Anda di halaman 1dari 3

Bahan Ajar Ikatan Kimia

Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan
elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom,
sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Ikatan kovalen
koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron
bebas (PEB).
Contoh:
Atom N pada molekul amonia, NH 3, mempunyai satu PEB. Oleh karena itu
molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga
menghasilkan ion amonium, NH4+. Dalam ion NH4+ terkandung empat ikatan, yaitu
tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.

Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pada pembentukan pasangan elektron yang
hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen kordinasi umumnya terjadi
pada molekul yang juga mempunyai ikatan kovalen. Contohnya pada molekul SO3berikut:

Kedua atom masing-masing memerlukan 2 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet


(mengikuti konfigurasi elektron gas mulia Ar dan Ne)). Oleh karena itu,kedua atom saling
memberikan 2 elektronnya untuk digunakan bersama dengan ikatan kovalen.

Setelah sebuah atom O bergabung dengan atom S, masih terdapat 2 atom oksigen yang
belum memenuhi aturan oktet sedangkan atom S sudah memenuhi oktet. Atom s masih
mempunyai 2 pasang elektron yang tidak digunakan untuk berikatan (bebas), sehingga kedua
pasang elektron bebas tersebut diberikan kepada masing-masing atom O. Dalam hal ini, atom
S tidak menerima pasangan elektron dari atom O, sehingga ikatan yang terjadi merupakan
ikatan kovalen koordinasi.

a. Penyimpangan Kaidah Oktet

Beberapa senyawa bersifat stabil meskipun tidak memenuhi kaidah oktet, misalnya :
BH3. Atom B dengan konfigurasi elektron (2 3), memiliki 3 elektron valensi.Pada senyawa
BH3, elektron ikatan berjumlah enam sehingga kurang dua elektron untuk memenuhi kaidah
oktet. Jadi BH3  tidak memenuhi kaidah oktet, Contoh lain : BF3 dan BCl3.

Pada senyawa PCl5, elektron ikatan berjumlah sepuluh. Konfigurasi ele tron 15P ; 2  8 
5, memiliki lima elektron valensi, satu atom P mengikat lima atom Cl, sehingga elektron
ikatan berjumlah sepuluh, kelebihan dua elektron dari kaidah oktet. Jadi senyawa PCl5 juga
tidak mengikuti kaidah oktet.

b. Sifat-sifat Senyawa Kovalen

Senyawa kovalen memiliki beberapa sifat, diantaranya :

1. Berwujud gas, cair, dan padat pada suhu kamar.

2. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah

3. Kebanyakan tidak bersifat isolator

4. Umumnya bersifat lunak

Molekul –molekul kovalen dapat saling berikatan membentuk kumpulan molekul.


Ikatan yang terputus pada saat senyawa kovalen sederhana dipanaskan adalah ikatan
antarmolekul,bukan ikatan intermolekul (antaratom). Ikatan antarmolekul kovalen bersifat
lemah sehingga untuk memutuskanya hanya diperlukan energi yang kecil. Oleh karena itu,
titik didih dan titik leleh molekul dan senyawa kovalen sangat kecil.

Amatilah titik didih dan titik leleh beberapa senyawa kovalen berikut :

SenyawaKovalen Titikdidih (°C) TitikLeleh (°C)


H2O 100 0
CH4 -164 -183

-22,9 76,7
CCl4
Ikatan antarmolekul yang lemah juga melibatkan pergerakan partikel-partikel lebih
bebas sehingga sebagian besar senyawa kovalen berwujud cair dan gas. Begitu juga dengan
sifat senyawa kovalen sederhana yang bersifat lunak dan mudah rapuh, dikarenakan ikatan
antarmolekul yang lemah sehingga susunan partikel senyawa kovalen yang berwujud padat
mudah sekali bergeser.

Sebagian senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa kovalen
tersusun atas molekul -molekul (bukan ion) sehingga muatannya bersifat netral. Listrik hanya
dapat dihantar kan oleh partikel-partikel ion. Keempat sifat senyawa kovalen yang diuraikan
diatas berlaku untuk senyawa kovalen yang memiliki struktur molekul sederhana. Sementara
itu senyawa kovalen yang memiliki struktur molekul raksasa memiliki sifat yang beda.

Anda mungkin juga menyukai