Anda di halaman 1dari 10

PENJUALAN BARANG GADAI DI BANK BJB SYARIAH KABUPATEN

KUNINGAN MENURUT TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan
Frida Alkhansaa’ Adzkia
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
Email: ra_rasya@yahoo.com, wasman1959@gmail.com, firlyubaidillah@gmail.com,
abdulfatakh14@gmail.com, dan fridaadzkia15@gmail.com

Abstract
Banks provide significant benefits to the community as they should be to collect and channel
funds. Islamic banks offer various facilities and financing products with sharia principles.
Rahn contract is a product that is quite attractive to people who want to apply for credit from
Islamic banks. This research uses qualitative methods with case studies in the field. Data
collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation.
From the results of his research, it was obtained that the sale of pawned goods at BJB
Syariah Bank, Kuningan Regency used qard, rahn, and ijarah contracts. The types of pawned
goods sold by Bank are the same as the types of receipt of pawned goods, namely 17-24 carat
Mulya Metal, 16-24 carat Yellow Gold, and 17-24 carat Jewelry. The appraiser carries out
the gold jewelry appraisal process using special equipment to obtain the gold value,
including a scale to measure the weight of gold and a karate test stone. The selling price of
gold is estimated in two ways: using specific gravity and tested by chemicals.
Keywords: Pawn Sales, Bank BJB Syariah, Sharia Economic Law.

Abstrak
Bank memberikan manfaat besar bagi masyarakat sebagaimana fungsinya untuk
menghimpun dan menyalurkan dana. Bank syariah menawarkan berbagai fasilitas dan produk
pembiayaan dengan prinsip syariah. Akad rahn merupakan produk yang cukup diminati
masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman kepada bank syariah. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di lapangan. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitiannya diperoleh
Penjualan Barang Gadai di Bank BJB Syariah Kabupaten Kuningan menggunakan akad qard,
rahn, dan ijarah. Jenis barang gadai yang dijual bank sama dengan jenis penerimaan barang
gadai yaitu berupa Logam Mulya 17-24 karat, Emas Kuning 16-24 karat, dan Perhiasan 17-
23 karat. Proses pentaksir perhiasan emas dikerjakan oleh petugas taksir dengan
menggunakan peralatan khusus untuk memperoleh nilai emas, diantaranya timbangan untuk
mengukur berat emas dan batu uji karatase. Harga jual emas ditaksir melalui dua cara, yaitu:
menggunakan berat jenis dan diuji oleh zat kimia.
Kata Kunci: Penjualan Barang Gadai, Bank BJB Syariah, Hukum Ekonomi Syariah.

