Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODEL IKATAN KIMIA

DI SUSUN OLEH

CHAROLD S PAULUS (19506009

DESYA KRISTI IMANEL KAMPINDO (19506031)

SEMESTER V

KELOMPOK III

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FALKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN KIMIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang
diberikan –Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang”Model Ikatan
Kimia”. Makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tondano, Desember 2021

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar belakang masalah 4


B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian Ikatan Kimia 5


B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia 5
C. Penyimpangan Aturan Oktet 15

BAB III PENUTUP 17

A. Kesimpulan 17

DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta energi yang
menyertai perubahannya.Di alam sendiri banyak ditemukan zat, baik berupa unsur
maupun senyawa.Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan oleh kestabilan zat itu
sendiri. Jika suatu zat stabilmaka kita akan menemukannya dalam bentuk unsur bebas,
namun jika zat itu tidak stabilmaka kita akan menemukannya dalam bentuk senyawa.
Suatu atom bergabung dengan atomlainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat
membentuk senyawa, baik senyawa kovalenmaupun senyawa ion. Senyawa ion
terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadiantara ion positif, yaitu atom
yang melepaskan elektron dan ion negatif, yaitu atom yangmenangkap elektron.
Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar.Ternyata unsur dan senyawa
tersebut dapat bersatu karena gaya tarik-menarik antaraatom dan dapat disebut Ikatan
Kimia Dari kekuatan gaya tarik-menarik inilah menentukansifat-sifat kimia dari suatu
zat. Cara ikatan kimia berubah jika suatu zat bereaksi digunakanuntuk mengetahui
jumlah energi yang diserap selama terjadinya reaksi

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan ikatan kimia ?
2) Apa saja jenis ikatan kimia?
3) Bagaimana terjadi penyimpangan kaidah oktet

C. TUJUAN
1) Mengerti apa itu ikatan kimia
2) Mengkaji gambaran umum terjadinya ikatan antar molekul
3) Mengetahui penyimpangan aturan oktet

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IKATAN KIMIA

Ikatan kimia ialah suatu ikatan antara atom untuk membentuk suatu senyawa, ada
beberapa ikatan kimia yang berbeda berdasarkan jenis ikatannya. Secara alami atom atom
berikatan satu sama lain dan membuatnya menjadi molekul berenergi rendah. Ikatan
kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. [1]Penjelasan mengenai gaya tarik menarik
ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya, para
kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang
kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum,
ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang
berpartisipasi.[2] Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk
tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.

Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan


kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan
van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.

B. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA

Jenis-jenis ikatan kimia adalah Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam.

1. IKATAN IONIK

Ikatan ionik secara umum terjadi pada Logam terhadap non-Logam. Terjadi apabila
atom logam mentransfer elektron ke atom non-logam dan menghasilkan tarik-menarik
elektrostatik. Hal ini terjadi akibat perbedaan keelektronegatifan yang besar, atom logam
bersifat elektropositif sedangkan atom non logam lebih elektronegatif.  untk lebih mengenal
ikatan ionik maka kita harus mengetahui pula tentang energi ionisasi dan afinitas elektron.

5
a. Energi Ionisasi
Energi ialah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
terluarnya. misalnya saja atom natrium memiliki energi ionisasi 495 kJ/mol . jadi
untuk merubah Na menjadi Na+ kan dibutuhkan energi sebesar 495 kJ/mol. energi
ionisasi ini lebih kecil pada logam karena bersifat elektropositif, Energi ionisasi yang
kecil berarti suatu atom hanya memerlukan sedikit energi untuk melepaskan
elektronnya dan mengakibatkan akan bermuatan positif. Hal itu yang sering kita
jumpai pada logam. Untuk non logam sebaliknya.
b. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ini seperti kebalikan dari energi ionisasi, yaitu energi yang di
dapat ketika atom menerima elektron. Semakin tinggi afinitas elektronnya maka atom
akan lebih mudah menerima elektron.

Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh


karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan
negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. Jika atom
ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan
istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion
positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion negatif),
maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik. Kejadian inilah
yang merupakan dasar dari ikatan ionik.

 Proses Terbentuknya Ikatan Ionik[

Gambar Natrium dan Klorin yang bertukar elektron sehingga membentuk ikatan ionik

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan


NaCl. Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1
elektron sehingga konfigurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang

6
mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga
konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium
menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium.[2] Ketika
natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan
menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif
selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar
daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi
bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya
elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik.

 Keunikan ikatan ionik

Ikatan ionik terbentuk antara ion logam (ion positif) dan ion non-logam (ion negatif).

