Anda di halaman 1dari 5

Nama : Stefanus Bayu Sindhu Wijaya

NIM : 22/497827/TP/13488

Mata Kuliah : Kimia Dasar I/Anorganik

Dosen Pengajar : Akhmad Syoufian

Judul : Konsep Dasar dalam Ikatan Kimia

A. Pengertian Ikatan Kimia

Konsep dasar dalam ikatan kimia didasari oleh gaya tarik-menarik dalam menyatukan atom
yang terbagi ke dalam 3 jenis ikatan, mulai dari ikatan tunggal (single bond) yang melibatkan 1
pasangan elektron seperti H2, lalu ikatan rangkap dua (double bond) yang melibatkan 2 pasangan
elektron seperti O2, hingga ikatan rangkap tiga (triple bond) yang melibatkan 3 pasangan elektron
seperti N2.

B. Peran Struktur Lewis dalam Ikatan Kimia

Pada setiap ikatan kimia, terdapat struktur Lewis dalam bentuk simbok titik atau dots yang
dapat digunakan untuk memprediksi jumlah ikatan yang dibentuk oleh sebagian besar unsur dalam
senyawanya. Simbol titik elektron Lewis terdiri dari simbol kimia untuk suatu unsur yang
dikelilingi oleh titik-titik yang mewakili elektron valensinya. Struktur ini mencerminkan fakta
bahwa unsur-unsur dalam periode 2 dan seterusnya cenderung mendapatkan, kehilangan, atau
berbagi elektron untuk mencapai total 8 elektron valensi dalam senyawanya.

C. Perbedaan Ikatan Ionik dan Ikatan Kovalen

Ikatan ionik terbentuk atas dasar gaya elektrostatik antara ion-ion yang bermuatan
berlawanan dalam suatu senyawa kimia, di mana ikatan tersebut terbentuk ketika elektron valensi
(terluar) dari satu atom ditransfer secara permanen ke atom lain. Atom yang kehilangan elektron
menjadi ion bermuatan positif (kation), sedangkan yang mendapatkan elektron menjadi ion
bermuatan negatif (anion), sehingga ikatan ionik dapat didefinisikan sebagai proses transfer
elektron yang umumnya paling baik terjadi antara unsur logam dan nonlogam. Umumnya,
pembuatan senyawa ionik sangat eksotermik, sehingga kekuatan tarik-menarik antara ion dengan
muatan saling berlawanan dan berbanding lurus dengan besar muatan pada ion, namun berbanding
terbalik dengan jarak antar inti. Ion-ion diatur sedemikian rupa supaya muatan positif dan negative
saling bergantian untuk menyeimbangi satu sama lain.

Berbeda dengan ikatan kovalen, ikatan ini timbul dikarenakan adanya daya tarik
elektrostatik inti dari setiap pasangan atom untuk elektron yang sama, diindikasikan dengan atom
yang terikat memiliki energi total yang lebih rendah daripada energi atom yang terpisah jauh.
Ikatan kovalen kekuatannya cenderung bergantung pada tumpang tindih antara orbital valensi
dengan atom yang terikat, di mana orde ikatan ialah jumlah pasangan elektron yang menyatukan
dua atom, sehingga ikatan kovalen didefinisikan sebagai pembagian elektron antara beberapa
atom yang umumnya terjadi pada unsur nonlogam. Pada ikatan kovalen, ketika dua atom berasal
dari jenis yang sama ikatannya, cenderung tidak ada satupun dari kedua atom yang ingin kalah
atau mendapatkan elektron. Antara ikatan ionik dan ikatan kovalen, terdapat klasifikasi ikatan
kovalen polar yang cenderung berbeda, di mana dalam ikatan kovalen polar elektron akan
digunakan secara bersamaan, sedangkan pada ikatan kovalen terjadi pembagian yang sama dari
elektron-elektron yang ada.

Contoh dari bentuk ikatan ionik ialah pada pembentukan NaCl, di mana natrium kehilangan
elektron untuk menjadi Na+ dan klorin menerima elektron yang ditransfer untuk menjadi Cl- yang
dapat dituliskan sebagai berikut:
Sedangkan, contoh dari bentuk ikatan kovalen ialah pada pembentukan kedua unsur hidrogen
menjadi H2 yang dapat dituliskan sebagai berikut:

D. Perbandingan dengan Ikatan Hidrogen

Adapun, ikatan hidrogen merupakan interaksi yang melibatkan atom hidrogen yang
terletak di antara sepasang atom lain yang memiliki afinitas tinggi terhadap elektron. Afinitas
elektron yang tinggi mengakibatkan hidrogen hanya mengambil sedikit muatan positif yang ada.
Apabila dibandingkan dengan ikatan ionik atau ikatan kovalen, interaksi yang terjadi cenderung
lebih lemah. Ikatan hidrogen dapat terjadi antara atom dalam molekul yang berbeda atau di bagian
dari molekul yang sama. Contoh dari bentuk ikatan hidrogen ialah pada pembentukan ikatan HO
yang dapat dituliskan sebagai berikut:

E. Perbandingan dengan Ikatan Van Der Waals

Ikatan Van Der Waals terjadi Ketika kerapatan elektron di sekitar inti atom mengalami
pergeseran sementara, lebih rincinya adalah ketika kerapatan elektron meningkat di satu sisi inti,
muatan transien yang dihasilkan dapat menarik atau menolak atom tetangga. Adapun, sifat ikatan
ini terjadi dengan ketergantungan pada jarak antar atom. Apabila dibandingkan dengan ikatan
hidrogen, ikatan Van Der Waals cenderung lebih lemah.
Daftar Pustaka:

Basic Concepts of Chemical Bonding (Summary). Diakses dari https://chem.libretexts.org/ pada


26 Oktober 2022.

Hydrogen Bond, Ionic Bond, and Covalent Bond. Diakses dari


https://www.britannica.com/science/ionic-bond pada 26 Oktober 2022.

Van Der Waals Force. Diakses dari https://byjus.com/chemistry/van-der-waals-forces/ pada 26


Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai