Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA DASAR

“STRUKTUR ATOM”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1


DIAN EKAWATI_220208501050
ELSHA ASHARA_220208501048

DOSEN PENGAMPUH
Dra. Hj. kurniati, M.Si
DOSEN MITRA
RISSA MEGAVITRY, S.Pd M.Si

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulillah Puji dan Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang atas nikmat
dan Rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul Struktur
Atom Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas profesi keguruan yang di ampuh
ole Dosen Dra Hj, Kurniati M.Si.
Tentunya dalam makalah ini dengan segala keterbatasan tidak lepas dari kekurangan,
oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan semua
pembaca untuk perkembangan pengetahuan kami danmembuat makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun makalah ini
khususnya dan para pembaca pada umunya, Aamiin.

Makassar, 12 Februari 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Konsep Struktur Atom 5
B. Partikel Dasar Atom 6
C. Perkembangan Model Atom 9
D. Susunan Elektron Atom 12

BAB III PENUTUP 15


A. Kesimpulan 15
B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atom adalah partikel partikel yang tidak bisa lagi di bagi lebih lanjut. Teori atom ini
pertama kali dikemukakan oleh John Dalton (1803). Dalam teori ini atom dideskripsikan sebagai
bagian terkecil yang tidak dapat diurai atau dibagi lagi. John Dalton mengilustrasikan atom
sebagai bola pejal yang sangat kecil dan bersifat identik sehingga setiap unsur memiliki atom
yang berbeda juga.

Oleh karena itu struktur atom bisa didefinisikan secara sederhana sebagai susunan
partikel dasar atom. Sebagai partikel penyusun sebuah materi, atom ikut menentukan sifat materi
tersebut.Sampai saat ini, tidak ada teori atau model yang mutlak dari sebuah atom, dan teori
mengenai atom masih terus mengalami perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan.

John Dalton mengilustrasikan atom sebagai bola pejal yang sangat kecil dan bersifat
identik sehingga setiap unsur memiliki atom yang berbeda juga. Oleh karena itu struktur atom
bisa didefinisikan secara sederhana sebagai susunan partikel dasar atom. Sebagai partikel
penyusun sebuah materi, atom ikut menentukan sifat materi tersebut. Sampai saat ini, tidak ada
teori atau model yang mutlak dari sebuah atom, dan teori mengenai atom masih terus mengalami
perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan.

B. Rumusa Masalah

1. Konsep struktur atom


2. Partikel dasar atom
3. Susunan elektron dalam atom

C. Tujuan

1. Memahami konsep dari struktur atom


2. Memahami partikel partikel dasar atom
3. Memahami susunan elektron dalam atom

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP STRUKTUR ATOM

Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh Demokritus, menurut Demokritus
semua dapat dipecahkan menjadi partikel terkecil, dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi
lebih lanjut disebut atom. Atom berasal dari kata atomos, (a:tidak, tomos: memotong), tidak
dapat dipotong atau tidak dapat dibagi.(Petrucci,1996)

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak
memiliki neutron). Elektron-elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk
suatu molekul. Atom yang mengandung banyak proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung banyak proton dan elektron yang berlainan bersifat positif atau
negatif dan merupakan ion.

Atom adalah partikel terkecil dari suatu zat yang tidak bisa dibagi lagi. Istilah atom ini
diberikan oleh seorang filsuf asal Yunani, Demokritus pada 400 SM. Namun, pendapat ini
dibantah oleh Arisoteles yang juga seorang filsuf asal Yunani.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berfaedah tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pemikiran atom sebagai komponen yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada seratus tahun ke-
17 dan ke-18, para kimiawan menaruh dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa
zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi semakin jauh lagi menggunakan metode-metode kimia.
Selama kemudian seratus tahun ke-19 dan awal seratus tahun ke-20, para fisikawan sukses
menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa
'atom' tidaklah tidak dapat dibagi-bagi lagi.

5
B. PARTIKEL DASAR ATOM

Meskipun dideskripsikan sebagai bagian terkecil yang tidak dapat diurai dan dibagi lagi
ternyata atom disusun oleh beberapa partikel sub-atomik. Partikel subatomik sebagai penyusun
dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron, dan neutron. Ketiga partikel dasar penyusun atom
ini mempunyai perbedaan. Suatu partikel dalam inti atom yang bermuatan positif disebut dengan
proton. Sedangkan, elektron atom bermuatan negatif dan dalam sebuah atom neutron bersifat
netral atau atom tidak bermuatan.

Atom dikelompokkan berlandaskan banyak proton dan neutron pada inti atom tersebut.
Banyak proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan banyak neutron
menentukan isotop unsur tersebut. Supaya lebih jelas dalam memahaminya, di bawah ini ada
tabel partikel-partikel atom.

Pada umumnya, atom terdiri dari ruang hampa yang didalamnya terdapat inti di mana
massa dan muatan positifnya (+) berada di inti atom dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif (-). Sedangkan untuk inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jumlah proton
didalam inti atom inilah yang nantinya menentukan muatan inti atom, dan massa inti atom
ditentukan oleh banyaknya jumlah proton dan neutron.