88

Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Islam


Vol. 07, No. 01, Juni 2022
Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

PEDAHULUAN contohkan ketika beliau menggadaikan


Islam merupakan agama yang mengatur baju besinya kepada seorang Yahudi untuk
seluruh sistem kehidupan manusia secara ditukar dengan gandum (Hasanah, 2016).
utuh dan terpadu. Islam menawarkan Dalam hukum Islam, gadai
panduan hidup yang bersifat dinamis diartikan sebagai menahan salah satu harta
namun memiliki nilai dasar yang tetap. milik si peminjam sebagai agunan atas
Kegiatan manusia dalam memenuhi pinjaman yang diperoleh. Rahn yang
kebutuhan hidup diatur dalam ajar Islam. didefinisikan oleh Sayid Sabiq adalah
Manusia bebas melakukan apapun selama jaminan hutang berupa barang yang
tidak ada aturan yang melarang perbuatan bernilai dalam syariat yang memiliki
tersebut. Ajaran Islam mengatur berbagai manfaat yang diserahkan sebagai jaminan
hal secara umum, banyak aspek kehidupan (Hutagalung, 2016).
termasuk dalam ekonomi bisa dijalankan Gadai merupakan kegiatan atau
secara fleksibel dan dinamis. akad menjaminkan barang yang dimiliki
Kegiatan manusia dalam upaya untuk diganti dengan sesuatu yang
memenuhi kebutuhan hidup tidak lepas memberikan manfaat bagi pemilik barang
dari adanya bisnis dan lembaga keuangan. gadai. Gadai biasa dilakukan masyarakat
Peran lembaga keuangan sangat besar yang membutuhkan dana. Skema gadai
dalam perekonomian dan kesejahteraan memberikan nasabah kepercayaan yang
masyarakat. Tanpa bantuan lembaga tinggi dari bank. Bank tidak khawatir
keuangan maka masyarakat bisa nasabah akan ingkar untuk tidak
mengalami kesulitan atau hambatan dalam membayar cicilan atau suatu pinjaman
menjalani kegiatan usaha. Para pengusaha karena ada jaminan yang dipegang oleh
dapat memperoleh tambahan modal bank. Gadai dapat dilakukan terhadap
melalui lembaga keuangan. Lembaga barang apa saja termasuk seperti
keuangan bisa memberikan bantuan kendaraan, emas, hingga surat berharga.
keuangan melalui penyaluran kredit. Selain Bank BJB Syariah merupakan bank
itu lembaga keuangan dapat membantu syariah yang aktiv memberikan
penyimpanan dana masyarakat secara pembiayaan kepada masyarakat dengan
aman (Wahyuni, 2019). menerapkan prinsip syariah. BJB Syariah
Bank syariah lahir untuk membawa memiliki banyak kantor cabangan dan
semangat pengamalan prinsip syariah ke kantor cabang pembantu di seluruh
dalam industri keuangan. Bank memiliki Indonesia. Dalam rangka kegiatan
fungsi untuk menghimpun dan penelitian terkait Gadai, peneliti
menyalurkan dana kepada masyarakat. melakukan studi kasus terhadap salah satu
Kegiatan bank sangat rawan terhadap KCP BJB Syariah yang berlokasi di
kecurangan dan banyak transaksi Kuningan. Bank BJB Syariah KCP
perbankan dilakukan dengan skema bunga. Kuningan menawarkan berbagai macam
Bunga dalam pandangan Islam dianggap produk, yang tergolong produk dana,
sebagai riba yang dilarang. Pada dasarnya produk pembiayaan, produk jasa dan
aktivitas pinjam-meminjam adalah boleh produk lainnya. Salah satunya produk
dilakukan selama tidak ada unsur yang pembiayaan adalah gadai emas (ar-rahn).
terlarang. Bank syariah menawarkan solusi Penulis merasa perlu mengkaji lebih dalam
atas praktek riba yang biasa dilakukan lagi mengenai bagaimana akad penjualan
bank konvensional. Salah satu produk barang gadai yang dilakukan Bank BJB
perbankan syariah adalah gadai (rahn). Syariah Kabupaten Kuningan, bagaimana
Gadai bisa menjadi solusi masyarakat yang jenis barang gadai yang dapat dijual, dan
memerlukan dana. Gadai boleh dilakukan bagaimana proses penaksiran harga jual
sebagaimana pernah Nabi Muhammad

89

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

barang gadai di Bank BJB Syariah mencakup reduksi data, analisa data,
Kabupaten Kuningan. penyajian data. dan penetapan kesimpulan.

LITERATUR REVIEW KONSEP DASAR GADAI


Penelitian ini membahas mengenai proses Gadai atau Ar-rahn memiliki makna al-
penjualan barang gadai ditinjau menurut tsubut wa al-dawam yakni tetap dan
Hukum Ekonomi Syariah. Sinar Wahyu berkekalan. Menurut pendapat lain kata ar-
melakukan penelitian mengenai penjualan rahn bermakna alhabs yang artinya
produk gadai yang dilakukan mengacu tertahan. Ar-rahn menurut istilah adalah
pada aturan OJK dan Fatwa DSN MUI. menempatkan benda memiliki nilai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi dalam pandangan syara’ menjadi
penjual tersebut sesuai dengan prinsip jaminan utang yang memungkinkan untuk
syariah (Wahyuni, 2019). Kemudian Silvia mengganti pelunasan utang tersebut
Nur Febriansari dalam penelitiannya dengan jaminan yang diberikan (Wijayanti
menjelaskan bahwa dalam akad ijarah dan dkk, 2021). Menurut pasal 1150 KUHPer
rahn itu dalam Hukum Islam gadai adalah suatu hak yang diperoleh
diperbolehkan bahkan sudah diterapkan seorang berpiutang atas suatu barang
dalam perbankan syariah dan jenis akad bergerak, yang dijelaskan diserahkan
ijarah dalam perbankan syariah ada 2 yaitu kepadanya oleh seorang berutang atau oleh
ijarah mutlaqah dan ijarah al muntahiah seorang lain atas namanya, dan yang
bit tamlik. adapun pegadaian syariah memberikan kekuasaan kepada si
bahwasanya dalam transaksinya tidak ada berpiutang itu untuk mengambil pelunasan
bunga krena yang menjadi landasan dari barang tersebut secara didahulukan
hukumnya yaitu al-Qur’an, Hadits, dan dari pada orang-orang berpiutang lainnya
ijma’ (Febrianasari, 2020). Dari kedua dengan pengecualian biaya untuk melelang
penelitian yang telah ada sebelumya, barang tersebut dan biaya yang telah
belum ada tinjauan secara khusus tentang dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
penjualan barang gadai yang secara tersebut maka biaya-biaya harus
spesifik dikaji dari Hukum Ekonomi didahulukan (Subekti & Tjitrosudibio,
Syariah, penelitian ini mengungkapkan 2014).
pembaharuan pemikiran lembaga terhadap Azhar Basyir menyebutkan bahwa
proses penjualan barang gadai. Di sinilah rahn merupakan suatu perbuatan yang
letak perbedaan studi ini dengan studi- menjadikan barang yang bernilai menurut
studi yang telah dilakukan sebelumnya. syara sebagai tanggungan uang yang mana
dengan adanya barang tersebut sebagian
METODOLOGI PENELITIAN uatang dapat diterima. Gadai atau rahn ini
Penelitian kualitatif ini merupakan juga diartikan sebagai menahan barang
penelitian lapangan (field research) yang yang bernilai ekonomis sehingga yang
mengkaji mengenai praktek penjualan meminjamkan uang mendapat jaminan
barang gadai (rahn) emas dalam tinjauan (Indirasari, 2014).
hukum ekonomi syariah. Pada penelitian
lapangan ini peneliti mengamati fenomena Dasar Hukum Gadai
yang terjadi dalam proses penjualan barang Praktik gadai memiliki dasar hukum yang
gadai di Bank BJB Syaraiah Kabupaten terdapat dalam al-Qur’an, hadis, ijma’, dan
Kuningan. Metode pengumpulan data yang fatwa. Berdasarkan al-Qur’an surat al-
dilakukan adalah observasi, wawancara Baqarah [2] ayat 283 jika dalam perjalanan
dan dokumentasi. Penelitian ini seseorang melakukan muamalah tidak
menggunakan teknik analisis data yang secara tunai dan tidak ada seorang penuls
maka hendaknya ada barang jaminan yang

90

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

dipegang oleh pemilik piutang. Menurut digadaikan), marhun bih (utang) dan
hadis siti Aisyah Ra. yang diriwayatkan terakhir sighat (ijab dan qabul) (Turmudi,
oleh Imam Bukhari, Rasulullah shallallahu 2016).
alaihi wa sallam pernah membeli bahan Dalam melaksanakan sebuah
makanan dari seorang Yahudi dan beliau transaksi gadai, terdapat syarat dan rukun
menggadaikan baju perang dari besi. Hadis yang harus dipenuhi menurut syara, di
ini menjelaskan bahwa Rasulullah pernah antaranya:
mempraktikan gadai secara langsung 1. Ar-Rahin (orang yang menggadaikan)
bahkan dengan non muslim. Transaksi Syarat rahin adalah sudah dewasa,
muamalah dapat dilakukan dengan siapa berakal, bisa dipercaya dan memiliki
saja selama yang ditransaksikan halal dan barang yang dapat digadaikan
toyib (Asy-Syaukani & Authar, 1999). (Turmudi, 2016).
Bolehnya gadai juga dijelaskan 2. Murtahin (yang menerima gadai)
dalam Fatwa DSN-MUI. Ada beberapa Merupakan bank atau lembaga yang
fatwa DSN-MUI terkait kegiatan gadai dapat dipercaya untuk memberikan
antara lain: 1) Fatwa Nomor 25/DSN- modal atau pendanaan (Idris dan Abu,
MUI/III/2002 tentang Rahn; 2) Fatwa 2004).
Nomor 26/DSN-MUI/III/2002 tentang 3. Marhun/Rahn (barang yang digadai)
Rahn Emas; 3) Fatwa Nomor 09/DSN- Syarat marhun dipersayaratkan
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah; sebagaimana barang dalam jual beli,
4) Fatwa Nomor 10/DSN-MUI/III/2000 sehingga barang tersebut dapat dijual
tentang Wakalah; dan 5) Fatwa Nomor guna memenuhi hak murtahin (Anwar,
43/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Ganti 1996).
Rugi. 4. Marhun Bih (dana hasil gadai)
Kebolehan gadai disepakati oleh Harus dihitung sesuai dengan
jumhur ulama. Para ulama berpegang pada kuantifikasinya.
hadis nabi ketika menggadaikan baju 5. Shigat (ijab Kabul antara rahin dan
besinya kepada orang Yahudi. Nabi murtahin)
mengambil sikap untuk bertransaksi Ulama Hanafiyah berpendapat
dengan non muslim dari biasanya kepada mengenai shigat dalam rahn tidak
para sahabat yang kaya agar tidak boleh menggunakan syarat atau
memberatkan para sahabat yang biasanya dikaitkan dengan sesuatu. Jika
enggan menerima ganti atau harga yang terdapat syarat, maka syarat tersebut
diberikan oleh Nabi. batal, dan rahn tetap sah (Muhammad,
2008).
Syarat dan Rukun Gadai
Berdasarkan pasal 373 KHES, rukun gadai Penjualan Barang Gadai
terdiri dari rukun akad rahn yakni: Menurut jumhur fuqaha, orang yang
murtahin, rahin, marhun, marhun menggadaikan barang tidak diperbolehkan
bih/utang, dan akad. Dalam akad gadai untuk menjual atau menghibahkan barang
terdapat 3 (tiga) akad paralel yaitu: qardh, gadai. Namun, penerima gadai
rahn, dan ijarah. Akad yang dimaksud diperkenankan untuk menjual barang gadai
dalam ayat (1) di atas harus dinyatakan dengan syarat, saat jatuh tempo pelunasan
oleh para pihak dengan cara lisan, tulisan, yang menggadaikan tidak dapat melunasi
atau isyarat (KHES, 2011). Sedangkan kewajibannya (Idris dan Abu, 1990).
syarat gadai menurut Hukum Islam, Penjualan barang gadai boleh
diantaranya: adanya rahin (orang yang dilakukan. Menurut Pasal 364 ayat (2)
menggadaikan), murtahin (orang yang KHES, apabila pemberi gadai tidak dapat
menerima gadai), marhun (barang yang melunasi hutangnya maka dapat dilakukan

