Anda di halaman 1dari 11

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen
• Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi untuk
melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi sharing elektron
• Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga bisa
berikatan kovalen)
• Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-masing
dan mencoba menarik elektron atom lain
• Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi lawannya
membuat kedua atom berikatan
• Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap terlokalisasi
diantara kedua atom
• Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan
merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)

Contoh : CH4, H2O, HCl, Cl2, O2, N2, dll.


Simbol Titik Elektron Lewis
• Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875
– 1946), simbol unsur mewakili inti dan elektron bagian
dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan
elektron valensi
• Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron
valensi
• Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas,
bawah, kiri, kanan)
• Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
• Pada ikatan kovalen, dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua
pasang, atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan.Ada
3 jenis ikatan kovalen,yaitu:
• 1. Ikatan kovalen tunggal

• 2. Ikatan kovalen rangkap dua

• 3. Ikatan kovalen rangkap tiga


Perbedaan keelektronegatifan antar dua atom unsur berbeda
terjadinya polarisasi ikatan kovalen.
Adanya polarisasi menyebabkan ikatan kovalen dapat dibagi
 ikatan kovalen nonpolar
 Ikatan Kovalen polar.
.

Contoh : polarisasi ikatan kovalen pada Orbital H2 dan HCl,


Perbedaan antara ikatan kovalen nonpolar dan polar

• Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang pasangan


elektron yang dipakai bersama tertarik sama kuat

• Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang pasangan


elektron yang dipakai bersama cenderung tertarik ke salah
satu atom yang berikatan
IKATAN KOVALEN NON POLAR
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tida berkutub), jika PEI (pasangan
elektron ikatan) tertarik sama kuat ke semua atom.

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat
karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan
yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga
tidak terbentuk kutub.
• Ikatan kovalen polar

Berdasarkan perbedaan kelektronegatifan, suatu ikatan kovalen dikatakan ikatan


kovalen polar apabila suatu atom mampu menarik elektron ikatan ke arah dirinya
tanpa melakukan perpindahan secara sempurna.

• Ikatan kovalen disebut polar adalah jika Pasangan Elektron


Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
• Ikatan kovalen polar dimana elektron-elektron menghabiskan
lebih banyak waktunya untuk berada di dekat salah satu atom.
Contoh : Pembentukan senyawa HCl
Ciri-ciri ikatan kovalen polar:
Senyawa poliatomik asimetris yang memiliki atom
pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair
elektron ) selalu polar punya PEB
Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar.
Beda nilai elektronegativitas ≤ 1,7
Contoh : H2O, NH3
Hal-hal lain mengenai ikatan kovalen non polar dan polar
• Pasangan elektron yang digunakan secara bersama pada pembentukan
ikatan kovalen yang terletak diantara dua inti atom akan ditarik oleh kedua
inti atom yang berikatan. Akibatnya akan mempengaruhi distribusi elektron di
antara kedua inti yang berikatan. Kemampuan menarik elektron kearah
dirinya tergantung pada keelektronegatifan masing-masing unsur yang
berikatan
• Untuk molekul unsur, seperti H2, Cl2 dan N2 ikatan kovalen yang terbentuk
seratus persen bersifat kovalen. Hal ini disebabkan kedua inti atom memiliki
kemampuan yang sama untuk menarik elektron ke arah dirinya, sehingga
elektron ikatan akan terdistribusi secara merata di antara kedua inti, seperti
yang ditunjukan pada Gambar.Ikatan yang terbentuk dengan kemampuan
menarik pasangan elektron yang sama kuat disebut ikatan kovalen nonpolar.

• Gambar Penyebaran elektron pada ikatan kovalen nonpolar Cl-Cl


Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin
polar ikatan yang terbentuk bahkan mendekati sifat ionik. HX (X = Cl, Br, I, F), H2O,
CO2, CCl4, BeCl2, BeCl3 dan NH3 merupakan beberapa contoh senyawa dengan
ikatan kovalen polar. Misalnya HCl, meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik
pasangan elektron ikatan, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar dari atom H
sehingga distribusi elektron ikatan lebih terkonsentrasi pada Cl.

Gambar ikatan kovalen polar H-Cl

Anda mungkin juga menyukai