Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MEKANIKA TEKNIK
“PENGARUH POSISI BEBAN TERHADAP TEGANGAN DAN
ROTASI BATANG TEPI BAWAH JEMBATAN”

Oleh :
Nama : IAN RHESA OTTO HANSEL
NIM : 5203520012

DOSEN PENGAMPU : Ir. Firdaus M.Kes

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan critical journal yang berjudul “PENGARUH POSISI
BEBAN TERHADAP TEGANGAN DAN ROTASI BATANG TEPI BAWAH JEMBATAN.”

Terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Bapak Ir. FIRDAUS selaku dosen
pembingbing dalam penulisan tugas ini. Penyusunan CJR ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas
wajib bagi mahasiswa yaitu CRITICAL JOURNAL untuk memenuhi syarat perkuliahan. Maka dari itu
penulis sangat berharap critical journal ini dapat menunjang dan memenuhi syarat perkuliahan, karena
penulis merasa CJR ini masih banyak kesalahan-kesalahan.

Penulis menyadari dalam penulisan CJR ini terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharap
kan kritik dan saran dari pembaca. Harahapan penulis CJR ini bisa bermanfaat pembaca dan penelitian
berikutnya.

Pancurbatu, 4 Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim karena rendahnya minat baca


mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik journal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik jurnal ( critikal journal
review ) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami
apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review journal menitik beratkan pada
evaluasi ( penjelasan, interpretasi dan analisis ) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa
yang menarik, dan bagaimana journal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta
menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis.
Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik
jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruan journal tersebut.
Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta dapat
memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika
penulisan, isi, dan substansi jurnal. Selain itu untuk para pembaca, kritikal journal ini
mempunyai tujuan agar pembaca mendapat bimbingan dalam memilih buku. Setelah
membaca hasil review jurnal ini diharapkan timbulnya minat untuk membaca atau
mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam hasil review. Dan apabila tidak memiliki waktu
untuk membaca isi journal, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber
informasi.

B. Tujuan Penulisan CJR

Critical Journal Review –

Mengkritik jurnal bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai


identitas jurnal, ringkasan jurnal , kelebihan dan kekurangan jurnal baik dari segi sistematika
penulisan, EBI, maupun kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya dari berbagai
aspek. Mengkritik jurnal dapat menambah wawasan para pengkritik karena didalam journal
tersebut disajikan masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan kita. Hasil critic jurnal
juga akan memudahkan masyarakat dalam memahami isi journal dan mahasiswa khususnya
sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebiasaan malas dalam membaca akibat
narsasi yang terlalu panjang. Selain itu pada dasarnya tugas critical journal review ini
bertujuan untuk menyelesaikan salah satu tugas wajib mahasiswa yang merupakan point
penting dalam penilaian mata kuliah MEKANIKA TEKNIK.
C. Manfaat Penulisan CJR

Sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin jurnal-jurnal ini dirasa sangat perlu
untuk dikritik sebab dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan
pemelitian yang baik dan benar agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan penelitian
terutama dalam penulisan skripsi serta sebagai pegangan dalam menulis karya ilmiah yang
nantinya diharapkan agar mahasiswa dapat membuat jurnal penelitian yang sesuai dengan
kaidah dan aturan yang berlaku. Dalam kesempatan ini jurnal yang akan dikritik merupakan
jurnal yang berkaitan dengan mata kuliah Matematika Terapan. Adapun identitas jurnal yang
akan dikritik akan dilampirkan pada point identitas journal. Journal ini dirasa perlu untuk
dikritik karena secara tidak langsung akan mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa
dari teori dan aplikasi hasil gagasan peneliti sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat
inspirasi baru bagi mahasiswa sebagai calon guru dalam menyusun atau mendesain
pembelajaran yang efektif nantinya.

