Anda di halaman 1dari 20

UJIAN AKHIR SEMESTER

RESUME

MATERI PEGADAIAN SYARIAH, DANA PENSIUN, PASAR MODAL,


DAN LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN WAKAF

Mata Kuliah : Bank Lembaga Keuangan Non Bank

Dosen Pengampu : Yayuk Sri Rahayu,SE.,MM

Oleh :

Ahmad Khabibulloh

(19540008)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022
1. Pegadaian Syariah

Perubahan masyarakat terus berkembang sesuai kemajuan zaman, dengan hal ini manusia
perlu dan diizinkan untuk mengembangkan ketentuan dan petunjuk sesuai dengan apa yang
diperlukannya dalam rangka menjalankan kehidupan di dunia, asalkan tidak bertentangan
dengan tujuan hukum Islam. Islam bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan atau
kemaslahatan bagi setiap individu dan masyarakat, disertai dengan nilai-nilai keadilan,
kejujuran, dan kebenaran
Gadai atau rahn dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang tertahan atau tetap. Sehingga jika
diartikan, gadai adalah memberikan harta sebagai jaminan untuk mendapatkan utang atau
pinjaman.

Rahn juga merupakan istilah untuk memberikan harta sebagai jaminan untuk utang.
Sistem gadai ini bertujuan untuk melunasi utang yang tidak dapat dibayar oleh orang yang
berutang.

Nilai barang yang digadaikan biasanya sebanding dengan nilai utang yang telah
diambil. Dengan sistem gadai ini, ada jaminan terhadap harta kekayaan bagi si pemberi
pinjaman dan ada keamanan dari risiko hilang atau ditipu.

Adapun akad utama yang digunakan dalam produk gadai syariah adalah rahn. Dalam
fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn dijelaskan
bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn
diperbolehkan dengan beberapa ketentuan, yaitu:

 Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai
semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.

 Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Prinsipnya, Marhun tidak boleh
dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali atas izin Rahin dengan tidak mengurangi nilai
Marhun serta pemanfaatannya hanya sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan
perawatannya. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi
kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin. Adapun biaya dan
pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin.

Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan
jumlah pinjaman. Apabila sudah jatuh tempo, Murtahin harus memberikan peringatan kepada
Rahin untuk segera melunasi utangnya. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya,
maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. Hasil penjualan Marhun
digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar
serta biaya penjualan. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya
menjadi kewajiban Rahin.
Akad Gadai Syariah

Salah satu yang membedakan transaksi syariah dengan konvensional adalah adanya akad.
Akad yang digunakan dalam transaksi gadai syariah (rahn) adalah:

1. Qardh al-hasan, akad ini digunakan rahin untuk tujuan konsumtif, oleh karena itu
rahin atau orang yang menggadaikan barangnya akan dikenakan biaya perawatan dan
penjagaan barang gadai (marhun) oleh pergadaian (murtahin). Ketentuannya:

• Barang gadai hanya dapat dimanfaatkan dengan jalan menjual, seperti emas,
barang elektronik, dan lain sebagainya.

• Karena bersifat sosial, maka tidak ada pembagian hasil. Pergadaian hanya
diperkenankan untuk mengenakan biaya administrasi kepada rahin.

2. Mudharabah, akad yang diberikan bagi rahin yang ingin memperbesar modal
usahanya atau untuk pembiayaan lain yang bersifat produktif. Ketentuannya:

• Marhun dapat berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak seperti:
emas, elektronik, kendaraan bermotor, tanah, rumah, dan lain-lain.

• Keuntungan dibagi setelah dikurangi dengan biaya pengelolaan marhun.

3. Ba’i Muqayyadah, akad ini diberikan kepada rahin untuk keperluan yang bersifat
produktif. Seperti pembelian alat kantor atau modal kerja. Dalam hal ini murtahin
juga dapat menggunakan akad jual beli untuk barang atau modal kerja yang
diinginkan oleh rahin. Marhun adalah barang yang dimanfaatkan oleh rahin ataupun
murtahin.

