Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI PPB/BK

Skor Nilai :
sSKOE

PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN KODE ETIK TERHADAP PROFESIONAL GURU

(Basilius Redan Werang, 2018), (Akhmad Zacky AR: 2016),( Deni Wijayani : 2017)

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : IKHSAN RAMADHAN

NIM : 1213151033

KELAS : REGULER D

DOSEN PENGAMPU : ALBERT PAULI SIRAIT, S. Pd., M. Hum

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

i
EXCECUTIVE

SUMMARY

Dalam profesi keguruan terdapat kode etik untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotanya, untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi, untuk meningkatkan mutu profesi dan untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi. Dengan kode etik, guru diharapkan mampu berfungsi secara optimal dan profesional,
terutama dalam mengembangkan karakter dan budi pekerti anak didik dan menjunjung wibawa
lembaga serta profesi pendidik. Kode etik guru yang dikembangkan menjadi kode etik sekolah
diangggap metode yang efektif dalam proses peningkatan profesionalitas guru di sekolah ini.

kepemimpinan kepala sekolah dan etika profesi guru berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kompetensi profesional guru dalam mewujudkan mutu pembelajaran. Artikel ini
berkesimpulan bahwa untuk mewujudkan mutu pembelajaran secara baik dapat dilakukan
dengan meningkatkan kompetensi profesional guru, melaksanakan fungsi kepemimpinan kepala
sekolah dan melaksanakan etika profesi guru.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunianyalah Penulis dapat menyelesaikan
Critical Jurnal Review ini. Penulisan Critical Jurnal Review ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam Mata Kuliah Profesi Kependidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan Critical Jurnal Review ini penulis merasa banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
Critical Jurnal Review.
Dalam penulis Critical Jurnal Review, ini penulis menyampaikan ucapan Terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Medan, 3 Maret 22

IKHSAN RAMADHAN

DAFTAR ISI

iii
EXCECUTIVE SUMMARY...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
A. Rasionalisasipentingnya CJR(Critical Journal Review)......................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR (Critical Journal Review)...............................................................................1
C. Manfaat CJR (Critical Journal Review)..............................................................................................1
D. Identitas Jurnal :..................................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................................4
RINGKASAN ISI ARTIKEL.............................................................................................................4
A. Pendahuluan.......................................................................................................................................4
B. Deskripsi Isi........................................................................................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN/ANALISI.................................................................................................................8
A. Pembahasan Isi Journal.......................................................................................................................8
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal...................................................................................9
BAB IV.............................................................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
B.Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasipentingnya CJR(Critical Journal Review)

Critical Journal Review (CJR) Sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal mahak mahasiswa/I
ataupun pengkritik dapat membandingkan tiga jurnal dengan tema yang sama atau tema yg
saling berkaitan, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah
baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal
tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat sutu
jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baikndan benar untuk digunakan
dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan
dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR (Critical Journal Review)


Critical Journal Riview ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah profesi kependidikan Jurusan Pendidikan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri
Medan dan bertujuan untuk menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua
atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang baik dan mana
jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti bagaimana langkah-langkah
dari pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat CJR (Critical Journal Review)


Manfaat penulisan CJR,yaitu :

1. Dapat membandingkan dua atau beberapa jurnal yang direview


2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal

1
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar
4. Menambah pengalaman kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

D. Identitas Jurnal :

No Identitas Jurnal Utama Jurnal Pembanding 1 Jurnal Pembanding 2


.
1. Judul Meningkatkan Kode Etik Guru Dalam Pengaruh Kepemimpinan
Jurnal Lulusan Sekolah Meningkatkan Kepala Sekolah dan Etika
Sebuah Konflik Profesionalisme Pendidik; Profesi Guru Terhadap
Moral Antara Reaktualisasi Dan Kompetensi Profesional
‘Melaksanakan Pengembangan Kode Etik Guru untuk Mewujudkan
Kode Etik Guru Di Madrasah Aliyah Mutu Pembelajaran
Kejujuran Darul Amin Pamekasan
Profesional’
Dan ‘Hasrat
Membantu
Siswa Mencapai
Kelulusan’
2. Nama Jurnal Magistra Jurnal STIKA An Nuqayah Jurnal khanza Academia
Jurnal Guluk-Guluk Sumenep
3. Edisi 2018 2016 2017
4. Pengaran Basilius Redan Akhmad Zacky AR Deni Wijayani
g Werang
5. Penerbit Jurusan STIKA An Nuqayah Guluk- Program Studi Magister
Pendidikan Guluk Sumenep Manajemen Pendidikan
Bahasa dan Islam, Universitas Garut
Sastra Indonesia
,Fakultas
Keguruan dan
Ilmu Pendidikan

2
,Universitas
Musamus

6. ISSN 2338-7599, 2089-1946& ISSN(e) 2527-


Online e-ISSN: 4511
2354-768
7. No, No 1 volume 5 No 2 volume 4 No 1 volume 1
Volume
8. Kata guru; kode etik; Kode Etik Guru, kepemimpinan kepala
Kunci kejujuran Profesionalisme, Pendidik, sekolah, etika profesi guru,
profesional; Reaktualisasi. kompetensi profesional
lulusan; siswa. guru, mutu pembelajaran
9. Alamat http:// https://www.researchgate. https://www.google.com/
Situs ejournal.unmus. net/publication/315905113_ search?
ac.id/ KODE_ETIK_GURU_DAL q=JURNAL+Pengaruh+Ke
index.php/ AM_MENINGKATKAN_ pemimpinan+Kepala+Sekol
magistra/ PROFESIONALISME_PE ah+dan+Etika+Profesi+Gur
article/view/718 NDIDIK_REAKTUALISA u+Terhadap+Kompetensi+P
SI_DAN_PENGEMBANG rofesional+Guru+untuk+Me
AN_KODE_ETIK_GURU_ wujudkan+Mutu+Pembelaj
DI_MADRASAH_ALIYA aran&oq=JURNAL+Pengar
H_DARUL_AMIN_PAME uh+Kepemimpinan+Kepala
KASAN +Sekolah+dan+Etika+Profe
si+Guru+Terhadap+Kompe
tensi+Profesional+Guru+un
tuk+Mewujudkan+Mutu+P
embelajaran&aqs=chrome..
69i57j35i39l2j0l5.17819j0j
7&sourceid=chrome&ie=U
TF-8

3
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Secara etimologis kata 'etik' atau ‘etika’ berasal dari kata bahasa Yunani ethos yang
berarti adat kebiasaan. Adat kebiasaan merujuk kepada nilai-nilai dan asas-asas moral tertentu
yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Nilai-nilai dan asas-asas moral ini biasanya
mewujud dalam bentuk norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur perilaku hidupnya (Werang, 2010). Kata ethos ini kemudian
mendapatkan arti yang berbeda-beda.Lillie (dalam Zacky, 2016: 272) memaknai kata etika
sebagai “the normative science of conduct of human being living in societies – a science which
judges this conduct to be right or wrong, to be good or bad, or in some similiar way” (ilmu
normatif tentang perbuatan manusia yang hidup di dalam lingkungan masyarakat – sebuah ilmu
yang menilai apakah perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk, atau yang semacamnya).

Kata ethos yang menjadi asal usul kata ‘etika’ dapat juga diartikan sebagai semangat
khas yang dimiliki oleh kelompok orang atau organisasi profesi tertentu. Hal ini tercermin dalam
konsep etos kerja atau etika profesional. Menurut Bertens (2013), ethos merujuk kepada
semangat, ciri-ciri, pandangan, dan nilai yang menandai kelompok tertentu. Semangat, ciriciri,
dan pandangan khas yang dirumuskan untuk profesi tertentu disebut kode etik seperti kode etik
guru, kode etik kedokteran, dan kode etik jurnalistik (Rinjin, 2008). Kode etik profesi lebih
merujuk kepada ‘etika terapan’ karena merupakan penerapan dari pemikiran etis yang berkaitan
dengan perilaku anggota profesi tertentu yang berpedoman pada tidakan etik ‘mana yang
seharusnya dilakukan.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, 'kode etik' dapat diartikan sebagai seperangkat
aturan moral yang menjadi acuan perilaku hidup dan karya para anggota organisasi profesi
tertentu yang keberadaannya diakui dan diterima oleh masyarakat. Kode etik bagi suatu
organisasi profesional sangat penting dan mendasar karena kode etik merupakan landasan moral

