Anda di halaman 1dari 31

MODUL 3

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 31
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Dalam modul ini Anda akan mempelajari beberapa teori atom dan perkembangan sistem
periodik unsur. Seperti kita ketahui bahwa semua benda di alam ini tentunya dibentuk dari
partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom. Pada perkembangannya ternyata atom
bukanlah partikel yang paling kecil sebagai pembentuk suatu benda atau senyawa, akan tetapi
atom terbentuk dari partikel-partikel dasar yang lebih kecil lagi. Dalam modul ini pula Anda
akan dapat membandingkan beberapa pendapat para ahli tentang struktur atom.
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila mempelajari
sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan,maka beberapa ahli mengelompokkan unsur-
unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan kelogaman, pengelompokan selanjutnya secara
sederhana pengelompokan yaitu berdasarkan berdasarkan kenaikan sifat massa atomnya.
Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan, akhirnya pengelompokan unsur-
unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan ini merupakan suatu
kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan dengan sifat kimia, sifat fisika, dan massa
unsur sekalipun masih terdapat sedikit kelemahan.

B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini sebelumnya peserta didik mampu menguasai materi tentang
lambang unsur.

C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat :
1. Menelaah perkembangan teori atom dengan benar
2. Menganalisis partikel penyusun atom dengan benar
3. Mengkombinasikan penulisan lambang unsur dengan nomer atom dan nomor massa dengan
benar
4. Menganalisis isotop, isoton dan isobar
5. Menelaah konfigurasi elektron
6. Mengorganisasikan letak unsur dalam sistem periodik
7. Menguraikan sifat keperiodikan unsur.

D. KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengkorelasikan struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk menentukan letak unsur
dalam tabel periodik
4.3 Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elekton

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 32
E. CEK KEMAMPUAN AWAL

No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah anda mengetahui tentang
1
lambang unsur?

Apakah anda mengetahui tentang


2
teori atom?

Apakah anda mengetahui tentang


3
table periodic unsur?

Apabila anda menjawab “Tidak” pada salah satu kolom pertanyaan di atas, pelajari
seluruh bahasan pada modul ini.
Apabila anda menjawab “ya” pada seluruh pertanyaan di atas, maka lanjutkan dengan
mengerjakan evaluasi yang ada pada kolom ini.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 33
PEMBELAJARAN

1. KEGIATAN BELAJAR 1
a. Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik dapat :
a. Menelaah perkembangan teori atom dengan benar
b. Menganalisis partikel penyusun atom dengan benar
c. Mengkombinasikan penulisan lambang unsur dengan nomer atom dan nomor massa
dengan benar

b. Uraian Materi
PERKEMBANGAN TEORI MODEL ATOM
1. Teori Atom Dalton
Hal yang paling penting dari teori atom Dalton yang hingga kini dapat diterima yaitu :
a. Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi yang
disebut atom.
b. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat
sama dengan unsurnya
c. Dalam reaksi kimia, atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, dan tidak dapat
diubah menjadi atom unsur lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang susunan
atom-atom yang terlibat dalam reaksi.
2. Teori Atom Thomson
Menurut Thomson atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar
elektron negatif pada jarak yang sangat jauh bagaikan kismis dalam roti kismis.
3. Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan penghamburan sinar alfa oleh lempeng
logam tipis dengan mengatakan bahwa sebagian besar dari massa dari muatan positif
atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom.
Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Intasan elektron itu
disebut kulit atom.
4. Teori Atom Neils Bohr
Selengkapnya model atom menurut Niels Bohr adalah sebagai berikut :
a. Dalam atom terdapat lintasan stasioner dengan tingkat enrgi tertentu tempat
elektron dapat beredar mengitari inti tanpa disertai pemancaran atau penyerapan
energi. Lintasan itu, yang juga disebut kulit atom, adalah orbit berbentuk lingkaran
dengan jari-jari tertentu. Tiap lintasan ditandai dengan satu bilangan bulat yang
disebut bilangan kuantum utama (n), mulai dari 1,2,3,4 dan seterusnya yang
dinyatakan dengan lambang K,L,M,N dan seterusnya.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 34
+
n=7

Gambar : Model atom Niels Bohr

b. Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron menempati tingkat energi
terendah.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum (Modern)
Teori atom mekanika kuantum mempunyai persamaan dengan teori atom Neils Bohr
dalam hal tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom, tetapi berbeda dalam hal bentuk
lintasan atau orbit tersebut. Dalam teori atom mekanika kuantum, posisi elektron adalah
tidak pasti. Hal yang dapat ditentukan mengenai keberadaan elektron di dalam atom
adalah daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron tersebut. Daerah
dengan peluang terbesar itu disebut orbital.
PARTIKEL DASAR ATOM
a. Proton, bermuatan positif terletak di inti atom.
b. Neutron, tidak bermuatan terletak di inti atom.
c. Elektron, bermuatan negative terletak di kulit atom.
NOTASI ATOM
Notasi atom menunjukkan lambang unsur, nomor atom, dan nomor massa. Berdasarkan
aturan IUPAC, notasi atom dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
X = lambang unsur;
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron; dan
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron.
Contoh:
23
11 Na
• Lambang unsur = Na
• Nama unsur = natrium
• Nomor atom = 11

