Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak selama kedaan bebas (kecuali pada suhu tinggi),
melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul.
Kelompok-kelompok atom atau molekul merupakan keadaan yang lebih stabil dibandingkan
unsur-unsur dalam keadaan bebas.
A.
Ikatan kimia terbentuk karena unsur unsur ingin memiliki struktur elektron stabil. Struktur
elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas mulia (Golongan VIIIA)
Tabel Struktur Elektron Gas Mulia
Kecendrungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konvigurasi elektron seperti gas mulia
atau 8 elektron pada kulit terluar disebut kaidah Oktet. Sementara itu atom-atom yang
mempunyai kecendrunga untuk memiliki konvigurasi elektron seperti gas helium disebut
kaidah duplet
Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antar unsur mengadakan hal-hal
berikut.
1. Perpindahan elektron dari satu atom keatom lain (serah terima elektron). Atom yang
melepasakan elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya
elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan, ikatan ini
disebut ikatan ion.
2. Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga terbantuk ikatan
kovalen.
Selain itu, dikenal kiga adanya ikatan lain yaitu:
1. Ikatan logam
2. Ikatan hidrogen
Contoh :
K
Na
:2
Cl
:2
11
17
8
8
Na
Cl
Na+
Cl
:2 8 8
Na+
+
Cl
Na
Cl
Na
c.
Umunya berupa zat padat kristal yang permukaanya keras dan sukar digores.
H:1
b.
N : 2,5
c.
O : 2,6
d.
17
Cl : 2,8,7
Atau
H
a.
Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair
(misalnya H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-manarik antara
molekulnya kuat.
c.
d. Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl)
tetapi sebagian basar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan,
leburan atau larutannya).
Anda dapat memprediksi ikatan kimia apabila mengetahui konfigurasi
elektron dari atom unsur tersebut (elektron valensinya). Dari situ akan diketahui
jumlah kekurangan elektron masing-masing unsur untuk mencapai kaidah oktet dan
douplet (kestabilan struktur seperti struktur elektron gas mulia).
Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan. Sedangkan
energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. pada
pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah dan
paling panjang.
a.
Ketika membuat rumus lewis dari asam-asam oksi (misalnya asam sulfat/
H2SO4) lebih dahulu dituliskan bayangkan strukturnya kemudian membuat rumus
lewisnya yang dimulai dari atom hidrogen. Hal ini untuk mengetahui jenis-janis
ikatan yang ada, antara ikatan kovalen atau ikatan kovalen koordinat
b. Polarisasi ikatan kovalen
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa.
Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron
ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol
inilah menyebabkan senyawa menjadi polar.
Misalnya pada senyawa HCl, pasanga elektron milik bersama akan lebih
dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H.
Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H-Cl atom Cl lebih negatif
daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadiny ikatan kovalen polar.
Pada ikatan kovalen yang terjadi lebih dari dua unsur, kepolaran
senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat
mompolar, jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya
bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawanya dapat diketahui dengan
=dxl
Dimana :
= momen dipol dalam satuan Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam satuan Cm
2) Bentuk molekul bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat
nonpolar, sedagnkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka
senyawanya bersifat polar.
1.
3. Ikatan logam
Logam mempunyai sifat-sifat antara lain:
a.
b. Mengkilat
c.
Ikatan Ionik : ialah ikatan yang terbentuk antara unsure logam dan non-logam dengan
perbedaan keelektronegatifan yang sangat besar membentuk kation dan anion melalui gaya
elektrostatik.
Ikatan Kovalen : ialah ikatan kimia diantara dua atom atau lebih unsure non-logam dengan
non-logam melalui penggunaan bersama pasangan elektron.
Ikatan Logam : ialah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik antara muatan
positif dari ion-ion logam dengan muatan negative dari electron-elektron yang bebas bergerak
dalam logam tersebut.
Ikatan antar molekul :
Ikatan Hidrogen : ialah gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai
keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Kekuatan ikatan
hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin
besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.
Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari
senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H 2O yang memiliki dua ikatan
hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan
ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan
terbesar.
Ikatan Van der Waals : ialah gaya tarik-menarik antara atom atau molekul, dimana gaya ini
relatif jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi dan besarnya
gaya ini ialah 10-7 kali jarak antara atom-atom atau molekul-molekul.