91

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

penjualan barang gadai secara paksa yaitu bentuk kelalaian adalah menggunakan
melalui lelang syariah. Pihak penerima barang gadai tersebut bukan pada hak yang
gadai dalam hal ini pegadaian dapat telah diberi izin oleh pemberi gadai. Ketika
melakukan lelang harta gadai setelah peminjam uang membayar sebagian
dilakukan pemberitahuan atau peringatan utangnya, maka barang gadaian tidak boleh
kepada pemberi gadai paling lambat 5 diserahkan sampai utang tersebut dilunasi
(lima) hari sebelum tanggal penjualan seluruhnya.
(KHES, 2011). Sedangkan menurut DSN- Barang gadai memiliki ketentuan.
MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 Ketentuan dalam barang yang dapat
tentang Gadai, Murtahin harus digadaikan yakni: 1) Setiap benda yang
menyampaikan pemberitahuan terlebih dapat dijual belikan maka boleh pula untuk
dahulu kepada Rahin paling lambat 5 hari digadaikan. Sebaliknya, benda yang tidak
sebelum tanggal penjualan. Fatwa tersebut boleh dijual belikan maka tidak boleh
adalah sebagai berikut: 1) Apabila jatuh digadaikan pula seperti, benda wakaf.
tempo, Murtahin harus memperingatkan Benda yang tidak dapat dijual tidak boleh
Rahin untuk segera melunasi utangnya; 2) digadaikan karena hal tersebut
Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi bertentangan dengan tujuan gadai yaitu
utangnya, maka Marhun dijual menjamin utang yang tidak dapat dibayar
paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai dengan cara menjual barang gadai tersebut;
syariah; dan 3) Hasil penjualan Marhun dan 2) Ketentuan yang digadaikan harus
digunakan untuk melunasi utang, biaya berupa benda sehingga tidak sah
pemeliharaan dan penyimpanan yang menggadaikan selain benda seperti
belum dibayar serta biaya penjualan. menggadaikan utang. Karena ketentuan
Kelebihan hasil penjualan menjadi milik barang yang digadaikan adalah barang
Rahin dan kekurangann ya menjadi yang dapat diterima sedangkan utang
kewajiban Rahin (DSN-MUI, 2002). adalah sesuatu yang tidak nampak
sehingga tidak dapat diterima (Sholihah,
Ketentuan Barang yang Digadaikan 2019).
Gadai barang memiliki ketentuan untuk
menggadaikan dan ketentuan barang yang PEMBAHASAN DAN DISKUSI
dapat digadaikan. Ketentuan dalam Akad Penjualan Barang Gadai di Bank
menggadaikan antara lain: 1) Gadai tidak BJB Syariah Kabupaten Kuningan
sah kecuali dengan ijab seperti:”aku Dalam suatu akad, setiap tindakan dan
menggadaikan” dan qabul seperti “aku kondisi harus dijelaskan secara rinci dan
terima gadai”; 2) Gadai diperuntukkan spesifik. Apabila salah satu atau kedua
utang yang telah tetap maka utang yang belah pihak yang terikat dalam kontrak
belum tetap tidak dapat diberi gadai seperti tidak bisa memenuhi prestasinya, maka
utang jual beli salam karena sebelum pihak yang melanggar kontrak dapat
barang diterima salam bukanlah utang; 3) dikenakan sanksi sebagaimana yang telah
Penggadai dapat menarik kembali barang disepakati (Setiawan, 2016).
gadaiannya sebelum penggadai Praktek penjualan barang gadai yang
menyerahkan barang gadaiannya kepada biasa dilakukan oleh Bank BJB Kabupaten
penerima gadai; dan 4) Seorang penerima Kuningan menggunakan tiga akad, yaitu:
gadai tidak bertanggung jawab atas akad qardh, akad rahn dan akad ijarah.1
kerusakannya kecuali karena kelalaiannya. Akad qardh terdiri dari dua macam, yaitu
Hal ini dikaitkan pada kepercayaan, sama
halnya seperti meminjam barang tidak
1
ditanggung kerusakannya oleh peminjam Wawancara dengan Bapak Ade Susanto
selaku pegawai Bank BJB Syariah pada tanggal 16
kecuali karena kelalaiannya. Diantara November 2021

92

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

akad Qardh yang berdiri sendiri dan akad penerima gadai, pemberi gadai, harta
Qardh yang dilakukan sebagai sarana atau gadai, utang, dan akad (KHES, 2011).
kelengkapan bagi transaksi lain. Akad Pinjaman dengan menggadaikan barang
Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn
sosial semata sebagaimana dimaksud dibolehkan (DSN-MUI, 2002).
dalam Fatwa DSN-MUI Nomor Penyimpanan barang (marhûn) dilakukan
19/DSNMUI/IV/2001 tentang al-Qardh, berdasarkan akad ijarah (DSN-MUI,
bukan sebagai sarana atau kelengkapan 2006).
bagi transaksi lain dalam produk yang Transaksi ijarah dilandasi adanya
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. perpindahan manfaat (hak guna), bukan
Akad Qardh yang dilakukan sebagai sarana perpindahan kepemilikan (hak milik).
atau kelengkapan bagi transaksi lain yang Pada ijarah objek transaksinya adalah
menggunakan akad-akad mu’awadhah barang maupun jasa (Rahayu &
(pertukaran dan dapat bersifat komersial) Nurhasanah, 2020). Dilihat dari sisi
dalam produk yang bertujuan untuk obyeknya, akad ijarah dibagi menjadi dua,
mendapatkan keuntungan. Penggunaan yaitu Ijarah manfaat dan Ijarah yang
dana dari pihak ketiga hanya bersifat pekerjaan. Ijarah manfaat (Al-
diperbolehkan untuk tujuan komersial Ijarah ala alManfa‟ah) Hal ini
antara lain seperti produk Rahn Emas, berhubungan dengan sewa aset atau
Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga properti, yaitu memindahkan hak untuk
Keuangan Syariah, Pengalihan Utang, dan memakai dari aset atau properti tertentu
Anjak Piutang. kepada orang lain dengan imbalan biaya
Menurut pasal 607 KHES, sewa. Ijarah yang bersifat pekerjaan
pembiayaan akad qard dibebankan kepada (AlIjarah ala al-Amal) Artinya, ijarah ini
nasabah. Maka apabila kita menggadaikan berusaha mempekerjakan seseorang untuk
barang dan barang tersebut memerlukan melakukan sesuatu. Mu’jir adalah orang
pemeliharaan seperti tetap menjaga yang mempunyai keahlian, tenaga, jasa
kualitasnya baik, barang tidak rusak, dan dan lain-lain, kemudian musta’jir adalah
lain-lain maka dibutuhkan biaya pihak yang membutuhkan keahlian, tenaga
pemeliharaannya (KHES, 2011). Menurut atau jasa tersebut dengan imbalan tertentu
Imam Syafi’i dan Hanabilah pun (Santoso & Anik, 2015). Ujrah atau fee
menyebutkan bahwa pembiayaan barang harus disepakati di awal dan dinyatakan
gadai dibebankan kepada pemberi gadai, dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk
karena pada barang tersebut miliknya dan prosentase. Dalam hal ini objek sewa dari
akan kembali kepada pemberi gadai transaksi ijarah dapat berupa sewa manfaat
tersebut. Di bank BJB Syariah Kabupaten suatu barang atau manfaat jasa (DSN-MUI,
Kuningan memang sudah menetapkan 2004).
bahwa dalam pembiayaan barang gadai
dibebankan kepada nasabah atau pemberi Jenis Barang Gadai yang dapat Dijual
gadai yang sesuai dengan KHES. di Bank BJB Syariah Kabupaten
Akad Rahn sebagai salah satu akad Kuningan
yang digunakan dalam penjualan barang Barang gadai yang dijual sesuai dengan
gadainya. Jika dilihat berdasarkan pasal barang gadai yang diterima berarti jenis
372 ayat 1 dan 2 dimana akad gadai (rahn) barang yang di jual. Berdasarkan
terdiri dari unsur penerima gadai, pemberi keterangan yang didapat dari pegawai
gadai, harta gadai, utang, dan akad. Akad
dalam gadai (rahn) harus dinyatakan oleh
para pihak dengan cara lisan, tulisan, atau
isyarat. Akad rahn terdiri dari unsur

