Di Susun Oleh :
A24123075
KELAS B
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Fisika Zat Padat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. kepada
teman-teman semua yang telah memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan
makalah ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, baik berupa materi maupun ide dan sehingga
makalah ini dapat mencakup semua pokok pembahasan. Akhir kata, saya ucapkan
terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
DAFTAR GAMBAR 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 6
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan 7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kekristalan Zat Padat 8
B. Ikatan Atomik dalam Kristal 8
C. Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal 8
D. Beberapa Kristal dan Klasifikasi Ikatannya 9
E. Data Kajian 12
F. Teori Singkat Analisis Kristalografi Heksagonal 13
G. Diskusi 15
DAFTAR PUSTAKA 7
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan diera modern yang sangat pesat ini, dan
dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kebutuhan akan efektifitas dan
efisiensi sangat diutamakan dalam bidang. Hal tersebut telah mendorong manusia
untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang ilmu pengetahuan untuk menciptakan
suatu ilmu pengetahun yang lebih efektif dan efisien yang dapat diterapkan dalam
pembahasan tentang salah satu dalam bidang ilmu pegetahuan dibidang Fisika Zat
Ikatan Ionik
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
6
Ikatan Hidrogen
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil oleh penulis dalam pembuatan makalah ini :
- Ikatan Ionik
- Ikatan Kovalen
- Ikatan Logam
- Ikatan Hidrogen
C. Tujuan
secara mendalam.
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kristal yaitu bila atom atau molekul penyusun tersusun dalam bentuk
- Kristal tunggal
- Polikristal
- Mikrokristal
- Nanokristal
2. Amorf yaitu zat padat yang tidak memiliki bentuk pengulangan keteraturan,
- Dari jarak atom dalam kristal yang berkisar sekitar 1Å bersifat listrik-magnet;
Tarik-menarik (coulomb)
8
- Jarak stabil antara ion-ion tergantung dari kesetimbangan antara dua macam
gaya tadi.
- macam dan kekuatan ikatan atomik ditentukan oleh struktur elektron dari
gas mulia.
Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya
tarik elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan
ionik dapat terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah,
sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu
memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif
Contoh soal:
Dalam kristal NaCl, jarak kesetimbangan r antara ion adalah 2,81Å. Cari energi
Karena α = 1,748 dan n = 9, energi potensial ion dengan tanda positif atau
negatif.
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama
9
disebut juga ikatan homopolar. Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon =
1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh
Contoh Soal :
Tunjukkan bahwa sudut diantara ikatan antara atom H-H pada CH4 adalah
190,5˚ :
Jawaban :
Pada CH4, (metana) karbon terletak pada golongan 4, karena itu memiliki 4
semuanya harus menjadi pasangan ikatan. Empat pasangan elektron tertata dengan
sendirinya pada jarak yang disebut susunan tetrahedral. Tetrahedron adalah piramida
dengan dasar segitiga. Atom karbon terletak di tengah-tengah dan hidrogen pada
logam atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama
ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.
mudah bergerak.
10
Ikatan antara gas elektron ini disebut ikatan logam
Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik
kovalen dari;
Jawaban :
(a). Gaya van der waals akan menaikkan energi kohesif karena bersifat tarik menarik.
(b). Osilasi titik-nol akan menurunkan energi kohesif karena osilasi itu menyatakan
modus kepemilikan energi yang ada dalam zat padat, tetapi tidak dalam atom
H2O padat Jarak H-O = 1,75 Å H2O cair Jarak H-O = 0,96 Å
11
Beberapa Kristal dan klasifikasi ikatannya :
D.Data Kajian
diperoleh dari jurnal. Data spektra difraksi sinar-X material heksagonal mesopori-
12
mesostruktur diperoleh dari Ciesla dan Schuth (1999), seperti pada gambar 1
berikut.
tersusun dari kumpulan satuan sel, apabila sinar-X , mengenai atom dalam satuan
𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓
𝐴𝑠𝑒𝑙𝑙 = 𝐹(𝜃)
𝒓
𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓
𝐴𝑠𝑒𝑙𝑙 = ∑ 𝑓𝑖 (𝜃)𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓𝒊
𝒓
𝑖
13
Dengan:
θ : sudut difraksi
K : tetapan vektor
satuan sel.
xia + yib + zic. Harga K = ghkl untuk kristal sempurna, ghkl didefinisikan sebagai
vektor kisi resiprok = ha* + kb* + lc*, dengan demikian faktor struktur dapat
dinyatakan sebagai:
14
Analisis kristalografi heksagonal mesopori-mesostruktur dilakukan melalui
Satuan sel heksagonal kemas rapat memliliki atom dengan koordinat (xj, yj, zj)
terhubung melalui translasi ke atom lain setipe pada koordinat (1/3+xj, 2/3+yj,
1/2+zj). Dengan demikian melalui substitusi 2 titik kisi atau koordinat atom (x, y,
kemudian analisis lebih mudah melalui perhitungan nilai |Fhkl|2. Dengan demikian
kristal untuk heksagonal bergantung nilai h + 2k, apakah kelipatan 3 atau tidak.
15
Bidang-bidang Kristal (hkl) dalam heksagonal kemas rapat dapat diketahui
(100), (101), (002), (110), (102), (111), (200), (201), (112), (202), (103), (210),
Substitusi nilai jarak antar bidang dari data kajian ke dalam persamaan di
F. Diskusi
mesostruktur.
16
Material logam silikat mesopori-mesostruktur memiliki amorf secara mikro,
tersebut hanya (hk0), maka harga |Fhkl|2 dan faktor strukturnya berdasarkan HCP
menjadi:
didasarkan harga faktor struktur tersebut, diperoleh hkl sebagai berikut: (100),
Substitusi dhkl dari data kajian dan nilai hkl dalam heksagonal mesopori-
Apabila substitusi tersebut diperoleh parameter kisi yang homogen atau sama,
berarti nilai tersebut merupakan parameter kisi dari material heksagonal mesopori-
mesostruktur tersebut. Hasil perhitungan parameter kisi dan bidang hkl heksagonal
17
mesopori-mesostruktur dapat dilihat pada tabel 1. Parameter kisi yang diperoleh
Tabel 1. parameter kisi dan bidang kristal (hkl) dalam heksagonal mesopori-
mesostruktur.
hanya ada 2 kemungkinan kelompok ruang yaitu p6 atau p6mm. untuk menentukan
kelompok ruang tidak dapat dilakukan secara sederhanam perlu peralatan dan
ditemukan terdiri dari dua jenis kelompok ruang yaitu p6 dan p63/mmc. Dari kedua
dimensi, sedangkan p63/mmc untuk struktur tiga dimensi. Berdasarkan kajian ini,
18
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya
tarik elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan
ionik dapat terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah,
sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu
memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama
elektron agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C
intan.
logam atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama
ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.
Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik
19
Ikatan Hidrogen : Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-
Telah berhasil ditentukan system kristal, parameter kisi dan bidang-bidang kristal
mesostruktur yang dikaji yaitu p6. parameter kisi untuk masing-masing sistem kristal
sebagaimana spektra difraksi sinar-X yaitu (100), (200), (210) dan (300).
B.Saran
beberapa saran :
2. Agar mahasiswa mampu menggali lebih dalam lagi tentang ilmu-ilmu fisika dalam
3. Agar mahasiswa dapat mengambil manfaat dari materi yang telah dibahas.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.fisika-unj.ac.id/117-RPS-F-Fisika-Zat-Padat.pdf
21