Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh dua atom atau lebih. Ikatan kovalen terjadi
akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi
pada atom-atom non logam). Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang
memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan
ikatan ion. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom
non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus
sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah
2 elektron).
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-
sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang
sama-sama ingin menangkap
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-
sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang
sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan pasangan
elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron
bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis
(contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain).
Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Contoh Gambar Ikatan Kovalen
Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H
memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah
oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus
molekul senyawa adalah H2O.
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
I
katan kovalen tunggal
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Berdasarkan Polarisasi :
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom
yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur.
Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol.
Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan
kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki keelektronegatifan
yang berbeda.
Dlm senyawa HF ini, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika dibandingkan H..
sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya akan terbentuk dipol-dipol atau
terjadi pengkutuban (terbentuknya kutub antara H dan F).
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom
yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai
beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk
molekul simetri. Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul
pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan
mendapat gaya tarik yang sama.
Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari:
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai
bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak
menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas,
sedangkan atom lain sebagai penerimanya. Ikatan kovalen koordinasi kadang-kadang
dinyatakan dengan tanda panah (→) yg menunjukan arah donasi pasangan elektron.
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di bawah suhu
200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat
antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang
mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam
fasa (bentuk) cair akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C,
akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.
Kelarutan
Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut
organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol,
dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi
reaksi dengan air (hidrasi) dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke
dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam
air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen yang tidak
larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar.
Daya hantar Listrik
Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau
bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar
mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit
lemah. Berikut ini gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan
elektrolit kuat.
Contoh Soal Ikatan Kovalen
Zat-zat berikut yang merupakan senyawa dengan ikatan kovalen Kecuali….
N2
CCl2
NaCl
HCl
F2
Jawab
Ikatan Kovalen
N2, CCl2 , HCl, F2 (tidak ada unsur logamnya, sehingga kovalen)
http://repositori.kemdikbud.go.id/11972/1/KIM-D.%20Ikatan%20Kimia%20dan%20Geometri
%20Molekul.pdf