Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL JURNAL

REVIEW

MK. MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH

IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED MANAGEMENT IN


IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION
(Eslianna, E., Lian, B., & Sari, A. P, 2020)
&
IMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED MANAGEMENT IN
TAMBILUNG ELEMENTARY SCHOOL
(Nita Karmilaa , Ade WijayA, 2020)

NAMA : DINUL HAFIZAH


NIM : 1193111022
DOSEN PENGAMPU : Drs. ROBENHART TAMBA, M.Pd
MATA KULIAH : MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
EXECUTIVE SUMMARY
Jurnal yang direview ini mengenai proses penerapan manajemen berbasis sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan dan siswa yang berkualitas. Saya memilih jurnal ini
karena saya melihat jurnal ini sudah cukup baik untuk digunakan tetapi memang masih ada
beberapa point yang perlu diperbaiki sehingga saya tertarik menggunakan jurnal ini untuk
saya review supaya melihat atau meninjau lebih dalam lagi kelebihan serta kekurangan dari
kedua jurnal ini.
Di dalam CJR (Critical Journal Review) ini saya menampilkan atau menuliskan
beberapa bab Penelitian ini berkenaan dengan proses penerapan manajemen berbasis
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan siswa yang berkualitas. Pendidikan
pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia masa depan agar hidup lebih
sejahtera, baik secara individu maupun secara kolektif, sebagaiwarga masyarakat, bangsa
maupun antar bangsa.
Critical Journal Review ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca selain untuk
menambah pengetahuan tentang teorinya dan hasil penelitiannya yaitu keterampilan
berbicara, pembaca juga akan dapat melakukan hal yang sama yaitu melakukan critical
journal review untuk jurnal-jurnal yang ingin di review supaya melihat apakah jurnal
tersebut sudah baik atau masih perlu diperbaiki.
Keterampilan berbahasa mencakup empat segi , yaitu keterampilan mengkritik,
keterampilan memberi saran, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis, keempat
– empatnya merupakan catur tunggal. Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini
tidak begitu mendapat perhatian pada buku buku makalah serta karangan lainnya selama
ini kita hanya membaca tanpa mengetahui bagimana kalimat -kalimat dan kosa kata yang
digunakan.
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review atas
jurnal utama yang berjudul “International Journal of Progressive Sciences and
Technologies (IJPSAT)” dengan judul artikel “Implementation of School Based
Management in Improving the Quality of Education “. Dan jurnal pembanding dengan
judul “JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)” dengan judul artikel
“Implementation Of School Based Management In Tambilung Elementary School”.
Critical Jurnal Review (CJR) ini ditulis sebagai salah satu tugas yang diberikan
pada mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan
Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah CJR ini. Terutama
kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yakni Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd .
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Critical Jurnal Review ini.
Penulis menyadari bahwa makalah CJR ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap makalah CJR ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya

padang, 30 september 2021


Penulis,

Dinul Hafizah

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Rasionalisasi pentingnya CJR.................................................................................1

B. Tujuan Penulisan CJR.............................................................................................1

C. Manfaat Penulisan CJR...........................................................................................2

D. Identitas Jurnal yang Akan di Review.....................................................................3

 Jurnal utama.............................................................................................................3

 Jurnal pembanding...................................................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL..................................................................................5

A. Ringkasan Jurnal Utama..........................................................................................5

B. Ringkasan jurnal pembanding...............................................................................10

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................15

A. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel jurnal utama..............................................15

B. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal pembanding....................................16

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................17

A. Kesimpulan............................................................................................................17

B. Rekomendasi.........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CJR
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah
ada. Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti
menemukan jurnal yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca
keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa
sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri, seperti
dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang
memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan
asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang
diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan
bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian
kesimpulan. Hal- hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu
mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan
metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat
pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari
penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat,
jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.
.
B. Tujuan Penulisan CJR
Adapun tujuan melakukan kritikal jurnal ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan tentang jurnal yang di kritik
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan serta inti sari dari jurnal utama dan
jurnal pembanding
3. Untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review khusus mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah .

1
C. Manfaat Penulisan CJR
Adapun manfaat melakukan kritikal buku ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang bagaimana proses penerapan manajemen
berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan siswa yang
berkualitas
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal utama dan jurnal
pembanding
3. Untuk penulis dapat mengembangkan pengetahuan dalam cara menyajikan
Critical Jurnal Review serta melengkapi tugas agar mendapat nilai untuk
penulis.

2
D. Identitas Jurnal yang Akan di Review
 Jurnal utama
1. Judul artikel : Implementation of School Based Management in
Improving the Quality of Education
2. Nama journal : International Journal of Progressive Sciences and
Technologies (IJPSAT)
3. Pengarang artikel : Eslianna
Bukman Lian
Artanti Puspita Sari
4. Kota terbit : Palembang
5. Tahun : 2020
6. Nomor :1
7. Volume : 23
8. Nomor ISSN : 2509-0119
9. Keywords : School Based Management, Quality of Education,
Different from Other School.
10. Alamat situs :
https://ijpsat.ijsht-journals.org/index.php/ijpsat/article/view/2261/1312

3
 Jurnal pembanding
1. Judul artikel : Implementation Of School Based Management In
Tambilung Elementary School
2. Nama journal : JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
3. Pengarang artikel : Nita Karmilaa
Ade Wijayaa
4. Kota terbit : Bogor
5. Tahun : 2020
6. Nomor :1
7. Volume :4
8. Nomor ISSN : 2598-120X
9. Keywords : school-based management
10. Alamat situs :
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jhss/article/view/2044/1633

4
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Ringkasan Jurnal Utama
A) Pendahuluan
Peran partisipasi masyarakat dalam mensukseskan pendidikan bahkan
telah diatur oleh pemerintah melalui UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab 1 tentang Ketentuan Umum, Ayat 1, Paragraf 16,
menjelaskan bahwa: “Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan
pendidikan yang didasarkan pada keunikan agama, sosial, budaya, aspirasi,
dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari , oleh
masyarakat”.
Partisipasi masyarakat memang sangat penting untuk membantu
keberhasilan tujuan pendidikan di Indonesia, karena pada hakekatnya
masyarakat memahami kebutuhan yang harus dipenuhi di masa yang akan
datang, sehingga masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap peningkatan
mutu sekolah, oleh karena itu masyarakat adalah dituntut untuk berperan serta
dalam menetapkan tujuan pendidikan di masa depan.
Strategi manajemen berbasis sekolah berbeda dengan konsep manajemen
sekolah yang selama ini kita kenal. Dalam sistem lama, birokrasi pusat sangat
mendominasi pengambilan keputusan atau proses pengambilan keputusan
pendidikan, yang tidak hanya berbasis makro, tetapi juga lebih mikro.
Sementara itu, sekolah cenderung menerapkan kebijakan tersebut yang belum
tentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi belajar siswa, lingkungan sekolah,
harapan orang tua, dan keinginan pemangku kepentingan. Pengalaman
menunjukkan bahwa sistem lama seringkali menimbulkan kontradiksi antara
apa yang dibutuhkan sekolah dengan kebijakan yang harus dilaksanakan
dalam proses peningkatan mutu pendidikan.
Fenomena pemberian kemandirian kepada satuan pendidikan atau
sekolah menunjukkan adanya perubahan cara berpikir dari yang rasional,
normatif, dan pendekatan perspektif dalam pengambilan keputusan dalam
sistem dan organisasi pendidikan yang mungkin belum sepenuhnya diapresiasi
oleh birokrat pusat. Hal ini menyebabkan munculnya ideide untuk beralih ke

