Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENDIDIKAN FISIKA ZAT PADAT


MATA KULIAH: Teknologi informasi dan Komunikasi

DOSEN PENGAMPU : Syamsuriwal S,Pd., M,Pd

Di Susun Oleh :

DELA KHAIRUN NISA

A24123075

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Fisika Zat Padat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. kepada
teman-teman semua yang telah memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan
makalah ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, baik berupa materi maupun ide dan sehingga
makalah ini dapat mencakup semua pokok pembahasan. Akhir kata, saya ucapkan
terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palu, 27 SEPTEMBER 2023


Penyusun

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 4
DAFTAR GAMBAR 5

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 6
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan 7

BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan Kekristalan Zat Padat 8
B. Ikatan Atomik dalam Kristal 8
C. Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal 8
D. Beberapa Kristal dan Klasifikasi Ikatannya 9
E. Data Kajian 12
F. Teori Singkat Analisis Kristalografi Heksagonal 13
G. Diskusi 15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 6
B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA 7

3
DAFTAR TABEL

Beberapa Kristal dan klasifikasi ikatannya……………………………………...12

Parameter kisi dan bidang kristal (hkl)…………………………………………..18

4
DAFTAR GAMBAR

Data spektra difraksi sinar-X material heksagonal……………………………...13

Struktur heksagonal kemas rapat…………………………………………………14

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan diera modern yang sangat pesat ini, dan

dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kebutuhan akan efektifitas dan

efisiensi sangat diutamakan dalam bidang. Hal tersebut telah mendorong manusia

untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang ilmu pengetahuan untuk menciptakan

suatu ilmu pengetahun yang lebih efektif dan efisien yang dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Semakin banyak munculnya berbagai macam ilmu

pengetahuan yang dapat membantu kehidupan manusia. Menambah masuk hampir

disegala bidang kehidupan, sebagai contohnya adalah dibidang ilmu pengetahuan

Fisika Zat Padat.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

pembahasan tentang salah satu dalam bidang ilmu pegetahuan dibidang Fisika Zat

Padat. Yang akan membahas tentang :

Pembahasan Kekristalan Zat Padat, Pembahasan Ikatan Atomik dalam

Kristal, Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom, Pembahasan Macam-macam Ikatan

Atom dalam Kristal Yaitu :

 Ikatan Ionik

 Ikatan Kovalen

 Ikatan Logam

 Ikatan Van Der Waals

6
 Ikatan Hidrogen

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diambil oleh penulis dalam pembuatan makalah ini :

1. Pembahasan Kekristalan Zat Padat.

2. Pembahasan Ikatan Atomik dalam Kristal.

3. Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom.

4. Pembahasan Macam-macam Ikatan Atom dalam Kristal Yaitu :

- Ikatan Ionik

- Ikatan Kovalen

- Ikatan Logam

- Ikatan Van Der Waals

- Ikatan Hidrogen

C. Tujuan

Setelah mempelajari fisika zat padat tersebut mahasiswa dapat :

1. Mahasiswa dapat menggali ilmu-ilmu pengetahuan tentang kekristalan zat padat

dan memahami nya.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang ikatan atomik dalam Kristal dan

memperdalam mempelajari ikatan atomik dalam Kristal.

3. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari tentang gaya-gaya antar atom

secara mendalam.

4. Mahasiswa mampu mempelajari dan mengetahui tentang macam-macam ikatan

atom didalam Kristal.

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Kekristalan Zat Padat

Zat padat dapat dibedakan menjadi:

1. Kristal yaitu bila atom atau molekul penyusun tersusun dalam bentuk

pengulangan kontinu untuk rentang yang panjang, terbentuk dari larutan,

lelehan, uap, atau gabungan dari ketiganya.

Kristal dapat terbentuk dalam;

- Kristal tunggal

- Polikristal

- Mikrokristal

- Nanokristal

2. Amorf yaitu zat padat yang tidak memiliki bentuk pengulangan keteraturan,

jangkauan keteraturan atom biasanya sampai tetangga kedua.

B. Ikatan Atomik dalam Kristal

Gaya–gaya Antar Atom

- Struktur spasial terbangun oleh gaya-gaya antar atom dalam kristal

- Dari jarak atom dalam kristal yang berkisar sekitar 1Å bersifat listrik-magnet;

 Tarik-menarik (coulomb)

 Tolak-menolak antar lawan elektron

8
- Jarak stabil antara ion-ion tergantung dari kesetimbangan antara dua macam

gaya tadi.