D. Identitas Artikel dan journal yang di review

1. Judul Artikel : PENGARUH POSISI BEBAN TERHADAP TEGANGAN DAN


ROTASI BATANG TEPI BAWAH JEMBATAN
2. Nama journal : JURNAL MEKANIKA TEKNIK
3. Nomor ISSN : 1978 - 5658
BAB II
ISI JURNAL

PENGARUH POSISI BEBAN TERHADAP TEGANGAN DAN ROTASI


BATANG TEPI BAWAH JEMBATAN
“BOOMERANG BRIDGE”

Ari Wibowo, Devi Nuralinah, Wisnumurti, Erwin Widya A. Dosen /

Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


Mahasiswa / Program Sarjana / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur
Korespondensi : ariwibowo@ub.ac.id

ABSTRAK

Jembatan “Boomerang Bridge” merupakan Jembatan model rangka baja yang memperoleh penghargaan Juara I
dalam Kompetisi Jembatan Indonesia ke-9 Tahun 2013. Terdapat perbedaan nilai lendutan antara perencanaan
dengan kondisi lapangan, sehingga dilakukan penelitian juga pada variabel lain yaitu tegangan batang dan rotasi
batang tepi bawah. Tahap pertama yaitu uji elastisitas baja dengan bahan yang sejenis dengan profil rangka.
Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Tahap selanjutnya adalah perhitungan teoritis dan hasil
pengujian untuk mendapatkan nilai regangan, gaya batang, tegangan, dan rotasi batang. Perbedaan antara
perhitungan teoritis dengan pengujian dinyatakan dalam persentase perbandingan. Perbandingan nilai tegangan
dari hasil perhitungan teoritis dan pengujian yaitu seperempat bentang dekat tumpuan sendi sebesar 8,922%, di
tengah bentang sebesar 5,476%, dan seperempat bentang dekat tumpuan rol sebesar 7,522%. Perbandingan
rotasi teoritis dengan pengujian didapatkan nilai persentase sebesar 22,365% dan sama di berbagai posisi
pembebanan.

Kata kunci: Tegangan, Regangan, Gaya batang, Rotasi

1. PENDAHULUAN
Jembatan “Boomerang Bridge” merupakan salah satu jembatan model rangka baja dalam
Kompetisi Jembatan Indonesia ke-9 Tahun 2013. Jembatan ini telah memperoleh penghargaan
Juara I, dan berbagai juara kategori, sehingga Jembatan ini layak apabila digunakan untuk
pengabdian kepada masyarakat dan diaplikasikan ke lapangan.
Pada saat dilakukan pembebanan di lapangan, terdapat perbedaan yang besar pada hasil
lendutan antara perhitungan teoritis dan pengujian akibat beban 400 kg. Perbedaan ini
diakibatkan oleh dimensi dan kualitas profil yang digunakan saat perencanaan tidak sesuai
dengan kondisi lapangan. Prayitno dkk (2013) menyebutkan bahwa kualitas baja dalam
pasaran domestik masih belum memenuhi standar SNI 2002. Selain itu dalam kondisi
sebenarnya pada rangka model, sambungan baut yang tidak tepat di titik berat profil
menyebabkan terjadi perbedaan hasil teoritis dan pengujian karena terjadi eksentrisitas.
Dari masalah tersebut, maka dilakukan penelitian terhadap tegangan dan rotasi batang.
Karena selain terjadi perbedaan lendutan, diduga ada perbedaan nilai tegangan pada batang
profil antara perhitungan teoritis dan pengujian. Sehingga perlu dilakukan penelitian
bagaimana pengaruh posisi beban yang bekerja terhadap tegangan dan rotasi batang tepi
bawah jembatan.
2. TUJUAN
Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan regangan, gaya
batang, tegangan dan rotasi pada batang tepi bawah akibat posisi beban dari hasil perhitungan
teoritis dengan hasil pengujian dan mengetahui pengaruh posisi
beban terhadap tegangan dan rotasi batang tepi bawah. Penelitian tegangan dilakukan pada
batang tepi bawah dan untuk rotasi dilakukan penelitian pada batang di dekat tumpuan sendi dan
rol.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian awal yaitu dilakukan uji tarik baja untuk memperoleh nilai elastisitas baja.
Bahan uji yang yang digunakan sejenis dengan profil pada rangka dan dibentuk spesimen uji
sesuai SNI 07-0371-1998 dan digunakan 4 buah sampel. Dalam pengujian ini digunakan strain
gauge untuk memperoleh nilai regangan. Nilai regangan dicatat setiap penambahan beban tarik
dengan interval pembebanan 2 kN hingga mencapai titik leleh. Data-data tersebut diplotkan pada
grafik hubungan tegangan-regangan dan dibuat regresi linear. Sehingga nilai elastisitas diperoleh
dengan persamaan:

.................................

