1601027012
BANK SYARIAH
PENGERTIAN
UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah
adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis
Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa
tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah),
serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang
haram.
Bank Syariah menjalankan fungsi sosial seperti lembaga baitul mal,
yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah
atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola
wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).
a. MUSYARAKAH
b. MUDHARABAH
Al-Mudharabah
Nasabah sebagai penyandang dana bertindak sebagai shahibul maal
dan bank sebagai mudharib (pengelola dana). Sedangkan pada skim
pembiayaan, bank bertindak sebagai shahibul maal dan pengelola
usaha bertindak sebagai mudharib.
Al-Musyarakah
Akad antara dua orang atau lebih dengan menyertakan modal dan
dengan keuntungan dibagi sesama mereka menurut porsi yang
disepakati. Musyarakah lebih dikenal dengan sebutan syarikat,
merupakan gabungan pemegang saham untuk membiayai suatu
proyek, keuntungan dari proyek tersebut dibagi menurut presentse
yang disetujui dan seandainya proyek tersebut mengalami kerugian,
maka beban kerugian tersebut ditanggung bersama oleh pemegang
saham secara proporsional.
BANK SYARIAH
Pembiayaan Musyarakah dapat digambarkan :
1. Bai'as-Salam
2. Bai'al-Murabahah
3. Bai’ Al-Istihna’
4. Al-Ijarah (Leasing)
5. Al-Wakalah (Amanat)
6. Al-Kafalah (Garansi)
7. Al-Hawalah
8. Ar-Rahn
BANK SYARIAH
Alur transaksi salam dapat digambarkan :
Modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari modal
yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan.
Modal yang disetor oleh para pemegang saham. Modal ini timbul apabila
1 pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham.
Modal cadangan yaitu modal dari sebagian laba yang tidak dibagi
2 disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kemudian.
Dana titipan adalah dana pihak ketiga pada pihak bank pada umumnya
berupa giro dan tabungan. Pada umumnya motivasi utama orang
menitipkan dana pada bank adalah untuk keamanan mereka dan
memperoleh keluasan untuk menarik dananya kembali.
1. Tabungan Syariah
Tabungan syariah terikat dengan adanya kesepakatan atau akad antara
nasabah dan bank, yaitu akad mudharabah tentang simpanan yang
pengelolaannya diberikan kepada bank dengan sistem bagi hasil. Ada
pula yang menerapkan akad wadi’ah, yang artinya tabungan yang kita
simpan tidak mendapatkan keuntungan karena hanya dititip, tidak ada
bunga yang diterima oleh nasabah akan tetapi bank memberikan
hadiah atau bonus kepada nasabah.
BANK SYARIAH
2. Deposito syariah
Deposito syariah adalah produk simpanan berjangka yang dikelola
bank syariah. Produk ini bisa didapatkan untuk nasabah perorangan
dan perusahaan dengan menggunakan prinsip mudharabah.
Deposito syariah bisa ditarik setelah jangka waktu simpanan telah
berakhir atau jatuh tempo, yaitu pilihan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12
bulan, hingga 24 bulan.
3. Gadai Syariah
Gadai syariah adalah produk pinjaman tunai dari bank syariah
kepada nasabahnya. Khususnya dalam hal ini, gadai syariah
menggunakan akad rahn atau ijarah. Sebagai syarat utama, nasabah
wajib menyerahkan barang jaminan.
BANK SYARIAH
Pada penerapannya, jika nasabah atau debitur tidak sanggup
melunasi cicilan, barang jaminan akan dijual untuk menutupi utang.
Jika harga jualnya melebihi utang, kelebihannya akan dikembalikan
kepada debitur.
4. Pembiayaan atau Pinjaman Syariah
Pinjaman syariah adalah produk pinjaman dari bank syariah. Nasabah
wajib melunasi pinjaman tersebut dalam bentuk pembayaran langsung
atau cicilan. Transaksi semacam ini tidak tidak tergolong riba selama
bertujuan tolong-menolong dan tetap mengikuti syariat. Keuntungan
bank didapatkan dari margin harga beli barang di toko dengan harga
jual kepada nasabah. Biasanya pinjaman seperti ini menggunakan
akad murabahah.
5. Giro Syariah
Giro syariah adalah produk simpanan di bank syariah yang dana bisa
ditarik dengan menggunakan cek atau bilyet giro selain kartu ATM.
Nasabah giro, disebut juga dengan giran, bisa dari perorangan atau
badan hukum yang membutuhkan kemudahan bertransaksi dalam
jumlah yang sangat besar kapan saja.
BANK SYARIAH
Konsep giro sebagai produk perbankan syariah adalah wadiah atau
titipan. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa giro yang dibenarkan syariah adalah giro
berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. Akad mudharabah
pada giro syariah adalah akad kerjasama antara nasabah sebagai
penyimpan dana (shahibul maal) sedang bank syariah sebagai pihak
yang mengelola dana (mudharib).
TUGAS
1. Tn. Seron Sidik memiliki rekening giro wadiah di Bank Syariah
Pangkal Pinang dengan saldo rata-rata pada bulan mei 2003
adalah Rp.1.000.000,-. Bonus yang diberikan Bank Syariah
Pangkal Pinang kepada nasabah adalah 30% dengan saldo rata-
rata minimal Rp.500.000,-. Diasumsikan total dana giro wadiah di
Bank Syariah Pangkal Pinang adalah Rp.1.000.000,-. Pendapatan
Bank Syariah pangkal pinang dari penggunaan giro wadiah adalah
Rp.100.000.000,-. Berapa bonus yang diterima oleh Tn.Seron Sidik
pada akhir bulan mei 2003 ?