Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stefanus Bayu Sindhu Wijaya

NIM : 22/497827/TP/13488

TPHP, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Sebelum masuk ke jurusan ini, sempat
terpintas gambaran pembelajaran yang menjerumus kearah tata boga. Merintis menjadi seorang
pengusaha muda dalam bidang kuliner sudah tertanam sebelum saya masuk ke jurusan ini.
Namun, setelah masuk dan hendak mengakhiri pembelajaran di semester 1, prospek yang bisa
diraih ternyata jauh lebih luas dan mengerucut ke 1 profesi, yaitu menjadi seorang RnD
(Research and Development) di perusahaan besar, salah satunya Unilever. Menjadi seorang RnD
membutuhkan pemikiran yang lebih keras, mulai dari problem solving yang efektif dan sesuai
market, hingga mencetuskan ide yang out of the box dalam ranah tertentu. Bahan mentah dalam
melakukan research ialah kemauan dalam diri untuk mempelajari hal-hal baru, diawali oleh
kebiasaan mencatat setiap dosen menyampaikan materi, hingga mereview ulang materi dalam
bentuk pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Sejauh ini, benefit yang telah saya dapat
tidak hanya ilmu yang terpapar di PPT, melainkan juga ilmu yang menjadi logika umum.
Research juga memerlukan banyak referensi terkait kondisi lingkungan sekitar dan apa yang
dibutuhkan oleh pasar, maka memperluas relasi/koneksi saya tempatkan sebagai poin pertama
dalam langkah awal menjadi seorang RnD. Memperluas relasi bagi saya bukan hanya sekadar
“aku kenal dia” dan “dia kenal aku”, melainkan bagaimana diri saya bisa memberikan dampak
yang positif bagi kehidupannya, begitu juga sebaliknya. Masuk ke organisasi dan mengikuti
kepanitiaan sudah saya lalui untuk mendapatkan beberapa koneksi dari luar fakultas. Selain
memperluas relasi, dengan masuk organisasi atau kepanitiaan membuat saya untuk membiasakan
belajar manajemen waktu dan tanggung-jawab. Dalam dunia research, mencetuskan ide yang
terlalu lama (overtime) beresiko dalam persaingan dengan perusahaan lain, serta perputaran
ekonomi suatu perusahaan yang hanya stuck di satu tempat. Tanggung-jawab yang disepelekan
juga berdampak dalam proses research yang tidak diselesaikan, hanya wacana yang berujung jadi
pembicaraan belaka. Setelah melalui beberapa progress untuk menjadi RnD, terdapat beberapa
planning yang bisa dieksekusi mulai semester 2. Mengikuti seminar/webinar seputar pangan dan
mengikuti lomba-lomba seperti business plan sudah saya tetapkan untuk memperbanyak
pegangan sebelum masuk semester 3 yang mata kuliahnya sudah mulai menjurus. Ketika tiba
semester 5, sudah satu step lebih maju dari rutinitas sebelumnya. Mencari informasi terkait
magang perlu dieksekusi sebagai bentuk penerapan selama pembelajaran kuliah. Sedikit cerita,
saya memilih untuk magang di perusahaan startup, dengan alasan lebih banyak akses yang
didapat dan job desk yang diberikan lebih spesifik, sehingga esensi sebagai orang magang lebih
didapat dibanding ketika magang di perusahaan ternama.

Mengejar nilai IPK yang bagus juga menjadi acuan untuk mendapatkan kesempatan
magang yang lebih luas. IPK yang bagus diperoleh dari implementasi materi dari dosen dalam
bentuk jawaban yang sesuai dan telah dikembangkan dengan pandangan pribadi. Dalam
mencapai hal tersebut, diperlukannya kondisi tubuh yang selalu bugar ketika pembelajaran di
kelas, salah satunya dengan membiasakan diri untuk berolahraga. Sejauh ini, olahraga angkat
beban telah menjadi rutinitas dalam setiap minggunya, dampaknya cukup terasa ketika materi
yang telah ditangkap dan dicatat tidak cepat berlalu. Olahraga yang konsisten juga memerlukan
pola makan yang seimbang, sehingga cukup berkorelasi dengan jurusan yang saya pilih. Menjadi
seorang mahasiswa TPHP tidak hanya sekadar berinovasi makanan yang semenarik mungkin,
tapi ada kandungan gizi yang perlu dicermati, yang bisa disebut sebagai pangan fungsional.
Berkaitan dengan gizi, ada plan B untuk profesi yang ingin saya kejar setelah lulus, yaitu
menjadi seorang konsultan pangan atau ahli gizi di suatu klub sepak bola. Untuk menggapai
profesi ini, sempat terlintas di pikiran untuk melanjutkan S2 di Gizi, dengan harapan ilmu gizi
yang didapat bisa menunjang dalam berkreasi di dunia pangan. Namun, untuk plan B ini terkesan
membutuhkan effort dan biaya yang jauh lebih besar. Sembari menunggu berbagai mata kuliah
pilihan datang, kelak banyak profesi selain RnD yang akan mulai terpikirkan untuk menjadi opsi
yang tepat.