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 35
• Jumlah proton = 11
• Jumlah elektron = 11
• Nomor massa = 23

c. Rangkuman
Perkembangan model atom secara singkat :
1. Dalton menyarankan bahwa atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak bisa
dibagi-bagi lagi.
2. Thomson menyatakan bahwa atom adalah partikel positif dengan elektron yang tersebar
di dalamnya.
3. Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan
dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
4. Neils Bohr menyarankan bahwa elektron yang berputar mengelilingi atom berada pada
lintasan atau tingkat energi tertentu.
Partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Sebenarnya, notasi atom terdiri dari
tiga partikel dasar atom yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton dan neutron berada
dalam inti atom, sedangkan elektron terdapat pada sekeliling inti atom sebagai kulit atom.
Elektron bermuatan negatif (-).

d. Tugas
Gambarkan model atom menurut teori-teori atom yang berkembang!

TES FORMATIF
1. Dari modifikasi model atom dibawah ini, yang merupakan model atom Thomson
adalah…

a.                         d. 

b.                      e. 

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 36
c. 

2. Teori mengenai inti atom dikemukakan oleh…


a. J.J Thomson
b. Rutherford
c. Goldstein
d. Becquerel
e. Chadwick
Jawaban : B
Pembahasan : 
Thomson penemu elektron, Rutherford penemu inti atom melalui percobaan penghamburan
sinar alfa oleh lempeng tipis emas, Goldstein penemu proton, Becquerel penemu gejala
keradioaktifan dari suatu unsur, Chadwick penemu neutron.

3. Perhatikan tabel berikut!

Percobaan yang mendukung terbentuknya teori atom beberapa ahli dengan tepat terdapat
pada data nomor …
a. 1
b. 2
c. 3

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 37
d. 4
e. 5

4. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!


Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen
Tidak mampu menjelaskan spektrum atom-atom berelektron banyak
Tidak dapat menerangkan alasan elektron tidak jatuh ke dalam inti
Bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell
Jarak elektron dengan inti terlalu jauh sehingga tidak ada gaya sentripetal
Kelemahan teori atom Rutherford ditunjukkan oleh angka….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 5
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5

5. Perhatikan skema berikut!


Data yang diperoleh dari percobaan adalah :
Sinar yang dihasilkan tidak tergantung dengan jenis materinya
Sinar yang dihasilkan merupakan partikel karena dapat memutar bolang baling
Sinar memiliki muatan listrik negatif karena dapat dibelokkan ke kutub positif
Hasil percobaan tersebut menghasilkan teori atom yang dikenal dengan model atom …
a. J.J Thomson
b. John Dalton
c. Niels Bohr
d. Ernest Rutherford
e. Erwin Schrodinger

2. KEGIATAN BELAJAR 2
a. Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik dapat:
1) Menganalisis isotop, isoton dan isobar
2) Menelaah konfigurasi elektron

b. Uraian Materi
Isotop
Isotop merupakan spesi yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda.
Suatu pasangan/deret isotop memiliki lambang unsur yang sama (karena nomor atomnya
sama). Hampir semua unsur memiliki isotop.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 38
Contoh isotope:
a. Isotope oksigen

b. Isotope nitrogen

c. Isotope natrium

Isobar
Isobar merupakan spesi dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massanya sama.
Karena nomor atom berbeda, maka suatu pasangan isobar terdiri dari jenis unsur yang
berbeda.
Contoh isobar:

Isoton
Isoton merupakan pasangan spesi yang memiliki jumlah neutron yang sama. Untuk
menentukan jumlah neutron dalam suatu atom, Suatu pasangan isoton merupakan unsur
yang berbeda (nomor atom berbeda).

Isoelektron
Isoelektron adalah spesi-spesi yang memiliki jumlah elektron yang sama. Untuk
menentukan jumlah elektron dalam suatu spesi (atom atau ion). Suatu pasangan isoelektron
merupakan unsur yang berbeda (nomor atom berbeda).

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 39
Pengertian Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron di dalam atom. Sejatinya, elektron merupakan
partikel bermuatan negatif yang berputar mengitari inti atom. Gambaran mudahnya, inti
atom dianalogikan sebagai Matahari. Nah, elektron dianalogikan sebagai planet-planet yang
berputar mengelilingi Matahari tersebut.

Jenis-Jenis Konfigurasi Elektron


Konfigurasi elektron dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Konfigurasi elektron kulit (Bohr)
Konfigurasi elektron kulit ditemukan oleh Niels Bohr. Itulah mengapa, konfigurasi ini
juga disebut sebagai konfigurasi elektron Bohr. Menurut Bohr, elektron akan berputar
mengelilingi inti pada lintasan tertentu dengan tingkat energi yang berbeda-beda,
bergantung pada posisi lintasannya. Selanjutnya, lintasan tersebut dikenal sebagai
kulit atom. Berdasarkan teori ini, elektron harus diisikan dari tingkat energi paling
rendah, yaitu kulit K (n = 1) dan dilanjutkan kulit L (n = 2), M (n = 3), N (n = 4), dan
seterusnya. Banyaknya elektron yang mengisi setiap kulit mengikuti rumus 2n2.
Dengan demikian:
Kulit K = 2n2 = 2 (1)2 = 2 elektron maksimal
Kulit L = 2n2 = 2 (2)2 = 8 elektron maksimal
Kulit K = 2n2 = 2 (3)2 = 18 elektron maksimal
Kulit K = 2n2 = 2 (4)2 = 32 elektron maksimal

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 40
Agar kamu lebih paham, perhatikan contoh konfigurasi elektron 20Ca berikut.
Unsur Ca memiliki nomor atom 20. Oleh karena atom Ca tidak bermuatan, maka
jumlah nomor atom = jumlah elektron = 20. Dengan demikian, konfigurasinya adalah
20Ca = 2, 8, 8, 2. Adapun gambar konfigurasi elektron kulitnya adalah seperti berikut.