93

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

Bank BJB Syariah Kabupaten Kuningan2 Proses Penaksiran Harga Jual Barang
barang gadai yang dapat dijual berupa Gadai di Bank BJB Syariah Kabupaten
logam mulia 17-24 karat, emas kuning 16- Kuningan
24 karat, dan perhiasan 17-23 karat. Proses pentaksir perhiasan emas, petugas
Barang yang di jual berasal dari taksir membutuhkan peralatan khusus
barang yang di gadaikan oleh nasabah untuk memperoleh nilai emas, diantaranya
kepada Bank BJB Syariah Kabupaten timbangan untuk mengukur berat emas dan
Kuningan yang telah jatuh tempo untuk batu uji karatase. Warna yang dihasilkan
batas penebusan atau pembayaran barang batu uji karatase masih harus dinilai lagi
tersebut, tetapi nasabah tidak membayar untuk ditetapkan persentase karat dari
nya setelah diberikan masa tenggang, SP 1, suatu emas, oleh karena itu proses ini harus
SP 1, dan yang terakhir yaitu barang gadai ditangani oleh ahli taksir yang
tersebut dilelang atau dijual. berkemampuan menghitung dan
Barang gadai atas hutang yang telah mengoperasionalkan alat-alat tersebut.
jatuh tempo, namun tidak dapat dilunasi Setelah melakukan pengukuran berat
hutangnya maka pembayarannya bisa dan karat emas, petugas taksir kemudian
diambil dari barang gadai tersebut. mencari informasi terkini seputar harga
Pelunasan hutang melalui barang gadai emas pada hari itu. Harga emas pada hari
harus proporsional atau memiliki itu dikalikan dengan berat emas dan
kesamaan nilai tanggungan yang harus dikalikan lagi dengan karatase emas. Dan
dipikul oleh rahin. Apabila barang yang akhirnya terbentuk angka harga jual emas,
digadaikan dijual melebihi tanggungan yang nantinya bisa digunakan untuk harga
maka kelebihan dana dikembalikan kepada lelang (Khoiriyah, 2018).
penggadaian. Kekuasaan menjual marhun Dalam proses penaksiran harga yang
antara lain: 1) Telah jatuh tempo, murtahin dilakukan oleh Bank BJB Syariah
haruslah memperingatkan rahin terlebih Kabupaten Kuningan menggunakan tiga
dahulu untuk segera, melunasi hutangnya, cara, yaitu: penaksiran dengan
dan apabila rahin tidak melunasi menggunakan alat bor, menggunakan berat
hutangnya, maka marhun dijual paksa; 2) jenis, dan diuji oleh zat kimia. Penaksiran
Penjualan dalam waktu pilihan (dalam dengan menggunakan alat bor maksudnya
berlangsungnya rahn). Ulama sepakat barang milik nasabah itu dihancurkan
bahwa yang berhak menjual marhun atau dengan menggunakan alat tersebut agar
gadaian adalah rahin tetapi tetap harus mengetahui beratnya yang kemudian pihak
seizin murtahin; 3) Menjual barang yang bank akan menentukan taksiran harganya
cepat rusak, jika tidak segera dijual dan tetapi kebanyakan dari nasabah tidak mau
tidak akan bertahan lama murtahin boleh barangnya dirusak.
untuk menjualnya atas seizin hakim; 4) Dalam penaksiran yang menggunakan
Hak menentukan harga bahwasannya berat jenis tidak semua jenis barang bisa
Jumhur ulama telah sepakat bahwa ditaksir karena barang tersebut tidak semua
murtahin lebih berhak dalam menentukan padat, beraneka bentuk, atau ada
harga jual barang gadaian tersebut; dan 5) permatanya yang otomatis tidak full emas.
Murtahin mensyaratkan untuk memiliki Adapun yang bisa ditaksir melalui berat
harga atau barang gadaiaan. jenis yaitu logam mulya karena berat
logam mulya apabila 10 gram maka akan
tetap 10 gram. Mekanisme berat jenis tidak
dapat dipergunakan untuk emas yang
berongga seperti cincin, gelang ataupun
2
Wawancara dengan Bapak Ade Susanto emas yang bermata (berlian, batu mulia
selaku pegawai Bank BJB Syariah pada tanggal 16
November 2021
dan lainnya). Prosedur pengujian emas