4
dan pedoman tingkah laku yang dijunjung tinggi oleh setiap anggotanya. Arbi dan Syahrun
(dalam Werang, 2015) menegaskan bahwa kode etik digunakan sebagai landasan dalam
melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan profesi.

Menurut pendapat William Lillie, bahwa: “Ethics as the normative science of conduct of
human being living in societies – a science which judges this conduct to be right or wrong, to be
good or bad, or in some similar way”. Etik adalah ilmu pengetahuan tentang norma/aturan ilmu
pengetahuan tentang tingkah laku kehidupan manusia dalam masyarakat, yang mana ilmu
pengetahuan tersebut menentukan tingkah laku itu benar atau salah, baik atau buruk atau sesuatu
yang semacamnya.

B. Deskripsi Isi

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi para guru terhadap dua alternatif
pilihan mengutamakan pelaksanaan kode etik kejujuran profesional dengan konsekuensi ada
banyak siswa yang tidak lulus atau mengutamakan kelulusan siswa dengan konsekuensi
melanggar kode etik kejujuran profesional. Untuk mendapatkan data tentang persepsi guru
terhadap dua alternatif pilihan tersebut, saya menerapkan pendekatan kuantitatif dengan
rancangan penelitian survey. Sampel penelitian ini berjumlah 97 orang, diambil secara purposif
dari antara para kepala sekolah dan guru di Kabupaten Merauke. Data hasil penelitian dianalisis
secara deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian survey


karena berusaha untuk mendeskripsikan persepsi para guru tentang pilihan mengutamakan
pelaksanaan kode etik ‘kejujuran profesional’ atau ‘mengutamakan kelulusan siswa dengan atau
tanpa harus melanggar kode etik kejujuran profesional’. Rancangan penelitian survey digunakan
karena beberapa pertimbangan sebagai berikut: (a) rancangan penelitian survey memiliki tingkat
keterwakilan yang tinggi; (b) tidak menghabiskan banyak biaya; (c) data penelitian dapat dengan
mudah diperoleh; (d) memiliki tingkat signifikansi statistik yang bagus; (e) kurang atau tidak ada
pandangan subjectif dari peneliti; dan (f) hasil yang diperoleh akurat [Sicero dalam Werang &
Lena, 2014). Sampel penelitian ini berjumlah 97 orang guru yang diambil secara purposif dari
antara para kepala sekolah dan guru di Kabupaten Merauke. Kepada setiap kepala sekolah dan

5
guru yang menjadi sampel diberikan sebuah kuesioner sederhana yang hanya berisikan sebuah
pertanyaan dengan dua alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: “Jika Anda harus memilih,
manakah yang akan Anda pilih: (A) ‘teguh melaksanakan kode etik kejujuran profesional dengan
konsekuensi banyak siswa tidak lulus’ ataukah (B) ‘membantu siswa dengan cara apapun agar
bisa lulus walau harus melanggar kode etik kejujuran profesional?” Artinya, setiap kepala
sekolah dan guru yang menjadi responden diperkenankan untuk hanya memilih A atau B dengan
memberikan tanda √ (centang) pada alternatif tanggapan yang sudah disediakan. Responden
sangat tidak dibolehkan untuk memilih keduanya. Konsekuensinya adalah setiap pilihan yang
dijatuhkan ke A akan langsung menegasikan pilihan B dan begitu sebaliknya.