Menyinggung perihal skill-skill untuk menunjang pembelajaran, soft-skill lainnya yang


sedang dikejar ialah public speaking. Public speaking saya terbilang cukup buruk, namun skill
ini diperlukan dalam merepresentasikan ide-ide yang ingin dicetuskan dan kinerja yang telah
tercapai dalam membentuk ‘branding’ diri. Selain itu, pengalaman dalam dunia fotografi dan
editing semasa SMA ternyata bermanfaat dalam membentuk hasil proyek yang indah untuk
ditonton ataupun dikomersilkan. Adanya sedikit unsur seni dapat mempoles proses transfer
informasi menjadi lebih mudah dan bisa disesuaikan dengan target yang diinginkan.
Selain skill-skill untuk menunjang pembelajaran, perlunya pengaitan pemahaman antar
mata kuliah, terlebih di semester 1 ini yang materi-materinya masih bersifat dasar. Seperti apa
bentuk implementasinya? Diawali dari materi Pengantar Teknologi Pertanian, memberikan
gambaran kepada mahasiswa semester 1 terkait prospek yang ingin dikejar semasa kuliah. Mata
kuliah PTP juga memberikan sedikit bocoran terkait mata kuliah pilihan yang bisa diambil di
saat mulai menginjak semester 3. Terkadang, mata kuliah PTP juga mengundang beberapa
narasumber yang sukses dalam dunia wirausaha ataupun penelitiannya sebagai dosen, sehingga
sebagai mahasiswa yang sebentar lagi menyelesaikan semester 1, sudah mulai bisa menyusun
batu pijakan untuk penjurusan dari dunia pangan. Beralih ke mata kuliah Kimia Dasar
Anorganik, mahasiswa bisa mempelajari bagaimana reaksi kimia yang diperlukan dalam
menghasilkan suatu produk pangan, serta konsekuensi apa yang mungkin terjadi. Adanya mata
kuliah Fisika Dasar berperan dalam menunjang hasil pembelajaran yang didapat dari Kimia
Dasar, di mana kita mempelajari bagaimana uji ketahanan pangan (seperti puncture atau bending
test) dan menyelesaikan proses produksi pangan hingga tahap komersil, yaitu pembentukan
kemasan yang aman dan nyaman. Mata kuliah Kimia Fisika merupakan wujud penggabungan
konsep dasar dari Kimia Dasar dan Fisika Dasar, yang diposisikan sebagai wadah bagi
mahasiswa untuk mengembangkan inovasi pangan yang sifatnya mengatasi permasalahan secara
global. Mata kuliah dasar yang telah dipelajari akan terlalu luas apabila tidak ada pengerucutan,
maka dari itu mata kuliah Sifat Bahan Pangan dan Hasil Pertanian bisa diposisikan untuk
mengeksekusi dan memvalidasi materi yang didapat spesifik pada dunia pangan. Tidak lupa, ada
mata kuliah Matematika Dasar yang sejauh ini baru diperkirakan penggunaannya pada pengujian
pangan, khususnya ketika waktu praktikum tiba. Mata kuliah Bahasa Inggris untuk Teknologi
Pangan juga menggiring mahasiswa untuk membahasakan suatu pangan menjadi lebih menarik
dan adanya kecenderungan mengarah untuk dikomersilkan, sehingga sebagai mahasiswa TPHP
tidak hanya handal dalam mencetuskan ide baru, melainkan mampu mempresentasikan hasil
ujinya ke kancah internasional. Mata kuliah terakhir yang berperan penting dalam keseluruhan
pembelajaran pangan, yaitu mata kuliah Biologi Sel. Mata kuliah ini sebagai pondasi utama
bagaimana karakteristik pangan bisa dipelajari, mulai dari cara kerja enzim, kaitannya dengan
sintesis protein pada ribosom, proses fotosintesis pada tanaman yang berdampak pada hasilnya
menjadi suatu produk pangan, hingga dampak dari konsumsi pangan pada sistem fisiologis tubuh
manusia dan makhluk hidup lainnya.

Anda mungkin juga menyukai