5
konsep peningkatan mutu berbasis sekolah manajemen sebagai pendekatan
baru di negara kita, yang merupakan bagian dari desentralisasi pendidikan
yang sedang dikembangkan (Rusman, 2009).
Kehadiran manajemen sekolah diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan dalam sistem pendidikan, karena sebelumnya sekolah
manajemen berbasis sekolah dituntut untuk mengikuti sistem pendidikan yang
terpusat. Hal inilah yang menyebabkan ketidaksesuaian antara sistem
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan menerapkan manajemen
berbasis sekolah, sekolah lebih mandiri dalam menentukan arah dalam
mengembangkan sekolahnya dan sekolah dapat melaksanakan program
pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayahnya masing-
masing.
Hampir semua model manajemen berbasis sekolah, masing-masing
sekolah mendapat sejumlah anggaran pendidikan yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan. Pemerintah daerah menetapkan jumlah yang wajar, yaitu total
anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan supervisi pendidikan di
daerahnya, seperti biaya administrasi dan transportasi dinas serta
mengalokasikan sisanya ke masing-masing sekolah.
Kebijakan manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk mencapai
kualitas dan relevansi pendidikan tertinggi, dengan mengukur penilaian
keluaran dan hasil, bukan metodologi atau proses. Antara kualitas dan
relevansi, ada yang melihatnya sebagai substansi tunggal, pendidikan
berkualitas relevan dengan berbagai kebutuhan dan konteks (Pasaribu, 2017).
Sistem manajemen pendidikan yang kompleks di suatu sekolah harus
dilaksanakan dengan baik, sehingga sekolah tersebut dapat dikatakan sebagai
sekolah yang berkualitas. Komponen manajemen tersebut meliputi manajemen
administrasi, manajemen siswa, manajemen staf pengajar dan kependidikan,
manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen
kurikulum, dan manajemen hubungan masyarakat. Jika semua komponen
tersebut dilaksanakan secara terorganisir dan terkoordinasi secara dinamis,
sinergis, loyalitas tinggi dan mampu bekerja sama dan bertanggung jawab atas
apa yang dikerjakan, maka sekolah dianggap berhasil menerapkan manajemen

6
berbasis sekolah.

B) Deskripsi Isi
1.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya Penelitian ini adalah untuk mengkaji
proses penerapan manajemen berbasis sekolah di SD Negeri 27 Betung;
mempelajari bagaimana SD Negeri 27 Betung menghasilkan siswa yang
berkualitas; dan mengkaji faktor pendukung dan penghambat penerapan
manajemen berbasis sekolah di SD Negeri 27 Betung
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif digunakan untuk
menganalisis data berupa penjelasan, seperti hasil observasi, dokumentasi,
dengan menggunakan dua cara berpikir, yaitu sebagai berikut. 1) berpikir
deduktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari pengetahuan umum dan
didasarkan pada pengetahuan umum yang ingin menilai suatu kegiatan
tertentu; dan 2) berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari fakta-
fakta tertentu, peristiwa-peristiwa konkret, kemudian ditarik generalisasi umum
dari fakta-fakta konkret tersebut.
1.2. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan adalah SDN 27 Betung . Sedangkan
waktu penelitian Observasi awal penelitian ini pada tanggal 11 Mei 2020.
1.3. Subyek penelitian dan Objek penelitian
Adapun Yang menjadi subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah SDN 27 Betung. Sedangkan Objek penelitian adalah bagaimana
mengkaji proses penerapan manajemen berbasis sekolah dalam menghasilkan
siswa yang berkualitas; dan mengkaji faktor pendukung dan penghambat
penerapan manajemen berbasis sekolah.

1.4. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1) wawancara
atau wawancara dan 2) dokumentasi. Instrumen penelitian yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah instrumen wawancara. Analisis data kualitatif

7
yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan oleh
Sugiyono (2015) menggunakan tiga tahapan yaitu: 1) reduksi data; 2)
tampilan atau penyajian data; dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi
data..