6
Partikel dasar adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton
dan neutron.

1. Elektron

Elektron adalah partikel pembentuk atom yang terletak di luar inti atom dan tidak
memiliki massa dan bermuatan negatif.

Diketahui bahwa penemu dari elektron adalah JJ Thomson melalui percobaan sinar
katode, sedangkan untuk muatan elektron sendiri ditemukan oleh Robert Millikan, melalui
percobaan tetesan halus minyak. Berdasarkan hasil percobaan Thomson dan Millikan,
didapatkan muatan elektron -1 dan massa elektron sama dengan 0, sehingga elektron
dilambangkan Materi Struktur Atom & Konfigurasi Elektron - Kimia Kelas 10 122.

Elektron yaitu subpartikel atom bermuatan listrik negatif dan paling ringan di antara
subpartikel lainnya yaitu 9,1093837015 x 10^-31 kg. Saking ringannya elektron, 99 persen
massa atomnya bergantung pada proton dan neutron.

Elektron ditemukan dalam kulit atom secara beraturan, mengorbit inti atom seperti
planet-planet yang mengorbit Matahari. Karena berada di bagian luar atom, elektron bukanlah
partikel yang stabil. Elektron dapat lepas ataupun berpindah ke atom lain membentuk reaksi
kimia.

2. Proton

7
Proton adalah partikel pembentuk atom yang terletak di dalam inti atom dan mempunyai
massa 1 dan bermuatan positif.

Untuk proton, ditemukan oleh Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode yang
telah dimodifikasi. Setelah melakukan percobaan pada berbagai gas, ditemukanlah bahwa gas
hidrogen menghasilkan sinar bermuatan positif paling kecil baik massanya maupun muatan
muatannya, sehingga partikel ini disebut proton. Di mana proton memiliki muatan +1, dan
massanya sama dengan 1 sma (satuan muatan atom).

Proton adalah partikel penyusun atom yang bermuatan positif dan memiliki massa
sebesar massa hidrogen yaitu 1,67262 x 10^-27 kg atau 1.836 kali lebih berat dari elektron.

Proton berada dalam jauh dalam inti atom sehingga tidak dapat terganggu oleh partikel
luar atom. Hal ini menyebabkan proton adalah subpartikel atom yang stabil.

3. Neutron

Neutron adalah partikel pembentuk atom yang terletak di dalam inti atom memiliki massa
1 dan netral.

Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaannya menembaki atom


berilium dengan sinar alpha (�). Dari percobaan tersebut didapatkan bahwa partikel yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi memiliki sifat netral, atau bisa dikatakan tidak
bermuatan, serta memiliki massa yang hampir sama dengan proton yaitu 1.

Oleh karena itu, dalam sebuah atom neutron bersifat netral karena partikel ini muatannya
sama dengan 0 (nol). Dilansir dari Chemistry LibreTexts, neutron merupakan subpartikel atom
yang tidak memiliki muatan atau bersifat netral. Hanya atom hidrogen saja yang tidak memiliki
neutron. Neutron memiliki massa yang lebih berat dari elektron yaitu 1,67493 x 10^-27 kg dan
dapat ditemukan dalam inti atom bersama dengan proton.

8
C. PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Pengetahuan tentang atom terus menerus dikembangkan oleh para ilmuan, sehingga
sekarang sudah diketahui bagian dan peranannya masing-masing. Ilmuan-ilmuan yang
sangat berjasa dalam bidang ini adalah:

1. Jhon Dalton (1760-1844)


Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal abad ke-19
mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-atom itu merupakan
partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom suatu unsur sama segala sifatnya,
sedangkan atom dari unsur yang berbada maka berlainan dalam massa dan sifatnya.
Setiap atom dapat membentuk molekul dan senyawa. Selanjutnya beliau juga
menegaskan bahwa suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang atom-atom,
sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia.( Kartini, 2000). Berikut
gambar model atom dari Jhon Dalton.

Teori atom Dalton tersebut ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam yaitu hokum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang menyatakan bahwa massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama. Dan hukum perbandingan tetap (hukum Proust) yang
menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah
tetap. Pengertian atom yang disampaikan oleh Dalton ini sejalan dengan kata dzarrah dan
aljauharulfard yang artinya benda yang sangat halus dan tidak dapat dibagi-bagi lagi,
yang terdapat dalam Al-Quran sebagaimana yang sudah dibahas di atas.

2. Joseph Jhon Thomson


J.J Thomson adalah fisikawan bangsa Amerika, beliau mengemukakan teorinya
bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini

9
dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya
mirip roti kismis, dimana elektron diumpamakan sebagai kismis yang tersebar dalam
seluruh bagian dari roti. (Rahmawati,2007), berikut gambarnya:

3. Rutherford (1871-1937)
Rutherford adalah seorang ilmuan fisika yang berkecimpung dalam masalah atom, ia
telah berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan
positif yang berukuran jauh lebih kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir
seluruhnya berasal dari massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut, Rutherford
menyusun modelatom dan memperbaiki model atom Thomson. Model atom Rutherford
mengambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom,
serta elektron bergerak melintasi inti separti halnya planet-planet mengitari matahari.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Meskipun demikian model atom Rutherford mempunyai kelemahan, diantaranya


tidak mampu untuk menerangkan mengapa elektron tidak jauh ke inti atom akibat gaya
tarik elektrostatis inti terhadap elektron. Berdasarkan satu azas fisika klasik, elektron
sebagai partikel bermuatan bila mengitari inti yang muatannya berlawanan, lintasannya
akan berbentuk spiral sehingga akhirnya jauh keinti. (Unggul, 2007) Berdasarkan uraian
di atas maka jelas terlihat beberapa kelemahan dari teori Rutherford tersebut, diantaranya:
1. Tidak dapat menerangkan struktur atom yang stabil,
2. Tidak dapat menerangkan spectrum atom, dan

10
3. Karena memancar energi, jari-jari elektron akan mengecil dan akhirnya akan
bersatu dengan inti, sedangkan kenyataannya tidak.

4. Niels Bohr

Kegagalan model atom Rutherford adalah ketidakmampuannya menerangkan


mengapa elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa ditarik oleh inti sehingga
bergabung. Baru pada tahun 1913 Niels Bohr menyusun teori berdasarkan atom
Rutherford
dan teori kuantum, yaitu:
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan disekitarnya beredar elektron-elektron
yang bermuatan negatif.
b. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi
utama atau bilangan kuantum atau kulit (n).
c. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi akan konstan, sehingga tidak
ada cahaya yang dipancarkan.
d. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke yang lebih
tinggi jika menyerap energi. Dan sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan
stasioner yang tinggi ke yang rendah terjadi pembebasan energi.(Michel, 1999).
Elektron-elektron tersebut bergerak mengelilingi inti yang terbagi atas beberapa kulit,
seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Nomor kulit dan nama kulit dari suatu atom sering disebut dengan bilangan
kuantum, tiap-tiap kulit dibagi dalam sub kulit seperti yang terlihat pada tabel di atas.
Masing-masing kulit dapat mempunyai elektron maksimum sebesar 2n2, dimana n adalah
bilangan kuantum, tetapi harus didasari pada azas Pauli. Azas Pauli mengatakan bahwa
tidak mungkin ada dua elektron yang memiliki lintasan-lintasan dengan bilangan-

11
bilangan kuantum yang tetap sama. Banyaknya elektron yang diperkenankan dari
masing-masing sub adalah: untuk s = 2 elektron, p=6 elektron, untuk d=10 elektron dan
f=14 elektron.
Namun walaupun demikian teori Niels Bohr juga masih memiliki banyak
kelemahan, yaitu: Bohr hanya dapat menerangkan spectrum dari atom yang mengandung
satu elektron dan tidak sesuai dengan spectrum atom berelektron banyak. Selain itu dia
tidak mampu pula menerangkan atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia

D. SUSUNAN ELEKTRON DALAM ATOM

Susunan elektron dalam atom biasa juga disebut dengan konfigurasi elektron. Suatu
subkulit dituliskan dengan notasi "nxy" Dimana:

n = jumlah atom

x = subkulit atom

y = jumlah elektron dalam subkulit atom.

Subkulit atom dapat dituliskan sesuai dengan peningkatan energi. Untuk mengetahui
susunan-susunan atom, perlu diikuti aturan-aturan sebagai berikut:
a. Prinsip Aufbau
b. Prinsip Hund
c. Prinsip Pauli
1) Prinsip Aufbau
- bila suatu atom pada kondisi "ground state" (energi orbital nya paling rendah),
konfigurasi elektronnya mengikuti prinsip Aufbau.
- pengisian orbital atom oleh elektron sesuai dengan energi lebih rendah akan terisi
elektron lebih dahulu.

12
2) AturHund
- pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama, misalnya
ketiga orbital-p atau kelima orbital-d. Oleh karena itu, elektron-elektron tidak
berpasangan semua sebelum orbital dihuni.

3) Prinsip Pauli
Menurut Wollfrag Pauli, elektron-elektron tidak boleh memiliki 4 bilangan
kuantum yang sama. Aturan ini disebut prinsip larangan Pauli.

13
14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik.
Partikel subatomik sebagai penyusun dasar dalam atom terdiri dari proton, elektron, dan
neutron. Ketiga partikel dasar penyusun atom ini mempunyai perbedaan. Suatu partikel dalam
inti atom yang bermuatan positif disebut dengan proton. Sedangkan, elektron atom bermuatan
negatif dan dalam sebuah atom neutron bersifat netral atau atom tidak bermuatan.
Ada tiga aturan-aturan yang perlu dikuti untuk mengetahui susunan-susunan atom, yang
pertama yaitu Prinsip Aufbau, Prinsip Hund, dan Prinsip Pauli.

B. SARAN

Saran dari kelompok kami, setelah membaca isi dari makalah kami, diharapkan pembaca
dapat memahami apa yang telah kami tulis dalam makalah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sabarni. (2019). Struktur Atom Berdasarkan Ilmu Kimia dan Perspektif Al-Qur’an. Lantanida
Journal,vol.7, 1-100

16

Anda mungkin juga menyukai