Anda di halaman 1dari 27

IKATAN KIMIA

Definisi

 Tarikan antara sesama atom yang cukup kuat


untuk mempertahankan atom-atom tersebut
dalam unit-unit yang dapat dideteksi
 Hal ini terjadi akibat interaksi elektron-

elektron pada permukaan atom yang


membentuk susunan elektron baru diseputar
inti yang memiliki energi potensial total yang
lebih rendah dari pada atom terisolasi (tunggal)
IONIK dan KOVALEN

 Ikatan kimia terbentuk melalui penggunaan elektron


bersama atau pengalihan elektron di antara atom
 Bila elektron berpindah dari satu atom ke atom yang lain
dihasilkan ikatan ionik
 Bila elektron digunakan bersama di antara atom
dihasilkan ikatan kovalen
 Molekul nyata menunjukkan adanya suatu kontinum dari
ikatan ionik murni sampai ikatan kovalen murni dan
kebanyakan memiliki sifat campuran antara ionik dan
kovalen. Ikatan yang terjadi karena perpindahan muatan
secara parsial ialah kovalen polar
Energi ionisasi dan Afinitas ELektron

 Energi ionisasi (IE) adalah energi minimum


yang diperlukan untuk mengambil satu
elektron dari satu atom, molekul atau ion yang
berada dalam keadaan dasar.
 Afinitas elektron (EA) merupakan perubahan

energi menjadi negatif yang terjadi bila


elektron ditambahkan ke dalam atom
Elektronegatifitas

 Elektronegativitas merupakan ukuran


kecendrungan atom atau molekul untuk
menarik elektron ke dirinya sendiri dalam
suatu ikatan kimia
 Perbandingan nilai elektronegatifitas dua atom

menyiratkan apakah keduanya akan


membentuk ikatan ionik, kovalen atau kovalen
polar
IKATAN IONIK
IKATAN IONIK

 Terbentuk antara atom-atom yang memiliki


selisih elektronegativitasnya besar, misalnya
Na dan F
 Ion bermuatan berlawanan distabilkan oleh

gaya tarik Coulomb diantara kedua ion;


