Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA REKAYASA

“FISIKA ZAT PADAT”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

BRIANGGA HERSWASTIO B (04311740000040)

MEGA MELISA SETIAWAN (04311740000046)

ZAHRA AISYIYAH RAHAYU (04311740000070)

ALIF AKBAR ASKIRA (04311740000097)

TEKNIK KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga

makalah ‘Fisika Zat Padat’ ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami

mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang terlibat dalam pembuatan

makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan saran serta

kritik yang membangun untuk perbaikan dan bekal penulis di waktu mendatang.

Surabaya, 18 Oktober 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1

Daftar Isi ............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3

I. Latar Belakang ................................................................................................... 3

II. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3

III. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 4

I. Pengertian Zat Padat ......................................................................................... 4

II. Struktur Kristal ................................................................................................. 4

III. Operasi Translasi .............................................................................................. 5

IV. Unit Sel ............................................................................................................. 5

V. Jenis-Jenis Kisi Kristal ..................................................................................... 7


a. Menurut penyusunnya ................................................................................ 7
b. Berdasarkan bentuknya ............................................................................... 7
c. Berdasarkan ikatan unsur penyusunnya ...................................................... 9

BAB III HASIL DISKUSI ............................................................................................... 11

I. Pertanyaan ........................................................................................................ 11

II. Kesimpulan ....................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Fisika zat padat adalah studi tentang materi yang kaku, atau padatan, melalui
metode seperti mekanika kuantum, kristalografi, elektromagnetik dan metalurgi.
Fisika zat padat merupakan cabang terbesar fisika materi terkondensasi. Fisika zat
padat mempelajari bagaimana sifat-sifat yang dihasilkan dari skala atom mereka.
Dengan demikian, fisika zat padat membentuk dasar teoritis ilmu material. Hal ini
juga memiliki aplikasi langsung, seperti contohnya dalam teknologi dari transistor
dan semi konduktor.
Bahan padat terbentuk dari atom padat, yang berinteraksi secara intens.
Interaksi ini menghasilkan makanis seperti kekerasan dan elastisitas, sifat termal,
elektrisitas, magnetik, dan optik padatan. Berdasarkan pada bahan yang menyusun
dan kondisi di mana ia terbentuk, atom-atom dapat disusun secara beraturan, pola
geometris (padatan kristal, yang meliputi logam dan air es biasa) atau tidak
beraturan (padatan amorf seperti kaca jendela pada umumnya).
Sebagian besar dari teori dan penelitian tentang fisika zat padat terfokus pada
kristal. Terutama karena periodisitas atom dalam sebuah kristal mendefinisikan
karakteristiknya sehingga memfasilitasi pemodelan matematika. Selain itu, bahan
kristal biasanya memiliki sifat elektrik, magnetik, optik, atau mekanik yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan rekayasa.
Gaya antara atom-atom dalam kristal dapat menciptakan berbagai bentuk.
Seperti dalam kristal natrium klorida (NaCl), kristalnya terbentuk dari ion natrium
(Na+) dan klorin (Cl-) yang memiliki ikatan ionik. Pada kasus yang lain atom
berbagi elektron dan membentuk ikatan kovalen. Dalam logam elektron dibagi di
antara keseluruhan kristal dalam ikatan logam. Akhirnya gas mulia tidak
mengalami jenis ikatan apapun. Dalam bentuk padatan, gas mulia berikatan
dengan gaya Van der Waals yang dihasilkan dari polarisasi muatan awan elektonik
pada tiap atom. Perbedaan antara jenis hasil padatan berdasarkan hasil dari
perbedaan antar ikatan.

II. Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan zat padat?
b. Bagaimanakah struktur kristal?
c. Apa yang dimaksud dengan Operasi Translasi?
d. Apa yang dimaksud dengan Unit Sel?
e. Apa sajakah jenis kisi kristal?

III. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui apa itu zat padat
b. Untuk mengetahui struktur dari kristal
c. Untuk mengetahui apa itu operasi translasi
d. Untuk mengetahui apa itu unit sel
e. Untuk mengetahui jenis-jenis kisi kristal

3
BAB II
PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN ZAT PADAT


Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan
menempati ruang. Maksud dari menempati ruang adalah memiliki volume. Padat
adalah keadaan benda di mana volume dan bentuk tetap. Dari definisi tersebut
dapat di artikan bahwa Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan
volume tetap.

Ada dua cara utama partikel-partikel padat bisa tersusun yakni dalam baris-
baris teratur yang rapi atau dalam susunan yang tidak tentu. Karena partikel-
partikelnya tersusun berdekatan menyatu, zat padat tidak bisa dimampatkan
dengan mudah—zat padat tidak bisa dikecilkan dengan menekannya.