94

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

dengan menggunakan berat jenis adalah berkesesuian dengan emas yang diuji.
sebagai berikut menggunakan alat-alat Umumnya jarum uji emas merah dipakai
timbangan, gelas ukur, air murni atau air sebagai standarnya. Gesekan jarum uji
suling, dan tempat timbangan emas. yang telah dipilih tersebut disamping
Langkah-langkah prosedur pengujian kanan dengan menekan sesuai pada
dalam mekanisme berat jenis, yaitu: gesekan pertama; 4) Oleskan larutan uji
pertama, timbangan emas yang akan diuji emas kedua secara bersamaan dan merata
sesuai dengan prosedur pengukuran dan pada garis uji emas maupun jarum uji emas
cacat ukuran beratnya sebagai berat kering. sebagai pembanding. Biasanya diambil
Lakukan penimbangan emas dalam air sebagai standar jarum uji emas 18 karat.
selanjutnya cacat sebagai berat basah Apabila kedua garis emas yang diuji
dengan memperhatikan beberapa hal hilang atau terlarut bersamaan maka emas
sebelum pengukuran, yaitu: pastikan angka yang diuji memiliki karatase yang sama
display timbangan berada pada posisi nol, dengan jarum uji yaitu 18 karat. Apabila
posisi wadah penampung emas untuk garis emas yang diuji lebih cepat lama
pengukuran berat basah tidak menyentuh hilang dibandingkan dengan jarum uji,
ke dinding atau dasar bejana air, emas maka emas yang diuji memiliki kadar emas
diletakan secara perlahan dan upayakan diatas jarum uji. Apabila garis emas yang
tidak terkena pengaruh angin atau diuji lebih lama hilang, maka dilanjutkan
guncangan berlebih, hitung volume emas menguji emas dengan menggunakan jarum
dengan rumus (volume = berat di udara– uji pada kadar emas yang lebih tinggi,
berat di air), hitung berat jenis dengan hingga diperoleh hilangnya kecepatan
rumus (berat jenis = berat di udara : (berat antara garis emas yang diuji dengan jarum
di udara – berat di air), dan bandingkan uji. Bila perlu, lakukan pengulangan
dengan berat jenis standar emas atau langkah 3 dan 4. Dengan terlebih dahulu
dengan daftar berat jenis emas, sehingga membersihkan batu uji dengan air uji emas
dapat disimpulkan kadar yang diuji. kedua dan tisu supaya mendapatkan hasil
Penaksiran barang dapat dilakukan yang akurat
degan menggunakan zakat kimia. Barang Dari ketiga proses perntaksiran
ditaksir dengan diuji oleh zat kimia yang tersebut, yang digunakan oleh Bank BJB
kemudian digosok sehingga pihak bank Syariah dalam menentukan penaksiran
akan mengetahui berat asli dari barang harga nya melalui dua cara3, yaitu:
tersebut. Mekanisme Jarum Uji Emas menggunakan berat jenis dan diuji oleh zat
(Touch Stone Testing): 1) Gesekan barang kimia. Penaksiran yang dilakukan oleh
yang akan diuji pada batu uji secukupnya, Bank BJB Syariah Kabupaten kuningan
maksimal 10 kali gesekan bolak balik dalam menentukan harga yang akan dijual
hingga membentuk garis vertikal yang selain dari cara yang di atas, Bank sendiri
jelas baik warna maupun panjang lebarnya; memberi patokan harga terhadap
2) Oleskan larutan uji emas yang pertama barangnya sesuai dengan harga pasar.
pada garis uji emas dengan pipet secara Bank sendiri tidak bisa menaikkan atau
merata dan cepat. Bila garis hilang mengurangi harga barang yang tidak sesuai
(bereaksi) maka dapat disimpulkan bahwa dengan harga pasar.
barang tersebut bukan emas atau yang
biasa disebut emas muda dengan karatase
sebagai berikut: untuk emas merah
berkadar 16 karat kebawah, untuk emas
3
kuning berkadar 14 karat kebawah, dan Wawancara dengan Bapak Ade Susanto
untuk emas putih berkadar 14 karat selaku pegawai Bank BJB Syariah pada tanggal 26
November 2021
kebawah; 3) Pilih jarum uji yang

95

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

KESIMPULAN The Ijarah And Rahn Contracts).


Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, Qawãnïn: Journal of Economic
yaitu mengenai Proses Penjualan Barang Syaria Law, 4(2), 193–208.
Gadai di Bank BJB Syariah Kabupaten Hasanah, A. (2016). Analisis Manajemen
Kuningan, maka dapat ditarik kesimpulan, Risiko Dalam Prosedur Pembiayaan
Pertama, Dalam akad, tindakan dan Gadai Emas Di BJB Syariah KCP
kondisinya sudah ditetapkan secara rinci Kuningan. IAIN Syekh Nurjati
dan spesifik. Jika salah satu atau kedua Cirebon.
belah pihak yang terikat dalam kontrak itu Hutagalung, M. A. K. (2019). Analisa
dan tidak dapat memenuhi kewajibannya, pembiayaan gadai emas di pt. Bank
maka salah pihak yang melanggar kontrak syari’ah mandiri kcp setia budi.
tersebut menerima sanksi seperti yang Jurnal Al-Qasd Islamic Economic
sudah disepakati dalam akad. Bank BJB Alternative, 1(1), 116-126.
Syariah sendiri menerapkan tiga akad Ichsan, N. (2016). Akad Bank Syariah.
dalam penjualan barang gadai diantaranya: Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah
akad rahn, akad qard dan akad ijarah. Dan Hukum, 50(2), 399–423.
Kedua, Jenis penjualan barang gadai yang Idris, Abdul Malik dan Abu Ahmadi.
dilakukan oleh Bank BJB Kabupaten (1990). Terjemah Ringkas Fiqih Islam
Kuningan sama dengan jenis penerimaan Lengkap. Jakarta: Rineka Cipta.
barang gadai yang diterima oleh Bank Idris, Abdul Fatah dan Abu Ahmadi.
yaitu berupa Logam Mulya 17-24 karat, (2004). Fikih Islam. Jakarta: Rineka
Emas Kuning 16-24 karat, dan Perhiasan Cipta.
17-23 karat. Ketiga, Proses pentaksir Indriasari, I. (2014). Gadai Syariah di
perhiasan emas, petugas taksir Indonesia. BISNIS: Jurnal Bisnis dan
membutuhkan peralatan khusus untuk Manajemen Islam, 2(2), 61-72.
memperoleh nilai emas, diantaranya KHES. (2011). Buku Kompilasi Hukum
timbangan untuk mengukur berat emas dan Ekonomi Syari’ah. Mahkamah Agung
batu uji karatase. dalam menentukan harga Republik Indonesia Direktorat
jual Bank BJB Syariah Kabupaten Jenderal Badan Peradilan Agama.
Kuningan melakukan penaksiran yaitu Khoiriyah, L. (2018). Analisis Hukum
melalui dua cara, yaitu: menggunakan Islam terhadap Proses Lelang di
berat jenis dan diuji oleh zat kimia. Pegadaian Syari’ah Cabang
Kaligarang Semarang. Skripsi UIN
DAFTAR PUSTAKA Walisongo Semarang.
Anwar, Moch. (1996). Masail Fiqhiyah. Muhammad, Rifqi. (2008). Akuntansi
Menara Kudus: PT Darul Ulum Press. Keuangan Syariah: Konsep dan
Asy-Syaukani, M., & Authar, N. (1999). Implementasi PSAK Syariah.
Darul Kalam ath-Thayib Juz III. Yogyakarta: P3EI Press.
DSN-MUI. (2002). Fatwa Nomor: Rahayu, A. E., & Nurhasanah, N. (2020).
25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn. Konstruksi Akad Ijarah pada Fatwa
DSN-MUI. (2004). Fatwa DSN-MUI DSN-MUI tentang Pembiayaan
Nomor 44/DSN-MUI/VIII/2004 Multijasa. Laa Maisyir: Jurnal
tentang Pembiayaan Multijasa. Ekonomi Islam, 7(1), 86–102.
DSN-MUI. (2006). Fatwa DSN Nomor Santoso, H., & Anik, A. (2015). Analisis
26/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn Pembiayaan Ijarah Pada Perbankan
emas. Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Febrianasari, S. N. (2020). Hukum Islam, 1(02).
Ekonomi Islam Dalam Akad Ijarah Setiawan, I. (2016). Penerapan Gadai
Dan Rahn (Islamic Economic Law In Emas pada Bank Syariah Perspektif

96

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022


Rabith Madah Khuaili Harsya, Wasman, Ubaidillah, Abdul Fatakh, dan Frida Alkhansaa’ Adzkia

Hukum Ekonomi Islam. Al-Daulah:


Jurnal Hukum Dan Perundangan
Islam, 6(1).
Sholihah, H. (2019). Pemanfaatan Barang
Gadai Ditinjau dari Hukum Islam dan
Hukum Perdata Indonesia. Al-Afkar,
Journal For Islamic Studies, 2(2),
105–124.
Subekti, R., & Tjitrosudibio, R. (2014).
Kitab undang-undang hukum perdata.
Balai Pustaka.
Turmudi, M. (2016). Operasional Gadai
Dalam Sistem Hukum Ekonomi
Islam. Al-’Adl, 9(1), 162–173.
Wahyuni, S. (2019). Penjualan Produk
Gadai Syariah di Pegadaian Syariah.
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.
Wijayanti, E., Rasito, R., & Muhammad,
F. (2021). Mekanisme Lelang Barang
Gadai Di Pegadaian Syariah Jelutung
Kota Jambi Perspektif Hukum
Ekonomi Syariah. UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.

97

Al-Mustashfa, Vol. 07, No. 01, Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai