NIM : 22/497827/TP/13488
TPHP, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Sebelum masuk ke jurusan ini, sempat
terpintas gambaran pembelajaran yang menjerumus kearah tata boga. Merintis menjadi seorang
pengusaha muda dalam bidang kuliner sudah tertanam sebelum saya masuk ke jurusan ini.
Namun, setelah masuk dan hendak mengakhiri pembelajaran di semester 1, prospek yang bisa
diraih ternyata jauh lebih luas dan mengerucut ke 1 profesi, yaitu menjadi seorang RnD
(Research and Development) di perusahaan besar, salah satunya Unilever. Menjadi seorang RnD
membutuhkan pemikiran yang lebih keras, mulai dari problem solving yang efektif dan sesuai
market, hingga mencetuskan ide yang out of the box dalam ranah tertentu. Bahan mentah dalam
melakukan research ialah kemauan dalam diri untuk mempelajari hal-hal baru, diawali oleh
kebiasaan mencatat setiap dosen menyampaikan materi, hingga mereview ulang materi dalam
bentuk pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Sejauh ini, benefit yang telah saya dapat
tidak hanya ilmu yang terpapar di PPT, melainkan juga ilmu yang menjadi logika umum.
Research juga memerlukan banyak referensi terkait kondisi lingkungan sekitar dan apa yang
dibutuhkan oleh pasar, maka memperluas relasi/koneksi saya tempatkan sebagai poin pertama
dalam langkah awal menjadi seorang RnD. Memperluas relasi bagi saya bukan hanya sekadar
“aku kenal dia” dan “dia kenal aku”, melainkan bagaimana diri saya bisa memberikan dampak
yang positif bagi kehidupannya, begitu juga sebaliknya. Masuk ke organisasi dan mengikuti
kepanitiaan sudah saya lalui untuk mendapatkan beberapa koneksi dari luar fakultas. Selain
memperluas relasi, dengan masuk organisasi atau kepanitiaan membuat saya untuk membiasakan
belajar manajemen waktu dan tanggung-jawab. Dalam dunia research, mencetuskan ide yang
terlalu lama (overtime) beresiko dalam persaingan dengan perusahaan lain, serta perputaran
ekonomi suatu perusahaan yang hanya stuck di satu tempat. Tanggung-jawab yang disepelekan
juga berdampak dalam proses research yang tidak diselesaikan, hanya wacana yang berujung jadi
pembicaraan belaka. Setelah melalui beberapa progress untuk menjadi RnD, terdapat beberapa
planning yang bisa dieksekusi mulai semester 2. Mengikuti seminar/webinar seputar pangan dan
mengikuti lomba-lomba seperti business plan sudah saya tetapkan untuk memperbanyak
pegangan sebelum masuk semester 3 yang mata kuliahnya sudah mulai menjurus. Ketika tiba
semester 5, sudah satu step lebih maju dari rutinitas sebelumnya. Mencari informasi terkait
magang perlu dieksekusi sebagai bentuk penerapan selama pembelajaran kuliah. Sedikit cerita,
saya memilih untuk magang di perusahaan startup, dengan alasan lebih banyak akses yang
didapat dan job desk yang diberikan lebih spesifik, sehingga esensi sebagai orang magang lebih
didapat dibanding ketika magang di perusahaan ternama.
Mengejar nilai IPK yang bagus juga menjadi acuan untuk mendapatkan kesempatan
magang yang lebih luas. IPK yang bagus diperoleh dari implementasi materi dari dosen dalam
bentuk jawaban yang sesuai dan telah dikembangkan dengan pandangan pribadi. Dalam
mencapai hal tersebut, diperlukannya kondisi tubuh yang selalu bugar ketika pembelajaran di
kelas, salah satunya dengan membiasakan diri untuk berolahraga. Sejauh ini, olahraga angkat
beban telah menjadi rutinitas dalam setiap minggunya, dampaknya cukup terasa ketika materi
yang telah ditangkap dan dicatat tidak cepat berlalu. Olahraga yang konsisten juga memerlukan
pola makan yang seimbang, sehingga cukup berkorelasi dengan jurusan yang saya pilih. Menjadi
seorang mahasiswa TPHP tidak hanya sekadar berinovasi makanan yang semenarik mungkin,
tapi ada kandungan gizi yang perlu dicermati, yang bisa disebut sebagai pangan fungsional.
Berkaitan dengan gizi, ada plan B untuk profesi yang ingin saya kejar setelah lulus, yaitu
menjadi seorang konsultan pangan atau ahli gizi di suatu klub sepak bola. Untuk menggapai
profesi ini, sempat terlintas di pikiran untuk melanjutkan S2 di Gizi, dengan harapan ilmu gizi
yang didapat bisa menunjang dalam berkreasi di dunia pangan. Namun, untuk plan B ini terkesan
membutuhkan effort dan biaya yang jauh lebih besar. Sembari menunggu berbagai mata kuliah
pilihan datang, kelak banyak profesi selain RnD yang akan mulai terpikirkan untuk menjadi opsi
yang tepat.