- macam dan kekuatan ikatan atomik ditentukan oleh struktur elektron dari

atom-atom yang membentuk kristal

- ikatan atomik sangat ditentukan oleh kecenderungan atom-atom dalam kristal

untuk memperoleh konfigurasi elektron seperti yang dipunyai oleh atom-atom

gas mulia.

C. Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal :

 Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya

tarik elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan

ionik dapat terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah,

sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu

memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif

dan ion negatif yang saling mengikat.

Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-.

Contoh soal:

Dalam kristal NaCl, jarak kesetimbangan r antara ion adalah 2,81Å. Cari energi

potensial totalnya. Jawaban:

Karena α = 1,748 dan n = 9, energi potensial ion dengan tanda positif atau

negatif.

 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama

elektron-elektron dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga

9
disebut juga ikatan homopolar. Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon =

1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh

dari pemakaian 4 atom C Jadi 1 atom C akan berikatan kovalen dengan 4

atom C lainnya , membentuk intan.

Contoh Soal :

Tunjukkan bahwa sudut diantara ikatan antara atom H-H pada CH4 adalah

190,5˚ :

Jawaban :

Pada CH4, (metana) karbon terletak pada golongan 4, karena itu memiliki 4

elektron terluar. Karbon membentuk 4 ikatan dengan hidrogen, penambahan 4

elektron yang lain - seluruhnya 8, dalam 4 pasang. Karena membentuk 4 ikatan,

semuanya harus menjadi pasangan ikatan. Empat pasangan elektron tertata dengan

sendirinya pada jarak yang disebut susunan tetrahedral. Tetrahedron adalah piramida

dengan dasar segitiga. Atom karbon terletak di tengah-tengah dan hidrogen pada

empat sudutnya. Semua sudut ikatan adalah 109.5°.

 Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal

logam atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama

ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.

 Setiap logam mempunyai elektron valensi (elektron terluar) yang sangat

mudah bergerak.

 Elektron-elektron valensi dilukiskan sebagai lautan awan/gas elektron yamg

membungkus ion-ion positif.

10
 Ikatan antara gas elektron ini disebut ikatan logam

 Sebagai contoh, perhatikan atom natrium ( 11Na) dengan konfigurasi elektron

dalam orbital atom sebagai berikut :

 Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik

dari atom bertetangga.

- Energi interaksinya memiliki bentuk : E VDW = - A/ r6

- Energi tolak-menolak : Erep = B/ r12

- Energi interaksi dalam ikatan Van der Waals: E (r) = - A/ r6 + B/r12

- Energi potensial Lennard-Jones : E(r) = 4ε [(σ/ r12) – (σ/r6)]

Contoh Soal : Bagaimanakah pengaruhnya pada energi-kohesif kristal ionik dan

kovalen dari;

(a).gaya van der waals, dan

(b).osilasi titik-titik dari ion dan atom disekitar titik kesetimbangannya.

Jawaban :

(a). Gaya van der waals akan menaikkan energi kohesif karena bersifat tarik menarik.

(b). Osilasi titik-nol akan menurunkan energi kohesif karena osilasi itu menyatakan

modus kepemilikan energi yang ada dalam zat padat, tetapi tidak dalam atom

individual atau ion individual.

 Ikatan Hidrogen : Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-

unsur dalam ikatan kovalen H < C < N < O < F

H2O padat Jarak H-O = 1,75 Å H2O cair Jarak H-O = 0,96 Å

11
Beberapa Kristal dan klasifikasi ikatannya :

Energi Ikatan Jarak Antar


Bahan Struktur
Per atom (eV) Atom (Å)

Argon FCC 0,1 3,76

Khlor Tetragonal 0,3 4,34

Hidrogen HCP 0,01 3,75

Silikon Kubik (intan) 3,7 2,35

Kubik (ZnS) 3,4 2,80

Kubik (fluorit) 1,0 2,92

KCl Kubik (NaCl) 7,3 3,14

AgBr Kubik (NaCl) 5,4 2,88

BaF2 Kubik (fluorit) 17,3 2,69

Na BCC 1,1 3,70

Ag FCC 3,0 2,88

Ni FCC 4,4 2,48

D.Data Kajian

Data spektra difraksi sinar-X material heksagonal mesopori-mesostruktur

diperoleh dari jurnal. Data spektra difraksi sinar-X material heksagonal mesopori-

12
mesostruktur diperoleh dari Ciesla dan Schuth (1999), seperti pada gambar 1

berikut.

