Ikatan kimia
Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara
atom-atom unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk
ion positif dan atom unsur nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif. Contoh:
NaCl, MgO, CaF2, Li2O dan lain-lain.
Sifat-sifat fisika senyawa ionik pada umumnya:
1) pada suhu kamar berwujud padat
2) mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi
3) larut dalam pelarut air tetapi tidak larut dalam pelarut organik
4) tidak menghantarkan listrik pada fasa padat, tetapi pada fasa cair (lelehan) dan larutannya
menghantarkan listrik.
B. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan.
Secara sederhana, pasangan elektron yang digunakan bersama sering dinyatakan dengan satu garis,
jadi ikatan kovalen dalam molekul hidrogen dapat ditulis sebagai H−H.[2]
Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan
elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron
bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis
(contoh: H2, N2, O2,) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2). Senyawa yang hanya mengandung ikatan
kovalen disebut senyawa kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis
adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis dimana PEI dinyatakan
dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan diantara kedua atom dan PEB dinyatakan
dengan titik-titik pada masing-masing atom. Contoh :
2. Ikatan kovalen rangkap dua, yaitu ikatan kovalen yang memiliki dua pasang PEI. Contoh:
O2 dan CO2.
3. Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan kovalen yang memiliki tiga pasang PEI. Contoh:
N2 (konfigurasi elektron N= 2,5).
C. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron
valensi antar atom-atom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak.
Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori awan elektron yang menyatakan kristal logam terdiri dari
kumpulan ion logam bermuatan positif di dalam lautan elektron yang mudah bergerak.[3]
Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:
1) pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;
2) dapat ditempa;
3) mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4) penghantar listrik dan panas yang baik;
Bentuk Molekul
1. Teori Domain Elektron
a).Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI)
dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan
dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repultion)
b). Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB.
Karena pasangan-pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka tolak-
menolak antarpasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) >
tolakan (PEI - PEI)
c).Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian
bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI maupun PEB yang dimiliki pada
atom pusat.
d). Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya
Contoh molekul CH4 memiliki 4 PEI
Dengan menggunakan teori VSEPR maka kita dapat meramalkan bentuk geometri suatu
molekul. Dalam artikel ini maka akan di contohkan menentukan bentuk geometri
molekul XeF2, XeF4, dan XeF6. Diantara molekul-molekul tersebut ada yang memiliki
pasangan elektron bebas dan ada yang tidak, jadi molekul-molekul tersebut adalah
contoh yang bagus untuk lebih memahami teori VSEPR.
Pertama kita harus mementukan struktur lewis masing-masing molekul. Xe memiliki
jumlah elektron valensi 8 sedangkan F elektron valensinya adalah 7.(lihat gambar
dibawah)
Struktur Lewis XeF2 seperti gambar sebelah kiri, dua elektron Xe masing-
masing diapakai untuk berikatan secara kovalen dengan 2 atom F sehingga
meninggalkan 3 pasangan elektron bebas pada atom pusat Xe. Hal yang sama
terjadi pada molekul XeF4 dimana 4 elektron Xe dipakai untuk berikatan
dengan 4 elektron dari 4 atom F, sehingga meninggalkan 2 pasangan elektron bebas pada atom pusat
Xe.
Lihat gambar diatas XeF2 memiliki 2 pasangan elekktron terikat (PET) dan 3 pasangan elektron bebas
(PEB) jadi total ada 5 pasangan elektron yang terdapat pada XeF2, hal ini menandakan bahwa
geometri molekul atau kerangka dasar molekul XeF2 adalah trigonal bipiramid. Karena terdapat 3
PEB maka PEB ini masing masing akan menempati posisi ekuatorial pada kerangka trigonal
bipiramid, sedangkan PET akan menempati posisi aksial yaitu pada bagian atas dan bawah. Posisi
inilah posisi yang stabil apabila terdapat atom dengan 2 PET dan 3 PEB sehingga menghasilkan
bentuk molekul linear. Jadi bentul molekul XeF2 adalah linier.(lihat gambar dibawah).
Soal:
1. Di antara molekul-molekul di bawah ini, yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah..
Jawaban:
Oksigen (O) memiliki konfigurasi elektron “2, 6” dengan 6 elektron valensi dan kekurangan 2
elektron, maka akan ada 2 elektron yang digunakan bersama dan membentuk ikatan kovalen rangkap
ganda, dengan Struktur Lewis:
.. ..
O (::) O
˙˙ ˙˙
2. Atom 12A dan atom 9B akan membentuk senyawa yang…
Jawaban:
Konfigurasi elektron dari masing-masing unsur serta kecenderungan untuk menjadi ion agar tercapai
keadaan oktet (stabil)
₁₂A = 2 . 8 . 2 ⇒ melepas 2 elektron terluar sehingga menjadi ion A²⁺
₉B = 2 . 7 ⇒ menangkap 1 elektron sehingga menjadi ion B⁻
Ion A²⁺ merupakan kation logam, sedangkan ion B⁻ adalah anion non logam, sehingga kedua ion
akan berikatan membentuk senyawa yang berikatan ion (atau ionik).
