www.insangemilangindonesia.com
2. Ikatan kovalen = ikatan yang terbentuk ketika atom-atom saling menggunakan bersama
pasangan elektron dalam orbital yang saling overlap.
- Nonlogam membutuhkan tambahan elektron untuk mencapai konfigurasi elektron penuh.
Karena itu, jika sesama nonlogam yang berikatan, elektronnya harus dipakai bersama-sama.
- Biasa disimbolkan dengan garis antar atom.
Jika yang dipakai bersama 1 pasang: ikatan tunggal X-X
Dipakai bersama 2 pasang: ikatan rangkap 2 X=X
Dipakai bersama 3 pasangL ikatan rangkap 3 X≡X
- Molekul dan ikatan di dalamnya sering digambarkan dalam struktur Lewis (diagram titik-
silang)
Struktur Lewis menggambarkan banyaknya elektron valensi yang mengelilingi atom
Contoh:
Molekul hidrogen fluorida (HCl) H-Cl
DIKTAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL
INSAN GEMILANG INDONESIA
www.insangemilangindonesia.com
www.insangemilangindonesia.com
Definisi energi ikatan = energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kovalen dari
molekul fasa gas menjadi atom-atomnya
3. Ikatan kovalen koordinasi = ikatan di mana satu atom menyumbang sepasang (2 buah)
elektron untuk dipakai bersama. Atom lainnya tidak menyumbang apa-apa.
- Biasanya menyebabkan penggabungan molekul-molekul atau molekul-ion
Molekul 1 sudah penuh konfigurasi elektronnya dan mengandung atom A yang memiliki
minimal 1 pasangan elektron bebas
Molekul atau ion 2 memiliki atom B yang belum penuh konfigurasi elektronnya
- A akan berikatan koordinasi dengan B
Sifat ikatan A-B sama dengan ikatan kovalen biasa
Contoh1: NH3 + H+ NH4+
4. Ikatan Logam = ikatan akibat tarik menarik antara kation-kation logam dengan awan
elektron
- Suatu sampel logam pasti terdiri dari atom-atom logam.
Atom logam mengion melepaskan elektron valensinya menjadi kation.
Elektron2 valensi dapat bergerak bebas (terdelokalisasi) di antara kation-kation (diibaratkan awan e)
- Tarik menarik elektrostatis antara kation2 dan awan elektron valensi menyatukan logam
dalam suatu struktur rapat dan teratur (kristalin)
- Faktor yang mempengaruhi kekuatan ikatan logam:
Jumlah elektron valensi yang terdelokalisasi (berbanding lurus)
Muatan kation logam yang dapat terbentuk (berbanding lurus)
DIKTAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL
INSAN GEMILANG INDONESIA
www.insangemilangindonesia.com
Gambar 3. 2 Intan. Tiap Gambar 3. 3 Grafit. Tiap bulatan adalah atom C. TIDAK KERAS karena
bulatan adalah atom C tiap lapisan mudah lepas
#Menariknya di sini, jika biasanya senyawa kovalen harus terdiri dari triliunan molekul, satu
molekul yang memiliki struktur jaringan kovalen akan sangat besar sehingga bisa terlihat! Satu
butir intan adalah 1 molekul
www.insangemilangindonesia.com
Muatan Formal:
Bukan benar-benar muatan yang dipegang atom tersebut, hanya kecenderungan dibandingkan
keadaan tak berikatannya. Bisa menjadi indikasi kestabilan struktur
Dihitung per atom. Jumlah muatan formal masing-masing atom = muatan spesi
mf = [∑ e- valensi] –[∑ ikatan + ∑ e- milik sendiri]
Struktur yang baik, harus memiliki :
– Nilai mutlak muatan formal yang kecil (0 paling baik)
– Sesedikit mungkin atom yang memiliki muatan formal tidak nol
– Unsur yang elektronegatif muatan formalnya 0 atau negatif
– Tidak ada muatan sejenis (+ dan + atau - dan -) bersebelahan
Resonansi: terjadi pada molekul yang dapat memiliki lebih dari 1 struktur Lewis
Jika atom-atom berada dalam konfigurasi geometri yang sama, namun elektron-elektronnya
tersusun berbeda, struktur2 tersebut disebut struktrur resonansi
Contoh:
Struktur resonansi yang homogen: Ion nitrat, NO3-
DIKTAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL
INSAN GEMILANG INDONESIA
www.insangemilangindonesia.com
kedua struktur tidak homogen, yang kiri lebih stabil karena muatan formal negatif ada pada atom O
struktur resonansi N2O tidak hanya 2, ada yang lain lagi yg lebih tak stabil. Silakan dicari
Sehingga, langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan bentuk molekul adalah:
Langkah 1 : Gambar struktur Lewis lengkap
Sudah dibahas pada subbab sebelumnya
Contoh:
senyawa H2O. Struktur Lewis . Banyak domain elektron atom pusat = 4 (2 B, 2 NB)
DIKTAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL
INSAN GEMILANG INDONESIA
www.insangemilangindonesia.com
O
C
H H
senyawa CH2O. Struktur Lewis . Banyak domain elektron atom pusat = 3 (3 B)
4 sp3 Tetrahedral
www.insangemilangindonesia.com
Elektron sangat kecil dan tidak terlihat. Karena itu, domain yang diisi pasangan elektron bebas,
dianggap kosong saat hendak melihat bentuk molekul nyata
Tabel 3. 4 Geometri VSEPR (bentuk nyata berdasarkan banyaknya pasangan elektron bebas)
Sudut Ikatan:
- Adanya pasangan elektron bebas (PEB) biasanya memperkecil sudut ikatan di bagian lain.
Sebenarnya bukan cuma keberadaan PEB, melainkan semua yang butuh ruangan besar, yaitu:
1. PEB. Butuh ruangan besar karena medan listriknya besar (tidak diapit 2 inti atom seperti pada
elektron ikatan)
2. Atom yang berikatan phi (ikatan rangkap). Butuh ruangan besar karena elektronnya lebih banyak--
> muatan lebih besar --> medan listrik lebih besar
3. Gugus-gugus besar, terlebih yang kaya elektron bebas atau memiliki resonansi
- Keberadaan 1 PEB umumnya hanya mengecilkan sudut 2-3 derajat (kalau tidak ada poin 2
dan 3), pengaruhnya relatif kecil.
Contoh 1: BF3 dan COF2 O
120o
F
120o 126o 126o
Ikatan rangkap (poin 2) membutuhkan ruang lebih besar.
B C
Sehingga sudut dasar 120⁰ (sp2) : F
F F F
membesar di bagian yang dekat ikatan phi (menjadi 126⁰) 108o
120o
mengecil di bagian lain
DIKTAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL
INSAN GEMILANG INDONESIA
www.insangemilangindonesia.com
www.insangemilangindonesia.com
Gambar 3. 4 Ikatan pada molekul etena (H2C=CH2). Atas: overlap orbital sp2-sp2 membentuk ikatan sigma C-C. Bawah:
orbital p yang tak terhibridisasi pada atom C membentuk ikatan phi
Kepolaran:
Molekul non-polar simetris, sehingga momen dipolnya saling meniadakan (NOL)
Molekul polar asimetris (ada momen dipol)
- Arah momen dipol digambarkan dengan simbol , arah
tanda panah ke bagian yang lebih padat elektron (jika
ikatan ke atom yang lebih elektronegatif)
- Perlakukan momen dipol sebagai vektor, meniadakan
atau tidak harus dilihat dari bentuk moldekul nyata
- Gambar di samping menunjukkan bahwa H2O dan NH3
adalah molekul polar Gambar 3. 5 Penentuan vektor momen dipol
www.insangemilangindonesia.com
Untuk molekul dengan Mr yang tidak jauh berbeda, kekuatan gaya-gaya tersebut adalah 3>2>1
Yang sering disebut adalah gaya antar molekul yang paling dominan
Contoh: H2O juga mempunyai gaya London, tapi yang dominan adalah ikatan hidrogen
www.insangemilangindonesia.com
- Isomer ruang/ stereoisomer: Ligan-ligan memiliki penataan ruang yang berbeda di sekeliling
atom pusat.
Tabel 3. 5 Geometri senyawa kompleks untuk bilangan koordinasi 2 dan 4
www.insangemilangindonesia.com
www.insangemilangindonesia.com
2. Bilangan oksidasi logam: Untuk logam dan ligan yang sama, Δ lebih besar jika biloks
logamnya lebih tinggi. Contoh: Fe(CN)63- > Fe(CN)64-
3. Periode logam dalam tabel periodik:
untuk ligan dan biloks yang sama, jika logam 1 golongan, besarnya Δ naik dengan periode.
Kegunaan Δ:
1. Menjelaskan fenomena warna senyawa kompleks
Transisi elektron dapat terjadi antara kedua tingkat energi jika ion logamnya memiliki orbital d yang
belum penuh. Elektron mengasorbsi sebagian sinar tampak untuk tereksitasi ke orbital d yang lebih
tinggi. Warna kompleks yang terlihat adalah warna komplemen dari yang diserap.
# Perlu diingat transisi elektron yang mungkin terjadi tidak hanya antar orbital d, belum akan dibahas
di sini. Karena itu penentuan warna sering tidak dapat straight-forward
Pilihan elektron berpasangan atau tidak bergantunga pada nilai Δ (splitting energy) dan P (energi
untuk memaksa elektron berpasangan)
- High spin: elektron ada di tingkat energi tinggi dalam keadaan tak berpasangan
Terjadi jika P > Δ. Biasanya pada ligan lemah karena Δ kecil
- Low spin: elektron berpasangan di tingkat energi rendah
Terjadi jika P < Δ. Biasanya pada ligan kuat karena Δ besar
# Istilah low spin atau high spin biasanya hanya terjadi pada kompleks oktahedral karena pada
tetrahedral, splittingnya kecil dan elektron dengan mudah ke tingkat energi yang lebih tinggi (high
spin)
www.insangemilangindonesia.com
Kompleks di kiri spinnya tinggi (high spin) karena ligan lemah (H2O)
menghasilkan Δ kecil.
Kompleks ini paramagnetik.
CFSE = 4 x (-0,4 Δ) + P + 2 x (+0,6 Δ) = -0,4 Δ + P
Kompleks di kanan spinnya rendah (low spin) karena ligan kuat (CN-)
menghasilkan Δ besar
Kompleks ini diamagnetik
CFSE = 6 x (-0,4 Δ) + 3 P = -2,4 Δ + 3 P
Nilai eksak dari CFSE hanya diketahui jika Δ dan P nya diberikan.
Makin negatif nilai CFSE artinya kompleks makin stabil