4. Ijarah, akad yang objeknya adalah pertukaran manfaat untuk masa tertentu.
Bentuknya adalah murtahin menyewakan tempat penyimpanan barang. Penerima
gadai (murtahin) dapat menyewakan tempat penyimpanan barang (deposit box)
kepada nasabah. Pada akad ini, nasabah menitipkan barang jaminannya di
pergadaianselama masa pinjaman. Atas penitipan tersebut, pergadaian membebankan
ujrah (biaya sewa/ fee) dari nasabah sesuai tarif yang telah ditentukan dan disepakati
oleh kedua belah pihak dalam akad ijarah.
Pegadaian syariah muncul seiring diminatinya layanan keuangan syariah di Indonesia.
Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Kata gadai dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti meminjam uang dalam batas waktu tertentu
dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan, jika telah sampai pada waktunya tidak
ditebus, barang itu menjadi hak yang memberi pinjaman. Sistem pegadaian di Indonesia ada
dua jenis, yaitu pegadaian syariah dan pegadaian konvensional. Apa perbedaan pegadaian
syariah dan konvensional?

Perbedaan Pegadaian Syariah dan Konvensional

1. Landasan hukum
Perbedaan pegadaian syariah dan konvensional pertama terletak pada landasan hukumnya,
di mana landasan hukum pegadaian syariah sama dengan perbankan syariah. Landasan
hukum pegadaian syariah, yaitu berdasarkan hukum syariah Al-Quran, hadis, dan fatwa
ulama tentang bermu'amalah tidak secara tunai. Sementara landasan hukum pegadaian
konvesional, yaitu peraturan nasional dan internasional berdasarkan hukum yang berlaku.

2. Akad

Dalam melakukan kegiatannya, pegadaian syariah mengikuti hukum syariah yang dalam
fikih Islam disebut akad al-Rahn atau sesuatu yang tetap. Pengertian al-rahn dalam pegadaian
syariah adalah tetap, kekal, dan menahan suatu barang sebagai pengikat utang. Mengutip
buku Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah oleh Ade Sofyan Mulazid, pengertian al-rahn
pada pegadaian syariah adalah perjanjian penyerahan barang sebagai jaminan sehingga orang
yang bersangkutan boleh mengambil utang. Sekilas jika memahami penjelasan di atas,
pegadaian syariah tidak jauh berbeda dengan pegadaian konvensional karena sama-sama
membutuhkan barang jaminan dalam kegiatan transaksinya.

3. Sistem Pembayaran Biaya

Perbedaan pegadaian syariah dan konvensional dapat dilihat dari sistem pembayaran biaya
dan ongkos penyimpanan barang jaminan. Pada pegadaian syariah adalah nasabah yang tidak
mampu membayar tidak akan dikenakan bunga atas pinjaman. Melainkan, nasabah akan
dikenakan biaya sewa penitipan, pemeliharaan, dan penjagaan atas barang jaminan yang
digadaikan. Jika nasabah masih belum bisa membayar meski sudah ditangguhkan dan tidak
mampu membayar ongkos serta biaya penyimpanan, maka barang jaminan tersebut akan
diilelang atau dijual untuk menutupi biaya-biaya tersebut. Kemudian jika ada kelebihan sisa
dari uang lelang, maka akan dikembalikan kepada nasabah. Namun, jika uang kelebihan tidak
diambil nasabah dalam satu tahun, maka uang tersebut akan diserahkan kepada lembaga
zakat, infaq, dan shadaqah sebagai denda. Begitupun sebaliknya, jika penjualan dari barang
jaminan kurang dari jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan, maka nasabah harus menanggung
kekurangannya. Dari ongkos atau biaya tersebut, pegadaian syariah mengambil keuntungan
atau margin untuk menjalankan operasionalnya. Sistem pembayaran ini berbeda dengan
pegadaian konvensional yang membebankan bunga kepada nasabahnya dan mencari untung
dari sistem bunga tersebut.