2) Konfigurasi elektron subkulit (kuantum)


Konfigurasi elektron subkulit ini bersifat lebih kompleks dibandingkan konfigurasi
elektron kulit. Konfigurasi ini menekankan pada kebolehjadian ditemukan elektron
pada tingkat subkulit atom. Di tingkat subkulit, terdapat orbital yaitu tempat yang
mungkin ditempati oleh elektron. Orbital dibagi menjadi empat, yaitu orbital s, p, d,
dan f. Konfigurasi subkulit ini melibatkan empat bilangan kuantum, yaitu sebagai
berikut.
a. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama merupakan penggambaran dari lintasan elektron atau
menunjukkan tingkat energi elektron (kulit). Bilangan kuantum utama dimulai
dari n = 1 (kulit K), n = 2 (kulit L), n = 3 (kulit M), n = 4 (kulit N), dan
seterusnya.
b. Bilangan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth merupakan bilangan yang menunjukkan jenis orbital
di dalam subkulit. Bilangan kuantum azimuth dimulai dari l = 0 (subkulit s), l = 1
(subkulit p), l = 2 (subkulit d), dan l = 3 (subkulit f).
c. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik merupakan bilangan kuantum yang menyatakan
posisi orbital di dalam subkulit. Adapun contoh bilangan kuantum magnetik
adalah sebagai berikut.
m = 0 (0) → subkulit s

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 41
m = 1 (-1, 0, 1) → subkulit p
m = 2 (-2, -1, 0, 1, 2) → subkulit d
m = 3 (-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3) → subkulit f
d. Bilangan kuantum spin (s)
Merupakan bilangan yang menyatakan posisi elektron di dalam orbital. Jika posisi
elektron menghadap ke atas (searah putaran jarum jam), maka dinyatakan sebagai
s = +12. Jika posisinya menghadap ke bawah (berlawanan dengan arah putaran
jarum jam), maka dinyatakan sebagai s = -12.
Penggambaran keempat bilangan kuantum itu dinyatakan dalam diagram orbital
seperti berikut.
Orbital s = → maksimal diisi 2 elektron
Orbital p = → maksimal diisi 6 elektron
Orbital d = → maksimal diisi 10 elektron
Orbital f = → maksimal diisi 14 elektron

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.


Tentukan konfigurasi elektron kuantum untuk 3p3!
Pembahasan:
3p3 bisa diuraikan ke dalam bilangan kuantumnya seperti berikut.
n=3
l=1
m = +1
s = +12
Jika dinyatakan dalam diagram orbital menjadi seperti berikut.

3) Prinsip Aufbau
Menurut prinsip ini, pengisian elektron harus dimulai dari subkulit dengan tingkat
energi paling rendah. Setiap subkulit memiliki batas maksimal elektron yang harus
diisikan, yaitu seperti pada pembahasan sebelumnya. Adapun aturan konfigurasi
aufbau adalah sebagai berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pengisian diawali dari 1s2, dilanjutkan 2s2, 2p6,
3s2, dan seterusnya. Orbital s memiliki pangkat maksimal 2 karena mengacu pada
batas elektron maksimalnya, orbital p memiliki pangkat maksimal 6 karena mengacu
pada batas elektron maksimalnya, dan seterusnya. Perhatikan contoh berikut.
Tentukan konfigurasi elektron 17Cl!
Pembahasan:
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 42
4) Larangan Pauli
Larangan Pauli ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Austria, yaitu Wolfgang Pauli.
Larangan ini menyatakan bahwa dalam satu atom, tidak ada elektron yang memiliki
bilangan kuantum sama. Jika dua elektron berada di orbital yang sama, pasti spin
keduanya berbeda. Perhatikan contoh berikut:

5) Kaidah Hund
Seorang ilmuwan asal Jerman, yaitu Friedrich Hund, menyatakan bahwa pengisian
elektron pada orbital dengan tingkat energi yang sama harus didistribusikan secara
merata, dimulai dari elektron yang tidak berpasangan. Setelah semua orbital berisi
penuh elektron yang tidak berpasangan, barulah diisi elektron lain dengan spin yang
berbeda arah, sehingga membentuk pasangan elektron. Perhatikan contoh berikut.

6) Aturan setengah penuh


Aturan ini berkaitan dengan kestabilan suatu unsur. Pada beberapa unsur, elektron
cenderung mengalami perpindahan orbital agar lebih stabil. Keadaan ini dimungkinan
terjadi pada orbital d. Contohnya terjadi pada unsur 24Cr berikut ini.

