Anda di halaman 1dari 21

Modul 5

Bentuk Molekul, Gaya Van


Der Waals, Ikatan
Hidrogen, dan Ikatan
Logam
KELOMPOK 1
01 MAULIYANI
03 PUJA IPAH
Anggota
213010208003
213020208015

Kelompok
02 MURNI 04 YAYU
1 FEBRIAN 213020208020
Y
213030208035
Materi Pembahasan

01 KB. 1 Bentuk Molekul dan Momen


Dipol

02 KB. 2 Gaya Van Der Waals dan Ikatan


Hidrogen

03 KB. 3 Ikatan Logam dan Sifat Hantara dan Dalam


Logam Isolator Semikonduktor
K B .1 B e nt u k M o l e ku l d a n
M o m e n D i po l
A. Bentuk Molekul
ikatan kovalen yaitu pasangan elektron yang digunakan bersama dilambangkan dengan satu garis, dua pasang elektron pada ikatan
rangkap dilambangkan dengan dua garis sejajar, seperti berikut.

Pengaturan posisi atom-atom dalam molekul tersebut kita sebut dengan bentuk molekulBentuk molekul dapat diartikan
sebagai suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika atom-atom yang terikat dihubungkan dengan garis lurus. Apabila
molekul terdiri dari tiga atom atau lebih maka akan ditemui bentuk-bentuk lain, seperti datar, tetrahedral (bidang empat),
dan sebagainya. Bentuk molekul ditentukan oleh jarak antarpusat atom-atom yang berikatan dan besar sudut ikatan.
Salah satu teori yang membahas tentang bentuk ikatan dalam molekul senyawa kovalen adalah teori pasangan elektron valensi
(VSEPR)Teori ini menyatakan bahwa baik pasangan elektron dalam ikatan kimia atau pasangan elektron yang tidak dipakai bersama
(pasangan elektron bebas) saling tolak- menolak Pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama lain. Teori VSEPR
menggambarkan arah pasangan elektron terhadap inti dari atom. Misalnya, molekul metana (CH) di mana atom C mengikat empat
atom H sehingga terdapat empat pasang elektron yang digunakan bersama oleh atom C dan H. Agar tolakan antarpasangan elektron
tersebut minimal maka pasangan-pasangan elektron tersebut harus menempati sudut-sudut yang saling berjauhan.

Pada molekul H2O underline O, atom O juga dikelilingi oleh 4 pasang elektron, di mana 2 pasang digunakan untuk berikatan
dengan dua atom H dan dua pasang elektron lainnya sebagai pasangan elektron bebas. Oleh sebab itu, bentuk geometri
molekul yang dihasilkan bukanlah tetrahedral melainkan huruf "V" terbalik, seperti pada Gambar 5.4. Sudut ikatan yang
dibentuk dari pasangan-pasangan elektron yang berikatan, seperti pada molekul CH4 adalah 109,5°Sudut ini disebut sudut
ikatan tetrahedral. Pada molekul CH4 di mana keempat pasangan elektron- masing-masing digunakan bersama oleh C dan H-
sudut ikatan H-C-H sebesar 109,5° tetapi sudut ikatan H-N-H pada NH3 sedikit lebih kecil, yaitu 107 dan sudut ikatan H-O-H
pada molekul H2O lebih kecil lagi, yaitu 104,5° Perbedaan besarnya sudut ikatan ini dapat diterangkan dengan menganggap
bahwa awan muatan dari pasangan elektron bebas menyebar dan mendorong pasangan elektron pembentuk ikatan menjadi
lebih dekat satu sama lain sehingga sudut ikatan menjadi lebih kecil. Pada molekul N H 3 1 satu pasangan elektron bebas
mendesak pasangan elektron N-H sehingga sudut ikatan H-N-H menjadi kecil.
Teori VSEPR
1. Bentuk molekul atau penataan atom-atom atau kelompok atom di seputar "atom pusat"
ditentukan terutama hanya oleh tolakan antarpasangan- pasangan elektron yang ada pada
tingkat energi terluar atom pusat. Pada contoh CH, NH, HO yang kita maksud, atom
pusat berturut-turutadalah C, N, dan O.
2. Pasangan-pasangan elektron di sekitar atom pusat akan memilih tempat sejauh mungkin
sehingga tolakan antarpasangan elektron menjadi minimal.

3. Bentuk molekul ditentukan terutama oleh pasangan


elektron ikatan dan akan mengalami distorsi
(penyimpangan) bentuk oleh adanya elektron bebas. Pada
contoh NH,, terdapat 3 pasangan elektron ikatan antara N-
Hdan 1 pasangan elektron bebas.
4. Tolakan yang melibatkan pasangan elektron bebas lebih
kuat daripada yang melibatkan pasangan elektron ikatan.
Urutan besarnya gaya tolakan adalah sebagai berikul
Berdasarkan teori VSEPR berikut disajikan bentuk-bentuk geometri molekul berdasarkan jumlah
pasangan elektronnya.
1. Geometri Molekul dengan 2 dan 3 Pasangan Elektron, Tipe molekul dengan 2 pasangan
elektron AX, (di mana A dimisalkan sebagai atom pusat)
2. Geometri Molekul dengan 4 Pasangan Elektron. Molekul dengan 4 pasangan elektron dapat
memiliki tipe AX4,AX3E dan AX2E2 Pada tipe AX4 keempat pasangan elektron adalah
pasangan ikatan sehingga bentuk molekulnya adalah tetrahedral, seperti molekul CH4.
3. Geometri Molekul dengan 5 Pasangan Elektron Molekul dengan 5 pasangan elektron
memiliki tipe AX4, AX4E, AX3E2 dan AX2E3 berturut-turut mempunyai pasangan elektron
bebas 0, 1, 2, dan 3. Molekul AX1 mempunyai geometri molekul bipiramida trigonal, seperti
dijumpai pada molekul PCI3
K B. 2 G a y a Va n D e r Wa a ls
d a n Ik a t a n H id ro g e n

Gaya Van Der Waals digunakan secara umum untuk


menyatakan gaya yang timbul dari interaksi intemoleku.
Interaksi antarmolekul dapat terjadi antarion-ion,ion
dipole,dipole-dipole, dispersi london, dan ikatan hidroge.
Masing-masing gaya tersebut memiliki energi yang berbeda-
beda tabel 5.1 menyajika interaksi ionik dan gaya
intermolekul.
Interkasi ion-dipole terjadi antara suatu kation dan muatan parsial
negatif dari molekul polar atau antara suatu anion dengan muatan
parsial positif molekul,seperti gambar 5.8
 

mvmaaam
Interaksi dipole-dipole terjadi pada molekul –molekul polar yang
mempunyai dispersi muatan positif akan menarik molekul tetangganya
yang bermuatan parsial negatif. Interaksi antar dipole – pole ada dua
macam,seperti antara kepala-ekor gambar 5.9a antara sisi denga sisi
gamabar 5.9 b

DATA 03
Interaksi antarmolekul yang sangat penting dan banyak diperhatikan adalah ikatan hidrogen. Ikatan ini terbentuk bila
atom hidrogen berikatan dengan atom lain yang sangat elektronegatif, seperti Fluor (F), oksigen (0)atau nitrogen (N).
Secara umum ikatan hidrogen yang terbentuk antara dua atom A dan B dapat digambarkan sebagai A-H... B; antara A
dan H terjadi ikatan kovalen. Dalam hal ini, atom A dan B sangat elektronegátif, yaitu untuk unsur nitrogen, oksigen,
dan flour. Contoh dari ikatan hidrogen adalahgaya tarik antara dipole-dipole kuat, seperti dalam H2O dan HF, seperti
pada Gambar 5.10.
Beberapa kondisi penting pada pembentukan ikatan hidrogen
adalah berikut ini.
1. Atom hidrogen berikatan kovalen dengan atom yang sangat
elektronegatif, seperti F,O,atau N sehingga terjadi polarisasi
pasangan elektron di mana pasangan elektron akan lebih dekat
dengan atom yang elektronegatif.

2. Terdapat pasangan elektron bebas nonikatan dalam molekul


sehinggadapat didonasikan pada atom hidrogen positif.
Ada dua jenis ikatan hidrogen, yaitu (a) ikatan hidrogen intermolekuldan (b) ikatan hidrogen
intramolekul. Ikatan hidrogen intermolekul terjadibila atom hidrogen berfungsi sebagai suatu
jembatan antara dua molekul seperti pada air, amonia, atau hidrogen fluorida (Gambar 5.10),
sedangkan ikatan hidrogen intramolekul terjadi bila ikatan hidrogen terbentuk di dalamsatu
molekul, seperti pada salisilaldehid dan o-nitrofenol (Gambar 5.11).

DATA 03
Apabila atom H pada air diganti dengan gugus metil (CH3-) maka akan terbentuk molekul CH3-O-H (metanol) dan
CH3-O-CH3 (dimetil eter). Penggantian atom H tersebut menyebabkan menurunnya titik didih cairan dimana titik didih
air (100℃), metanol (63°℃), dan eter (-5°℃). Hal ini menunjukan bahwa kekuatan ikatan hidrogen makin berkurang
dari air sampai dimetileter. Berikut disajikan data beberapa senyawa yang mengandung ikatan hidrogen.
KB. 3 Ikatan Logam dan Sifat
Hantaran dan Dalam Logam
Isolator Semikonduktor
Model sederhana yang menerangkan sifat-sifat logam tersebut adalah model
lautan elektron. Logam digambarkan sebagai jaringan ion positif yang berada
dalam "lautan elektron". Pada logam Litium, misalnya ion Li + dan satu elektron
per atom akan disumbangkan pada "lautan". Elektron-elektron bebas inilah yang
menyebabkan timbulnya sifat-sifat logam. Kelemahan teori ini adalah adanya
elektron bebas dapat menembus orbital-orbital atom. Dengan kata lain, elektron-
elektron dapat ke luar dan masuk dalam orbital atom yang satu ke yang lainnya.
Padahal, keadaan ini tidak sesuai dengan kenyataan bahwa logam Li dapat stabil
apabila tidak berinteraksi dengan zat lain, seperti oksigen. Oleh sebab itu, teori
lautan elektron dijelaskan dengan teori pita.
 
Suatu isolator adalah bahan yang
semua pitanya terisi penuh. Antara pita
valensi dan pita konduksi terdapat suatu
sela energi terlarang. Dalam suatu
isolator daerah sela energi ini besar
sehingga sukar bagi suatu elektron untuk
berpindah tempat atau untuk melompat.
Dalam semikonduktor daerah sela energi
ini kecil sehingga masih mungkin bagi
elektron untuk berpindah tempat dari
pita valensi ke pita kosong.
Perbandingan peringkat energi dalam
isolator, konduktor logam, dan
semikonduktor disajikan pada Gambar
5.12
 
Thank You
POWERPOINTHUB.COM

Anda mungkin juga menyukai