magnitudo energi stabilisasi dapat
diperkirakan dengan menghitung energi
potensial Coulomb antara ion-ion
Diagram titik Lewis untuk ikatan ionik
 ∙H ∙Li : He dll
 Elektron yang menempati kulit dalam (elektron teras) tidak
terlibat dalam pembentukan ikatan antar atom
 Elektron yang terletak pada kulit luar (elektron valensi)
perlu diperhitungkan dalam ikatan kimia.
 Atom cenderung membentuk susunan oktet lengkap pada
kulit valensinya (kecuali H dan He) dengan melepaskan
elektron atau menarik elektron sehingga membentuk
senyawa ionik. Elektron satu persatu disusun memenuhi ke-
4 sisi atom terlebih dahulu, baru kemudian disusun berdua
Nama dan Rumus Senyawa Ionik
 Kation dari gol I dan II dinamai dengan nama yang
sama dengan atomnya seperti natrium dan kalsium
 Kation gol III, IV dan V sering membentuk beberapa
ion stabil, maka ditambahkan angka romawi dalam
tanda kurung sesudah nama logamnya seperti besi (II),
besi (III)
 Anion monoatomik dinama dengan menambahkan
akhiran -ida seperti klorida, dan oksida
 Senyawa oksanion yang memiliki dua jenis ion
diberikan akhiran -at dan -it
 Bila lebih dari jenis ion diberi awalan per- dan hipo-
Energi Stabilisasi Coulomb
 K  K+ + e- IE = +419 kJ/mol
 F + e-  F- EA = -328 kJ/mol
 Dibutuhkan energi lain untuk memindahkan satu
elektron dari atom kalium ke atom fluorin; energi
yang harus diinvestasikan untuk membentuk K+ lebih
besar dibandingkan energi yang dilepaskan bila F-
terbentuk
 Jika demikian, bagaimana ikatan ionik terbentuk?
Energi Stabilisasi Coulomb
 Sewaktu dua ion berlawanan saling mendekat, gaya
coulomb akan saling tarik menarik
 Ketika dua ion mendekat, terbentuk interaksi ion
positif dan negatif yang menghasilkan energi
Coulomb yang negatif, sehingga energi total akan
menurun
 Pada jarak yang cukup pendek, tarik menarik
Coolumb jauh lebih besar daripada energi yang
diperlukan untuk memindahkan elektron sehingga
ikatan ionik akan terbentuk
IKATAN KOVALEN
Sifat Ikatan Kimia Kovalen
 Ikatan kovalen dibentuk oleh dua atom dengan nilai
elektronegativitas yang sama atau mirip, keduanya
berbagi elektron dan membentuk ikatan antara
kedua atom
 Sifat penting dalam ikatan kovalen adalah panjang
ikatan dan energi ikatan
 Ikatan kovalen juga memiliki orde ikatan,
contohnya C-C, C=C,C C
Pasangan elektron bersama
 Molekul2 yang memiliki elektronegativitas relatif
sama, sehingga tidak dimungkinkan terjadinya
perpindahan elektron, bagaimana terjadinnya
ikatan?
 Elektron dianggap sebagai titik bermuatan negatif
yang berinteraksi dengan dua inti hidrogen. Gaya
tersebut cenderung mendekatkan kedua inti,
dengan demikian memperkuat ikatan
 Model Lewis menggambarkan ikatan kovalen
sebagai pasangan elektro-valensi bersama yang
terletak diantara kedua inti
Pasangan elektron bersama
 Pasangan elektron juga dapat digambarkan dengan
garis pendek H∙ — Cl
 Pasangan elektron tak bersama disebut pasangan
menyendiri dan mereka tidak berpartisipasi dalam
pembentukan ikatan
 Model diagram Lewis tidak menunjukkan geometri
ruang molekul. Bentuk 3D molekul kebanyakan tidak
planar
 Ikatan kovalen juga terbentuk lebih dari 1 pasangan
elektron (ikatan rangkap 2 atau 3)
IKATAN KOVALEN POLAR
Ikatan Kovalen Polar
 Berdasarkan pengamatan dalam laboratorium, ikatan
kimia tidak sepenuhnya polar atau kovalen. Hal ini
ditunjukkan dengan perpindahan muatan secara
parsial.
 Ikatan kovalen polar berdasarkan kemampuan salah
satu atom untuk menarik elektron ke dirinya dari
atom lain tanpa melakukan perpindahan secara
sempurna. Kemampuan ini dihitung dengan
membandingkan nilai elektronegativitas dari kedua
atom
Selisih Elektronegativitas
 Nilai mutlak dari selisih elektronegativitas kedua atom
yang berikatan ini menyatakan tingkat polaritas
ikatannya (lihat tabel 3.7). Selisih yang besar (lebih
besar dari 2.0) berarti bahwa ikatan itu ionik dan
pengalihan elektron terjadi secara sempurna atau nyaris
sempurna ke atom yang lebih elektronegatif. Selisih
yang kecil (kurang dari 0.4) menandakan bahwa ikatan
pada ikatan pada umumnya adalah kovalen, dengan
elektron-elektron dalam ikatan terbagi merata. Nilai
pertengahan dari selisih nini menyatakan terjadinya
ikatan kovalen polar dengan sifat campuran antar ionik
dan kovalen
Momen Dwikutub
 Momen dwikutub merupakan ukuran yang berguna
untuk sifat ionik dan selisih elektronegativitas.
 Momen dwikutub —> persen sifat ionik tidak selalu
menunjukkan 100% ionik. Hal ini terjadi karena:
(satu) sumbangan kovalen menghasilkan
pemakaian bersama di antara atom-atom; (kedua)
distribusi muatan elektron diseputar salah satu ion
terdistorsi oleh medan listrik dari ion lainnya
(polarisasi).
Bentuk molekul : Teori VSEPR
Bentuk Molekul
 Keberhasilan reaksi bisa saja bergantugn pada bentuk
tiga dimensi dan orientasi relatif molekul-molekul
tersebut serta identitas kimianya
 Bentuk molekul menentukan aktivitas kimia
senyawa/unsur
 Bentuk molekul atau geometri diatur oleh energinya,
molekul memiliki geometri yang memberinya energi
potensial terendah.
 VSEPR = valence shell electron-pair repulsion = teori
tolakan pasangan-elektron kulit valensi
Bilangan Oksidasi
 Jumlah bilangan oksidasi (biloks) atom dalam
molekul netral adalah 0, dan biloks ion sama
dengan muatan ion itu
 Atom logam alkali mempunyai biloks +1, atom
alkali tanah +2 dalam senyawa
 Fluorin mempunyai biloks -1 dalam senyawanya.
Halogen lain memiliki biloks -1 dalam senyawa,
terkecuali halogen tersebut disertai oksigen, maka
halogen mempunyai biloks +
 Hidrogen mempunyai biloks +1 dalam senyawa,
terkecuali hidrida logam seperti LiH, biloks H -1
 Oksigen ditentukan biloks -2 dalam senyawa.
Perkecualian untuk persenyawaan dengan fluorin
biloks +2 dan senyawa yang mengandung ikatan
O-O biloksnya -1
Penamaan Senyawa Kovalen Biner
 Gunakan awalan Yunani untuk menunjukkan
jumlah atom setiap unsur dalam rumus molekul
senyawa
 Tuliskan biloks dari nama unsur pertama dengan
angka romawi dan letakkan dalam tanda kurung
sesudah nama unsur itu
 Terima kasih
 Question Please

Anda mungkin juga menyukai