dengan, E = elastisitas baja


tegangan
regangan

Bagian kedua adalah perhitungan teoritis yang dilakukan dengan menggunakan software.
Data yang diinputkan adalah data yang sesuai dengan kondisi lapangan yaitu beban 400 kg,
dimensi profil dan nilai elastisitas uji. Pembebanan dilakukan pada titik 4, 6, dan 8 seperti pada
Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Model pembebanan dan letak batang yang diuji

Gambar 2. Letak pembebanan pada titik 4, titik 6, dan titik 8

Output dari analisis software adalah gaya batang dan displacement atau perpindahan
titik buhul. Nilai gaya batang
(P) ini selanjutnya digunakan untuk menghitung regangan dengan persamaan:
..........................................(2)

Dan nilai tegangan diperoleh dengan persamaan:


..................................... ...(3)

Dalam perhitungan teoritis juga dilakukan analisis garis pengaruh dengan tujuan untuk
disesuaikan polanya dengan gaya batang hasil pengujian.

Bagian terakhir dari teoritis yaitu perhitungan batang. Nilai rotasi


diperoleh dengan menggunakan hasil displacement dari analisis software. Pada displacement
diperoleh perpindahan titik buhul di dekat tumpuan setelah dibebani sebesar 400 kg dan dihitung
dengan menggunakan persamaan tangen.

Gambar 3. Skema perhitungan rotasi batang

dimana:
X1= posisi titik buhul di tumpuan setelah dibebani
X2 = posisi titik buhul di dekat tumpuan setelah dibebani
Lo = panjang awal sebelum dibebani
perubahan panjang horisontal
perubahan vertikal
Bagian ketiga adalah pengujian langsung pada jembatan model. Pengujian tegangan
dilakukan dengan menggunakan strain gauge yang dipasang pada tengah profil. Regangan yang
muncul pada strain meter dicatat setiap interval beban 50 kg hingga beban maksimal 400 kg.
Pada pengujian ini dilakukan 2 kali pengulangan. Hasil dari pengujian diplotkan pada grafik
hubungan beban- regangan kemudian dihitung regresi linearnya untuk mendapatkan nilai
regangan pada beban 400 kg. Hasil regangan ini digunakan untuk memperoleh nilai gaya batang
dengan Persamaan 2. Kemudian dihitung nilai tegangan yang terjadi dengan Persamaan 3.
Pada pengujian rotasi dilakukan dengan menggunakan inklinometer yang diletakkan pada
batang di dekat tumpuan sendi dan rol.
Bagian terakhir adalah perhitungan persentase perbandingan antara perhitungan teoritis
dengan hasil pengujian. Garis pengaruh yang diperoleh dari perhitungan teoritis disesuaikan
polanya dengan hasil perhitungan gaya batang saat pengujian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Nilai elastisitas baja diperoleh dari 4 buah sampel yang dihitung dengan grafik regresi
linear. Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Hasil tersebut digunakan sebagai
data pendukung untuk perhitungan teoritis dan pengujian.
Pada perbandingan nilai perhitungan teoritis dengan pengujian diperoleh persentase
perbandingan regangan seperti pada Tabel 1. Sedangkan untuk perbandingan nilai gaya batang
seperti pada Tabel 2.
Tabel 1. Nilai regangan teoritis dan pengujian
Beban di Regangan
Titik Teoritis Pengujian
4 0,00009361 0,00010196
6 0,00006254 0,00006596
8 0,00003162 0,00003400
Tabel 2. Nilai gaya batang teoritis dan pengujian
Beban Gaya Batang (kg)
di Teoriti Pengujia
Titik s n
4 404,50 440,591
1
6 270,23 285,028
0
8 136,64 146,921
3

Perubahan gaya batang dari hasil pengujian menunjukkan pola yang sama dengan garis
pengaruh dari perhitungan teoritis. Diagram gaya batang dan garis pengaruh disajikan pada
gambar berikut.

Gambar 4. Gaya batang hasil pengujian

Gambar 5. Garis pengaruh perhitungan teoritis


Tabel 3. Perbandingan tegangan batang teoritis dan pengujian

Tegangan %
Titik (kg/cm2) Perbandin
Teoriti Penguji gan
s an
4 71,399 186,691 8,922
6 14,504 120,774 5,476
8 7,900 62,255 7,522

Untuk nilai tegangan dapat dilihat pada Tabel 3. Perbandingan tegangan yang terjadi
disebabkan karena karena
penerapan sambungan pada rangka model berbeda dari perhitungan teoritis. Salah satunya yaitu
letak baut yang menyalurkan garis kerja gaya tidak tepat pada titik berat profil batang. Dalam
buku (Indrawahyuni, Dewi, & Prastumi, 2010) dijelaskan bahwa regangan normal di seluruh
volume batang terjadi apabila beban bekerja melalui pusat berat penampang dan bahannya
homogen.
Bagian yang terakhir adalah perbandingan rotasi batang. Nilai rotasi yang dari perhitungan
teoritis dan pengujian yang diperoleh dicantumkan pada tabel berikut.
Tabel 4. Rotasi batang dekat tumpuan sendi
Rotasi Dekat
Beban %
Sendi (rad)
di Perbandingan
Teoritis Pengujian

4 0,000677 0,000872 22,366

6 0,000677 0,000872 22,366

8 0,000677 0,000872 22,365

Tabel 5. Perbandingan rotasi batang dekat rol akibat beban


Beb Rotasi Dekat Rol %
(rad)
an Perbandin
Teoritis Penguji gan
di an
4 0,00067 0,00087 22,365
72 22
6 0,00067 0,00087 22,366
71 22
8 0,00067 0,00087 22,366
71 22

Persentase perbandingan yang diperoleh cukup besar, yaitu 22,366%. Perbandingan yang
besar disebabkan karena inklinometer yang digunakan hanya memiliki ketelitian 0,05o, dan
dengan beban bertambah hingga mencapai 400 kg, rotasi yang terbaca tetap 0,05o atau
0,0008722 rad.

5. KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Persentase perbandingan posisi beban saat di titik 4, titik 6, dan titik 8 berturut-turut adalah
8,922%, 5,476%,
dan 7,522%. Perbedaan nilai hasil teoritis dan pengujian disebabkan karena beban tidak
tepat bekerja melalui baut yang terpasang pada titik berat profil siku.
b) Semakin dekat posisi beban terhadap batang yang diuji, semakin bersar pula tegangan
batang yang terjadi, dan begitu pula sebaliknya.
c) Tidak terjadi perubahan rotasi yang signifikan saat dilakukan perubahan posisi beban
pada titik 4, titik 6, dan titik 8.
d) Perbadingan rotasi teoritis dan pengujian mempunyai persentasi perbandingan yang
besar. Hal ini dikarenakan inklinomoeter yang digunakan hanya memiliki ketelitian
0,05o. Dengan bertambahnya beban hingga 400 kg, rotasi yang terbaca tetap 0,05o atau
0,0008722 rad.

6. DAFTAR PUSTAKA
SNI 07-0371-1998. Batang Uji Tarik Untuk Bahan Logam
Indrawahyuni, H., Dewi, S. M., & Prastumi. 2010. Mekanika Bahan Untuk Teknik Sipil.
Malang: Bargie Media.
Prayitno, A., Dalil, M., & Yanuar. 2013. Evaluasi Mutu Produk dari Produk-produk Baja
Tulangan Domestik Berdasarkan Konsistensi Kekuatannya. Prosiding Semirata
FMIPA Universitas Lampung
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI JURNAL

Dari segi penulisan jurnal ini sangat bagus sesuai dengan standar EYD
Jurnal ini sangat lengkap karena dilengkapi dengan tabel yang memudahkan pembaca dalam
menganalisa penelitian jurnal tersebut
Tapi ini juga memiliki kelemahan yaitu dari segi penelitiannya terlalu berbelit-belit dan juga jurnal ini
juga hanya sedikit pembahasannya

BAB V
KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Persentase perbandingan posisi beban saat di titik 4, titik 6, dan titik 8 berturut-turut adalah
8,922%, 5,476%,
dan 7,522%. Perbedaan nilai hasil teoritis dan pengujian disebabkan karena beban tidak
tepat bekerja melalui baut yang terpasang pada titik berat profil siku.
b) Semakin dekat posisi beban terhadap batang yang diuji, semakin bersar pula tegangan
batang yang terjadi, dan begitu pula sebaliknya.
c) Tidak terjadi perubahan rotasi yang signifikan saat dilakukan perubahan posisi beban
pada titik 4, titik 6, dan titik 8.
d) Perbadingan rotasi teoritis dan pengujian mempunyai persentasi perbandingan yang
besar. Hal ini dikarenakan inklinomoeter yang digunakan hanya memiliki ketelitian
0,05o. Dengan bertambahnya beban hingga 400 kg, rotasi yang terbaca tetap 0,05o atau
0,0008722 rad.

Anda mungkin juga menyukai