IKATAN KIMIA
DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS BOSOWA
2023
PERCOBAAN II IKATAN
KIMIA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair dan padat dengan konsentrasi
tertentu
II. TEORI
Ikatan kimia adalah putaran fisik yang bertanggung jawab atas interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Penjelasan gaya tarik-menarik ini sangat rumit dan
dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya, ahli kimia biasanya
mengandalkan teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih
mudah dijelaskan) dalam menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang
kuat dikaitkan dengan transfer elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan
kimia menjaga molekul, kristal, dan gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu,
ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat. Kekuatan ikatan kimia sangat
bervariasi. Secara umum, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap ikatan "kuat",
sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap ikatan "lemah". Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" terkuat bisa lebih kuat dari ikatan
"kuat" terlemah.
Ikatan berikut adalah ikatan intramolekul yang mengikat atom bersama untuk
membentuk molekul . Dalam pandangan sederhana dan terlokalisasi, jumlah elektron
yang berpartisipasi dalam suatu ikatan biasanya merupakan kelipatan dua, empat, atau
enam. Angka genap umumnya ditemukan karena elektron akan memiliki keadaan
energi yang lebih rendah jika dipasangkan. Teori ikatan yang lebih canggih
menunjukkan bahwa kekuatan ikatan tidak selalu bilangan bulat dan bergantung pada
distribusi elektron pada setiap atom yang terlibat dalam suatu ikatan. Misalnya, karbon
dalam senyawa benzena dihubungkan satu sama lain dengan 1,5 ikatan dan dua atom
dalam nitrogen monoksida. NO dihubungkan dengan ikatan 2,5. Keberadaan ikatan
rangkap empat juga terkenal. Jenis ikatan yang kuat bergantung pada perbedaan
keelektronegatifan dan distribusi orbital elektron yang tertarik ke atom yang terlibat
dalam ikatan. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan, semakin besar elektron
yang tertarik ke atom yang memakai ikatan dan semakin ionik ikatan tersebut. Semakin
kecil perbedaan keelektronegatifan, semakin kovalen ikatannya.
a. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang umumnya sering dijumpai, yaitu ikatan
yang perbedaan keelektronegatifannya (negatif dan positif) antara atom-atom
penyusun ikatan sangat kecil atau hampir tidak ada. Ikatan yang ditemukan di
sebagian besar senyawa organik dapat dikatakan sebagai ikatan kovalen. Lihat juga
ikatan sigma dan ikatan pi untuk penjelasan LCAO tentang jenis ikatan ini.
Ikatan polar kovalen adalah ikatan yang sifatnya terletak antara ikatan
kovalen dan ikatan ion.
c. Ikatan ion
Ikatan ion adalah jenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki
perbedaan elektronegativitas yang besar. Tidak ada nilai pasti yang membedakan ikatan
ion dan ikatan kovalen, tetapi perbedaan elektronegatifan yang lebih besar dari 2,0
biasanya disebut ikatan ion, sedangkan perbedaan yang lebih kecil dari 1,5 biasanya
disebut ikatan kovalen. Ikatan ion menghasilkan ion positif dan negatif yang terpisah.
Muatan ion ini umumnya berkisar dari -3e hingga +3e.
e. Ikatan pisang
Ikatan pisang merupakan salah satu jenis ikatan yang terdapat pada molekul
yang mengalami regangan atau resistansi sterik, sehingga orbital ikatan dipaksa untuk
membentuk struktur ikatan yang mirip dengan pisang. Ikatan pisang biasanya lebih
rentan terhadap reaksi daripada ikatan normal lainnya.
Dalam ikatan dua elektron tiga pusat, tiga atom berbagi dua elektron satu
sama lain. Jenis ikatan ini terjadi pada senyawa yang kekurangan elektron seperti
diborana. Setiap ikatan mengandung sepasang elektron yang menghubungkan atom
boron satu sama lain dalam bentuk pisang dengan proton (inti atom hidrogen) di
tengah ikatan, dan berbagi elektron dengan kedua atom boron. Ada juga ikatan tiga
pusat empat elektron yang menjelaskan ikatan dalam molekul hipervalen.