Sesuai dengan aturan penamaan yakni muatan diletakkan secara bersilangan, maka rumus kimianya
adalah AB₂.
3. Atom unsur 19K akan menjadi stabil dengan kecenderungan . . .
Jawaban:
Konfigurasi elektron ₁₉K = 2 . 8 . 8 . 1
Atom unsur ₁₉K menjadi stabil dengan kecenderungan melepaskan sebuah elektron terluar sehingga
membentuk ion K⁺
Dengan kata lain, ion K⁺ memiliki konfigurasi elektron 2 . 8 . 8 yang sudah mencapai kestabilan
sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia.
4. Atom Na berikatan dengan atom Cl,
Konfigurasi: 11Na : 2 . 8 . 1 Na akan membentuk ion positif dan memberi elektron kepada Cl agar
mencapai kestabilan. 19Cl : 2 . 8 . 7 Cl akan membentuk ion negatif dan menerima elektron dari Na
agar mencapai kestabilan. Reaksi yang dapat dituliskan: Na d Na+ + e 2 . 8 Cl + e d Cl- 2 . 8 . 8
Rumus molekul: Na+ + Cl- d NaCl Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa NaCl yang stabil. 1.
Apakah ikatan yang terbentuk pada molekul air (H2O)?
Pembahasan
Kedua unsur adalah unsur non logam
Konfigurasi elektron H : 1, elektron valensi = 1
Konfigurasi elektron O : 2 6, elektron valensi = 6
Molekul PCl5 tidak memenuhi kaidah duplet atau oktet karena atom P dikelilingi oleh 10 elektron.
Jawaban : c. PCl5
6. Tentukan tipe molekul untuk senyawa SF₄
Jawab:
SF₄ memiliki ikatan tunggal, sehingga:
Jumlah elektron valensi atom pusat (S) = 6
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 4
Jumlah domain elektron bebas (E) = (6-4)/2 = 1
Sehingga SF₄ adalah Tipe Molekul AX₄EMolekul dengan orbital hibrida sp² memiliki bentuk
orbital …
A. Linear
B. Segitiga datar
C. Segitiga piramida
D. Tetrahedral
E. Oktahedral
Jawaban : B Pembahasan :
Segitiga datar atau trigonal planar merupakan bentuk molekul sp²
Dari semua penemuan di atas dapat di buktikan atom memiliki struktur seperti di gambar ini :
NOTASI ATOM
Atom memiliki notasi atom sebagai berikut
Nomor atom (Z) adalah jumlah proton dalam inti setiap atom suatu unsur.
Nomor massa (A) adalah jumlah total neutron dan proton yang ada dalam inti atom suatu unsur.
Nomor massa dapat dihitung dengan jumlah proton + jumlah neutron atau nomor atom + jumlah
neutron.
Jika atom yang memiliki nomor atom yang sama akan tetapi nomor massanya berbeda disebut d
engan isotop.
Jika atom memiliki nomor massa sama tetapi nomor atomnya berbeda disebut isobar.
Jika atom atau ion yang memiliki jumlah elektron yang sama disebut isoelektron.
Konfigurasi Elektron
Cara elektron terdistribusi diantara orbital dari suatu atom disebut struktur atom atau konfigurasi
atom. Hal ini ditunjukkan dengan ketentuan terjadinya sub kulit berdasarkan adanya kenaikan energi.
Dalam keadaan dasar suatu atom elektron dijumpai dalam keadaan energi yang paling rendah.
SOAL
1. Bagaimanakah proses eksperimen yang dilakukan oleh Robert Andrew Milikan?
Robert Andrew Milikan meneteskan minyak dengan menggunakan atomizer menjadi droplet kecil.
Melalui dua lempeng yang bermuatan positif dan negatif, di antara Ionizing radiation diberi suatu
alat listrik yang bisa melihat muatannya.
23
2. Tentukan konfigurasi elektron atom dari 11 Na?
23
11 Na memiliki jumlah proton = nomor atom = 11
Jumlah elektron = jumlah proton = 11
23
Konfigurasi elektron 11 Na adalah 1 s 2 2 s 2 2 p6 3 s 1
4. Pekerjaan Moseley dengan spektra sinar X menghasilkan antara sifat fisika unsur dengan?
Nomor atom
5. Jelaskan mengapa jari-jari kovalen atom germanium (122pm) hampir sama dengan jari jari atom
silikon (117pm) padahal germanium mempunyai 18 elektron lebih?
1. Tambahan 4 elektron menjadi 3p6 sesungguhnya justru mereduksi jari-jari atomnya,
2. Kenaikkan jari-jari menjadi tidak terlalu signifikan,sehingga hanya berbeda kecil dari jari-jari
atom Si.
3. Tambahan 2 elektron pada kulit baru 4 s 2 berikutnya menaikan jari-jari atom.
6. Jelaskan unsur mana, natrium atau magnesium yang mempunyai afinitas elektron mendekati nol?
Na dan Mg masing-masing mempunyai afinitas elektron -53 dan 39 kj/mol data ini menyarankan
bahwa pada proses penangkapan elektron terjadi pembebasan energi bagi atom Na,tetapi
sebaliknya membutuhkan energi untuk atom Mg; atau dengan kata lain atom Na lebih mudah
menangkap (satu) elektron ketimbang atom Mg. Penangkapan 1 elektron tambahan.
BAB 3 Reaksi Kimia dan Stoikiometri
Definisi
- Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk).
- Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif antara reaktan
dengan produk dalam hasil reaksi kimia.
- Pada reaksi kimia, selalu dihasilkan zat baru dengan komposisi dan sifat-sifat yang baru, sehingga
sifat yang dimiliki reaktan berbeda dengan sifat yang dimiliki produk.
- Berdasarkan Jenisnya
1. Reaksi Penggabungan penggabungan dua unsur atau lebih membentuk senyawa baru
(a+b=ab)
Contoh: 2 H2 + O2 2 H2O
2. Reaksi Penguraian penguraian suatu senyawa menjadi unsur penyusunnya
Contoh: 2 H2O 2 H2 + O2
3. Reaksi Perpindahan Tunggal salah satu unsur menggantikan posisi unsur lain.
Contoh: Mg + 2 H2O Mg (OH) + H2
4. Reaksi Perpindahan Ganda apabila kation dan anion dari masing-masing reaktan yang
bereaksi itu saling bertukar tempat.
Contoh: AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
5. Reaksi Korosi (Reaksi Redaksi Oksidasi) reaksi degradasi akibat terjadinya proses
oksidasi.
Contoh: Fe(OH)2 + O2 Fe2O3nH2O
6. Reaksi Pembakaran suatu molekul bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida
dan air.
Contoh: C3H8 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O
7. Reaksi Asam Basa terjadi reaksi netralisasi asam dan basa membentuk senyawa garam.
Contoh: HCl + NaOH NaCl + H2\
Persamaan kimia
Persamaan kimia meliputi pengaturan kembali atom-atom dalam satu senyawa atau lebih.
Persamaan kimia setara jika jumlah tiap jenis atom dalam reaktan dan produk sama.
Contoh: bila metana (CH4) dalam gas bereaksi dengan oksigen (O 2) dari udara dan dibakar maka
akan terbentuk karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Proses ini dapat dinyatakan dalam persamaan
kimia:
CH4 + O2 CO2 + H2O
(reaktan) (produk)
Dalam reaktan : 1 atom C, 4 atom H, 2 Atom O
Dalam produk: 1 atom C, 2 atom H, 3 atom O
Artinya ada ketidak setaraan jumlah atom C, H dan O dalam reaktan dan produk persamaan
kimia tidak setara. Persamaan kimia dapat disetarakan dengan mengatur kembali jumlah atom pada
reaktan dan produk sebagai berikut:
CH4 + 2 O2 CO₂ + 2 H2O
Arti Persamaan Kimia
Persamaan kimia umumnya memberikan dua informasi:
- Sifat reaktan dan produk
Ditunjukkan dengan sifat fisika yang ditentukan dengan percobaan. Sifat yang dimaksud adalah
padat (p) atau solid (s), cair (c) atau liquid (l), gas (g) dan larutan berair (aq)
- Jumlah relatif reaktan dan produk
Dinyatakan dengan koefisien dalam persamaan keseimbangan. Koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol zat-zat yang bereaksi.
Contoh:
HCI (aq) + NaHCO3 (p) → CO2 (g) + H2O (c) + NaCl (aq)
Artinya : reaksi 1 mol HCl (aq) dengan 1 mol NaHCO 3 (p) menghasilkan produk 1 mol CO2 (g),
1 mol H2O (c) dan 1 mol NaCl (aq)
Massa atom relative (Ar) adalah menyatakan perbandingan massa rata-rata 1 atom suatu unsur
terhadap 1/12 masssa atom C-12.
Ar unsur X = massa rata-rata 1 atom unsur X
1/12 massa atom C-12
Konsep Mol
Soal
1. Setarakan C2H5OH (c) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (c)
Jawab: C2H5OH (c) + 3 O2 (g) 2 CO2 + 3 H₂O(c)
4. Ke dalam 250 ml larutan KOH 0,1 molar dimasukkan 750 ml larutan KOH 0,2 molar. Tentukan
molaritasnya sekarang!
Jawab:
5. Massa rata-rata 1 atom atom Mg = 4,045 x 10-23 gram. Sedangkan massa 1 atom C-12 = 1,999 x
10-23 gram. Tentukan massa atom relatif unsur Mg tersebut?
Jawab:
Ar unsur Mg = 4,045 x 10-23 gr = 48,54 = 24,282 g/mol
1/12 x 1,999 x 10-23 gr 1,999