Bunga pinjaman biasanya ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Jika nilai pinjaman
semakin besar, maka bunga yang dibebankan pun akan semakin besar pula. Umumnya,
besaran bunga pada pegadaian konvensional semakin naik. Misalnya, perhitungan biaya
pinjaman setiap 15 hari kemudian, maka pada hari ke-16 dan seterusnya bunga akan naik.
Demikian perbedaan pegadaian syariah dan konvensional. Dari penjelasan di atas dapat
terlihat keunggulan pegadaian syariah adalah tidak terlalu membebankan nasabah peminjam.

2. Dana Pensiun

Pada prinsipnya, dana pensiun merupakan salah satu alternative untuk memberikan
jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Adanya jaminan kesejahteraan tersebut
memungkinkan karyawan untuk memperkecil masalah-masalah yang timbul dari risiko-risiko
yang akan dihadapi dalam perjalanan hidupnya, misalnya risiko kehilangan pekerjaan, lanjut
usia, dan kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau bahkan kematian.
Risiko-risiko tersebut memberikan dampak financial, terutama bagi kehidupan
karyawan dan keluarganya. Sehingga kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan
terganggu dan menimbulkan guncangaguncangan, yang pada gilirannya akan mengganggu
kelangsungan hidupnya. Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya keadaan-keadaan tersebut,
diciptakanlah beberapa usaha pencegahan, antara lain dengan penyelenggaraan program
pensiun (pension plan), baik yang dikelola sendiri oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun
pemerintah sebagai pemberi kerja yang telah dikenal selama ini.
Kesejahteraan seperti disebutkan di atas adalah setiap bentuk manfaat ( benefit ) yang
akan diberikan pemberi kerja kepada karyawan agar dia dan keluarganya tidak mengalami
kesulitan keuangan, apabila sewaktu-waktu karyawan yang bersangkutan berhenti bekerja
akibat tidak mampu lagi atau meninggal.
Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan program
pensiun. Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan, lembaga sosial, atau orang
perorangan yang mempekerjakan karyawan. Dalam istilah lain, pengertian dana pensiun
adalah dana yang dihimpun oleh suatu perusahaan atau serikat pekerja atau badan usaha milik
pemerintah atau organisasi lain. Tujuannya untuk membuat cadangan dana sebagai
pembayaran pensiun bagi pegawainya yang telah memasuki masa pensiun. Dengan demikian,
pengertian dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan oleh lembaga tertentu dengan
menggunakan iuran pekerja. Selanjutnya, dana tersebut diberikan kembali kepada pekerja
saat masa pensiun. Dana pensiun tentu sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan hidup
seseorang di masa tua atau ketika tidak lagi bisa bekerja dengan baik. Manfaat dana pensiun
sangat besar, karena itu setiap orang perlu menyiapkannya jauh-jauh hari. Semakin awal
menyiapkan dana pensiun, maka itu lebih baik. Anda tidak akan khawatir lagi tentang
masalah finansial di hari tua ketika sudah mengurus dana pension.
Fungsi Dana Pensiun

Fungsi dana pensiun adalah memberikan jaminan di usia pensiun atau saat usia tak lagi
produktif untuk bekerja. Peserta dana pensiun dapat memperoleh hak berupa manfaat pensiun
yang besarnya bergantung pada besarnya iuran, masa kerja, serta hasil pengembangkan dana
tersebut. Selain itu dana pensiun juga dapat diwariskan kepada anggota keluarga jika
penerima dana ini meninggal dunia. Sehingga, rasa aman juga didapatkan oleh keluarga
penerima.

Manfaat Dana Pensiun

OJK menyebutkan, terdapat 2 manfaat dana pensiun antara lain: Dana pensiun adalah
sebagai penyambung hidup di masa tua atau sebagai bekal pensiun. Dana pensiun adalah
sebagai pengeluaran untuk modal usaha di masa pensiun.

Jenis Dana Pensiun

Adapun jenis dana pensiun adalah sebagai berikut:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank
atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan

Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), dengan iuran hanya dari pemberi
kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

PPIP adalah program pensiun dimana besar iuran pensiun ditetapkan di awal dan dicatat ke
rekening masing-masing peserta. Hak manfaat pensiun peserta adalah akumulasi iuran dan
hasil pengembangan. Dalam PPIP risiko pengembangan dana ditanggung sepenuhnya oleh
peserta. Sedangkan PPMP adalah program pensiun selain PPIP. Besar manfaat pensiun
didasarkan pada rumus yang ditetapkan di awal. Rumus manfaat pensiun umumnya dikaitkan
dengan masa kerja. Risiko pengembangan dana PPMP umumnya ditanggung sepenuhnya
oleh pemberi kerja. Namun, pendiri dapat menetapkan skema program pensiun yang
memungkinkan pemberi kerja dan peserta menanggung risiko secara bersama-sama.

3. Pasar Modal
Pasar modal (capital market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti yang sempit adalah suatu tempat dalam
pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.
Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengertian efek adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh
perusahaan, misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),
saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant). Definisi pasar
modal menurut Kamus Pasar Modal dan Modal adalah pasar konkret atau abstrak yang
mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka
satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana
pensiun, bank-bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah perusahaan,
pemerintah, dan masyarakat umum. Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market).
Pasar uang berkaitan dengan instrumen keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari 1
tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Istrumen pasar uang biasanya terdiri dari berbagai
jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial paper, Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Seperti halnya sebuah pasar, istilah pasar modal merujuk pada tempat bertemunya
perusahaan emiten yang tengah membutuhkan dana dan para investor yang ingin
menanamkan uang mereka. Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, pasar
modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, seperti utang, ekuitas (saham), maupun instrumen lainnya. Sementara itu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut emiten pasar modal sebagai pihak yang melakukan
penawaran umum untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten yang dimaksud dapat berbentuk
perorangan, usaha bersama, perusahaan, asosiasi, maupun kelompok yang terorganisasi. Di
pasar modal, emiten diperkenankan untuk menawarkan efek perusahaan berupa surat
berharga komersial, surat pengakuan utang, saham, obligasi, tanda bukti utang, kontrak
berjangka atas efek, hingga unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Selain itu, jenis efek
lain yang ditawarkan adalah sukuk atau efek syariah.

Jenis-Jenis Pasar Modal

Hingga saat ini, di Indonesia hanya mengenal satu pasar modal, yaitu Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau yang juga biasa di sebut Indonesia Stock Exchange (IDX) yang sudah
memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di sejumah wilayah di Indonesia. BEI
merupakan gabungan dari dua bursa pernah ada, yaitu Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa
Efek Jakarta (BEJ). Sementara itu, sejumlah negara Asia Tenggara lain juga memiliki pasar
modal mereka sendiri, seperti Bursa Malaysia (KLSE), Stock Exchange of Thailand (SET),
Philippine Stock Exchange (PSE), dan Chi Minh City Stock Exchange.

Bila dilihat dari skala global, saat ini bursa efek terbesar di dunia terletak di Amerika
Serikat, yakni Bursa Efek New York (New York Stock Exchange). Selain itu, ada juga bursa-
bursa berskala besar lainnya, seperti NASDAQ Stock Exchange, Japan Stock Exchange
Group, dan London Stock Exchange. Berdasarkan transaksinya, pasar modal dibagi menjadi
dua, yakni pasar modal perdana dan pasar modal sekunder. Pasar perdana adalah tempat efek
atau surat-
surat berharga lainnya yang perdana diperdagangkan, dan nantinya akan tercatat secara resmi
di bursa. Sementara pasar sekunder merupakan perdagangan untuk efek-efek yang telah
terdaftar di bursa pasar modal. Investor yang sudah membeli efek di pasar perdana bisa
mendapatkan harga lebih tingga apabila menjual kembali efeknya di pasar sekunder.

Lembaga yang Terlibat dalam Transaksi Pasar Modal

1. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut
Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal adalah :

a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efesien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat
umum

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga berikut :

 Bursa efek

 Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan

 Reksa dana

 Perusahaan efek dan perorangan

 Lembaga penunjang pasar modal yaitu tempat penitipan harta, biro administrasi
efek,wali amanat atau penanggung

 Profesi penunjang pasar modal

c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal Bapepam sebagai
lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan
efek secara tertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa :

1). Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan
efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan keterbukaan kepada Ketua
Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama
dan orang dalam serta pihak terasosiasi dengannya

2). Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak yang telah memperoleh
izin usaha, izin perorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi

3). Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu
penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskan diadakannya penerbitan sertifikat dalam
jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu
bursa efek. Bapepam dipimpin oleh seorang ketua yang tugas pokonya adalah memimpin
Bapepam sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina
aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna. Di samping itu Ketua Bapepam
bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal yang secara fungsional
menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut :

1). Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya di keluarkan, harga
yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit)

2). Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu


menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen
pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus, merancang spesimen efek,
dan mendampingi emiten selama proses evaluasi

3). Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan


sarana-sarana penunjang)

b. Akuntan Publik Tugas akuntan publik antara lain adalah :

1). Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan


pendapatnya

2). Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam

3). Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila


diperlukan

c. Konsultan Hukum Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum


emiten dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha
emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaan
emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam
perkara perdata dan pidana.

d. Notaris Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar, dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek
e. Agen Penjual Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek,
melaksanakan pengembalian uang pesanan, dan menyerahkan sertifikat efek kepada
pemesan.

f. Perusahaan Penilai Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan


melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam
melakukan emisi melalui pasar modal.

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, di samping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut :

a. Wali Amanat (Trustee) Tugas Wali Amanat antara lain :

1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten

2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan


emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan

3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten

4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok berserta


bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya

5) Melaksanakan tugas selaku agen utama pembayaran

6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan


emiten

7) Membuat perjanjian perwalianamanatan dengan pihak emiten

8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila


diperlukan

b. Penanggung (Guarantor) Penanggung bertanggung jawab atas dipenuhinya


pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para
pemegang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent) Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi
yang biasanya dilakukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah
jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan


jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang ini terdiri
dari :
a. Pedagang Efek Disamping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedagang efek
juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu
di pasar sekunder

b. Perantara Perdagangan Efek (Broker) Broker bertugas menerima order jual dan order
beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini,
broker mengenakan fee kepada investor

c. Perusahaan Efek Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (securities company)


dapat menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter), perantara pedagang efek, manajer investasi, atau penasihat investasi

d. Biro Administrasi Efek Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara
teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk
emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund) Reksa dana (mutual fund atau investment fund)
merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana dari investor yang pada
umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal dan atau pasar uang oleh
manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat
sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksa dana tersebut

Fungsi Pasar Modal

Fungsi pasar modal tentunya untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dana
dengan investor untuk kemudian terjad transaksi di antara keduanya. Kegiatan jual-beli yang
berlangsung di pasar modal mampu menggerakan dan menambah laju roda perekonomian
Indonesia. Dana-dana yang terkumpul dari para investor nantinya akan digunakan untuk
bermacam-macam keperluan perusahaan, tergantung prioritas, seperti pengembangan usaha,
penambahan tenaga kerja, penambahan mesin produksi, pembayaran utang, dan sebagainya.
Sementara untuk para investor, investasi dimaksudkan sebagai sumber penghasilan
tambahan, dan lain sebagainya. Selain hal-hal di atas, pasar modal juga berfungsi sebagai:

a. Pemerataan pendapatan Pasar modal dikatakan sebagai sarana pemerataan


pendapatan. Pasalnya, dalam jangka waktu tertentu, saham-saham yang sudah
dibeli akan membagikan dividen kepada para investornya.
b. Meningkatkan kapastias produksi Modal yang diterima dari para investor
dapat dipergunakan untuk pengembangan perusahaan, sehingga produktivitas
akan ikut meningkat.
c. Meningkatkan pendapatan negara Setiap dividen yang dibagikan perusahaan
kepada investornya akan dikenakan pajak yang mana akan meningkatkan
pendapatan negara.
d. Indikator perekonomian negara Aktivitas jual beli yang terjadi di pasar modal
menandakan bisnis berbagai perusahaan sedang berjalan dengan lancar.