24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4

Jika dikonfigurasi seperti contoh di atas, unsur Cr bersifat kurang stabil. Unsur
24

tersebut akan stabil jika orbital d terisi setengah penuh, yaitu 5 (orbital d akan terisi
penuh maksimal 10 elektron). Dengan demikian, konfigurasinya mengikuti aturan
setengah penuh seperti berikut.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 43
24 Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

Nah, ternyata salah satu elektron pada orbital s akan pindah ke orbital d agar unsur
lebih stabil.

7) Konfigurasi Elektron Gas Mulia


Gas mulia adalah gas golongan VIIIA yang cukup stabil, sehingga sulit untuk bereaksi
dengan unsur lain. Golongan unsur gas mulia terdiri dari He (helium), Ne (neon), Ar
(argon), Kr (kripton), Xe (xenon), dan Rn (radon). Adapun konfigurasi gas mulia
tersebut adalah sebagai berikut.
2He = 1s2
10 Ne = 1s2 2s2 2p6 = [He] 2s2 2p6
18 Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 = [Ne] 3s2 3p6
36 Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 = [Ar] 4s2 3d10 4p6
54 Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 = [Kr] 5s2 4d10 5p6
86 Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 = [Xe] 6s2 4f14 5d10
6p6

c. Rangkuman
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi berbeda nomor massanya.
Isobar adalah atom yang mempunyai nomor atom berbeda tetapi memiliki nomor massa
yang sama. Isoton adalah atom yang mempunyai nomor atom dan nomor massa berbeda
tetapi memiliki jumlah neutron yang sama.
Konfigurasi elektron merupakan sebuah susunan dari elektron yang terdapat di dalam atom.
Susunan dari elektron ini berdasarkan pada kulit atau orbital atom. Pada dasarnya, elektron
yaitu sebuah partikel yang memiliki muatan negatif dan berputar mengelilingi inti atom.

d. Tugas
a. Tuliskan masing-masing 3 contoh isoton, isobar, dan isotope.
b. Tuliskan konfigurasi electron dari 56Rn

TES FORMATIF
Soal No. 1
Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 netron, sedangkan unsur B mempunyai nomor
massa 23 dan nomor atom 11. Kedua unsur tersebut termasuk ….
A. Isoton
B. Isotop
C. Isobar

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 44
D. Isokhlor
E. Isomer

Soal No. 2
Jumlah proton, elektron, dan neutron dari 11Na23 adalah …
A. 11, 11, dan 12
B. 23, 11, dan 11
C. 11, 23, dan 11
D. 11, 12, dan 11
E. 11, 10, dan 12

Soal No. 3
Suatu unsur netral mempunyai 2 elektron dalam kulit pertama, 8 elektron dalam kulit
kedua, dan 7 elektron dalam kulit ketiga. Nomor atom unsur itu adalah:
A. 2
B. 6
C. 7
D. 8
E. 17

Soal No. 4
Atom unsur A memiliki jumlah proton sebanyak 19 dan netron sebanyak 20 maka
pernyataan yang tidak benar untuk atom unsur A adalah ….
A. Nomor atom 19
B. 19 elektron
C. 39 nukleon
D. Notasi 19A39
E. Massa atom relatif 20

Soal No. 5
Suatu isotop mempunyai 21 neutron dan nomor massa 40. Unsur tersebut mempunyai
elektron valensi sebanyak ….
A. 1
B. 3
C. 6
D. 5
E. 8

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 45
Soal No. 6
Perhatikan gambar berikut!

Pernyataa yang tidak tepat berkaitan dengan gambar di atas yaitu…


A. Kulit K adalah kulit dengan tingkat energi terendah
B. Kulit N memiliki tingkat energi lebih besar dibandingkan kulit L
C. Urutan kulit berdasarkan kenaikan tingkat energi adalah K-L-M-N
D. Tingkat energi kulit M lebih kecil dibandingkan kulit L
E. Harga untuk kulit K adalah 1

Soal No 7
Jumlah maksimum elektron yang dapat menempati kulit M adalah………
A. 2
B. 8
C. 18
D. 32
E. 50

Soal No. 8
Unsur X memiliki notasi sebagai berikut.

X
33

Konfigurasi elektron yang paling tepat untuk unsur X adalah………


A. 2 8 8 8 7
B. 2 8 18 3
C. 2 18 8 5
D. 2 8 18 5
E. 2 8 18 5

Soal No. 9
Jumlah elektron valensi untuk unsur A dengan nomor atom 36 adalah………
A. 8
B. 7
C. 6
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 46
D. 5
E. 4

Soal No. 10
Gambar dibawah ini yang menunjukkan konfigurasi elektron paling tepat untuk Unsur P
dengan nomor atom 15 adalah…

A.

B.

C.

D.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 47
E.

3. KEGIATAN BELAJAR 3
a. Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik dapat:
1) Mengorganisasikan letak unsur dalam sistem periodik
2) Menguraikan sifat keperiodikan unsur.
b. Uraian Materi
Jenis Pengelompokan Sistem Periodik Unsur 
Perjalanan unsur-unsur periodik hingga akhirnya dikelompokkan seperti sekarang bisa
dibilang cukup panjang.  Lebih dari 200 tahun lebih unsur-unsur kimia di dunia diteliti dan
dimasukkan ke dalam berbagai kategori oleh banyak ahli kimia dan profesor kimia di
zaman itu. Perjalanan panjang ini membuktikan bahwa penciptaan tabel unsur periodik
tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme para ahli kimia. 
Jika penemuan sebelumnya dirasa belum sempurna maka ahli kimia di zaman selanjutnya
lah yang meneruskan dan menyempurnakan penemuan tersebut.  Berikut ini adalah daftar
ahli kimia yang ikut berperan dalam proses pengelompokan sistem periodik unsur:
1. Pengelompokkan Unsur menurut Antoine Lavoisier
Aristokrat dan ahli kimia Prancis Antoine Laurent Lavoisier adalah tokoh yang sangat
penting dalam sejarah kimia, yang temuannya setara dengan dampak penemuan Isaac
Newton pada bidang fisika. 
Buku Lavoisier yang paling terkenal, Traité élémentaire de chimie, diterbitkan pada tahun
1789 oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis yang elite, dapat dianggap sebagai buku teks
kimia modern pertama dan berisi teori tentang sifat unsur-unsur di alam.  Melalui bukunya
ini Lavoisier menjadi pembuka jalan atas penemuan-penemuan unsur-unsur kimia dan cikal
bakal tabel unsur periodik. Ia juga berhasil mempublikasikan daftar 33 unsur, di mana
semua unsur dikelompokkan berdasarkan sifat logam, non-logam, gas, dan tanah.
2. Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Setelah Lavoisier, pada tahun 1829 seorang ahli kimia Jerman bernama Johann Dobereiner
(1780–1849), berdasarkan apa sistem periodik Dobereiner? Ia menempatkan unsur-unsur
kimia dalam tiga kelompok yang disebut triad. 
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur di mana dalam satu triade yang disusun
berdasarkan massa atomnya, unsur kedua setiap trade merupakan massa rata-rata dari unsur

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 48
pertama dan ketiga.  Salah satu triad tersebut adalah lithium, natrium, dan kalium. Sistem
Triade ini didasarkan pada sifat fisik dan kimia suatu unsur.  Dobereiner menemukan
bahwa massa atom dari ketiga elemen ini, serta triad lainnya, membentuk sebuah pola.
Hukum Dobereiner kemudian dikenal dengan Hukum Triade atau Hukum Triad.

3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands


John Newlands adalah seorang kimiawan asal Inggris. Ia mengelompokkan unsur-unsur
periodik kimia berdasarkan kenaikan massa atom. Newlands menyimpulkan bahwa sifat
kimia dan fisika suatu unsur akan berulang setiap interval kedelapan. Contohnya adalah
unsur kedelapan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur pertama, sedangkan unsur
kesembilan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.  Newlands
menyebut peraturan ini dengan istilah Hukum Oktaf karena menyerupai periodisitas oktaf
musik. 
Tabel pengelompokan unsur-unsur periodik menurut Newlands adalah sebagai berikut:

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 49
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Setelah Newlands, tabel unsur periodik disempurnakan oleh Dmitri Mendeleev. Ia adalah
seorang ahli kimia asal Rusia. Mendeleev mengembangkan klasifikasi periodik unsur kimia
dan menempatkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat secara vertikal dan kemudian
disebut golongan, dan menempatkan unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya secara horizontal yang kemudian disebut periode.  
Sistem ini menyatakan ketika semua unsur kimia yang diketahui disusun menurut kenaikan
berat atom, tabel yang dihasilkan menunjukkan pola berulang, atau periodisitas, sifat-sifat
dalam kelompok unsur.  Dalam versi tabel unsur periodik tahun 1871 yang diciptakan, ia
meninggalkan celah di tempat-tempat di mana ia percaya unsur-unsur yang belum
ditemukan saat itu akan menemukan tempat dalam tabel periodik kimia.  Dia bahkan
meramalkan kemungkinan sifat dari tiga elemen potensial. 
Bukti selanjutnya dari banyak ramalannya dalam masa hidupnya membawa ketenaran
Mendeleev sebagai pendiri hukum periodik unsur kimia. Tabel Pengelompokkan unsur-
unsur periodik menurut Mendeleev adalah sebagai berikut:

5. Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley


Setelah ditemukan adanya struktur atom yaitu partikel penyusun atom yang terdiri dari
Proton, Elektron, dan Neutron, di mana elektron mengitari neutron dan proton yang berada
di inti atom. Dikenal sebagai hukum Moseley, penemuan mendasar tentang nomor atom ini
merupakan tonggak sejarah dalam memajukan pengetahuan tentang atom.  
Pada tahun 1914 Moseley menerbitkan sebuah makalah di mana ia menyimpulkan bahwa
nomor atom adalah jumlah muatan positif dalam inti atom. Dia juga menyatakan bahwa ada
tiga unsur yang tidak diketahui, dengan nomor atom 43, 61, dan 75, antara aluminium dan
emas. Henry Moseley mengemukakan pentingnya nomor atom, dalam penempatan unsur-
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 50
unsur pada tabel periodik, dan kemudian Moseley memperbaharui tabel unsur periodik
milik Mendeleev.  
Tabel periodik menurut Moseley inilah kemudian dikembangkan hingga menjadi tabel
unsur periodik yang saat ini kita gunakan dan kita temui di pelajaran kimia, seperti di
bawah ini.

Metode Pengelompokan Sistem Periodik Unsur


Setelah disempurnakan oleh Moseley, berdasarkan temuan Mendeleev pengelompokan
dalam tabel unsur periodik modern dibagi dalam dua jalur. Yaitu jalur vertikal atau yang
disebut sebagai golongan, dan jalur horizontal atau yang disebut periode. 
1. Periode dalam Tabel Periodik (ke samping):
Dalam sistem periodik unsur, periode menunjukkan nomor kulit atau banyaknya yang
terisi oleh elektron, yang berarti nomor periode sama dengan jumlah kulitnya.
 Periode 1: terdiri dari 2 unsur, contohnya, H dan He.
 Periode 2: terdiri dari 8 unsur, contohnya, Li, Be, B, C, N, O, F, dan Ne.
 Periode 3: terdiri dari 8 unsur, contohnya, Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. 
 Periode 4: terdiri dari 18 unsur, contohnya, K, Ca, Sc, Ti, V, Ga, Cr, Mn, Fe, Co,
Ni, Cu, Zn, Ga, Ge, As, Se, Br, dan Kr. 
 Periode 5: terdiri dari 18 unsur, contohnya, Rb, Sr, Y, Zr, Nb, Mo, Tc, Ru, Rh, Pd,
Ag, Cd, In, Sn, Sb, Te, I dan Xe. 
 Periode 6: terdiri dari 32 unsur, contohnya, Cs, Ba, Lu, Hf, Ta, W, Re, Os, Ir, Pt,
Au, Hg, Tl, Pb, Bi, Po, At, dan Rn.
 Periode 7: Fr, La, Rf, Db, Sg, Bh, Hs, Mt, Ds, Rg, Cn, Uut, Fl, Uup, Lv, Uus, Uuo
dan lain-lain. 
Perlu diingat bahwa periode 7 adalah periode yang belum lengkap karena belum semua
unsurnya ditemukan. 
2. Golongan dalam Tabel Periodik (ke bawah):

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 51
Dalam sistem periodik unsur, golongan menunjukkan unsur-unsur yang memiliki sifat
mirip diletakkan dalam penggolongan. Pada tabel periodik dibagi menjadi dua: yaitu
golongan A, dan B, alasannya karena adanya persamaan sifat di antara unsur-unsur
tersebut.  Golongan A, disebut sebagai golongan utama karena menunjukkan elemen
representatif dalam ilmu kimia. Sedangkan golongan B, disebut sebagai golongan
transisi. Berikut beberapa penamaan khusus golongan.
 Golongan I A, disebut sebagai golongan alkali (kecuali Hidrogen)
 Golongan II A, disebut sebagai golongan alkali tanah
 Golongan VII A, disebut sebagai golongan halogen
 Golongan VIII A, disebut sebagai golongan gas mulia
 Golongan I B – III B disebut sebagai golongan transisi

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 52
Menentukan Golongan dan Perioda (Golongan Utama)
1. Konfigurasi elektron kulit
Untuk menentukan golongan dan perioda suatu unsur golongan utama, kita harus
menentukan konfigurasi elektron kulitnya. Bila yang diketahui adalah konfigurasi
elektron subkulit, maka kita harus mengubahnya menjadi konfigurasi elektron kulit.
2. Jumlah Kulit dan Elektron Valensi
Maksud dari jumlah kulit disini adalah jumlah kulit atom yang sudah terisi elektron
(tidak kosong). Dari tujuh (7) kulit yang tersedia, belum tentu semua terisi. Misalkan
atom natrium (11Na) netral memiliki konfigurasi elektron: 2 - 8 - 1
ini berarti, atom natrium memiliki 3 kulit, dengan rincian:
Kulit ke-1 terisi 2 elektron
Kulit ke-2 terisi 8 elektron
Kulit ke-3 terisi 1 elektron
Kulit ke-3 merupakan kulit terakhir yang digunakan atom natrium (Na).
Sehingga elektron pada kulit terakhir (elektron valensi) untuk natrium adalah 1.Dapat
dituliskan, untuk atom natrium:
Jumlah kulit = 3
Elektron valensi = 1
3. Golongan dan Perioda
Letak dalam Tabel Periodik (Golongan dan perioda) suatu unsur golongan utama dapat
ditentukan dari elektron valensi dan jumlah kulitnya. Untuk unsur golongan utama (A)
berlaku:

Penulisan golongan menggunakan angka romawi.


Catatan Khusus: untuk unsur Helium (nomor atom = 2)
Meskipun memiliki elektron valensi=2, tetapi helium berada pada golongan VIIIA dan
perioda 1.
Sifat Periodik Unsur

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 53
Sifat yang akan dibahas adalah jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
elektronegativitas, unsur logam dan non logam, keasaman, kereaktifan, serta titik leleh dan
titik didih.
1. Jari-jari Atom