Ikatan dengan satu atau tiga elektron dapat ditemukan pada spesies radikal
yang memiliki jumlah elektron ganjil. Contoh paling sederhana dari ikatan satu elektron
dapat ditemukan dalam molekul kation hidrogen H 2+. Ikatan satu elektron sering
memiliki energi ikatan setengah dari ikatan dua elektron, sehingga ikatan ini juga
disebut "ikatan setengah". Tapi ada pengecualian dalam kasus dilithium. Ikatan dilitium
satu elektron, Li2+, lebih kuat daripada ikatan dilitium dua elektron Li 2. Pengecualian
ini dapat dijelaskan dengan hibridisasi dan efek kelopak bagian dalam. Contoh
sederhana dari ikatan tiga elektron dapat ditemukan pada kation dimer helium, He 2+,
dan juga dapat dianggap sebagai "ikatan setengah" karena menurut teori orbital
molekul, elektron ketiga merupakan orbital antiikatan yang melemahkan ikatan dua
elektron lainnya menjadi setengahnya. Molekul oksigen juga dapat diasumsikan
memiliki dua ikatan tiga elektron dan satu ikatan dua elektron, yang menjelaskan sifat
paramagnetiknya. Molekul dengan ikatan elektron gas biasanya sangat reaktif. Jenis
ikatan ini biasanya hanya stabil pada atom yang memiliki keelektronegatifan yang
sama.
h. Ikatan aromatik
i. Ikatan logam
Di sisi lain, dalam ikatan kovalen, kerapatan elektron dalam ikatan tidak
ditandai pada masing-masing atom, tetapi terdelokalisasi pada MO antar atom. Teori
kombinasi linier orbital yang diterima secara umum membantu menjelaskan struktur
orbital dan energinya menurut orbital atom molekul. Tidak seperti ikatan ionik, ikatan
kovalen dapat memiliki sifat anisotropik, dan masing-masing memiliki nama sendiri
seperti ikatan sigma dan ikatan pi .
Atom juga mampu membentuk ikatan yang memiliki sifat antara ikatan ionik
dan kovalen. Hal ini dapat terjadi karena fitur utama didasarkan pada delokalisasi
elektron. Elektron dapat terdelokalisasi sebagian di antara atom. Jenis ikatan ini
biasanya disebut sebagai ikatan polar kovalen. Lihat juga keelektronegatifan. Oleh
karena itu, elektron dalam orbital molekul dapat dikatakan terlokalisasi pada atom
tertentu atau terdelokalisasi di antara dua atom atau lebih. Jenis ikatan antara dua atom
dipilih dari seberapa dekat elektron terlokalisasi atau terdelokalisasi dengan ikatan
antar atom.
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Alat Ukuran Jumlah
Tabung Reaksi - 8
Pipet Tetes 1 ml 10
B.
Larutan +MO Keterangan
C.
1.
CuSO4 +NH4OH Keterangan
Larutan
BaCI2 Bereaksi Putih pekat, ada endapan
K4Fe(CN)6 Bereaksi Hitam, tidak ada endapan
2.
CuSO4 Keterangan
Larutan
BaCI2 Bereaksi Putih pekat, tidak ada
endapan
VI. REAKSI
A. NaCI + AgNO3 → AgCI + NaNO3 C2H5OH
+ AgNO3 → C2H5NO3 + AgNO
B.
1. CuSO4 + NH4OH → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
(NH4)2SO4 + BaCI2 → (NH4)CI + BaSO4
(NH4)2SO4 + K4Fe(CN)6 → K2SO4 + NH4Fe(CN)6
2. CuSO4 + BaCI2 → CuCI2 + BaSO4
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
http://p2k.unimus.ac.id/id1/1-3049-2937/Ikatan-Kimia_23457_ikatan-
kimiaunimus.html#Ikatan_kovalen_koordinat
LAMPIRAN
a. Alat
b. Bahan
K4Fe(CN)6 CuSO4
NH4OH 0,5 N Indikator MO
a. Pengamatan
d. Hasil Pengamatan