Instrumen Pasar Modal

Ada beberapa instrumen yang diperjual-belikan di pasar modal, antara lain:

a. Saham
Surat berharga atau bukti seseorang menjadi salah satu pemilik dari suatu
perusahaan. Pemilik saham berhak mendapat dividen dan pembagian
keuntungan.
b. Surat Utang atau Obligasi
Pemilik surat utang punya hak untuk memperoleh bunga dan pelunasan utang
pada jangka waktu yang telah ditentukan
c. Reksadana
Reksadana dikenal sebagai wadah untuk pengumpulan serta pengelolaan dana
beberapa investor. Dana ini nantinya akan dikelola oleh seorang manajer
investasi.
d. Derivatif
Derivatif merupakan surat berharga bentuk turunan dari saham. Ada dua jenis
derivatif yang bisa ditemukan di Indonesia, yaitu right dan warrant.

Lembaga Amil dan Zakat

Lembaga Amil Zakat

Pengertian LAZ

Sebelum berlakunya undang-undang pengelolaan zakat, sebenarnya fungsi


pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian zakat telah eksis terlebih dahulu di tengah-
tengah masyarakat. Fungsi ini dikelola oleh masyarakat sendiri, baik secara perorangan
maupun kelompok (kelembagaan). Hanya saja dengan berlakunya undang-undang ini, telah
terjadi proses formalisasi lembaga yang sudah eksis tersebut. Istilah formal lembaga ini
diseragamkan menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Di samping itu, untuk menjadi LAZ atau lembaga formal yang berfungsi mengelola
zakat, lembaga yang sebelumnya eksis di tengah-tengah masyarakat secara informal tersebut,
terlebih dahulu harus melalui proses formal administrative dan selanjutnya dilakukan oleh
pemerintah sebagai bentuk pengakuan keberadaannya secara formal. Oleh karena itu, tidak
semua yang secara kelembagaan maupun perorangan melakukan kegiatan mengumpulkan,
mengelola, dan mendistribusikan zakat dinamakan Lembaga Amil Zakat seperti diatur dalam
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Menurut undang-undang ini, Lembaga Amil Zakat
adalah institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan
oleh masyarakat yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan kemashlahatan
umat Islam.
Pengertian Lembaga Amil Zakat

Lembaga adalah badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu usaha, menurut
fatwa MUI no 8 Tahun 2011 yang dimaksud dengan amil zakat sendiri adalah:

1. Seseorang atau sekelompok orang yang diangkat oleh pemerintah untuk mengelola
pelaksanaan ibadah zakat

2. Seseorang atau sekelompok orang yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh
pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat.

Lembaga amil zakat menurut Undang-Undang No 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan


zakat pasal (1) ayat 8 disebutkan bahwa Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat
LAZ adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat yang memiliki tugas membantu
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Lembaga amil zakat juga
didevenisikan sebagai institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa
masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak dibidang da’wah, pendidikan, sosial dan
kemaslahatan umat Islam.

Lembaga amil zakat dikukuhkan, dibina dan dilindungi pemerintah. Sebagaimana


dijelaskan dalam pasal 17 UU No.23 Tahun 2011 pembentukan LAZ oleh masyarakat
dimaksudkan untuk membantu BAZNAS dalam pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat. Jadi lembaga amil zakat adalah lembaga atau instansi atau badan yang
didalamnya terdapat sekelompok orang yang disahkan pemerintah, baik dibentuk oleh
pemerintah maupun masyarakat, bertugas membantu pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat demi kemaslahatan umat.

Prinsip Azas dan Tujuan

Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena zakat merupakan
salah satu implementasi asas keadilan dalam sistem ekonomi Islam. Zakat mempunyai enam
prinsip antara lain :

1. Prinsip keyakinan keagamaan, yaitu bahwa orang yang membayar zakat merupakan
salah satu manifestasi dari keyakinan agamanya.

2. Prinsip pemerataan dan keadilan, merupakan tujuan sosial zakat, yaitu membagi
kekayaan yang dibeikan Allah lebih merata dan adil kepada manusia.

3. Prinsip prodiktivitas, yaitu menekankan nahwa zakat memang harus dibayar karena
milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu setelah lewat jangka waktu tertentu.
4. Prinsip nalar, yaitu sangat rasional bahwa zakat harta yang menghasilkan itu harus
dikeluarkan.

5. Prinsip kebebasan, yaitu bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas dan merdeka.

6. Prinsip etika dan kewajaran, yaitu zakat tidak dipungut secara semena-mena tapi
melalui aturan yang disyariatkan.

Fungsi Lembaga Amil Zakat

Dalam melaksanakan tugasnya, lembaga amil zakat memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Perencanaan pengumpulan pendistrbusian, dan pendayagunaan zakat.

2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, da pendayagunaan zakat.

Peran Penting Lembaga Amil Zakat

LAZ dan BAZ punya satu tugas penting, yaitu mengajak masyarakat untuk
menunaikan kewajiban zakat, memberdayagunakan peran pranata keagamaan, serta
meningkatkan jangkauan zakat. Selain itu, LAZ dan BAZ juga memiliki sumber daya
manusia yang profesional, sehingga mereka punya program, campaign, peraturan, dan
evaluasi yang sangat jelas. Singkatnya, LAZ dan BAZ memastikan pengelolaan zakat yang
dilakukan bisa berjalan dengan lancar, profesional, dan juga transparan.

Kehadiran LAZ dan BAZ membuat masyarakat lebih mudah untuk menyalurkan
zakatnya melalui pengelolaan profesional. Apalagi saat ini LAZ dan BAZ di Indonesia sudah
menyediakan layanan zakat online yang memungkinkan masyarakat menuntaskan kewajiban
zakatnya kapanpun dan di manapun. Prosesnya pun jauh lebih mudah dari zakat konvensional
pada umumnya.

Kedudukan Lembaga Amil Zakat Dalam Islam Al-Ahnaf dan Sufyan as-Saury
berpendapat bahwa si pemilik harta lebih berhak memilih asnaf mana yang akan diberikan
zakat. Sementara Imam Syafi’I berpendapat bahwa kedelapan itu berserikat dalam harta,
karena itu masing-
masing mempunyai hak yang sama, tidak boleh ada yang tertinggal. Jika kita mengambil
kedua dari pendapat itu, jelas bahwa dalam hal kedudukan amil zakat dalam Islam, para
ulama memiliki pandangan-pandangan yang berbeda. AlAhnaf dan Sufyan as- Saury
menerangkan bahwa zakat lebih baik disalurkan oleh muzakki sehingga pemilihan ashnaf
menjadi hak bagi si muzakki. Sementara pendapat Syafi’I, semua ashnaf tidak boleh satu pun
tertinggal. Dengan kata lain dikarenakan dalam ashnaf terdapat amilin, zakat mesti dihimpun
dan diurus oleh amilin sehingga bagian amilin tersalurkan.

Amil zakat adalah orang yang bekerja dalam pengumpulan zakat dan
pendistribusiannya. Syarat menjadi amil zakat ialah:

1. Orang Islam

2. Orang dewasa yang sehat akal dan fikirannya (mukallaf)

3. Orang jujur

4. Orang yang memahami hukum-hukum zakat

5. Mempunyai kemampuan melaksanakan tugas

6. Laki-laki

7. Bukan orang yang berstatus hamba sahaya

Amil zakat berhak memperoleh bagian sesuai dengan standar yang didasarkan kepada
kompetensi pekerjaannya, namun diharapkan paling tinggi sama dengan bagian golongan
mustahik lain. Lebih baik lagi amil zakat adalah pihak yang sudah digaji oleh sumber dana
bukan zakat.
DAFTAR PUSTAKA

Regulasi Dan Implementasi Pegadaian Syariah Di Indonesia, Jefry Tarantang Maulidia Astuti Annisa
Awwaliyah Meidinah Munawaroh, Penerbit K-Media Yogyakarta, 2019

Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Bab 13. Pasar Modal, Dana Pensiun, amanitanovi@uny.ac.id

Bank Dan Lembaga Keuangan Lain, Bab 11. Dana Pensiun, Dana Pensiun, amanitanovi@uny.ac.id

http://digilib.uinsby.ac.id/13016/5/Bab%202.pdf

https://digizakat.com/artikel/lembaga-amil-zakat-makna-dan-peran-pentingnya

Anda mungkin juga menyukai