Sama halnya dengan jari-jari lingkaran yang selama ini kita pelajari dalam matematika,
sifat periodik unsur yang satu ini merupakan jarak antara inti atom ke bagian terluar
atom, atau kulit terluarnya. Jari-jari atom memiliki kecenderungan sebagai berikut:
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar dikarenakan
semakin kebawah jumlah kulit atom akan semakin banyak.
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil, atau dapat
dikatakan semakin ke kanan, akan semakin kecil dikarenakan muatan inti atom
semakin banyak namun jumlah kulit tetap.
 Jari-jari ion positif (+) atau biasa kita sebut kation lebih kecil daripada atom
netralnya.
 Berkebalikan dengan kation, jari-jari ion negatif (-) atau anion lebih besar daripada
atom netralnya.
2. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)
Energi ionisasi adalah energi minimal atau energi yg diperlukan untuk melepaskan satu
elektron pada atom netral dalam wujud gas. Sama halnya dengan jari-jari atom, sifat
keperiodikan unsur yang satu ini juga memiliki kecenderungan sebagai berikut:
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi suatu unsur semakin kecil
dikarenakan jari-jari atom bertambah besar, sehingga daya tarik inti terhadap
elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi berkurang. 
 Dalam satu periode, energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan karena jari-
jari atom semakin kecil, sehingga daya tarik inti terhadap atom terluar semakin kuat
dan energi ionisasi bertambah.
Namun, kecenderungan tersebut tidak berlaku pada unsur periode 3 seperti Mg
(Magnesium), Al (Aluminium), P (Fosfor), dan S (Sulfur atau Belerang). 
3. Afinitas Elektron 

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 54
Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik sebuah
elektron. Sama halnya dengan sifat-sifat periodik unsur di atas, afinitas elektron juga
memiliki kecenderungan sebagai berikut:
 Dalam suatu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil,
dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron yang dilengkapi berkurang sehingga
afinitas berkurang. 
 Dalam suatu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar, dikarenakan
daya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap bertambah sehingga afinitas
bertambah.   
4. Elektronegativitas
Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan
atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk
ikatan ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki
kecenderungan lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain. 
 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah maka keelektronegatifannya cenderung
semakin berkurang. 
 Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan maka keelektronegatifannya cenderung
semakin bertambah. 
5. Sifat Logam dan Non Logam
Sifat kelogaman suatu unsur tergantung pada besarnya energi ionisasi, dan afinitas
elektron. Berdasarkan sifatnya, dalam sifat keperiodikan unsur, unsur atau atom dapat
dibagi menjadi 3, yaitu unsur logam dan non logam serta metalloid. Lalu, apa saja sifat
sifat dari unsur non logam, logam, dan metaloid? Simak tabelnya di bawah ini:

6. Keasaman dalam Sifat Keperiodikan Unsur

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 55
Merupakan sifat asam dan basa yang dimiliki suatu unsur periodik, di mana sifat asam
berkaitan dengan unsur non logam, dan sifat basa berkaitan dengan unsur logam. Sifat
asam dan basa suatu unsur memiliki kecenderungan sebagai berikut:

 Dalam suatu golongan unsur dari atas ke bawah, pada logam, akan sifat basa akan
semakin meningkat, dan pada non logam, sifat asam akan semakin menurun.
 Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, pada logam, sifat basa akan semakin
menurun, dan pada non logam, sifat asam akan semakin meningkat.
7. Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut berikatan dengan
unsur lain dan membentuk senyawa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan melepas atau menerima elektron, tergantung dengan kecenderungan dalam
kemudahan dan kesulitan unsur tersebut menarik dan melepas elektron.
 Untuk unsur yang bersifat logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan akan
semakin kurang reaktif namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan
semakin reaktif.
 Sedangkan untuk unsur bersifat non logam, dalam suatu periode dari kiri ke kanan
akan semakin reaktif, namun dalam suatu golongan dari atas ke bawah akan
semakin kurang reaktif.
8. Titik Leleh dan Titik Didih dalam Sifat Periodik Unsur
Titik leleh dan titik didih untuk unsur logam, ditentukan dari ikatan logam, sedangkan
untuk unsur non logam ditentukan oleh gaya Van Der Waals, dan memiliki
kecenderungan sebagai berikut
 Dalam suatu golongan, dari atas ke bawah, memiliki 2 jenis kecenderungan, dimana
unsur dari golongan IA – IVA memiliki titik leleh dan didih yang semakin rendah,
dan unsur dari golongan VA-VIIIA memiliki titik leleh dan didih yang semakin
tinggi.
 Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan, juga memiliki 2 jenis kecenderungan,
dimana titik leleh dan titik didih semakin tinggi sampai dengan golongan IVA, dan
kemudian turun drastis, menjadi titik leleh dan titik didih semakin rendah sampai
dengan golongan VIIIA.
c. Rangkuman
Sistem periodik unsur kimia adalah susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom dan
kemiripan sifat-sifatnya. Anda perlu untuk mengenali, memahami, dan menghafalnya guna
menghitung reaksi kimia. Dengan tabel periodik, Anda bisa mengetahui nomor atom,
konfigurasi elektron, dan sifat setiap unsur.
Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan untuk berubah
secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu
periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 56
d. Tugas
Gambarkan system periodic unsur modern di kertas asturo!