Hasil dan Pembahasan :

Data menunjukkan bahwa 83 guru atau 85,57 % responden menjatuhkan pilihannya pada
alternatif tanggapan ‘B’, yaitu mengabaikan kode etik kejujuran profesionalnya dan
menganggapnya ‘tidak terlalu penting’. Artinya, mayoritas guru responden lebih memilih untuk
membantu siswa dengan cara apapun supaya bisa lulus walaupun harus melanggar tuntutan
pelaksanaan kode etik kejujuran profesional. Sisanya, 14 guru atau 14,43 % responden memilih
untuk tetap menjunjung tinggi kode etik kejujuran profesional daripada harus membantu
meluluskan siswa yang pada dasarnya tidak menguasai materi ataupun keterampilan yang
diujikan.

pentingnya peran dan tanggung jawab guru berkarakter dalam membangun karakter anak
bangsa. Sahertian (1994) menegaskan bahwa tanggung jawab guru itu multidimensional. Selain
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, guru harus bertanggung jawab juga kepada orang tua
anak-anak yang dididiknya, bertanggung jawab kepada orang tua murid, bertanggung jawab
kepada bangsa dan negara, dan yang terpenting adalah bertanggung jawab kepada Tuhan.
Sahertian (1994) selanjutnya merinci tanggung jawab guru ke dalam beberapa aspek berikut: (a)
aspek intelektual: secara nalar guru bertanggung jawab untuk mengembangkan konsep-konsep
berpikir nalar dan problematis secara sistematis; (b) aspek individu: guru bertanggung jawab
secara pribadi sebagai orang yang mengambil keputusan; (c) aspek sosial: guru mampu
memberikan pertanggungan jawab atas apa yang dikerjakannya kepada orang tua dan
masyarakat; (d) aspek etis: guru mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya secara moral;

6
dan (e) aspek religius: guru mampu mempertanggugjawabkan seluruh perbuatannya kepada
Tuhan.

7
BAB III

PEMBAHASAN/ANALISI

A. Pembahasan Isi Journal


JURNAL UTAMA JURNAL JURNAL
PEMBANDING 1 PEMBANDING 2
TEMA MELAKSANAKAN KODE ETIK GURU Pengaruh Kepemimpinan
KODE ETIK DALAM Kepala Sekolah dan
KEJUJURAN MENINGKATKAN Etika Profesi Guru
PROFESIONAL PROFESIONALISME Terhadap Kompetensi
PENDIDIK Profesional Guru

Metode pendekatan kuantitatif pendekatan dan jenis metode deskriptif


penelitian deskriptif analisis dengan teknik
kualitatif survey, wawancara,
observasi dan studi
dukumentasi.
Ciri-ciri Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini merupakan
merupakan penelitian merupakan penelitian penelitian yang populasi
yang dilaksanakan yang sumber data nya dan sekaligus menjadi
dengan Sampel berasal dari kepala renponden dalam
penelitian ini sekolah MA Darul penelitian ini adalah guru
berjumlah 97 orang, Amin pamekasan, guru Madrasah Tsanawiyah di
diambil secara dan sumber sekunder kecamatan Cilawu
purposif dari antara yang relevan. Kabupaten Garut
para kepala sekolah sebanyak 63 orang.
dan guru di Kabupaten
Merauke.

8
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal
Journal Utama Journal Pembanding Journal Pembanding 2
1

9
kelebihan  Kelebihan jurnal  Kelebihan  Kelebihan jurnal
ini dapat dilihat jurnal ini dapat ini dapat dilihat
dari abstrak dilihat dari dari abstrak yang
yang abstrak yang jelas ,sehingga
jelas ,sehingga jelas ,sehingga hanya membaca
hanya membaca hanya membaca abstrak saja
abstrak saja abstrak saja pembaca dapat
pembaca dapat pembaca dapat mengetahui hasil
mengetahui mengetahui dari jurnal
hasil dari jurnal hasil dari jurnal tersebut secara
tersebut secara tersebut secara singkat.
singkat. singkat.