Gambar 1 : Spektra difraksi sinar-X material mesopori-mesostruktur

E.Teori Singkat Analisis Kristalografi Heksagonal

Analisis difraksi sinar-X digunakan untuk material kristalin. Suatu kristal

tersusun dari kumpulan satuan sel, apabila sinar-X , mengenai atom dalam satuan

sel tersebut akan muncul amplitudo hamburan. Persamaan amplitudo dari

hamburan satuan sel tersebut adalah sebagai berikut.

𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓
𝐴𝑠𝑒𝑙𝑙 = 𝐹(𝜃)
𝒓

𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓
𝐴𝑠𝑒𝑙𝑙 = ∑ 𝑓𝑖 (𝜃)𝑒 2𝜋𝑖𝒌.𝒓𝒊
𝒓
𝑖

13
Dengan:

F(θ) : Faktor struktur

i : atom dalam satuan sel

θ : sudut difraksi

r : jari-jari permukaan sferik

K : tetapan vektor

ri : suatu vektor yang menegaskan lokasi masing-masing atom dalam

satuan sel.

Berdasarkan amplitudo tersebut, atom dalam semua satuan sel

menghamburkan sinar-X dengan perbedaan fase sebesar 2πiK.ri, sedangkan ri =

xia + yib + zic. Harga K = ghkl untuk kristal sempurna, ghkl didefinisikan sebagai

vektor kisi resiprok = ha* + kb* + lc*, dengan demikian faktor struktur dapat

dinyatakan sebagai:

𝑭𝒉𝒌𝒍 = ∑𝒊 𝒇𝒊 𝒆𝟐𝝅𝒊(𝒉𝒙𝒊 +𝒌𝒚𝒊+𝒍𝒛𝒊)

Gambar 2 : Struktur heksagonal kemas rapat

14
Analisis kristalografi heksagonal mesopori-mesostruktur dilakukan melalui

pendekatan heksagonal kemas rapat (hexagonal close-packed/HCP) (gambar 2).

Satuan sel heksagonal kemas rapat memliliki atom dengan koordinat (xj, yj, zj)

terhubung melalui translasi ke atom lain setipe pada koordinat (1/3+xj, 2/3+yj,

1/2+zj). Dengan demikian melalui substitusi 2 titik kisi atau koordinat atom (x, y,

z) = (0, 0, 0) dan (1/3, 2/3, 1/2) diperoleh persamaan faktor struktur:

Dengan menyederhanakan persamaan menjadi: h/3 + 2k/3 + l/2 = X.

kemudian analisis lebih mudah melalui perhitungan nilai |Fhkl|2. Dengan demikian

persamaan di atas menjadi:

Berdasarkan persamaan tersebut maka aturan kehadiran difraksi bidang

kristal untuk heksagonal bergantung nilai h + 2k, apakah kelipatan 3 atau tidak.

Berdasarkan hal di atas, harga |Fhkl|2 dapat dinyatakan sebagai:

15
Bidang-bidang Kristal (hkl) dalam heksagonal kemas rapat dapat diketahui

berdasarkan harga faktor struktur tersebut, dengan m = 0, 1, 2, 3, dst, antara lain:

(100), (101), (002), (110), (102), (111), (200), (201), (112), (202), (103), (210),

(211), (300), (212), dan seterusnya.

Penentuan parameter kisi heksagonal dihitung dengan persamaan hubungan

bidang refleksi, parameter kisi a, dan jarak antar bidang d berikut:

Substitusi nilai jarak antar bidang dari data kajian ke dalam persamaan di

atas melalui perhitungan satu persatu bidang-bidang refleksi berbasis hekasgonal

diperoleh nilai parameter kisi a.

F. Diskusi

Penentuan parameter kisi dan bidang-bidang Kristal heksagonal mesopori-

mesostruktur.