TES FORMATIF
1. Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah…(nomor atom Ar = 18)
A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2
2. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah…
A. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2
B. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2
C. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2
D. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
E. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
Untuk Soal SPU nomor 3 dan 4
Dua unsur memiliki diagram orbital sebagai berikut :

3. Nomor atom dari unsur X adalah…


A. 17
B. 18
C. 21
D. 26
E. 30
4. Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…
A. IIIA, 3
B. IIIB, 4
C. VA, 3
D. VIIA, 3
E. VIIB, 4
5. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan dan periode…
A. IIA dan 6
B. VIB dan 3
C. VIB dan 4

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 57
D. VIIIB dan 3
E. VIIIB dan 4
Untuk soal SPU no 6 – 7
Tiga unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :

6. Nomor atom dari unsur X adalah…


A. 1
B. 3
C. 5
D. 10
E. 11
7. Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…
A. IIA, 5
B. IIA, 6
C. IIA, 7
D. IVA, 5
E. VA, 3
Untuk soal SPU no 8 – 9
Tiga unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :

8. Konfigurasi elektron dari unsur P adalah… (nomor atom Ne = 10, Ar = 18)


A. [Ne] 3s¹
B. [Ne] 4s¹
C. [Ar] 3s¹
D. [Ar] 4s¹
E. [Ar] 4s² 3d¹
9. Unsur 16T dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan dan periode berturut-turut…
A. IVA, periode 3
B. VA, periode 2
C. VIA, periode 3
D. VIIA, periode 3
E. IVB, periode 2

10. Perhatikan unsur berikut!


Unsur Y dalam sistem periodik terletak pada…
A. golongan IVB, periode 5
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 58
B. golongan VIIIB, periode 4
C. golongan IVA, periode 3
D. golongan VIIA, periode 3
E. golongan VIIIA, periode 3
11. Pernyataan yang benar tentang sifat – sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dari kiri ke
kanan adalah …
A. sifat logam bertambah
B. jari – jari atom berkurang
C. energi ionisasi berkurang
D. keelektronegatifan berkurang
E. sifat asam berkurang
12. Unsur – unsur yang mempunyai kemiripan sifat ditempatkan dalam …
A. periode yang sama
B. golongan yang sama
C. blok yang sama
D. kulit yang sama
E. wujud yang sama
13. Di antara sifat periodik unsur berikut, yang benar dalam satu golongan dari atas ke bawah
adalah …
A. jari – jari atom makin pendek
B. elektronegativitas makin besar
C. energi ionisasi makin besar
D. afinitas elektron makin kecil
E. sifat logam makin berkurang
14. Diketahui beberapa energi ionisasi untuk X = 520; Y = 419; Z = 496; A = 376; B = 403 (dalam
kJ/mol). Urutan yang benar dari unsur logam alkali berdasarkan harga energi ionisasi dari atas ke
bawah adalah …
A. X – Y – Z – A – B
B. B – A – Z – Y – X
C. Z – Y – X – B – A
D. A – B – X – Y – Z
E. X – Z – Y – B – A
15. Di antar deret unsur halogen, atom yang memiliki keelektronegatifan paling besar adalah …
A. 9F
B. 17Cl
C. 35Br
D. 53I
E. 85At

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 59
16. Dalam satu periode yang sama bila dibandingkan dengan unsur golongan alkali tanah, maka
unsur alkali mempunyai sifat-sifat ….
A. energi ionisasi yang lebih besar
B. anfinitas elektronya lebih besar
C. jari-jari atomnya lebih panjang
D. keelktronegatifan yang ebih besar
E. kurang reaktif
17. Perhatikan pernyataan berikut:
1) dari atas kebawah dalam satu golongan energi ionisasi makin kecil
2) dari kiri kekanan dalam satu periode afinitas elektron makin besar
3) dari atas kebawah dalam satu golongan jari-jari atom makin besar
4) dari kiri kekanan dalam satu periode kelektronegatifan makin besar
5) dari kiri kekanan dalam satu periode titik didih makin besar
Pernyataan yang benar sesuai kecenderungan sifat periodik unsur dalam tabel periodik adalah ... .
A. 1)
B. 2)
C. 3)
D. 4)
E. 5)
18. Perhatikan wacana berikut:
Keelektronegatifan suatu unsur diukur menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7
sampai 4. Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung membentuk ion
negatif sedangkan unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung membentuk
ion positif.
Berdasarkan wacana ini kesimpulan yang dapat dibuat tentang elektronegatifitas suatu atom
adalah...
A. besarnya energi yang dilepaskan apabila atom menangkap sebuah elektron dan menjadi ion
negatif
B. besarnya tendensi untuk menarik elektron dan pembentukan ion negatif
C. besarnya energi yang diperlukan apabila atom melepaskan sebuah elektron dan menjadi ion
positif
D. besarnya tendensi suatu atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia
E. besarnya tendensi suatu atom untuk melepaskan sebuah elektron dalam pembentukan ion positif
19. Jika jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be dan B secara acak (tidak berurutan) dalam Angstrom
adalah : 2,01 1,57 1,23 0,80 dan 0,89 maka jari-jari atom Li sama dengan ....
A. 2,03
B. 1,57
C. 1,23
D. 0,89

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 60
E. 0,80
20. Dua buah unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut
P = 2, 8, 1
Q = 2, 8, 5
Sifat periodik yang benar untuk unsur P dan unsur Q adalah ....
A. energi ionisai P lebih besar dari pada Q
B. jari-jari atom P lebih besar dari pada Q
C. kelektronegatifan P lebih besar dari pada Q
D. afinitas elektron P lebih besar dari pada Q
E. titik didih unsur P lebih besar dari pada Q

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 61

Anda mungkin juga menyukai