1. Penamaan ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, kemudian diikuti nama
non-logam penyusunnya. Contohnya: natrium klorida.
2. Ikatan ionik mudah larut dalam air dan pelarut polar lainnya.

3. Senyawa ionik mudah sekali menghantarkan listrik jika dalam larutan.


4. Senyawa ionik cenderung membentuk kristal solid dengan titik leleh yang tinggi.

2. IKATAN KOVALEN

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom non logam
dengan pemakaian elektron secara bersama. Kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. Contohnya adalah ikatan yang terjadi pada molekul H2.
Itulah mengapa ikatan kovalen disebut juga sebagai ikatan molekul. Ikatan Kovalen
merupakan pemakaian bersama elektron oleh atom – atom. Berbeda dari ikatan ionik yang
terjadi transfer elektron antar atom. pada ikatan Kovalen kita akan mengenal istilah
momendipol.Momen dipol terjadi karena pemakaian besama elektron tidak selalu secara
merata. Momen dipol merupakan suatu perbedaan muatan pada kutub kutubnya. Perbedaan
keelektronegatifan antara atom atom yang menjadi penyebab utamanya. Atom yang

7
elektronegatif kuat menarik elekton dari aton yang elektronegatif lemah, karena itulah pada
daerah yang elektronagatif tinggi menjadi kutub negatif. Senyawa dengan momen dipol
seperti ini dapat kita katakan senyawa polar.

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom non logam
dengan pemakaian elektron secara bersama. Kedua atom yang berikatan tersebut akan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. Contohnya adalah ikatan yang terjadi pada molekul H2.
Itulah mengapa ikatan kovalen disebut juga sebagai ikatan molekul.

katan kovalen antar atom hidrogen (sumber gambar: courses.lumenlearning.com)

Syarat terjadinya ikatan kovalen, yaitu:

 Terjadi antar unsur-unsur non-logam.


 Terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antara unsur-unsur yang berikatan kecil.

Ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan banyaknya elektron
yang digunakan saat kedua atom berikatan (ikatan tunggal, ikatan rangkap 2, dan ikatan
rangkap 3). Selanjutnya, berdasarkan sumber elektron yang akan dipakai bersama (ikatan
kovalen murni dan kovalen koordinasi). Terakhir, dilihat berdasarkan muatan yang ada di
dalam molekul akibat distribusi elektron ikatan (ikatan kovalen polar dan non polar).

8
 Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan yang hanya melibatkan sepasang elektron
untuk digunakan bersama. Berarti, masing-masing atom hanya saling memberikan satu
elektron untuk dapat digunakan bersama. Kamu bisa lihat contohnya pada molekul H2O.

Molekul air termasuk contoh ikatan kovalen tunggal (sumber gambar: serc.carleton.edu)

 Ikatan Kovalen Rangkap 2

Ikatan kovalen rangkap 2 adalah ikatan yang masing-masing atomnya memberikan


sumbangan dua elektron valensi untuk membentuk dua pasang elektron ikatan. Hal itulah
yang membuatnya menjadi ikatan rangkap dua. Contohnya adalah O2 dan CO2. 

Molekul karbon dioksida termasuk dalam ikatan kovalen rangkap dua

9
 Ikatan Kovalen Rangkap 3

Ikatan kovalen rangkap tiga merupakan ikatan yang terjadi antara dua atom yang
melibatkan enam elektron ikatan dalam satu ikatan kovalen. Contohnya adalah molekul
N2 dan asetilena.

Contoh ikatan kovalen rangkap 3 (sumber gambar: courses.lumenlearning.com)

 Ikatan Kovalen Koordinasi

Di atas, kita telah mengenal ikatan kovalen, dan diketahui bahwa ikatan kovalen
koordinasi merupakan jenis ikatan kovalen yang dibedakan berdasarkan sumber elektron
yang akan dipakai bersama. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi kalau hanya
ada satu atom aja yang menyumbangkan pasangan elektron. Jadi, atom pasangannya tidak
bisa menyumbangkan elektron. Nah, ikatan ini hanya akan terjadi antar unsur-unsur non
logam. Contohnya adalah molekul HNO3, SO3, NH4Cl, dan H2SO4.

Ikatan kovalen koordinasi pada molekul H2SO4 (sumber gambar: mikeblaber.com)

10
 Ikatan Kovalen Polar

Jenis ikatan kovalen yang jika dilihat berdasarkan muatan di dalam molekul akibat
distribusi elektron ikatan, yaitu ikatan kovalen polar dan non polar. Nah, sekarang aku akan
membahas dulu tentang ikatan kovalen polar.

Ikatan kovalen polar terjadi ketika pasangan elektron ikatan tertarik lebih kuat ke
salah satu atom. Hal ini karena adanya perbedaan keelektronegatifan antar atom tersebut.
Makin besar selisihnya, maka akan makin besar pula kepolaran ikatannya. Contohnya adalah
H-Cl, dimana keelektronegatifan atom Cl adalah 3,0 sedangkan atom H nilainya 2,1. 

Ikatan HCl merupakan contoh ikatan polar (sumber gambar: gcsescience.com)

Selain itu, zat polar akan cenderung tertarik kepada zat polar lainnya. Begitu juga
dengan zat non polar cenderung lebih tertarik kepada zat non polar juga. Contohnya adalah
air yang merupakan zat polar dan minyak yang yang merupakan zat non polar. Itulah
mengapa air dan minyak sulit bersatu ya, guys.

 Ikatan Kovalen Non-polar

Kalau ikatan kovalen non polar, pasangan elektron ikatannya akan sama kuat ke
semua atom. Dimana keelektronegatifan antar ikatannya sama. Contohnya adalah atom H
yang berikatan dengan atom H lagi, keduanya memiliki nilai keelektronegatifan masing-
masing 2,1. Contoh lainnya adalah minyak.

11
3. IKATAN LOGAM

Ikatan logam merupakan ikatan antara atom logam. Model yang diusulkan yaitu
model lautan elektron. yaitu elektron valensi dari atom logam terdelokalisasi dan menarik
seluruh kation logamnya, mengikat bersama.

Model ini dapat menjelaskan beberapa sifat logam seperti :

 Titik lelehnya yang tinggi, atom-atom logam tersebut walaupun diberikan energy
tetap ditarik oleh elektron-elektronnya sehingga tetap terikat.
 Mudah dirubah bentuk, Lautan elektron akan menolak gaya tolak antara logam yang
bermuatan positif
 Konduktor listrik dan panas, Elektronnya yang bergerak akan menyalurkan listrik dan
panas yang diterima oleh senyawa.

Ikatan logam adalah suatu jenis ikatan kimia yang


melibatkan gaya tarik elektrostatik di antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam
suatu awan elektron (disebut juga "lautan elektron") dan ion logam bermuatan positif.
Dipahami sebagai kemitraan elektron "bebas" di antara satu kisi ion bermuatan positif
(kation), ikatan logam biasanya dibandingkan dengan ikatan di dalam garam lebur. Namun,
pandangan ini hanya tepat untuk beberapa jenis logam saja. Dalam pandangan yang lebih ke
arah mekanika kuantum, elektron konduksi membagi kepadatan mereka di antara semua atom
yang berfungsi sebagai entitas netral (tidak bermuatan). Ikatan logam memainkan peran
dalam berbagai sifat fisik yang dimiliki oleh sesuatu logam seperti kekuatan,
duktilitas, konduktivitas termal dan listrik, serta kilauan.

Meskipun istilah "ikatan logam" lebih sering digunakan menggantikan "ikatan


kovalen", penggunaan pengikatan logam (metallic bonding) lebih dianjurkan, karena jenis
ikatan ini bersifat kolektif dalam alam, dan satu "ikatan logam" tunggal tidak ada. Tidak
semua logam memiliki pengikatan logam: salah satu contoh adalah ion merkuri (Hg2+

2) yang membentuk ikatan kovalen logam-logam.

12
Gambar model ikatan logam

 Ciri ciri Ikatan Logam

Sama hal nya dengan jenis ikatan yang lain, ikatan ini juga memiliki “ciri”-nya
tersendiri. Beriku ciri-citri dari ikatan ini pada umumnya:

 Memiliki jumlah elektron valensi yang sedikit, sehingga kemungkinan elektron


berpindah ke atom lain sangat besar. 

 Kulit terluarnya relatif kosong atau longgar, sehingga elektron mudah berpindah.

 Mobilitas atau perpindahan elektron cukup tinggi, sehingga memungkinkan elektron


valensinya mengalami delokalisasi atau tidak menetap di satu atom, melainkan
senantiasa berpindah-pindah.

 Elektron valensi yang berpindah-pindah tersebut kemudian berbaur membentuk awan


elektron yang menyelimuti muatan positif logam.

 Ikatan logam dapat diilustrasikan sebagai bola yang terjajal rapat satu sama lain.

13
 Sifat Ikatan Logam

Secara sederhana, pada umumnya ikatan logam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar, kecuali Hg atau merkuri.

2. Memiliki tekstur yang keras, namun menjadi lentur saat ditempa.

3. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

4. Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.

