul.

2.1. Sistem Kristal


Jika dilihat dari geometri sel satuan, ditemukan bahwa kristal mempunyai tujuh
kombinasi geometri yang berbeda. Pada sebagian besar logam, struktur kristal yang
dijumpai adalah kubus pusat sisi, FCC (face-centered cubic), kubus pusat ruang, BCC
(body-centered cubic) dan tumpukan padat heksagonal, HCP (hexagonal close-packed).
Beberapa logam, dan juga non-logam, bisa mempunyai lebih dari satu struktur kristal,
fenomena ini disebut polimorfisme. Jika kondisi ini dijumpai pada bahan padat elemental
maka disebut alotropi

2.2. Kerapatan Atom


Densitas atom dalam kisi kristal adalah kerapatan atom (jumlah atom) per volum (3D)
atau area (2D) unit sel.

Gambar 2.1 Tipe Sel Unit

Gambar 2.2 Densitas Atom

Kerapatan atom struktur kristal bisa dicari dengan persamaan:

pers (1) dimana : n = jumlah atom yang terkait dengan sel satuan
A = berat atom
VC = volume sel satuan
NA = bilangan avogadro (6,023 x 1023 atom/mol)
2.3. Linear Density
Kerapatan linier yaitu setara dengan arah yang berkaitan dengan kepadatan linear atom
dengan arti lain memiliki kepadatan linear yang identik. Vektor arah diposisikan untuk
melewati pusat atom. Sebagian kecil dari panjang garis dipotong oleh atom, sama dengan
rapatan linear.

2.4. Planar Density


Bidang crystallographic yang searah memiliki kepadatan planar atom yang sama.
Bidang ini ditarik dan diposisikan untuk melewati pusat atom. Kerapatan planar adalah
sebagian kecil dari total bidang crystallographic yang diduduki oleh atom.

2.5. Body Center Cubic, BCC


Struktur kristal ini mempunyai atom di setiap sudut kubus ditambah sebuah atom
didalam kubus. Panjang sel satuan dirumuskan dengan:

pers (2)

atoms Gambar 2.1 Struktur BCC


2D repeat 1
unit
Planar Density
= 2
a
area

2D repeat
unit

2.6. Face Center Cubic, FCC


Struktur kristal ini termasuk kristal kubus dimana terdapat atom
disetiap sudut kubus ditambah masing-masing satu buah atom di
setiap permukaan/sisi kubus. Sifat ini banyak dijumpai pada logam
seperti tembaga, aluminium, perak dan emas. Panjang sisi kubus a
dan jari-jari atom R dihubungkan dengan persamaan:
Gambar 2.2 Struktur FCC

Fraksi volume bola padat di dalam sel satuan atau disebut faktor penumpukan atom, FP
dirumuskan:

Linear Density of Atoms ≡ LD = Number of atoms


C
r FC
Unit length of direction vector
# atoms a to m
k tu

s 2
2D

LD = = 3.5 nm −1
S tr u
re

2
a a
length are
pe
2 .2
at
un
b ar
it
G am

2.7. Hexagonal Closed Packed , HCP


Sel satuan jenis ini adalah jenis sel satuan heksagonal. Permukaan atas dan bawah sel
satuan terdiri dari enam atom yang membentuk heksagonal yang teratur dan mengelilingi
sebuah atom ditengah-tengahnya. Bidang lain yang mempunyai tiga atom tambahan pada sel
satuan terletak antara bidang atas dengan bidang bawah. Enam atom ekivalen dipunyai oleh
setiap sel satuan ini. Faktor penumpukan atom untuk sel satuan HCP adalah sama dengan sel
satuan FCC. Logam yang mempunyai struktur kristal ini antara lain: cadmium, magnesium,
titanium dan seng.

Gambar 2.3 a) sel satuan HCP digambarkan dengan bola padat kecil
b) sel satuan HCP yang berulang dalam padatan kristalin
BAB III CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

3.1. Tembaga mempunyai jari-jari atomik 0,1278 nm dan struktur logam fcc. Massa atom
adalah 63,5 g/mol. Hitung densitasnya! Solusi :

3.2. Massa atomik kadmium adalah 112,4 sma, dan jari-jari rata-rata atomik dari logam hcp ini
adalah 0,156 nm.
a. Berapakah volume sel satuan?
b. Berapakah densitasnya? Solusi :

a.

b.

3.3. Konstanta kisi untuk intan dengan struktur kubik adalah a= 0,357 nm, Tentukan:
a. Densitas linier dari titik kisi dalam arah [īıı]?
b. Berapa densitas linear atom? Solusi :

Perhatikan gambar diatas. Letakkan titik asal di sudut kiri-bawah depan dari sel satuan. Dari
sini, arah [īıı] menembus ke sudut atas-kanan belakang. Arah tersebut melalui pusat atom
karbon pada jarak seperempat diagonal ruang. Bedasarkan titik asal yang dialihkan, jarak
ulang adalah dari 0,0,0 ke 1,1,1 atau a√3. Pada pergerakan di sepanjang garis ini dijumpai
dua atom untuk setiap langkah sejauh a√3.
a.

b.

Anda mungkin juga menyukai