Sifat-sifat zat padat adalah sebagai berikut :


1) Jarak antar partikelnya sangat rapat
2) Tidak bisa di mamapatkan.
3) Umumnya mempunyai massa jenis besar
4) Tidak dapat mengalir
5) Gaya tarik antar partikelnya sangat kuat
6) Bentuknya tetap
7) Volumenya tetap

Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat
padat cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya.
Contoh zat padat adalah batu, kayu, besi dan lain-lain.

II. STRUKTUR KRISTAL


Struktur kristal dibangun oleh sel satuan (unit cell) yang merupakan
sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, secara periodik berulang dalam
tiga dimensi dalam suatu kisi kristal (crystal lattice). Untuk menggambarkan
struktur kristal ini dapat digambarkan/dijelaskan dalam istilah –istilah : Lattice
(kisi) dan sebuah Basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice (titik kisi)

Kisi kristal : Kisi adalah sebuah susunan titi-titik yang teratur dan periodik di
dalam ruang.
Basis : sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi
satu atom atau lebih.

Struktur kristal akan terjadi bila ditempatkan suatu basis pada setiap titik kisi
sehingga struktur kristal merupakan gabungan antara kisi dan basis. Apabila
dinyatakan dalam hubungan dua dimensi adalah sebagai berikut:

4
Sehingga apabila atom atau sekumpulan atom tersebut menempati titik-titik
kisi maka akan membentuk suatu struktur kristal.

III. OPERASI TRANSLASI


Didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh sebuah vektor
translasi kristal
1. Untuk kisi dua dimensi (2D)
Ilustrasi struktur kristal dalam gambaran dua dimensi (2D) :
T merupakan vektor translasi
A,B, dan C adalah atom Penyusun kristal a1 adalah jarak antara atom Vektor
posisi dari setiap titik kisi pada kisi dua dimensi yaitu :
T = n1a1 + n2a2
a, a1 dan a2 merupakan vektor translasi primitif, sedangkan n1 dan n2
merupakan bilangan bulat yang nilainya bergantung pada kedudukan titik kisi.
2. untuk kisi tiga dimensi (3D)
Pada kisi tiga dimensi (3D), vektor posisi untuk titik-titik kisi yaitu:
T = n1a1 + n2a2 + n3a3
a1, a2 dan a3 adalah vektor translasi primitif
α, β, dan g adalah sudut yang dibentuk vektor a1, a2 dan a3

Selain simetri translasi, terdapat beberapa operasi lain yang membuat kisi
“invarian” (tidak berubah bentuknya dari semula), yaitu :
a. Refleksi : Pencerminan pada bidang (simbol : m)
b. Rotasi : Perputaran pada sumbu tertentu dgn sudut sebesar (2π/n) (simbol n
= 1,2,3,4,dan 6
c. Inversi : Pencerminan pada suatu titik tertentu (simbol : i)
d. Luncuran/Glide : Operasi gabungan antara refleksi dan translasi
e. Ulir/Screw : Operasi gabungan antara rotasi dan translasi

IV. UNIT SEL


Kisi dapat diartikan sebagai sebuah susunan periodik sel-sel identik. Sel-sel
tersebut mengisi seluruh ruang tanpa menyisakan ruang kosong. Sel-sel ini
disebut unit sel.

5
Seluruh Unit Sel dalam kisi tidak harus memiliki ukuran volume atau luas
yang sama. Unit sel yang memiliki volume terkecil disebut Sel Primitif.
Sedangkan unit sel yeng memiliki volume terbesar disebut Sel Konvensional.
1. Sel primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil, Sel
primitif dibangun oleh vektor basis biasa disebut sel satuan (unit sel).

Cara menentukan sel primitif (metoda wigner – seitz) :


a. Ambilah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya di tengah)
b. Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik
kisi terdekat disekitarnya.
c. Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis yang tegak lurus
terhadap garis penghubung.
d. Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3 dimensi) yang
dilingkupi oleh garis-garis atau bidang-bidang ini yang disebut sel
primitive Wigner-Seitz
Contoh penggambaran Sel Primitif dengan Metode Wigner-Seitz

2. Sel konvensional (sel tak primitif) adalah sel yang mempunyai luas atau
volume bukan terkecil artinya mempunyai luas atau volume yang
besarnya merupakan kelipatan sel primitif.