5. Mengkilap

 Proses Pembentukan Ikatan Logam

Pada dasarnya ikatan logam terjadi akibat adanya delokalisasi elektron yang
senantiasa berpindah-pindah, kemudian terjadilah proses saling meminjamkan elektron atau
juga sering disebut sebagai model lautan elektron. 

Gambar model lautan elektron

14
Mudahnya elektron bergerak bebas disebabkan oleh 2 hal yaitu energi ionisasi yang
rendah, serta orbital yang kosong. Pada umumnya unsur logam memiliki energi ionisasi yang
rendah, hal ini menyebabkan elektron valensinya tidak secara kuat menarik elektron ke inti
atomnya, sehingga energi ionisasinya rendah dan elektron bergerak bebas.

Selain itu,  adanya orbital yang kosong pada unsur logam menyebabkan mungkinnya
terjadi perpindahan elektron antara orbital secara bebas. Itulah kenapa, karena elektron
bergerak bebas dan saling meminjamkan elektron satu sama lain, seakan-akan membentuk
kabut elektron dan terjadi delokalisasi. 

Atom logam kemudian akan saling membentuk ikatan, bahkan menjadi molekul yang
besar sekali, itulah mengapa logam yang berupa padatan (kecuali Hg atau merkuri) sifatnya
keras.

C. PENYIMPANGAN ATURAN OKTET

Aturan oktet terbukti dapat digunakan untuk menggambarkan struktur molekul


senyawa biner sederhana secara mudah. Akan tetapi aturan ini mengalami kesulitan dalam
meramalkan struktur molekul senyawa-senyawa unsur transisi.

1) Senyawa dengan Oktet tak Lengkap


Senyawa kovalen biner sederhana dengan elektron valensi kurang dari empat
tidak memiliki oktet sempurna. Unsur dengan elektron valensi kurang dari empat
dapat dicontohkan oleh beriium (Be), aluminium (Al) dan boron (B) sedangkan
contoh senyawaya adalah BeCl2, BCl3 dan AlBr3.

Pada B atom terluarnya menjadi 6,

15
2) Senyawa dengan Elektron Valensi Ganjil
Senyawa dengan elektron valensi ganjil tidak mungkin memenuhi aturan
oktet. Hal ini berarti terdapat elektron yang tidak berpasangan sehingga terdapat atom
yang menyimpang dari aturan oktet. Contoh senyawa ini NO2.

Pada N atom terluarnya menjadi 7

3) Senyawa dengan Oktet Berkembang


Unsur-unsur yang terletak pada periode ketiga atau lebih dengan elektron
valensi lebih dari delapan dapat membentuk senyawa dengan aturan oktet yang
terlampaui. Hal ini disebabkan karena kulit terluar unsur tersebut (kulit M, N dan
seterusnya) dapat menampung 18 elektron atau lebih. Contoh senyawa ini adalah
PCl4, SF6, CIF3, IF7 dan SbCl4

Pada atom yang memiliki elektron terluarnya ganjil, dapat terjadi


penyimpangan dari aturan oktet, yaitu setelah berikatan jumlah elektron terluarnya
tidak 8 tetapi setabil. Jika jumlah elektron terluarnya masih kurang dari 8, maka
disebut oktet tak lengkap. Jika jumlah elektron terluarnya menjadi lebih dari 8, maka
disebut oktet berkembang

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta
energi yang menyertai perubahannya.Di alam sendiri banyak ditemukan zat,
baik berupa unsur maupun senyawa.Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan
oleh kestabilan zat itu sendiri. Jika suatu zat stabilmaka kita akan
menemukannya dalam bentuk unsur bebas, namun jika zat itu tidak stabilmaka
kita akan menemukannya dalam bentuk senyawa. Suatu atom bergabung
dengan atomlainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat membentuk
senyawa, baik senyawa kovalenmaupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk
melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadiantara ion positif, yaitu atom yang
melepaskan elektron dan ion negatif, yaitu atom yangmenangkap elektron.
Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_ionik

https://www.zenius.net/blog/mengenal-jenis-ikatan-kovalen

https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-ikatan-logam

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimia

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_logam

https://amru.id/kaidah-dan-penyimpangan-aturan-oktet/#:~:text=Penyimpangan%20ini
%20terjadi%20pada%20elektron%20valensi%20pada%20struktur%20lewis%20merupakan
%20ganjil.&text=Paling%20sedikit%20terdapat%20satu%20elektron,tidak%20mempunyai
%20konfigurasi%20elektron%20oktet.

18

Anda mungkin juga menyukai