 Journal ini
menggunakan  Journal ini  Journal ini
bahasa inggris menggunakan menggunakan
bahasa bahasa Indonesia
 Journal ini Indonesia  Journal ini
mencantumkan  Identitas jurnal menggunakan
gambar- gambar lengkap tabel yang dapat
(tabel) sehingga mempermudah
sangat pembaca
mendukung memahami
pembaca untuk maksud dari
memahami hasil penelitian.
maksud dari
hasil penelitian.

 Identitas jurnal
lengkap

10
Kekurangan  Mengunakan  Tidak terdapat  Identitas jurnal
bahasa yang gambar atau tidak lengkap ,
kurang mudah tabel tidak tersapat
untuk dipahami ISSN
oleh pembaca
atau
menggunakan
bahasa yang
terlalu tinggi.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persepsi guru terhadap dua alternatif pilihan ‘mengutamakan pelaksanaan kode etik
kejujuran profesional dengan konsekuensi banyak siswa tidak lulus’ atau ‘mengutamakan
kelulusan siswa dengan cara apapun walaupun harus melanggar kode etik kejujuran profesional’.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa guru-
guru cenderung lebih memilih untuk melanggar kode etik kejujuran profesional demi
meningkatkan jumlah kelulusan sekolah.

Kode etik guru di MA Darul Amin Pamekasan diterapkan agar usaha pendidikan untuk
mencapai cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD 1945 dapat terlaksana dengan baik. Karena pendidikan merupakan sarana yang teratur dan
tertib yang merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, guru di MA Darul Amin
Pamekasan dituntut memiliki persyaratan tertentu dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan kode etik guru yang
diterapkan di MA Darul Amin, maka setiap guru diwajibkan untuk mematuhi dan
melaksanakannya. Dengan kode etik yang tertuang dalam beberapa item yang telah diapaparkan
pada bab IV, telah terbukti dapat meningkatkan profesionalitas guru di MA Darul Amin
Pamekasan.

Hasil pembahasan menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh


positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru, kepemimpinan kepala sekolah
memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap mutu pembelajaran, etika profesi guru
memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kompetensi profesional guru, etika
profesi guru tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap mutu pembelajaran,
kompetensi profesional guru memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mutu
pembelajaran, tidak ada korelasi antara kepemimpinan kepala sekolahdengan etika profesi guru.
12
B.Saran
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya para pengambil kebijakan pendidikan
di Kabupaten Merauke menetapkan langkahlangkah strategis yang dapat menopang kepatuhan
guru dalam ‘menginternalisasi dan melaksanakan kode etik kejujuran profesional’ tanpa harus
mengorbankan kehendak para siswa untuk sukses.

Berdasarkan temuan-temuan permasalahan tersebut, maka disarankan agar kepala


sekolah lebih memahami tugas, fungsi dan perannya, etika profesi guru juga harus senantiasa
dijaga dan ditingkatkan, Dan guru senantiasa berupaya meningkatkan kompetensinya, tangggung
jawab, meningkatkan kreativitas lebih mengintensifkan kajian di Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG).

13
DAFTAR PUSTAKA

Werang, Basillius Werang. 2018. Meningkatkan Lulusan Sekolah Sebuah Konflik Moral Antara
‘Melaksanakan Kode Etik Kejujuran Profesional’ Dan ‘Hasrat Membantu Siswa Mencapai
Kelulusan’.Jurnal Magistra.5(1)001-014.

Wijayani, Deni.2017. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etika Profesi Guru
Terhadap Kompetensi Profesional Guru untuk Mewujudkan Mutu Pembelajaran. Jurnal
Khazanah Academia.1(1)9-21.

Zacky, Ahmad AR. 2016. Kode etik guru dalam meningkatkan profesionalisme pendidik;
reaktualisasi dan pengembangan kode etik guru di madrasah aliyah darul amin pamekasan .
Jurnal STIKA An Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep.4(2) 272 – 292.

14

Anda mungkin juga menyukai