C) Hasil Penelitian
Dalam penerapan manajemen berbasis sekolah, jika dilihat di lapangan,
tentunya terdapat bagian-bagian dari penerapan manajemen berbasis sekolah
dan proses penerapan manajemen berbasis sekolah itu sendiri, khususnya
penerapan manajemen berbasis sekolah di SDN 27 Betung yang peneliti
temukan. Proses penerapan manajemen berbasis sekolah sesuai dengan apa
yang peneliti temukan di lapangan bahwa proses terdiri dari input, proses dan
output.
Berdasarkan analisis penulis terhadap teori pendukung di atas, SDN 27
Betung telah menjalankan proses manajemen berbasis sekolah dengan baik.
Hal ini dibuktikan dengan apa yang peneliti temukan di lapangan melalui
teknik wawancara, observasi dan studi dokumen, bahwa proses penerapan
manajemen berbasis sekolah di SDN 27 Betung adalah sebagai berikut:
 Pada tahap input, kepala sekolah melakukan musyawarah untuk membuat
perencanaan dalam semua kegiatan, baik kegiatan dalam pembelajaran
maupun kegiatan ekstrakurikuler. Perencanaan, yaitu membuat visi, misi
dan tujuan serta membuat program tahunan dan program semester melalui
pertemuan dengan guru dan staf. Selain itu, dalam pertemuan atau
musyawarah, pihak sekolah juga melibatkan wali siswa dan masyarakat
sekitar.
 Pada tahap proses, sekolah mengambil keputusan dalam memilah ide atau
kritik dan saran siapa yang harus diterapkan. Setelah dilaksanakan, kepala
sekolah akan mengatur bagaimana pelaksanaannya dan terus melakukan
pengawasan terhadap program yang sedang berjalan. Pada tahapan proses
pelaksanaan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat di dalamnya,
seperti membantu sekolah dalam melaksanakan beberapa program
kegiatan dan turut serta bekerja sama dalam membersihkan lingkungan

8
sekolah
 Pada tahap output, melihat proses implementasi manajemen berbasis
sekolah yang dilakukan di SDN 27 Betung di atas, mulai dari input, proses
dan output, sekolah ini sudah mampu melibatkan masyarakat dalam proses
perencanaan dan membuat visi & misi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kemudian kepala sekolah telah mengelola program dengan manajemen
yang fleksibel dan mengawasi pelaksanaan program secara berkala. Hasil
dari proses ini adalah sekolah ini menghasilkan output berupa prestasi
yang membanggakan. Sehingga sekolah ini dapat dikatakan telah berhasil
dalam proses penerapan manajemen berbasis sekolah.
Selanjutnya peneliti akan menganalisis upaya yang dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN 27 Betung. Melalui
analisis ini peneliti dapat mengetahui apakah upaya yang dilakukan kepala
sekolah berhasil atau tidak, dan untuk mengukur keberhasilan tersebut dapat
dilihat dari seberapa banyak prestasi yang telah diraih sekolah dan seberapa
antusias masyarakat terhadap pengabdian kepada sekolah ini.
Berdasarkan fakta di lapangan, bahwa kepala sekolah berusaha untuk
meningkatkan kualitas sekolah ini dengan menerapkan sistem manajemen
berbasis sekolah di sekolah yang dikelolanya, hal ini dibuktikan dengan
temuan bahwa ia selalu meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
dan bersedia menerima kritik dan saran dari masyarakat. Inti dari manajemen
berbasis sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan; oleh karena itu ia
berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menerapkan manajemen
berbasis sekolah.
Berdasarkan analisis peneliti terhadap teori di atas dan melihat upaya
yang dilakukan oleh kepala sekolah di atas, dapat dikatakan bahwa kepala
sekolah telah melakukan upaya yang sungguhsungguh untuk meningkatkan
mutu pendidikan, sehingga menghasilkan hasil belajar dan prestasi pada siswa
sekolah ini. , ia telah menjalankan perannya sebagai kepala sekolah. Ia antara
lain berupaya membuat kebijakan kurikulum sekolah, melibatkan masyarakat
dan meningkatkan profesionalisme guru melalui supervisi rutin dan perbaikan
atau evaluasi yang berkesinambungan.