16
Material logam silikat mesopori-mesostruktur memiliki amorf secara mikro,

tetapi secara makro memiliki struktur kristalin. Apabila di asumsikan material

heksagonal mesopori-mesostruktur ini berupa suatu lorong, berarti suatu material 2

dimensi, maka parameter kisi a = b, sedangkan c = ∞ (tak terbatas). Dengan

demikian bidang-bidang Kristal yang dimiliki heksagonal mesopori-mesostruktur

tersebut hanya (hk0), maka harga |Fhkl|2 dan faktor strukturnya berdasarkan HCP

menjadi:

Bidang-bidang kristal heksagonal mesopori-mesostruktur ditentukan

didasarkan harga faktor struktur tersebut, diperoleh hkl sebagai berikut: (100),

(110), (200), (210), (300), dst

Pada heksagonal mesopori-mesostruktur, harga l pada tiap bidang refleksi

berhargan 0, sehingga persamaannya menjadi:

Substitusi dhkl dari data kajian dan nilai hkl dalam heksagonal mesopori-

mesostruktur ke dalam persamaan di atas maka akan diperoleh parameter kisi.

Apabila substitusi tersebut diperoleh parameter kisi yang homogen atau sama,

berarti nilai tersebut merupakan parameter kisi dari material heksagonal mesopori-

mesostruktur tersebut. Hasil perhitungan parameter kisi dan bidang hkl heksagonal

17
mesopori-mesostruktur dapat dilihat pada tabel 1. Parameter kisi yang diperoleh

dari perhitungan sebesar 54,46 Å.

Tabel 1. parameter kisi dan bidang kristal (hkl) dalam heksagonal mesopori-

mesostruktur.

Hasil kajian menunjukkan keberhasilan perhitungan dengan mengasumsikan

heksagonal mesopori-mesostruktur dua dimensi/lorong. Atas dasar tersebut, maka

hanya ada 2 kemungkinan kelompok ruang yaitu p6 atau p6mm. untuk menentukan

kelompok ruang tidak dapat dilakukan secara sederhanam perlu peralatan dan

teknik khusus, misalnya: karakterisasi dengan TEM (Transmission Eletron

Microscopy) melalui teknik CBED (Convergent Beam Electron

Diffraction).berbagai jenis heksagonal mesopori-mesostruktur yang telah

ditemukan terdiri dari dua jenis kelompok ruang yaitu p6 dan p63/mmc. Dari kedua

kelompok ruang tersebut, p6 merupakan kelompok ruang untuk struktur dua

dimensi, sedangkan p63/mmc untuk struktur tiga dimensi. Berdasarkan kajian ini,

maka material heksagonal mesopori-mesostruktur sebagaimana spektra difraksi

sinar-X pada gambar 1 memiliki kelompok ruang p6.

18
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

 Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya

tarik elektrostatik (Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan

ionik dapat terbentuk antar atom yang memiliki energy ionisasi rendah,

sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini, atom yang satu

memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif

dan ion negatif yang saling mengikat.

 Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama

elektron-elektron dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga

disebut juga ikatan homopolar.

Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon = 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4

elektron agar kulitnya penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C

Jadi 1 atom C akan berikatan kovalen dengan 4 atom C lainnya , membentuk

intan.

 Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal

logam atom-atom nya membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama

ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu, dan sebagainya.

 Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik

dari atom bertetangga.

19
 Ikatan Hidrogen : Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-

unsur dalam ikatan kovalen H < C < N < O < F.

Telah berhasil ditentukan system kristal, parameter kisi dan bidang-bidang kristal

dari spektra kubik mesopori-mesostruktur berdasarkan perhitungan kristalografi

sederhana berbasis faktor struktur. Sistem kristal material heksagonal mesopori-

mesostruktur yang dikaji yaitu p6. parameter kisi untuk masing-masing sistem kristal

tersebut yaitu 54,46 Å, sedangkan bidang-bidang kristal (hkl) yang teridentifikasi

sebagaimana spektra difraksi sinar-X yaitu (100), (200), (210) dan (300).

B.Saran

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis memberikan

beberapa saran :

1. Agar mahasiswa lebih aktif mempelajari materi yang dibahas.

2. Agar mahasiswa mampu menggali lebih dalam lagi tentang ilmu-ilmu fisika dalam

bidang ilmu pengetahuan khususnya fisika zat padat.

3. Agar mahasiswa dapat mengambil manfaat dari materi yang telah dibahas.

20
DAFTAR PUSTAKA

www.fsika zat padat.com


www.Ikatan Ionik dalam kristal.com
www.Ikatan Kovalen dalam kristal.com
www.Ikatan Logam dalam kristal.com
www.Ikatan Van Der Waals dalam Kristal.com
www.Ikatan Hidrogen dalam Kristal.com
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132304796/pendidikan/modulzadatupload.pdf

https://docs.fisika-unj.ac.id/117-RPS-F-Fisika-Zat-Padat.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai