NIM : 210107500019
A. IKATAN ION
Ikatan ion adalah suatu ikatan yang terjadi pada atom yang mempunyai muatan yang besarnya
sama namun memiliki muatan yang berlawanan tanda.
1. Atom – atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom – atom berafinitas elektron
besar:
> Atom – atom unsur golongan IA dengan unsur golongan VII A
> Atom – atom unsur golongan IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA
2. Atom – atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelektronegatifan besar.
Contoh ikatan ion terjadi antara Natrium (Na dengan nomor atom 11) dengan Clor (Cl
dengan nomor atom 17). Atom Na memiliki atom valensi sebanyak 1 dan atom Cl
memiliki atom valensi sebanyak 7. Untuk memiliki struktur elektron stabil seperti pada
struktur elektron gas mulia. Atom Na melepas 1 elektron sehingga memiliki konfigurasi
2, 8 dan membentuk Na+. Atom Cl menerima 1 elektron sehingga memiliki konfigurasi 2,
8, 8 dan membentuk Cl–
Contoh penggunaan lambang titik Lewis dalam ikatan ion sebagai berikut.
Contoh ikatan ion lainnya terdapat pada molekul seperti MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain
sebagainya
B. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah sejenis kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan elektron yang
saling terbagi antara atom-atom yang berikatan. sebelum, tarikan dan tolakan yang terbentuk di
antara atom-atom ketika terjadi bersama elektron yang dikenal sebagai kovalen
1. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya: H2O
dan HCl), ataupun berupa padatan.
2. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya lemah
meskipun ikatan antaratomnya kuat.
3. Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut
polar.
4. Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar
tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur
nonlogam yang lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Pasangan
elektron yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI). Sedangkan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut pasangan elektron bebas (PEB)
Sepasang elektron bisa digantikan dengan sebuah garis yang disebut tangan ikatan.
Berdasarkan jumlah PEI ikatan kovalen dibedakan menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan
kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan
kovalen dibagi menjadi 2 jenis yaitu ikatan kovalen polar dan non polar. Selain itu, terdapat juga
ikatan kovalen koordinasi, dimana ikatan kovalen yang memiliki jumlah PEI berasal dari salah
satu atom yang berikatan.
Jumlah tangan dapat menggambarkan jumlah ikatan dalam suatu senyawa kovalen. Pada molekul
H2 di atas ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Molekul O2 terjadi dari dua atom oksigen
dengan ikatan kovalen rangkap, sedangkan pada molekul N2 terdapat tiga ikatan kovalen yang
disebut ikatan kovalen rangkap tiga.
Contoh ikatan kovalen pada atom sejenis adalah H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, dan I2. Contoh
ikatan kovalen pada atom berbeda jenis adalah HH2O, COH2, dan lain sebagainya.
Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung pada kebutuhan tiap atom
untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia dengan kaidah duplet atau kaidah oktet.
Atom nitrogen memerlukan tiga elektron untuk mendapatkan susunan elektron gas mulia,
sedangkan setiap atom hidrogen memerlukan sebuah elektron untuk mempunyai konfigurasi
elektron seperti gas helium. Oleh karena itu, setiap atom nitrogen memerlukan tiga atom
hidrogen
.