9
Dikatakan bahwa dana yang diberikan pemerintah kepada sekolah berhak
menentukan sendiri anggaran belanja yang dialokasikan kepada mereka untuk
hal-hal yang dibutuhkan oleh sekolah, dalam hal ini dapat dikatakan SDN 27
Betung telah mampu meminimalisir faktor penghambat secara mandiri dengan
cara mengalokasikan dana sesuai kebutuhan tanpa harus mengikuti peraturan
pemerintah, karena kepala SDN 27 Betung memiliki aturan keuangan sendiri.
Dapat dikatakan bahwa penerapan manajemen berbasis sekolah di SDN
27 Betung sudah berjalan dengan baik. Melihat penerapan manajemen berbasis
sekolah di SDN 27 Betung, berbeda dengan sekolah lain pada umumnya.
Selain itu sekolah ini memiliki Manajemen Humas yang sangat baik dengan
masyarakat sekitar, partisipasi masyarakat yang sangat tinggi, antara sekolah
dengan masyarakat sangat erat seperti keluarga saling tolong menolong,
masyarakat sekitar bahkan mau membantu gotong royong membersihkan
lingkungan sekolah.
B. Ringkasan jurnal pembanding
A. Pendahuluan
Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan keberhasilan
suatu bangsa. Salah satu permasalahan pendidikan adalah perlunya
pembenahan dan penyempurnaan materi program pendidikan agar dapat
disesuaikan dengan peningkatan demi perbaikan tenaga kerja dan pemulihan
perubahan masyarakat. . Manajemen pendidikan yang semula dilakukan
secara terpusat menghadirkan berbagai sumber daya manusia pendidikan dan
dianggap sebagai salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia. Adanya pengambilan keputusan yang terfokus pada pemerintah
pusat menjadi penyebab menurunnya kreativitas dan inovasi yang dilakukan
di sekolah sebagai pelaksana kebijakan tersebut. Keterbatasan ruang ini
menjadi salah satu pemicu rendahnya mutu pendidikan.
Manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu solusi yang
ditawarkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peran
pengawasan juga merupakan salah satu aspek dominan dalam mengevaluasi
efektivitas manajemen di sekolah. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah
merupakan pendekatan politik yang bertujuan untuk mendesain ulang

10
manajemen sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada kepala sekolah
dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kinerja
yang meliputi guru, siswa, komite sekolah, orang tua siswa dan Masyarakat.
Menurut Botha ada dua aliran pemikiran yang jelas tentang masalah
manajemen berbasis sekolah yaitu satu sekolah melihat manajemen berbasis
sekolah sebagai kendaraan positif dan sukses untuk perbaikan sekolah. n
Botha, Lazwardi[8] berpendapat bahwa Penerapan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) pada dasarnya adalah memberikan otonomi yang lebih besar
kepada sekolah dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hasil
penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menghasilkan prestasi yang nyata
melalui proses manajerial yang telah ditetapkan.
Komponen berbasis sekolah manajemen meliputi manajemen kurikulum
dan program pengajaran, manajemen staf pengajar, manajemen siswa,
manajemen keuangan dan pembiayaan, manajemen fasilitas dan infrastruktur
pendidikan, manajemen hubungan masyarakat dan manajemen layanan
khusus.
Jadi menurut saya manajemen berbasis sekolah adalah manajemen
pendidikan yang memberikan otonomi lebih kepada sekolah untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal dengan melibatkan
partisipasi dan dukungan berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan.

B. Deskripsi Isi
1.1 Tujuan Penelitian dan metode penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya Penelitian ini adalah untuk untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan manajemen berbasis sekolah
dalam menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
kualitatif yang akan memberikan penjelasan secara mendalam mengenai data
dan informasi terkait penerapan manajemen berbasis sekolah ditinjau dari tiga
komponen inti. yaitu 1) Manajemen Sekolah, 2) Pembelajaran Aktif, Kreatif
dan Menyenangkan, dan 3) Partisipasi Masyarakat.

11
1.5. Subyek penelitian dan Objek penelitian
Subyek penelitian ini adalah seorang kepala sekolah yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS), seorang guru PNS, seorang guru honorer dan satu
orang tua siswa . Sedangkan Objek penelitian adalah bagaimana keberhasilan
penerapan manajemen berbasis sekolah dalam menciptakan Pembelajaran
Aktif, Kreatif dan Menyenangkan.
1.6. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam,
observasi dan analisis dokumentasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi
dan member check.

C. Hasil Penelitian
Manajemen sekolah merupakan salah satu komponen penting yang
menjadi tolak ukur berhasil tidaknya proses pendidikan. Dalam pengelolaan
sekolah, visi dan misi merupakan landasan awal untuk melangkah ke kegiatan
selanjutnya. Visi dan misi harus dibuat dengan benar agar dapat dipahami dan
dilaksanakan secara maksimal oleh seluruh warga sekolah. SD Negeri
Tamipung sudah memiliki visi dan misi yang disusun bersama oleh para
pemangku kepentingan baik kepala sekolah, guru maupun komite sekolah.
Penyusunan visi dan misi tersebut dilanjutkan dengan sosialisasi agar seluruh
warga sekolah memahami garis besar visi dan misi sekolah yang telah dibuat.
Namun, kendala visi dan misi ini hanya dapat diakses secara terbatas. Artinya
karena kelemahan sekolah yang belum menggunakan media lain selain
konvensional sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui visi
dan misi tersebut.
Dari segi komponen sarana dan prasarana, SDN Tampungung sudah
memiliki kelas yang cukup untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai
dari kelas satu sampai kelas enam dan memiliki fasilitas pelengkap lainnya.
Namun SDN Tambilung belum memiliki perpustakaan sehingga sulit untuk
memfasilitasi ruang literasi membaca bagi siswa. Selain itu, kurangnya
keterlibatan warga sekolah dalam pengambilan keputusan cenderung menjadi

12
kurangnya partisipasi warga sekolah untuk berkontribusi dalam peningkatan
kualitas sekolah. Tambahan, masih terbatasnya peningkatan kemampuan
profesional kepala sekolah sehingga sekolah dikategorikan masih minim
mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat khususnya
dalam hal manajemen sekolah. Baru 85% manajemen sekolah yang sudah
tertata dengan baik, sehingga perlu terus ditingkatkan hingga mencapai 100%.
Komponen kegiatan pembelajaran dimulai dengan SDN Tambilung.
program semester dan rencana pembelajaran (RPP). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua guru di SDN Tambilung mampu membuat RPP
dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan dokumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Namun, hanya sebagian guru yang telah menerapkan
model dan metode pembelajaran modern seperti media interaktif, model
pembelajaran dan bahan ajar yang relevan dengan perkembangan zaman.
Selebihnya adalah guru yang masih menggunakan media konvensional
sehingga hal ini menyebabkan minat siswa kurang mengikuti pembelajaran. Di
sisi lain masih terbatasnya fasilitas sekolah yang menunjang keberhasilan
pembelajaran. Diantaranya belum terpenuhinya kelengkapan buku penunjang
kegiatan pembelajaran. Jika dimaknai sebagai angka, baru 76% kegiatan
pembelajaran yang sudah terlaksana dengan baik.
Hal lain yang mendukung keberhasilan penerapan manajemen berbasis
sekolah, peran serta masyarakat juga sangat penting, karena tanggung jawab
pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi perlu ada dukungan
dari masyarakat dalam hal ini orang tua wali, panitia dan masyarakat lainnya.
Peran komite sekolah sangat penting sebagai jembatan antara sekolah dengan
masyarakat.
Di SD Tambilung telah dibentuk komite sekolah yang berfungsi sebagai
pendukung, pertimbangan, kontrol dan mediator antara sekolah dengan orang
tua siswa dan masyarakat luas. Komite ini dipilih oleh kepala sekolah dan guru.
Semua pengurus sudah memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Semua program komite disiapkan oleh ketua komite dan kepala sekolah.
Namun, pelaksanaan program panitia baru mencapai 50-74%. Adanya komite
menjembatani komunikasi antara sekolah dengan masyarakat sehingga juga

13
memudahkan untuk membantu dalam menyelenggarakan kegiatan sekolah
yang tanggung jawabnya disusun pada setiap akhir tahun. Dalam hal ini
partisipasi masyarakat sudah mencapai 88,88% dalam penerapan manajemen
berbasis sekolah. Dari ketiga komponen inti dalam penerapan manajemen
berbasis sekolah di SDN Tambilung, penerapan manajemen berbasis sekolah
baru dilaksanakan 83,62%.

14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel jurnal utama

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel, isi artkel ini cakupannya cukup
luas, dilihat dari berbagai kutipan dari beberapa ahli yang dimuat
disetiap penjabaran materinya. Setiap aspek pada jurnal dijabarkan
dengan jelas seperti pendahuluan yang penjabarannya sangat luas.
Begitu juga metode, teknik dan hasil penelitian.
2. Dari aspek font ukuran huruf, artikel jurnal ini menggunakan font yang
normal dan tidak terlalu berlebihan sehingga pembaca juga tidak
kesulitan dalam membacaya dan dari aspek ukuran huruf, ukuran huruf
pada artikel ini tidak terlalu kecil.
3. Dari aspek identitas jurnal, artikel jurnal ini juga dilengkapi dengan
identitas yang lengkap. Mulai dari nama jurnal, pengarang, nomor
jurnal, volume, tanggal dan tahun terbit serta nomor ISSN nya. Jurnal
ini juga sudah terdaftar pada jurnal internasional.
4. Dilihat dari aspek pengetikan, jurnal ini tidak terdapat kesalahan
pengetikan kata yang dapat memicu kebingungan pembaca nanti.
5. Dilihat dari aspek bahasa, bahasa yang digunakan dalam penyampaian
materi di jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Istilah-istilah yang digunakan pada jurnal ini juga mudah dipahami
pembaca karena setelah istilah tersebut disertai dengan definisi atau
maksud dari istilah tersebut.
6. Dilihat dari abstraksi jurnal ini bagus, pada bagian abstrak
rangkumannya sudah mewakili isi dari keseluruhan jurnal ini.
Sehingga dengan hanya membaca abstraknya saja kita dapat
memahami apa tujuan penelitiannya, latar belakang dari penulisan
jurnal ini, bagaimana teknik pengumpulan datanya hingga apa hasil
dari penelitian tersebut.
7. Jurnal ini sudah sangat bagus namun pada hasil penelitian tidak terlalu
dijabarkan secara detail. Hanya digambarkan secara umum saja.

15
Penjelasannya panjang namun yang mengacu pada hasil penelitian
yang dilakukan hanya sedikit.

B. Kelebihan dan Kekurangan isi artikel jurnal pembanding


1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel, isi artkel ini cakupannya lebih
sempit dibanding cakupan isi jurnal utama. Bisa dilihat dari
pendahuluan, metode pelaksanaan digambarkan secara singkat saja.
2. Dari aspek font ukuran huruf, artikel jurnal ini menggunakan font yang
lebih kecil dibanding jurnal utama sehingga mata pembaca kurang
nyaman saat membacanya.
3. Dari aspek identitas jurnal, artikel jurnal ini juga dilengkapi dengan
identitas yang lengkap. Mulai dari nama jurnal, pengarang, nomor
jurnal, volume, tanggal dan tahun terbit serta nomor ISSN nya.
4. Dilihat dari aspek pengetikan, pengetikan jurnal ini rapi. Tidak
terdapat kesalahan pengetikan.
5. Dilihat dari aspek bahasa, bahasa yang digunakan dalam penyampaian
materi di jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
6. Dilihat dari hasil penelitian, pada jurnal ini lebih dijabarkan secara
detail. Bagaimana keadaan sekolah yang diteliti dan hasil dari
wawancara yang peneliti lakukan disampaikan dengan jelas.
7. Pada jurnal ini tidak diterangkan waktu pelaksanaan penelitian ini dan
juga berapa lama penelitian ini dilaksanakan.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran manajemen sekolah diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan dalam sistem pendidikan, karena sebelumnya sekolah
manajemen berbasis sekolah dituntut untuk mengikuti sistem pendidikan yang
terpusat. Hal inilah yang menyebabkan ketidaksesuaian antara sistem
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan menerapkan manajemen
berbasis sekolah, sekolah lebih mandiri dalam menentukan arah dalam
mengembangkan sekolahnya dan sekolah dapat melaksanakan program
pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayahnya masing-masing
Dari kedua jurnal ini dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian
manajemen berbasis sekolah dapat memberikan dampak baik pada sekolah dan
juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat melahirkan siswa
yang aktif, kreatif dan inovatif.
B. Rekomendasi
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan informasi serta referensi bagi peneliti selanjutnya . Penulis juga
menyarankan agar sekolah melaksanakan manajemen berbasis sekolah ini
dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, guru dan juga siswa.

17
DAFTAR PUSTAKA

Eslianna, E., Lian, B., & Sari, A. P. (2020). Implementation of School Based
Management in Improving the Quality of Education. International Journal
of Progressive Sciences and Technologies, 23(1), 316-323.

Karmila, N., & Wijaya, A. (2020). Implementation of School Based Management


in Tambilung Elementary School. Jhss (Journal of Humanities and Social
Studies), 4(1), 71-73.

18

Anda mungkin juga menyukai