Anda di halaman 1dari 4

Ikatan kimia terjadi pada antara dua atom yang berikatan, berupa ikatan kovalen, kovalen

koordinasi, ikatan ionic, ikatan ( polar & nonpolar) dan ikatan hidrogen, serta gaya van der
walls.

Ikatan ionik terjadi akibat transfer elektron sehingga membentuk ion positif dan ion
negative dengan konfigurasi electron sama seperti gas mulia, ikatan ionic terbentuk dari unsur
logam dan nonlogam. Atom yang kelebihan elektron (donor) akan melepaskan elektron di kulit
terluarnya agar konfigurasinya stabil. Elektron yang dilepaskan itu kemudian diterima oleh atom
lain yang kekurangan elektron (akseptor). Terbentuklah ion positif (kation) dan ion negatif
(anion) yang muatannya sesuai dengan jumlah elektron yang dilepas/ diterima, contoh:

 K2O memiliki ikatan ionik, K termasuk logam (golongan 1A) dan O termasuk nonlogam
(golongan V1 A)
 KF memiliki ikatan ionik, K termasuk logam (golongan 1A) dan F termasuk
nonlogam(golongan VIIA)

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena dua atom yang menggunakan
pasangan elektron secara bersamaan di antara atom – atom atom yang berikatan (sharing
pasangan elektron), jadi kedua atom sama – sama menyumbangkan pasangan elektronnya
perbedaannya dengan kovalen koordinasi yaitu hanya salah satu atom yang menyumbangkan
pasangan elektronnya, syarat terjadinya ikatan kovalen yaitu, terjadi antar unsur – unsur non-
logam , terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antar unsur – unsur yang berikatan kecil.

Ikatan kovalen dibedakan menjadi 3, yakni:

1. Berdasarkan banyaknya elektron yang digunakan saat kedua atom berikatan, (ikatan tunggal,
ikatan rangkap 2, dan ikatan rangkap 3)
2. Berdasarkan sumber elektron yang dipakai bersama

jenis ikatan kovalen yang dibedakan berdasarkan sumber elektron yang akan dipakai bersama.
Ikatan kovalen koordinasi terjadi karena hanya ada satu atom yang menyumbangkan pasangan
elektron. Jadi, atom pasangannya tidak bisa menyumbangkan elektron. ikatan ini hanya akan
terjadi antar unsur-unsur non logam.

3. Berdasarkan muatan yang ada di dalam molekul akibat distribusi electron ikatan

Penentuan ikatan polar dan nonpolar berdasar dari tingkat keelektronegatifan atom
ataupun gaya yang tidak stabil pada bentuk molekul. Ikatan polar gayanya cenderung tidak
seimbang karena salah satu atom pada tingkatan keelektronegatifan senyawanya sangat besar
sehingga menimbulkan pengkutuban. Keadaan elektron pada ikatan polar lebih terdistribusi ke
salah satu atom saja. Sedangkan, ikatan nonpolar kedua atomnya memiliki nilai
keelektronegatifan yang sama sehingga gayanya menjadi seimbang ,gaya yang dimaksud disebut
momen dipol.

Contohnya adalah H-Cl, dimana keelektronegatifan atom Cl adalah 3,0 sedangkan atom H
nilainya 2,1. 
Sedangkan, pada ikatan kovalen yang bersifat polar adalah senyawa HCl. Pada senyawa HCl,
nilai keelektronegatifan pada atom Cl jauh lebih besar dibandingkan dengan atom H sehingga
terjadi pengkutuban dimana elektron lebih terdistribusi ke arah Cl.

Ikatan hydrogen biaanya terjadi pada ikatan yang memiliki atom hydrogen sejenis gaya
tarik antar molekul yang terjadi di sela dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang
berlawanan, ikatan hydrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion, kekuatan pada
ikatan hydrogen dipengaruhi oleh perbedaan elektro negativas sela atom dalam molekul
(semakin tinggi perbedaan, semakin kuat ikatan hydrogen yang terbentuk), tetapi ada syarat yang
harus dipenuhi karena ikatan hidrogen hanya ada pada ikatan atom hidrogen dengan beberapa
atom saja. Syarat terjadinya atom hidrogen harus ada ikatan antara ,(O – H,) ( N - H ),(F – H)
Hal tersebut dikarenakan atom O, N, dan F memiliki tikat keelektronegatifan tinggi.

Gaya van der waals pada suatu senyawa ditimbulkan oleh yang namanya interaksi ion-
dipol, interaksi dipol-dipol, interaksi ion-dipol terinduksi, dan interaksi dipol-dipol terinduksi.
Interaksi ion-dipol terjadi antara ion dengan molekul polar, Interaksi dipol-dipol terjadi antara
ekor dan kepala molekul, interaksi ion-dipol terinduksi dimana ada interaksi antara ion dengan
molekul dipol terinduksi atau molekul netral menjadi dipol, dan yang terakhir interaksi dipol-
dipol terinduksi yang terjadi antara molekul polar dengan molekul polar sementara. Elektron
bergerak dinamis (selalu bergerak).

Dapat disimpulkan bahwa ikatan kovalen terjadi ketika kedua atom saling memberikan
elektronnyauntuk digunakan secara bersama – sama, sedangkan ikatan kovalen koordinasi terjadi
ketika hanya salah satu atom saja yang memberikan elektronnya serta atom lainnya hanya
sebagai penyedia tempat saja dan elektronnya digunakan bersama – sama, ikatan kovalen terbagi
2 yaitu polar dan non polar, perbedaannya ikatan polar terjadi ketika momen dipolnya besar,
sedangkan non polar kebalikannya nilai momen dipolnya 0, ikatan ion sebenarnya merupakan
ikatan kovalen namun nilai keelektronegatifannya sangat tinggi, gaya van der walls merupakan
gaya yang terjadi antara interaksi atom – atom dalam mlekul yang menyebabkan suatu molekul
tersebut dapat bersifat polar/ nonpolar.

Anda mungkin juga menyukai