6
V. JENIS-JENIS KISI KRISTAL
A. Menurut penyusunnya kisi kristal dibagi menjadi:
a. Kisi Bravais
 Seluruh atomnya berjenis sama.
 Seluruh titik kisinya ekuivalen.
b. Kisi non Bravais
 Atom-atomnya dapat berbeda jenis
 Seluruh titik kisinya tidak ekuivalen
 Terdiri dari beberapa kisi bravais

B. Berdasarkan bentuknya
a. Dari operasi translasi vektor tadi kita dapat mengelompokkan kisi-kisi
berdasarkan orientasi dan panjang vektor translasinya pada kisi 2 dimensi
ada 5 jenis, yaitu:
 Kisi Buju Sangkar

 Kisi Segi Panjang Berpusat

 Kisi Heksagonal

 Kisi Miring

7
 Kisi Segi Panjang

b. Kisi 3 dimensi terdapat 7 sistem 14 kisi

8
c. Berdasarkan ikatan unsur penyusunnya
 Kisi Atom Raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dari atom yang saling berikatan
dengan ikatan kovalen, misalnya, intan. Zat dengan kisi atomik
raksasa sangat kuat serta mempunyai titik leleh dan didih yang
sangat tinggi.
 Kisi Ion Raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dari ion yang terikat satu sama lain
dengan ikatan ion, misalnya, natrium klorida. Ikatan ion sangat
kuat, ini berarti zat akan mempunyai titik leleh dan titik didih yang
tinggi.
Terdapat rumus untuk menghitung energi kohosif ionik/energi total
satu ion akibat interaksi.
𝛼𝑒 2 1
𝑉0 = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑟0 ) = (− ) (1 − )
4𝜋𝜀0 𝑟0 𝑛
2
𝑒
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 = 1,44 𝑒𝑉
4𝜋𝜀0
α = konstanta madelung dimana;
α = 1,748 untuk struktur Kristal fcc
α = 1,763 untuk struktur Kristal bcc

9
 Kisi Logam Raksasa
Suatu kisi kristal yang terdiri dariatom logam yang saling berikatan
dengan ikatan logam, misalnya,zink. Elektron terdelokalisasi bebas
bergerak, menjadikan logam penghantar listrik dan panas yang
baik. Lapisan logam dapat saling melipat di atas yang lain,
membuat logam dapat ditempa dan dapat ditarik.
 Kisi Mineral
Suatu kisi kristal yang terdiri dari molekul yang saling berikatan
dengan gaya-gaya antarmolekul, misalnya, iodin. Gaya ini lemah,
sehingga kristal mempunyai titik leleh dan didih yang rendah bila
dibandingkan dengan senyawa ion dan dapat dengan mudah
diputuskan. Ikatan kovalen di dalam molekulnya lebih kuat dan
tidak terlalu mudah untuk diputuskan.

10
BAB III
HASIL DISKUSI

I. Pertanyaan
1. Bagaimanakah cara membedakan struktur fcc dan bcc? Apakah ada
suatu cara untuk menentukanya atau harus dihafalkan dari tabel?
(Rifqiyatun-073)
Struktur tersebut sudah terdapat dalam tabel namun juga dapat ditentukan
dengan menggambar struktur dari senyawa tersebut sehingga diketahui
bentuknya dan dapat dibedakan apakah termasuk struktur fcc atau bcc.
2. Jelaskan tentang amorf! (Nehemia Bagas-019)
Amorf adalah zat padat yang tidak memiliki keteraturan atau non kristal, dalan
proses pembentukan yang berlangsung cepat, atom-atom tidak mempunyai
cukup waktu untuk menata diri dengan teratur sehingga susunan atom ini
umumnya hanya mempunyai keteraturan yang berjangkauan terbatas. Contoh
padatan amorf seperti gelas, karet, lilin, plastik dan lain-lain.

II. Kesimpulan

Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan


menempati ruang. Padat adalah keadaan benda dimana volume dan bentuk tetap.
Jadi zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume tetap. Ciri khas
zat padat adalah gaya tarik antar partikel sangat kuat maka bentuk zat padat
cenderung tetap. Zat padat yang tersusun dari atom-atom yang letaknya teratur dan
berulang dan tidak terhingga disebut kristal, dan zat padat yang susunan atomnya
tidak teratur disebut amorf.

Struktur kristal dibangun oleh sel unit (unit cell). Unit sel terdiri dari sel kecil
yang sebut sel primitif dan sel yang besat disebut sel konvensional. Struktur kristal
terdiri dari kisi dan basis. Kisi adalah sebuah susunan titik-titik yang teratur dan
periodik didalam ruang. Sedangkan basis adalah sekumpulan atom, dengan jumlah
atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom atau lebih.

Jenis-jenis kisi berdasarkan struktur penyusunnya ada dua yaitu kisi bravais
dan kisi non bravais. Berdasarkan bentuknya ada yang dua dimensi dan ada juga
yang tiga dimensi, dua dimensi terbagi 5, dan 3 dimensi terbagi 7 sistem 14 kisi.
Berdasarkan ikatan unsur penysusun ada 4 yaitu, kisi atom raksasa, kisi ion
raksasa, kisi logam raksasa, dan kisi molekuler.

11

Anda mungkin juga menyukai